Gerak Kebudayaan

Gerak atau dinamika kebudayaan mempunyai pengertian bahwa semua kebudayaan mempunyai dinamika atau gerak. Gerak atau dinamika kebudayaan sebetulnya yaitu gerak insan yang hidup di dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak insan terjadi lantaran beliau mengadakan hubungan-hubungan dengan insan lainnya. Artinya, lantaran terjadinya kekerabatan antarkelompok insan di dalam masyarakat.  Salah satu fenomena sosial yang menggambarkan adanya dinamika budaya yaitu proses akulturasi.

Akulturasi terjadi jika suatu kelompok insan dengan suatu kebudayaan yang tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan absurd yang berbeda sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan absurd itu dengan lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri (Koentjaraningrat*, 1983:149). Berikut ini beberapa dilema yang menyangkut proses akulturasi;
1. Unsur-unsur kebudayaan absurd manakah yang gampang diterima
2. Unsur-unsur kebudayaan absurd manakah yang sulit diterima
3. Individu-individu manakah yang cepat mendapatkan unsur-unsur yang baru
4. Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai tanggapan akulturasi tersebut

Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan absurd yang gampang diterima adalah;
a. Unsur kebudayaan kebendaan yang terutama sangat gampang digunakan dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.


b. Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar
c. Unsur-unsur yang dengan gampang diadaptasi dengan keadaan masyarakat yang mendapatkan unsur-unsur tersebut

Unsur-unsur kebudayaan absurd yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah;
a. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan menyerupai ideologi, falsafah hidup.. dan lain-lain.
b. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Misalnya makanan pokok nasi bagi masyarakat Indonesia.

Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat mendapatkan unsur-unsur kebudayaan absurd yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi bau tanah dianggap sebagai orang-orang udik yang sukar mendapatkan unsur baru. Dan suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu ada kelompok individu-individu yang sukar sekali atau bahkan tak sanggup mengikuti keadaan dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Proses akulturasi yang berjalan baik sanggup menghasilkan integrasi antara unsur-unsur kebudayaan absurd dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri. Dengan demikian, unsur-unsur kebudayaan absurd tidak lagi dirasakan sebagai hal yang berasal dari luar, tetapi dianggap sebagai unsur-unsur kebudayaan sendiri. Unsur-unsur kebudayaan absurd tentunya terlebih dahulu mengalami proses pengolahan sehingga bentuknya tidaklah orisinil lagi sebagai semula. Namun sebaliknya, tidak tidak mungkin timbul kegoncangan kebudayaan (cultural shock), sebagai tanggapan masalah-masalah yang dijumpai dalam proses akulturasi. Kegoncangan kebudayaan terjadi apabila warga masyarakat mengalami disorientasi dan frustasi, di mana muncul perbedaan yang tajam antara impian dengan kenyataan yang disertai dengan terjadinya perpecahan-perpecahan di dalam masyarakat tersebut.


Download di Sini

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.1 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.2 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.3 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.4 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)   
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 3. Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum 2013)
6. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP)
7. Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial 
8. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP)
9. Materi Ujian Nasional Kompetensi Masyarakat Multikultural

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel