Kamus Sosiologi, Karakter A
Ab-
Abangan: Golongan muslim Jawa yang masih memegang kepercayaan orisinil Jawa dan sisa-sisa anutan Hindu-Budha
Abatement: Pembatalan sebagian atau seluruh pungutan yang dilakukan oleh pemerintah. Pembatalan ini biasanya diterapkan pada pungutan pajak, asumsi khusus, dan beban pelayanan.
Abdi dalem: Sebutan bagi para priyayi atau pegawai Keraton Mataram Islam selaku penghubung sentana dalem (kerabat raja) dengan kawula dalem (rakyat). Abdi dalem terdiri dari para pegawai birokrat pemerintahan, punggawa, prajurit, dan pekerja kasar.
Abstrak: Bagian karya tulis atau laporan penelitian yang berisi uraian singkat perihal permasalahan, teori, dan metode yang dipakai, dan temuan data. Abstrak sanggup membantu pembaca mengetahui garis besar persoalan, metode, dan temuan data yang ada dalam laporan penelitian itu. Kegunaan simpel lainnya, absurd itu digunakan untuk keperluan pemuatan absurd untuk terbitan terpola perihal penelitian-penelitian.
Abstraksi: 1. Penyederhanaan dengan cara hanya mengkhususkan analisis pada sifat-sifat tertentu dan mengesampingkan sifat-sifat lain. Sifat-sifat tertentu yang dikesampingkan biasanya gejala-gejala yang nantinya tidak akan menjadi pecahan dari objek yang diteliti. Aspek yang dikesampingkan itu mungkin saja dalam penelitian lain justru menjadi sasaran utama untuk diteliti. 2. Aliran seni lukis yang mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Abstraksi berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap bisa memperlihatkan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya.
Ac-
Accidental sampling (sampel kebetulan/insidental) : Cara pengambilan sampel yang dilakukan secara kebetulan dengan tidak menggunakan perencanaan. Peneliti semata-mata menentukan siapa saja yang sanggup diraih pada ketika penelitian diadakan sebagai respondennya. Sebagai contoh, kita akan meneliti penggunaan waktu mencar ilmu siswa, responden yang kita ambil siapa saja siswa yang kita temui.
Achieved role: Peran dan status yang dicapai/diperjuangkan melalui pilihan, usaha, dan tenaga sendiri contohnya memperoleh gelar sarjana.
Achieved status: Kedudukan yang dicapai seseorang dengan perjuangan sendiri atau diperoleh lantaran suatu prestasi tertentu. Dengan kata lain, status ini diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status ini tidak diperoleh atas dasar keturunan, akan tetapi tergantung pada kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Kedudukan ini contohnya setiap orang sanggup menjadi hakim, dokter, bila memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu menyerupai menempuh pendidikan kehakiman dan kedokteran.
Ad-
Adaptasi: Penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan, pelajaran; proses perubahan serta balasannya pada seorang individu dalam suatu kelompok sosial atau organisme sosial yang mengakibatkan hal itu sanggup hidup atau berfungsi lebih baik.
Adat: Kebiasaan-kebiasaan yang telah dilembagakan menjadi norma sosial bagi masyarakat penganutnya. Adat berasal dari dalam anggota masyarakat, yang mengikat anggota masyarakatnya serta dijunjung dan dipertahankan. Adat menjadi pedoman bagi anggota masyarakatnya untuk bertingkah laku.
Adat istiadat (custom): Tata kelakuan yang kekal dan terintegrasi besar lengan berkuasa dengan pola-pola sikap masyarakat. Individu atau orang yang melanggar adat istiadat sanggup memperoleh hukuman yang berat baik eksklusif maupun tidak langsung, contohnya dikucilkan dari masyarakat atau digunjingkan masyarakat.
Adat menetap: Adat menetap setelah menikah termasuk dalam sistem kekerabatan. Dalam analisis antropologi, Koentjaraningrat menyebutkan adanya tujuh macam adat menetap setelah menikah, antara lain ultrolokal, virilokal, uxorilokal, bilokal, avunkulokal, natolokal, dan neolokal.
Ade’ akkalabinengneng (Bugis Makassar): Norma mengenai perkawinan, kaidah-kaidah keturunan, aturan-aturan mengenai hak dan kewajiban warga rumah tangga, etika dalam hal berumah tangga, dan sopan santun pergaulan antarkaum kerabat.
Ade’ tana (Bugis-Makassar): Norma mengenai pemerintahan, yang terwujud dalam bentuk aturan negara, aturan antarnegara, dan etika serta training insan politik. Pembinaan dan pengawasan ade’ dalam masyarakat Bugis-Makassar dilakukan oleh beberapa pejabat adat, menyerupai pakka-tenni ade’, pampawa ade’, dan parewa ade’.
Adi karya (masterpiece): Karya-karya besar dibidang seni dan budaya. Termasuk di dalamnya ialah karya dalam bidang sastra, musik, drama dan teater, film, seni lukis, seni pahat, seni tari, arsitektur dan karya seni lainnya. Masterpiece merupakan pilihan karya yang paling memperlihatkan kekuatan teknis atau filosofi yang digunakan seniman.
Adi kodrati: Kekuatan yang bersifat luar biasa atau supranatural.
Adiktif: Bersifat menjadikan ketergantungan atau kecanduan.
Adisi: suatu bentuk penambahan unsur kebudayaan yang baru, namun masih menggunakan unsur kebudayaan yang usang lantaran dipandang masih mempunyai nilai lebih. Contohnya, digunakannya kendaraan beroda empat angkutan kota di Yogyakarta, namun masih tetap mempertahankan keberadaan delman.
Adjudikasi (adjudication): Penyelesaian masalah melalui pengadilan. Pengadilan merupakan forum aturan yang berfungsi menjalankan pengadilan terhadap banyak sekali masalah pidana maupun perdata. Salah satunya, konflik yang terjadi di masyarakat. Pada umumnya, cara menyerupai ini ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik. Sedapat mungkin mereka yang terlibat akan berusaha menanganinya dengan jalan kekeluargaan, atau meminta tolong pihak ketiga sebagai mediator. Apabila cara-cara menyerupai itu gagal, terpaksa masalah dilimpahkan ke pengadilan.
Adjusment: terciptanya suatu keadaan, di mana masyarakat dan lembaga-lembaga sosial bisa mengadakan penyesuaian-penyesuaian atas terjadinya banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi; kebalikan dari keadaan tersebut ialah terjadinya maladjustment (tidak tercapainya suatu penyesuaian-penyesuaian atas perubahan-perubahan yang terjadi).
Adopsi: Menerima unsur gres sebagai pecahan dari sistem yang sudah ada. Proses adopsi dalam sosiologi diartikan sebagai sebuah proses mental yang dilalui oleh individu semenjak pertama kali mendengar penemuan hingga akhirnya mengadopsi penemuan tersebut. Proses adopsi mempunyai beberapa tahapan yang masing-masing berurutan dan memerlukan waktu yang bersifat relatif. Namun proses adopsi berbeda dengan proses penyebaran inovasi. Proses adopsi berada pada tingkatan individual sementara proses penyebaran berada pada tingkatan sistem sosial.
Adopter: Pengadopsian. Lihat adopsi.
Adoption stage: Tahapan di mana individu menggunakan pandangan gres baru secara terus-menerus dalam skala yang penuh. Tetapi model ini dikritik, lantaran model ini mengimplikasikan bahwa proses selalu diakhiri dengan keputusan mengadopsi sementara kenyataannya penolakan bisa juga terjadi.
Ae-
Aesthetic and recreational institutions: Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi, menyerupai seni rupa, seni suara, dan olah raga.
Af-
Afdeling: Wilayah administratif pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang diperintah oleh seorang ajun residen. Afdeling merupakan pecahan dari sebuah wilayah Karesidenan. Sebuah Afdeling terdiri atas beberapa onderafdeling (setingkat kabupaten).
Afeksi: Proses penyadaran dalam diri seseorang.
Afektif: Tindakan sosial yang sebagian besar tindakannya dikuasai oleh perasaan (afektif) ataupun emosi, tanpa melaksanakan pertimbangan yang matang. Perasaan marah, cinta, sedih, bangga muncul begitu saja sebagai reaksi impulsif terhadap situasi tertentu. Oleh lantaran itu tindakan sosial itu bisa digolongkan menjadi tindakan irasional. Contohnya, seorang perempuan menangis begitu mendengar dongeng sedih. Tindakan tersebut merupakan ungkapan-ungkapan eksklusif tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu alasan tujuannya.
Affectual action (tindakan yang dipengaruhi emosi): Tindakan sosial ini dipengaruhi oleh emosi atau perasaan. Misalnya, kekerabatan kasih sayang seorang kakak kepada adik atau kekerabatan cinta kasih dua cukup umur yang sedang dimabuk asmara.
African negroid: Ras Negroid yang meliputi orang-orang yang tinggal di sebagian besar Benua Afrika.
Ag-
Agama (religion): Sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berafiliasi dengan hal-hal yang suci dan mempersatukan semua penganutnya dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat. Dalam konsep sosiologi, agama merupakan tanda-tanda sosial yang umum, yang dimiliki oleh seluruh masyarakat di dunia tanpa kecuali. Agama merupakan salah satu aspek dalam kehidupan sosial dan pecahan dari sistem sosial suatu masyarakat. Dengan demikian, agama merupakan suatu pandangan hidup yang harus diterapkan dalam kehidupan individu atau kelompok.
Agama alam: lihat agama bumi.
Agama bumi atau agama alam: Kepercayaan yang bersumber pada kekuatan alam dan bumi. Orang yang menganut agama bumi percaya bahwa di alam ada kekuatan yang sanggup mengatur dan menentukan kehidupan. Agama ini berkembang pada masyarakat yang mempunyai tingkat solidaritas mekanik dan juga masih mempunyai pola berpikir yang tradisional. Kegiatan keagamaan dari agama bumi ialah ritual dengan melaksanakan pemujaan terhadap benda-benda yang mempunyai nilai spiritual tinggi. Benda-benda itu bisa berupa pohon, batu, patung, candi, dan lain sebagainya.
Age of reason: Masa periode pemikiran. Age of reason mengacu pada zaman di mana perkembangan filsafat, ilmu, dan kemanusiaan mengalami kebangkitan setelah usang dikungkung oleh kekerasan dogma-dogma agama sebelum periode 17.
Agen akulturasi: Lihat agents of acculturation.
Agen pembaru: Lihat distributor perubahan.
Agen perubahan (agent of change) atau distributor pembaru: Orang yang relatif aktif berusaha membuatkan penemuan ke dalam suatu sistem sosial. Biasanya ialah anggota dari sebuah forum yang ingin mengadakan pembaruan dalam masyarakat tersebut namun ia tinggal dalam masyarakat tertentu dan menjadi pecahan di dalamnya hanya untuk membuatkan penemuan saja. Biasanya distributor pembaru ini mengadakan kolaborasi dengan pemuka pendapat supaya penemuan yang dibawanya bisa diterima dalam masyarakat tersebut dengan mudah.
Agent of change: Lihat distributor perubahan.
Agents of acculturation (agen akulturasi): Orang-orang yang membawa unsur kebudayaan absurd ke dalam suatu kebudayaan. Contohnya, para pedagang yang membawa unsur kebudayaan berupa banyak sekali jenis barang, cara berdagang, di samping kepercayaan dan agama yang dianutnya. Para pastur dan pendeta penyiar agama Kristen dan Kristen Protestan juga membawa unsur kebudayaan berupa penyuluhan kesehatan, pendidikan sekolah, dan banyak sekali unsur-unsur kebudayaan Eropa lainnya.
Agitasi: Hasutan kepada orang banyak, biasanya dilakukan oleh tokoh atau penggagas partai politik atau pidato yang berapi-api untuk memengaruhi massa.
Agraris: Hal yang berkaitan dengan pembudidayaan tanah atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pertanian.
Agricultural: Aktifitas bercocok tanam.
Ai-
Ainu: Lihat Suku Ainu.
Ak-
Akademik/akademis: Bersifat akademis, mengenai (berhubungan) dengan akademis, bersifat ilmiah, bersifat ilmu pengetahuan, bersifat teori, tanpa arti simpel langsung.
Akhlak: Kekuatan moral serta pencerminan dari kebersihan dan kesucian jiwa yang mempunyai kekuatan lebih dari hukum, undang-undang atau peraturan-peraturan lainnya.
Akomodasi (accomodation): Suatu proses adaptasi diri dari orang perorangan atau kelompok-kelompok insan yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Tujuan dari fasilitas ialah terciptanya keseimbangan interaksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada di dalam masyarakat. Ini sanggup digunakan untuk menuntaskan pertentangan, entah dengan menghargai kepribadian yang berkonflik atau dengan cara paksaan atau tekanan.
Akomodasi baru: Serangkaian perubahan yang dilalui oleh masyarakat dalam melaksanakan penyesuaian-penyesuaian.
Aksara lontarak: Aksara tradisional yang mungkin berasal dari huruf Sanskerta yang ditulis di atas daun lontar (daun sejenis palem).
Aksen: Cara mengucapkan kata-kata atau lekuk pengecap yang khas.
Aksi protes: Suatu tuntutan individual atau kelompok, yang dilakukan dengan verbal atau goresan pena untuk memperjuangkan kepentingan atau objek tindakan.
Aksiologi: Cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana insan menggunakan ilmunya.
Akulturasi (cultural contact): Percampuran dua kebudayaan alau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi.
Akumulatif: Salah satu sifat hidup, di mana ilmu-ilmu dibuat dengan dasar teori usang yang disempurnakan, ditambah, dan diperbaiki sehingga semakin sempurna. Ilmu yang dikenal kini merupakan kelanjutan dari ilmu yang dikembangkan sebelumnya. Oleh karenanya, ilmu pengetahuan bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final. Dengan demikian, ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.
Al-
Alam antara: Dunia yang membatasi alam bawah dengan alam atas
Alam atas: Tempat bersemayamnya para Buddha.
Alam bawah: Dunia yang penuh dengan eksekusi alam atau nafsu (keinginan) manusia.
Alami: berasal dari alam, tidak dibuat atau disebabkan oleh manusia.
Alat-alat produksi: Alat-alat yang digunakan dalam suatu pekerjaan, mulai yang sederhana (batu untuk menumbuk padi) hingga yang lebih kompleks (alat untuk menenun pakaian). Jika diklasifikasikan berdasarkan bahannya, alat-alat tersebut sanggup dibagi menjadi alat dari batu, tulang, kayu, logam, dan bambu. Selanjutnya, bila diklasifikasikan berdasarkan teknik membuatnya, sanggup dibagi menjadi empat teknik, yaitu teknik dipikul, teknik ditekan, teknik dipecah, dan teknik digiling. Jika dilihat dari fungsinya alat tersebut sanggup dibedakan menjadi alat untuk memotong, untuk menciptakan lobang, memukul, alat penggiling, alat peraga, alat untuk menyalakan api, dan alat untuk meniup api.
Alih teknologi: Pewarisan teknologi dari generasi ke generasi atau dari masyarakat/bangsa yang satu ke masyarakat/bangsa lain.
Alkohol: Jenis narkotika yang mempunyai sifat menjadikan gangguan pada susunan saraf. Apabila diminum mula-mula menjadikan riang gembira, banyak berbicara (Euphorie), kesadarannya merendah, keseimbangan tubuh terganggu, dan mabuk. Akibat pemakaian alkohol yang berlebihan sanggup terjadi kelumpuhan lantaran radang saraf.
Alpine Caucasoid: Ras yang terdapat Eropa Tengah dan Eropa Timur.
Altruisme: Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam banyak budaya dan dianggap penting oleh beberapa agama. Gagasan ini sering digambarkan sebagai aturan emas etika. Beberapa aliran filsafat, menyerupai objektivisme beropini bahwa altruisme ialah suatu keburukan. Altruisme ialah lawan dari sifat egois yang mementingkan diri sendiri.
Altruistik: Sifat yang mementingkan orang lain. Lihat altruisme.
Alun-alun: Suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan sanggup digunakan acara masyarakat yang beragam. Pada awalnya alun-alun merupakan tempat berlatih perang (gladi yudha) bagi prajurit kerajaan, tempat penyelenggaraan sayembara dan penyampaian titah (sabda) raja kepada kawula (rakyat), sentra perdagangan rakyat, juga hiburan.
Am-
Amalgamasi (amalgamation): Perkawinan campuran. Perbauran biologis antara dua atau lebih ras insan yang berbeda ciri-ciri fisiknya sehingga mereka menjadi satu rumpun.
Ambil-ambilan (Sunda): Lagu permainan Sunda yang dinyanyikan oleh dua kelompok anak yang jumlahnya banyak berbaris saling berhadapan. Cara menyanyikannya saling memberi kesempatan pada lawan menyerupai sisindiran saling melawan dengan nyayian. Anak yang terpilih masuk kelompok punya kesempatan untuk memilih, disebut namanya kemudian pindah ke kelompoknya, pindahnya sambil jalan menggunakan satu kaki serta difitnah “maling endog” oleh kelompok yang ditinggalkan.
Ambilineal: Prinsip dalam kekerabatan yang memperhitungkan kekerabatan kekerabatan dengan sebagian warga masyarakat melalui garis keturunan laki-laki, dan dengan sebagian warga masyarakat lain menggunakan garis keturunan perempuan. Masyarakat yang menggunakan prinsip ambilineal ini ialah masyarakat Iban Ulu Ai di Kalimantan.
Ambilineal besar: Kelompok kekerabatan yang meliputi lebih banyak generasi yang diturunkan oleh seorang nenek moyang tertentu. Kelompok ini tidak hanya terbatas pada 3-4 generasi saja. Biasanya anggota kelompok ini sudah tidak lagi saling mengenal, bahkan tidak mengetahui kekerabatan masing-masing. Karena jumlah anggota dalam keluarga ambilineal besar ini cukup banyak, maka bentuknya merupakan kekerabatan kekerabatan kadang kala, dan bukan kelompok kekerabatan korporasi.
Ambilineal kecil: Kelompok kekerabatan yang terjadi apabila suatu keluarga luas utrolokal membentuk suatu kepribadian yang khas yang disadari oleh para warganya. Kepribadian khas itu tidak hanya ada pada satu generasi tertentu, melainkan sudah ada selama beberapa angkatan atau generasi sebelumnya. Kelompok ini biasanya terdiri dari sekitar 25-30 jiwa, sehingga mereka masih saling mengenal dan mengetahui kekerabatan kekerabatan masing-masing. Kelompok ambilineal kecil juga menumbuhkan rasa kepribadian, lantaran adanya harta produktif milik bersama yang berupa tanah, bak ikan, atau pohon buah-buahan, yang sanggup dinikmati bersama oleh semua anggota kelompok.
Ambivalensi: Memiliki perasaan atau pendapat yang campur aduk mengenai sesuatu atau seseorang.
AMDAL: Analisis Masalah dan Dampak Lingkungan. Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu perjuangan dan/atau acara yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diharapkan bagi proses pengambilan keputusan perihal penyelenggaraan perjuangan dan/atau acara di Indonesia. AMDAL ini dibuat ketika perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memperlihatkan dampak terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini ialah aspek Abiotik, Biotik, dan Kultural.
Americam Mongoloid (Mongoloid Amerika atau Indian): Penduduk orisinil Amerika yang mempunyai ciri-ciri warna kulit merah, ukuran tubuh tinggi, rambut hitam lurus, bentuk muka lonjong atau oval, mata sipit. Mereka terdapat di daerah Amerika Selatan (penduduk Terra del Fugo) di Amerika Utara (penduduk orisinil Eskimo).
An-
Anak jalanan: Sering disingkat anjal. Sebuah istilah umum yang mengacu pada bawah umur yang mempunyai acara ekonomi di jalanan, namun masih mempunyai kekerabatan dengan keluarganya. Tapi hingga kini belum ada pengertian anak jalanan yang sanggup dijadikan teladan bagi semua pihak.
Anak kolong: Sebutan dalam bahasa sehari-hari untuk anak tentara atau anak yang besar di tangsi tentara. Istilah ini telah digunakan semenjak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Asal-usul istilah ini berasal dari keadaan tangsi anggota KNIL yang sangat memprihatinkan. Tentara yang berkeluarga ditempatkan pada asrama dengan ukuran kecil dan berhimpitan. Karena kecilnya ruangan, sering kali tidak cukup untuk ditempati lebih dari satu tempat tidur. Akibatnya bawah umur terpaksa tidur di pecahan bawah dipan (kolong). Dari sinilah muncul istilah tersebut.
Analisis: Penyelidikan terhadap suatu kejadian untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya; penguraian suatu pokok atas banyak sekali bagiannya dan penelaahan pecahan itu sendiri serta kekerabatan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Analisis data: Pengolahan data dalam suatu penelitian. Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang gampang dibaca dan diinterpretasi.
Analisis isi media massa: Pengumpulan data dengan menganalisis isi media massa. Dalam media massa tersebut termuat uraian dan data mengenai kemasyarakatan, perkembangan bank, dan perkembangan perekonomian.
Analisis statistik: rangkaian acara analisis kuantitatif di mana diharapkan adanya pengetahuan serta pengukuran yang cermat berdasarkan ilmu statistik.
Analogi: Perbandingan antara satu hal dengan yang lain yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu.
Analogi organik: Pendekatan dengan memahami masyarakat menyerupai tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
Anarkis: Keadaan yang kacau dikarenakan tidak adanya atau tidak diakuinya pihak pemerintah atau pengatur.
Anarkisme Atau dieja anarkhisme: Suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya ialah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh lantaran itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
Androgini: Istilah yang digunakan untuk memperlihatkan pembagian tugas yang sama dalam karakter maskulin dan feminin pada ketika yang bersamaan. Seorang androgini dalam arti identitas gender, ialah orang yang tidak sanggup sepenuhnya cocok dengan tugas gender maskulin dan feminin yang tipikal dalam masyarakatnya. Mereka juga sering menggunakan istilah ambigender untuk menggambarkan diri mereka. Banyak androgini yang menggambarkan dirinya secara mental “di antara” laki-laki dan perempuan, atau sama sekali tidak bergender.
Anecdotal record: lihat catatan anekdot.
Anekdot: Lihat catatan anekdot.
Angkatan 20: Sebutan bagi sekelompok sastrawan Indonesia yang menulis karya sastra sekitar tahun 1920, sehingga dikenal juga dengan sebutan Angkatan Balai Pustaka. Karya sastra pada zaman ini banyak mengemukakan masalah adat daerah (kawin paksa). Tokohnya antara lain Sultan Takdir Alisyahbana, Nur Sultan Iskandar, Abdul Muis, dan Muhammad Kasim.
Angkatan 45: Sebutan bagi sekelompok sastrawan Indonesia yang aktif berkarya pada ketika revolusi 1945. Tokohnya antara lain Chairil Anwar, Asrul Sani, Pramudya Ananta Toer, dan Umar Ismail. Angkatan 45 juga menjadi sebutan untuk para pejuang kemerdekaan.
Angkatan Balai Pustaka: Lihat Angaktan 20.
Angkatan bersenjata: Organisasi kemiliteran yang sanggup digunakan untuk terusan mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut kenaikan pangkat.
Angket: Daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk menjawab bagi setiap pertanyaan.
Angket langsung: Angket di mana responden menjawab perihal dirinya.
Angket terbuka: angket yang jawaban-jawaban dari daftar pertanyaannya sepenuhnya diserahkan kepada responden untuk mengisinya sesuai dengan data dan fakta yang dimiliki responden tersebut.
Angket tertutup: Angket yang semua pertanyaan yang ada, jawabannya sudah disediakan, dalam arti responden tidak diberi kesempatan untuk menuliskan jawaban yang tidak disediakan dalam angket tersebut.
Angket tidak langsung: Angket di mana responden menjawab perihal orang lain.
Animatisme: Sistem kepercayaan bahwa benda-benda dan tumbuh-tumbuhan di sekeliling insan itu mempunyai jiwa dan bisa berpikir menyerupai manusia. Kepercayaan ini tidak memunculkan pemujaan terhadap benda dan flora di sekitarnya, tetapi menjiwai religi lain.
Animisme: Kepercayaan kepada makhluk halus dan roh yang merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul di kalangan insan primitif. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini, (seperti daerah tertentu, gua, pohon atau watu besar) mempunyai jiwa yang mesti dihormati supaya semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan keseharian mereka.
Anjueng: Ruangan yang berfungsi sebagai tempat tamu terhormat (tidak setiap rumah mempunyai ruangan ini) pada rumah gadang.
Anomie: Lihat anomi.
Anomi (anomie): Suatu keadaan di mana tak ada pegangan terhadap apa yang baik dan apa yang buruk, sehingga anggota-anggota masyarakat tidak bisa lagi untuk mengukur tindakan-tindakannya, oleh lantaran batas-batasnya sudah tidak ada lagi.
Antecedents: Variabel-variabel yang ada dalam situasi sebelum terjadi perkenalan dengan inovasi.
Anti positivisme: Sudut pandang dalam bidang sosiologi di mana ilmu sosial membutuhkan metode ilmiah yang berbeda dengan metode umum yang digunakan dalam bidang ilmu alam. Anti positivisme mulai berkembang semenjak periode ke-19, di mana positivisme dan naturalisme mulai dipertanyakan oleh para peneliti menyerupai Wilhelm Dilthey dan Heinrich Rickert, yang beropini bahwa dunia kemasyarakatan berbeda dengan dunia fisik alam, di mana masyarakat mempunyai aspek yang unik, menyerupai makna, simbol, norma, nilai-nilai yang kesemuanya sanggup dikelompokkan menjadi budaya. Lihat juga positivisme.
Antisipatif: Bersifat mencegah, mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin akan terjadi.
Antisosial: 1. Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat. 2. Teori yang menyatakan bahwa masyarakat atau lingkungan sosial selamanya akan mengalami konflik dengan kedirian dan selamanya menghalangi seseorang untuk mencapai kesenangannya. Penggagas teori ini ialah Sigmund Freud.
Antropolog: Orang yang jago dalam bidang antropologi.
Antropologi: Satu cabang ilmu sosial yang mempelajari perihal budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama, antropologi menyerupai mirip sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitikberatkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi biologis, juga disebut antropologi jasmani atau antropologi fisik (physical anthropology): Cabang antropologi yang, dalam konteks primat pada umumnya, lebih meneliti perkembangan spesies manusia. Antropologi biologis meliputi penelitian biologis dan budaya perihal keanekaragaman manusia, evolusi manusia, dan pembandingan anatomi, perilaku, sejarah dan ekologi primat pada masa lampau dan kini. Antropologi biologis terutama meneliti bukti fosil dan perkembangannya.
Antropologi budaya: Cabang antropologi yang berpusat pada penelitian variasi kebudayaan di antara kelompok manusia. Antropologi budaya mengumpulkan data mengenai proses ekonomi dan politik global atas budaya lokal. Para antropolog budaya menggunakan banyak sekali metode, termasuk pengamatan partisipatif (participant observation), wawancara dan angket statistik. Penelitian mereka sering dikatakan pekerjaan lapangan lantaran sang antropolog harus menetap untuk waktu yang cukup usang di lapangan penelitiannya.
Antropologi filosofis: Disiplin ilmu yang berurusan dengan pertanyaan metafisika dan fenomenologi individu insan dan kekerabatan interpersonal.
Antropologi fisik: Cabang antropologi yang khusus mempelajari insan dari sudut jasmani (fisik). Lihat antropologi biologis.
Antropologi linguistik: Cabang antropologi budaya yang mempelajari bahasa-bahasa banyak sekali suku bangsa di dunia.
Antropologi psikologis: Cabang dari antropologi yang bersifat interdisipliner dan mengkaji interaksi kebudayaan dan proses mental. Cabang ini terutama memperhatikan cara perkembangan insan dan enkulturasi dalam kelompok budaya tertentu-dengan sejarah, bahasa, praktik, dan kategori konseptualnya sendiri-membentuk perolehan kognisi, emosi, persepsi, motivasi, dan kesehatan mental dan juga mengusut perihal bagaimana pemahaman kognisi, emosi, motivasi, dan proses psikologis sejenis membentuk model proses budaya dan sosial.
Antropologi terapan: Penerapan hasil penelitian antropologi untuk memecahkan masalah sehari-hari.
Antropologis: Dilihat dari sudut pandang antropologi.
Antropometri: Ilmu yang mempelajari perihal teknik pengukuran tubuh manusia.
Ap-
Apartheid: Sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal periode ke-20 hingga tahun 1990. Hukum apartheid dicanangkan pertama kali di Afrika Selatan, yang pada tahun 1930-an dikuasai oleh dua bangsa kulit putih, koloni Inggris di Cape Town dan Namibia dan para Afrikaner Boer (Petani Afrikaner) yang mencari emas/keberuntungan di tanah kosong Afrika Selatan pecahan timur atau disebut Transvaal (sekarang kota Pretoria dan Johannesburg).
Apatis: Sikap tidak peduli atau hirau tak acuh.
Aposteriori: Filsafat empirisme yang hanya menekankan yang logis, yang dialami, yaitu selalu bergantung pada pengalaman.
Apprenticeship: Masa magang.
Approach: Pendekatan. Cara yang digunakan untuk memandang atau memahami suatu masalah.
Approved institutions: Pranata sosial yang diterima masyarakat, menyerupai perusahaan, sekolah, dan industri.
Apresiasi seni: Penghargaan terhadap seni.
Apriori: Pengetahuan yang ada sebelum bertemu dengan pengalaman. Atau dengan kata lain, sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan bahwa seseorang sanggup berpikir dan mempunyai asumsi perihal segala sesuatu, sebelum bertemu dengan pengalaman dan akhirnya mengambil kesimpulan.
Ar-
Arabic Caucasoid: Ras kaukasus yang menurunkan bangsa Arab menyerupai Arab Saudi, Irak, Iran, Mesir, Aljazair, dan sebagainya.
Arbitrasi (arbitration): Upaya menuntaskan konflik dengan menggunakan orang/pihak ketiga yang memberi keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak. Oleh lantaran kekuasaan dan kewenangan itu, pihak ketiga bisa memaksakan keputusan kepada pihak-pihak yang bertikai. Biasanya pihak yang bertikai akan mendapatkan apa yang menjadi keputusan wasit.
Area sampling: Sampel yang diperoleh dengan mensampel daerah. Misalnya, suatu negara yang dibagi atas 50 daerah dipilih beberapa daerah secara random untuk dijadikan sampel. Daerah yang terpilih dibuat lagi menjadi beberapa subsampel, yaitu pecahan dari sampel yang mewakili daerah itu. Dengan menggabungkan semua subsampel terbentuklah sampel yang diinginkan. Ada kalanya dibuat sampel dengan menggunakan semua atau sebagian besar anggota daerah yang terpilih sebagai anggota sampel. Di dalam hal itu berarti dilakukan cluster sampling.
Argot: Ragam dialek sosial yang memperlihatkan ciri-ciri yang sangat khusus. Sampai pada tamat periode ke-19, argot masih diartikan sebagai bahasa khusus kaum petualang, pencuri, dan pengemis. Bahasa tersebut hanya dipergunakan untuk dan oleh mereka saja. Argot juga sanggup diartikan bahasa dan perbendaharaan kata yang bersifat diam-diam dari suatu kelompok orang, contohnya bahasa para pencopet. Argot juga kadang merujuk pada kosakata spesifik informal dari suatu bidang ilmu, hobi, pekerjaan, olahraga, dll.
Argumentasi: Pemikiran yang berdasarkan alasan yang disusun secara sistematis untuk mendukung pandangan gres atau pemikiran tertentu.
Argumentatif: Memiliki alasan yang terperinci dan sistematis.
Arisan: Kelompok orang yang mengumpul uang secara teratur pada tiap-tiap periode tertentu. Setelah uang terkumpul, salah satu dari anggota kelompok akan keluar sebagai pemenang. Penentuan pemenang biasanya dilakukan dengan jalan pengundian.
Arkeologi: Ilmu perihal kehidupan dan kebudayaan zaman kuno berdasarkan benda-benda peninggalan, contohnya patung-patung; ilmu yang mempelajari kebudayaan sebelum insan mengenal tulisan, termasuk perkembangan dan penyebaran kebudayaan.
Arsip: Koleksi penyimpanan catatan dan data-data, dan juga merujuk kepada tempat di mana catatan dan data-data ini disimpan.
Arsitektur: Seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur meliputi merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Dalam definisi modern, arsitektur harus meliputi pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis.
Artefak: Perkakas peradaban kuno, alat-alat yang dibuat dan dipergunakan insan prasejarah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alat-alat ini dibuat dari batu, kayu, tulang, duri ikan, tanduk, tanah liat, logam, dan lain-lain.
Artikel: Ringkasan dari hasil penelitian yang disusun berdasarkan kriteria yang telah disepakati dengan tujuan supaya hasil penelitian sanggup diketahui publik.
Arupadhatu: Bagian dari Candi Borobudur yang melambangkan tempat bersemayamnya para Budha yang berada di alam atas. Pada alam tersebut kebebasan akan hawa dunia yang masih mementingkan bentuk dan rupa telah tercapai. Kebebasan tersebut di lambangkan dengan tidak adanya relief sebagai tempat lenyapnya nafsu dunia. Lihat juga kamadhatu.
Arwah: Roh atau jiwa orang yang sudah meninggal.
As-
Ascribed status: Status atau kedudukan sosial yang ada di dalam masyarakat secara otomatis tanpa usaha.
Asiatic Mongoloid: Ras Mongoloid yang tersebar di Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur.
Asilulu: Salah satu dialek Bahasa Ambon.
Asimilasi: Proses bertemunya dua atau lebih kebudayaan yang saling berinteraksi, kemudian masing-masing kebudayaan melebur dan membentuk kebudayaan baru.
Askripsi: Cara untuk memperoleh kedudukan melalui keturunan. Misalnya gelar kebangsawanan.
Asmat: Salah satu suku yang tinggal di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil gesekan kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di pecahan pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua pecahan yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.
Asosiasi: Sekelompok orang atau organisasi yang bergabung atau bekerjasama untuk tujuan tertentu.
Asosiatif: Pola kekerabatan yang memperlihatkan kerja sama; proses yang di dalamnya ada perjuangan untuk menyatukan dan meningkatkan solidaritas di antara anggota kelompok, di mana bentuknya antara lain kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
Aspirasi: Harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang.
Assialana memang (Bugis-Makassar): Perkawinan antara saudara sepupu sederajat kedua, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu.
Assialang marola (Bugis-Makassar): Perkawinan antara saudara sepupu sederajat kesatu, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu.
Assigned status: Kombinasi dari perolehan status melalui perjuangan dan status yang diperoleh secara otomatis.
Association values (nilai-nilai perserikatan): Nilai-nilai yang meliputi banyak sekali bentuk perserikatan insan dan persahabatan kehidupan keluarga, hingga dengan tingkat internasional.
Astrologi: Ilmu yang mempelajari perihal pergerakan dan posisi benda-benda angkasa yang dipercaya mempunyai kekerabatan atau dampak dalam kehidupan insan dan juga alam.
Asumsi: Dugaan awal yang masih harus dibuktikan melalui penelitian.
At-
Ateisme: Sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ateisme ialah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan tuhan atau Tuhan.
Atman: Kepercayaan dalam prinsip anutan agama Hindu perihal jiwa yang abadi.
Atomistic family: Siklus dalam perkawinan di mana makna sakral sebuah perkawinan memudar, kemudian diganti oleh kepentingan pribadi, kaidah moral, termasuk seks dianggap relatif, suami istri sanggup dengan gampang bercerai.
Atou (Dani): Kekuatan sakti yang berasal dari nenek moyang yang diturunkan kepada anak laki-laki.
Attitudes (sikap): Suatu kecenderungan untuk melaksanakan sesuatu atau tidak melaksanakan hal-hal tertentu terhadap manusia, benda, atau keadaan.
Au-
Audience: Pendengar, hadirin, penonton.
Australian Negroid: Ras Negro yang menurunkan bangsa Australia.
Austronesia: Rumpun bahasa yang dituturkan oleh penduduk yang berada di wilayah Pulau Taiwan, Kepulauan Indonesia, Filipina, Mikronesia, Melanesia, Polinesia, dan Pulau Madagaskar.
Autokratis: Sistem pemerintahan yang dipegang oleh satu orang dengan kekuasaan absolut.
Av-
Avunkulokal: Pola yang mengatur keluarga gres untuk menetap bersama keluarga paman dari pihak ibu, baik paman dari pihak ibu pengantin pria, maupun dari pihak ibu pengantin wanita.
Aw-
Awareness stage: Tahapan proses adopsi di mana individu mencar ilmu akan keberadaan sebuah pandangan gres baru tetapi kekurangan informasi mengenai pandangan gres baru itu.
Ay-
Ayang-ayang gung (Sunda): Lagu Permainan Sunda yang dinyanyikan sambil meletakan tangan di atas bahu (ayang-ayangan), berbaris sejajar. Biasanya merupakan lagu pengantar dalam bermain ucing kuriling atau ucing peungpeun.
Az-
Azimat: Kepercayaan akan kekuatan suatu benda yang diciptakan oleh ahlinya.
Download Kamus Sosiologi di Sini
Lihat Juga
Kamus Sosiologi, Abjad A
Kamus Sosiologi, Abjad B
Kamus Sosiologi, Abjad C
Kamus Sosiologi, Abjad D
Kamus Sosiologi, Abjad E
Kamus Sosiologi, Abjad F
Kamus Sosiologi, Abjad G
Kamus Sosiologi, Abjad H
Kamus Sosiologi, Abjad I
Kamus Sosiologi, Abjad J
Kamus Sosiologi, Abjad K
Kamus Sosiologi, Abjad L
Kamus Sosiologi, Abjad M
Kamus Sosiologi, Abjad N
Kamus Sosiologi, Abjad O
Kamus Sosiologi, Abjad P
Kamus Sosiologi, Abjad Q
Kamus Sosiologi, Abjad R
Kamus Sosiologi, Abjad S
Kamus Sosiologi, Abjad T
Kamus Sosiologi, Abjad U
Kamus Sosiologi, Abjad V
Kamus Sosiologi, Abjad W
Kamus Sosiologi, Abjad X
Kamus Sosiologi, Abjad Y
Kamus Sosiologi, Abjad Z
Abangan: Golongan muslim Jawa yang masih memegang kepercayaan orisinil Jawa dan sisa-sisa anutan Hindu-Budha
Abatement: Pembatalan sebagian atau seluruh pungutan yang dilakukan oleh pemerintah. Pembatalan ini biasanya diterapkan pada pungutan pajak, asumsi khusus, dan beban pelayanan.
Abdi dalem: Sebutan bagi para priyayi atau pegawai Keraton Mataram Islam selaku penghubung sentana dalem (kerabat raja) dengan kawula dalem (rakyat). Abdi dalem terdiri dari para pegawai birokrat pemerintahan, punggawa, prajurit, dan pekerja kasar.
Abstrak: Bagian karya tulis atau laporan penelitian yang berisi uraian singkat perihal permasalahan, teori, dan metode yang dipakai, dan temuan data. Abstrak sanggup membantu pembaca mengetahui garis besar persoalan, metode, dan temuan data yang ada dalam laporan penelitian itu. Kegunaan simpel lainnya, absurd itu digunakan untuk keperluan pemuatan absurd untuk terbitan terpola perihal penelitian-penelitian.
Abstraksi: 1. Penyederhanaan dengan cara hanya mengkhususkan analisis pada sifat-sifat tertentu dan mengesampingkan sifat-sifat lain. Sifat-sifat tertentu yang dikesampingkan biasanya gejala-gejala yang nantinya tidak akan menjadi pecahan dari objek yang diteliti. Aspek yang dikesampingkan itu mungkin saja dalam penelitian lain justru menjadi sasaran utama untuk diteliti. 2. Aliran seni lukis yang mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Abstraksi berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap bisa memperlihatkan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya.
Ac-
Accidental sampling (sampel kebetulan/insidental) : Cara pengambilan sampel yang dilakukan secara kebetulan dengan tidak menggunakan perencanaan. Peneliti semata-mata menentukan siapa saja yang sanggup diraih pada ketika penelitian diadakan sebagai respondennya. Sebagai contoh, kita akan meneliti penggunaan waktu mencar ilmu siswa, responden yang kita ambil siapa saja siswa yang kita temui.
Achieved role: Peran dan status yang dicapai/diperjuangkan melalui pilihan, usaha, dan tenaga sendiri contohnya memperoleh gelar sarjana.
Achieved status: Kedudukan yang dicapai seseorang dengan perjuangan sendiri atau diperoleh lantaran suatu prestasi tertentu. Dengan kata lain, status ini diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status ini tidak diperoleh atas dasar keturunan, akan tetapi tergantung pada kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Kedudukan ini contohnya setiap orang sanggup menjadi hakim, dokter, bila memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu menyerupai menempuh pendidikan kehakiman dan kedokteran.
Ad-
Adaptasi: Penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan, pelajaran; proses perubahan serta balasannya pada seorang individu dalam suatu kelompok sosial atau organisme sosial yang mengakibatkan hal itu sanggup hidup atau berfungsi lebih baik.
Adat: Kebiasaan-kebiasaan yang telah dilembagakan menjadi norma sosial bagi masyarakat penganutnya. Adat berasal dari dalam anggota masyarakat, yang mengikat anggota masyarakatnya serta dijunjung dan dipertahankan. Adat menjadi pedoman bagi anggota masyarakatnya untuk bertingkah laku.
Adat istiadat (custom): Tata kelakuan yang kekal dan terintegrasi besar lengan berkuasa dengan pola-pola sikap masyarakat. Individu atau orang yang melanggar adat istiadat sanggup memperoleh hukuman yang berat baik eksklusif maupun tidak langsung, contohnya dikucilkan dari masyarakat atau digunjingkan masyarakat.
Adat menetap: Adat menetap setelah menikah termasuk dalam sistem kekerabatan. Dalam analisis antropologi, Koentjaraningrat menyebutkan adanya tujuh macam adat menetap setelah menikah, antara lain ultrolokal, virilokal, uxorilokal, bilokal, avunkulokal, natolokal, dan neolokal.
Ade’ akkalabinengneng (Bugis Makassar): Norma mengenai perkawinan, kaidah-kaidah keturunan, aturan-aturan mengenai hak dan kewajiban warga rumah tangga, etika dalam hal berumah tangga, dan sopan santun pergaulan antarkaum kerabat.
Ade’ tana (Bugis-Makassar): Norma mengenai pemerintahan, yang terwujud dalam bentuk aturan negara, aturan antarnegara, dan etika serta training insan politik. Pembinaan dan pengawasan ade’ dalam masyarakat Bugis-Makassar dilakukan oleh beberapa pejabat adat, menyerupai pakka-tenni ade’, pampawa ade’, dan parewa ade’.
Adi karya (masterpiece): Karya-karya besar dibidang seni dan budaya. Termasuk di dalamnya ialah karya dalam bidang sastra, musik, drama dan teater, film, seni lukis, seni pahat, seni tari, arsitektur dan karya seni lainnya. Masterpiece merupakan pilihan karya yang paling memperlihatkan kekuatan teknis atau filosofi yang digunakan seniman.
Adi kodrati: Kekuatan yang bersifat luar biasa atau supranatural.
Adiktif: Bersifat menjadikan ketergantungan atau kecanduan.
Adisi: suatu bentuk penambahan unsur kebudayaan yang baru, namun masih menggunakan unsur kebudayaan yang usang lantaran dipandang masih mempunyai nilai lebih. Contohnya, digunakannya kendaraan beroda empat angkutan kota di Yogyakarta, namun masih tetap mempertahankan keberadaan delman.
Adjudikasi (adjudication): Penyelesaian masalah melalui pengadilan. Pengadilan merupakan forum aturan yang berfungsi menjalankan pengadilan terhadap banyak sekali masalah pidana maupun perdata. Salah satunya, konflik yang terjadi di masyarakat. Pada umumnya, cara menyerupai ini ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik. Sedapat mungkin mereka yang terlibat akan berusaha menanganinya dengan jalan kekeluargaan, atau meminta tolong pihak ketiga sebagai mediator. Apabila cara-cara menyerupai itu gagal, terpaksa masalah dilimpahkan ke pengadilan.
Adjusment: terciptanya suatu keadaan, di mana masyarakat dan lembaga-lembaga sosial bisa mengadakan penyesuaian-penyesuaian atas terjadinya banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi; kebalikan dari keadaan tersebut ialah terjadinya maladjustment (tidak tercapainya suatu penyesuaian-penyesuaian atas perubahan-perubahan yang terjadi).
Adopsi: Menerima unsur gres sebagai pecahan dari sistem yang sudah ada. Proses adopsi dalam sosiologi diartikan sebagai sebuah proses mental yang dilalui oleh individu semenjak pertama kali mendengar penemuan hingga akhirnya mengadopsi penemuan tersebut. Proses adopsi mempunyai beberapa tahapan yang masing-masing berurutan dan memerlukan waktu yang bersifat relatif. Namun proses adopsi berbeda dengan proses penyebaran inovasi. Proses adopsi berada pada tingkatan individual sementara proses penyebaran berada pada tingkatan sistem sosial.
Adopter: Pengadopsian. Lihat adopsi.
Adoption stage: Tahapan di mana individu menggunakan pandangan gres baru secara terus-menerus dalam skala yang penuh. Tetapi model ini dikritik, lantaran model ini mengimplikasikan bahwa proses selalu diakhiri dengan keputusan mengadopsi sementara kenyataannya penolakan bisa juga terjadi.
Ae-
Aesthetic and recreational institutions: Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi, menyerupai seni rupa, seni suara, dan olah raga.
Af-
Afdeling: Wilayah administratif pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang diperintah oleh seorang ajun residen. Afdeling merupakan pecahan dari sebuah wilayah Karesidenan. Sebuah Afdeling terdiri atas beberapa onderafdeling (setingkat kabupaten).
Afeksi: Proses penyadaran dalam diri seseorang.
Afektif: Tindakan sosial yang sebagian besar tindakannya dikuasai oleh perasaan (afektif) ataupun emosi, tanpa melaksanakan pertimbangan yang matang. Perasaan marah, cinta, sedih, bangga muncul begitu saja sebagai reaksi impulsif terhadap situasi tertentu. Oleh lantaran itu tindakan sosial itu bisa digolongkan menjadi tindakan irasional. Contohnya, seorang perempuan menangis begitu mendengar dongeng sedih. Tindakan tersebut merupakan ungkapan-ungkapan eksklusif tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu alasan tujuannya.
Affectual action (tindakan yang dipengaruhi emosi): Tindakan sosial ini dipengaruhi oleh emosi atau perasaan. Misalnya, kekerabatan kasih sayang seorang kakak kepada adik atau kekerabatan cinta kasih dua cukup umur yang sedang dimabuk asmara.
African negroid: Ras Negroid yang meliputi orang-orang yang tinggal di sebagian besar Benua Afrika.
Ag-
Agama (religion): Sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berafiliasi dengan hal-hal yang suci dan mempersatukan semua penganutnya dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat. Dalam konsep sosiologi, agama merupakan tanda-tanda sosial yang umum, yang dimiliki oleh seluruh masyarakat di dunia tanpa kecuali. Agama merupakan salah satu aspek dalam kehidupan sosial dan pecahan dari sistem sosial suatu masyarakat. Dengan demikian, agama merupakan suatu pandangan hidup yang harus diterapkan dalam kehidupan individu atau kelompok.
Agama alam: lihat agama bumi.
Agama bumi atau agama alam: Kepercayaan yang bersumber pada kekuatan alam dan bumi. Orang yang menganut agama bumi percaya bahwa di alam ada kekuatan yang sanggup mengatur dan menentukan kehidupan. Agama ini berkembang pada masyarakat yang mempunyai tingkat solidaritas mekanik dan juga masih mempunyai pola berpikir yang tradisional. Kegiatan keagamaan dari agama bumi ialah ritual dengan melaksanakan pemujaan terhadap benda-benda yang mempunyai nilai spiritual tinggi. Benda-benda itu bisa berupa pohon, batu, patung, candi, dan lain sebagainya.
Age of reason: Masa periode pemikiran. Age of reason mengacu pada zaman di mana perkembangan filsafat, ilmu, dan kemanusiaan mengalami kebangkitan setelah usang dikungkung oleh kekerasan dogma-dogma agama sebelum periode 17.
Agen akulturasi: Lihat agents of acculturation.
Agen pembaru: Lihat distributor perubahan.
Agen perubahan (agent of change) atau distributor pembaru: Orang yang relatif aktif berusaha membuatkan penemuan ke dalam suatu sistem sosial. Biasanya ialah anggota dari sebuah forum yang ingin mengadakan pembaruan dalam masyarakat tersebut namun ia tinggal dalam masyarakat tertentu dan menjadi pecahan di dalamnya hanya untuk membuatkan penemuan saja. Biasanya distributor pembaru ini mengadakan kolaborasi dengan pemuka pendapat supaya penemuan yang dibawanya bisa diterima dalam masyarakat tersebut dengan mudah.
Agent of change: Lihat distributor perubahan.
Agents of acculturation (agen akulturasi): Orang-orang yang membawa unsur kebudayaan absurd ke dalam suatu kebudayaan. Contohnya, para pedagang yang membawa unsur kebudayaan berupa banyak sekali jenis barang, cara berdagang, di samping kepercayaan dan agama yang dianutnya. Para pastur dan pendeta penyiar agama Kristen dan Kristen Protestan juga membawa unsur kebudayaan berupa penyuluhan kesehatan, pendidikan sekolah, dan banyak sekali unsur-unsur kebudayaan Eropa lainnya.
Agitasi: Hasutan kepada orang banyak, biasanya dilakukan oleh tokoh atau penggagas partai politik atau pidato yang berapi-api untuk memengaruhi massa.
Agraris: Hal yang berkaitan dengan pembudidayaan tanah atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pertanian.
Agricultural: Aktifitas bercocok tanam.
Ai-
Ainu: Lihat Suku Ainu.
Ak-
Akademik/akademis: Bersifat akademis, mengenai (berhubungan) dengan akademis, bersifat ilmiah, bersifat ilmu pengetahuan, bersifat teori, tanpa arti simpel langsung.
Akhlak: Kekuatan moral serta pencerminan dari kebersihan dan kesucian jiwa yang mempunyai kekuatan lebih dari hukum, undang-undang atau peraturan-peraturan lainnya.
Akomodasi (accomodation): Suatu proses adaptasi diri dari orang perorangan atau kelompok-kelompok insan yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Tujuan dari fasilitas ialah terciptanya keseimbangan interaksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada di dalam masyarakat. Ini sanggup digunakan untuk menuntaskan pertentangan, entah dengan menghargai kepribadian yang berkonflik atau dengan cara paksaan atau tekanan.
Akomodasi baru: Serangkaian perubahan yang dilalui oleh masyarakat dalam melaksanakan penyesuaian-penyesuaian.
Aksara lontarak: Aksara tradisional yang mungkin berasal dari huruf Sanskerta yang ditulis di atas daun lontar (daun sejenis palem).
Aksen: Cara mengucapkan kata-kata atau lekuk pengecap yang khas.
Aksi protes: Suatu tuntutan individual atau kelompok, yang dilakukan dengan verbal atau goresan pena untuk memperjuangkan kepentingan atau objek tindakan.
Aksiologi: Cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana insan menggunakan ilmunya.
Akulturasi (cultural contact): Percampuran dua kebudayaan alau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi.
Akumulatif: Salah satu sifat hidup, di mana ilmu-ilmu dibuat dengan dasar teori usang yang disempurnakan, ditambah, dan diperbaiki sehingga semakin sempurna. Ilmu yang dikenal kini merupakan kelanjutan dari ilmu yang dikembangkan sebelumnya. Oleh karenanya, ilmu pengetahuan bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final. Dengan demikian, ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.
Al-
Alam antara: Dunia yang membatasi alam bawah dengan alam atas
Alam atas: Tempat bersemayamnya para Buddha.
Alam bawah: Dunia yang penuh dengan eksekusi alam atau nafsu (keinginan) manusia.
Alami: berasal dari alam, tidak dibuat atau disebabkan oleh manusia.
Alat-alat produksi: Alat-alat yang digunakan dalam suatu pekerjaan, mulai yang sederhana (batu untuk menumbuk padi) hingga yang lebih kompleks (alat untuk menenun pakaian). Jika diklasifikasikan berdasarkan bahannya, alat-alat tersebut sanggup dibagi menjadi alat dari batu, tulang, kayu, logam, dan bambu. Selanjutnya, bila diklasifikasikan berdasarkan teknik membuatnya, sanggup dibagi menjadi empat teknik, yaitu teknik dipikul, teknik ditekan, teknik dipecah, dan teknik digiling. Jika dilihat dari fungsinya alat tersebut sanggup dibedakan menjadi alat untuk memotong, untuk menciptakan lobang, memukul, alat penggiling, alat peraga, alat untuk menyalakan api, dan alat untuk meniup api.
Alih teknologi: Pewarisan teknologi dari generasi ke generasi atau dari masyarakat/bangsa yang satu ke masyarakat/bangsa lain.
Alkohol: Jenis narkotika yang mempunyai sifat menjadikan gangguan pada susunan saraf. Apabila diminum mula-mula menjadikan riang gembira, banyak berbicara (Euphorie), kesadarannya merendah, keseimbangan tubuh terganggu, dan mabuk. Akibat pemakaian alkohol yang berlebihan sanggup terjadi kelumpuhan lantaran radang saraf.
Alpine Caucasoid: Ras yang terdapat Eropa Tengah dan Eropa Timur.
Altruisme: Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam banyak budaya dan dianggap penting oleh beberapa agama. Gagasan ini sering digambarkan sebagai aturan emas etika. Beberapa aliran filsafat, menyerupai objektivisme beropini bahwa altruisme ialah suatu keburukan. Altruisme ialah lawan dari sifat egois yang mementingkan diri sendiri.
Altruistik: Sifat yang mementingkan orang lain. Lihat altruisme.
Alun-alun: Suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan sanggup digunakan acara masyarakat yang beragam. Pada awalnya alun-alun merupakan tempat berlatih perang (gladi yudha) bagi prajurit kerajaan, tempat penyelenggaraan sayembara dan penyampaian titah (sabda) raja kepada kawula (rakyat), sentra perdagangan rakyat, juga hiburan.
Am-
Amalgamasi (amalgamation): Perkawinan campuran. Perbauran biologis antara dua atau lebih ras insan yang berbeda ciri-ciri fisiknya sehingga mereka menjadi satu rumpun.
Ambil-ambilan (Sunda): Lagu permainan Sunda yang dinyanyikan oleh dua kelompok anak yang jumlahnya banyak berbaris saling berhadapan. Cara menyanyikannya saling memberi kesempatan pada lawan menyerupai sisindiran saling melawan dengan nyayian. Anak yang terpilih masuk kelompok punya kesempatan untuk memilih, disebut namanya kemudian pindah ke kelompoknya, pindahnya sambil jalan menggunakan satu kaki serta difitnah “maling endog” oleh kelompok yang ditinggalkan.
Ambilineal: Prinsip dalam kekerabatan yang memperhitungkan kekerabatan kekerabatan dengan sebagian warga masyarakat melalui garis keturunan laki-laki, dan dengan sebagian warga masyarakat lain menggunakan garis keturunan perempuan. Masyarakat yang menggunakan prinsip ambilineal ini ialah masyarakat Iban Ulu Ai di Kalimantan.
Ambilineal besar: Kelompok kekerabatan yang meliputi lebih banyak generasi yang diturunkan oleh seorang nenek moyang tertentu. Kelompok ini tidak hanya terbatas pada 3-4 generasi saja. Biasanya anggota kelompok ini sudah tidak lagi saling mengenal, bahkan tidak mengetahui kekerabatan masing-masing. Karena jumlah anggota dalam keluarga ambilineal besar ini cukup banyak, maka bentuknya merupakan kekerabatan kekerabatan kadang kala, dan bukan kelompok kekerabatan korporasi.
Ambilineal kecil: Kelompok kekerabatan yang terjadi apabila suatu keluarga luas utrolokal membentuk suatu kepribadian yang khas yang disadari oleh para warganya. Kepribadian khas itu tidak hanya ada pada satu generasi tertentu, melainkan sudah ada selama beberapa angkatan atau generasi sebelumnya. Kelompok ini biasanya terdiri dari sekitar 25-30 jiwa, sehingga mereka masih saling mengenal dan mengetahui kekerabatan kekerabatan masing-masing. Kelompok ambilineal kecil juga menumbuhkan rasa kepribadian, lantaran adanya harta produktif milik bersama yang berupa tanah, bak ikan, atau pohon buah-buahan, yang sanggup dinikmati bersama oleh semua anggota kelompok.
Ambivalensi: Memiliki perasaan atau pendapat yang campur aduk mengenai sesuatu atau seseorang.
AMDAL: Analisis Masalah dan Dampak Lingkungan. Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu perjuangan dan/atau acara yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diharapkan bagi proses pengambilan keputusan perihal penyelenggaraan perjuangan dan/atau acara di Indonesia. AMDAL ini dibuat ketika perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memperlihatkan dampak terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini ialah aspek Abiotik, Biotik, dan Kultural.
Americam Mongoloid (Mongoloid Amerika atau Indian): Penduduk orisinil Amerika yang mempunyai ciri-ciri warna kulit merah, ukuran tubuh tinggi, rambut hitam lurus, bentuk muka lonjong atau oval, mata sipit. Mereka terdapat di daerah Amerika Selatan (penduduk Terra del Fugo) di Amerika Utara (penduduk orisinil Eskimo).
An-
Anak jalanan: Sering disingkat anjal. Sebuah istilah umum yang mengacu pada bawah umur yang mempunyai acara ekonomi di jalanan, namun masih mempunyai kekerabatan dengan keluarganya. Tapi hingga kini belum ada pengertian anak jalanan yang sanggup dijadikan teladan bagi semua pihak.
Anak kolong: Sebutan dalam bahasa sehari-hari untuk anak tentara atau anak yang besar di tangsi tentara. Istilah ini telah digunakan semenjak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Asal-usul istilah ini berasal dari keadaan tangsi anggota KNIL yang sangat memprihatinkan. Tentara yang berkeluarga ditempatkan pada asrama dengan ukuran kecil dan berhimpitan. Karena kecilnya ruangan, sering kali tidak cukup untuk ditempati lebih dari satu tempat tidur. Akibatnya bawah umur terpaksa tidur di pecahan bawah dipan (kolong). Dari sinilah muncul istilah tersebut.
Analisis: Penyelidikan terhadap suatu kejadian untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya; penguraian suatu pokok atas banyak sekali bagiannya dan penelaahan pecahan itu sendiri serta kekerabatan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Analisis data: Pengolahan data dalam suatu penelitian. Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang gampang dibaca dan diinterpretasi.
Analisis isi media massa: Pengumpulan data dengan menganalisis isi media massa. Dalam media massa tersebut termuat uraian dan data mengenai kemasyarakatan, perkembangan bank, dan perkembangan perekonomian.
Analisis statistik: rangkaian acara analisis kuantitatif di mana diharapkan adanya pengetahuan serta pengukuran yang cermat berdasarkan ilmu statistik.
Analogi: Perbandingan antara satu hal dengan yang lain yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu.
Analogi organik: Pendekatan dengan memahami masyarakat menyerupai tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
Anarkis: Keadaan yang kacau dikarenakan tidak adanya atau tidak diakuinya pihak pemerintah atau pengatur.
Anarkisme Atau dieja anarkhisme: Suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya ialah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh lantaran itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
Androgini: Istilah yang digunakan untuk memperlihatkan pembagian tugas yang sama dalam karakter maskulin dan feminin pada ketika yang bersamaan. Seorang androgini dalam arti identitas gender, ialah orang yang tidak sanggup sepenuhnya cocok dengan tugas gender maskulin dan feminin yang tipikal dalam masyarakatnya. Mereka juga sering menggunakan istilah ambigender untuk menggambarkan diri mereka. Banyak androgini yang menggambarkan dirinya secara mental “di antara” laki-laki dan perempuan, atau sama sekali tidak bergender.
Anecdotal record: lihat catatan anekdot.
Anekdot: Lihat catatan anekdot.
Angkatan 20: Sebutan bagi sekelompok sastrawan Indonesia yang menulis karya sastra sekitar tahun 1920, sehingga dikenal juga dengan sebutan Angkatan Balai Pustaka. Karya sastra pada zaman ini banyak mengemukakan masalah adat daerah (kawin paksa). Tokohnya antara lain Sultan Takdir Alisyahbana, Nur Sultan Iskandar, Abdul Muis, dan Muhammad Kasim.
Angkatan 45: Sebutan bagi sekelompok sastrawan Indonesia yang aktif berkarya pada ketika revolusi 1945. Tokohnya antara lain Chairil Anwar, Asrul Sani, Pramudya Ananta Toer, dan Umar Ismail. Angkatan 45 juga menjadi sebutan untuk para pejuang kemerdekaan.
Angkatan Balai Pustaka: Lihat Angaktan 20.
Angkatan bersenjata: Organisasi kemiliteran yang sanggup digunakan untuk terusan mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut kenaikan pangkat.
Angket: Daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk menjawab bagi setiap pertanyaan.
Angket langsung: Angket di mana responden menjawab perihal dirinya.
Angket terbuka: angket yang jawaban-jawaban dari daftar pertanyaannya sepenuhnya diserahkan kepada responden untuk mengisinya sesuai dengan data dan fakta yang dimiliki responden tersebut.
Angket tertutup: Angket yang semua pertanyaan yang ada, jawabannya sudah disediakan, dalam arti responden tidak diberi kesempatan untuk menuliskan jawaban yang tidak disediakan dalam angket tersebut.
Angket tidak langsung: Angket di mana responden menjawab perihal orang lain.
Animatisme: Sistem kepercayaan bahwa benda-benda dan tumbuh-tumbuhan di sekeliling insan itu mempunyai jiwa dan bisa berpikir menyerupai manusia. Kepercayaan ini tidak memunculkan pemujaan terhadap benda dan flora di sekitarnya, tetapi menjiwai religi lain.
Animisme: Kepercayaan kepada makhluk halus dan roh yang merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul di kalangan insan primitif. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini, (seperti daerah tertentu, gua, pohon atau watu besar) mempunyai jiwa yang mesti dihormati supaya semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan keseharian mereka.
Anjueng: Ruangan yang berfungsi sebagai tempat tamu terhormat (tidak setiap rumah mempunyai ruangan ini) pada rumah gadang.
Anomie: Lihat anomi.
Anomi (anomie): Suatu keadaan di mana tak ada pegangan terhadap apa yang baik dan apa yang buruk, sehingga anggota-anggota masyarakat tidak bisa lagi untuk mengukur tindakan-tindakannya, oleh lantaran batas-batasnya sudah tidak ada lagi.
Antecedents: Variabel-variabel yang ada dalam situasi sebelum terjadi perkenalan dengan inovasi.
Anti positivisme: Sudut pandang dalam bidang sosiologi di mana ilmu sosial membutuhkan metode ilmiah yang berbeda dengan metode umum yang digunakan dalam bidang ilmu alam. Anti positivisme mulai berkembang semenjak periode ke-19, di mana positivisme dan naturalisme mulai dipertanyakan oleh para peneliti menyerupai Wilhelm Dilthey dan Heinrich Rickert, yang beropini bahwa dunia kemasyarakatan berbeda dengan dunia fisik alam, di mana masyarakat mempunyai aspek yang unik, menyerupai makna, simbol, norma, nilai-nilai yang kesemuanya sanggup dikelompokkan menjadi budaya. Lihat juga positivisme.
Antisipatif: Bersifat mencegah, mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin akan terjadi.
Antisosial: 1. Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat. 2. Teori yang menyatakan bahwa masyarakat atau lingkungan sosial selamanya akan mengalami konflik dengan kedirian dan selamanya menghalangi seseorang untuk mencapai kesenangannya. Penggagas teori ini ialah Sigmund Freud.
Antropolog: Orang yang jago dalam bidang antropologi.
Antropologi: Satu cabang ilmu sosial yang mempelajari perihal budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama, antropologi menyerupai mirip sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitikberatkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi biologis, juga disebut antropologi jasmani atau antropologi fisik (physical anthropology): Cabang antropologi yang, dalam konteks primat pada umumnya, lebih meneliti perkembangan spesies manusia. Antropologi biologis meliputi penelitian biologis dan budaya perihal keanekaragaman manusia, evolusi manusia, dan pembandingan anatomi, perilaku, sejarah dan ekologi primat pada masa lampau dan kini. Antropologi biologis terutama meneliti bukti fosil dan perkembangannya.
Antropologi budaya: Cabang antropologi yang berpusat pada penelitian variasi kebudayaan di antara kelompok manusia. Antropologi budaya mengumpulkan data mengenai proses ekonomi dan politik global atas budaya lokal. Para antropolog budaya menggunakan banyak sekali metode, termasuk pengamatan partisipatif (participant observation), wawancara dan angket statistik. Penelitian mereka sering dikatakan pekerjaan lapangan lantaran sang antropolog harus menetap untuk waktu yang cukup usang di lapangan penelitiannya.
Antropologi filosofis: Disiplin ilmu yang berurusan dengan pertanyaan metafisika dan fenomenologi individu insan dan kekerabatan interpersonal.
Antropologi fisik: Cabang antropologi yang khusus mempelajari insan dari sudut jasmani (fisik). Lihat antropologi biologis.
Antropologi linguistik: Cabang antropologi budaya yang mempelajari bahasa-bahasa banyak sekali suku bangsa di dunia.
Antropologi psikologis: Cabang dari antropologi yang bersifat interdisipliner dan mengkaji interaksi kebudayaan dan proses mental. Cabang ini terutama memperhatikan cara perkembangan insan dan enkulturasi dalam kelompok budaya tertentu-dengan sejarah, bahasa, praktik, dan kategori konseptualnya sendiri-membentuk perolehan kognisi, emosi, persepsi, motivasi, dan kesehatan mental dan juga mengusut perihal bagaimana pemahaman kognisi, emosi, motivasi, dan proses psikologis sejenis membentuk model proses budaya dan sosial.
Antropologi terapan: Penerapan hasil penelitian antropologi untuk memecahkan masalah sehari-hari.
Antropologis: Dilihat dari sudut pandang antropologi.
Antropometri: Ilmu yang mempelajari perihal teknik pengukuran tubuh manusia.
Ap-
Apartheid: Sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal periode ke-20 hingga tahun 1990. Hukum apartheid dicanangkan pertama kali di Afrika Selatan, yang pada tahun 1930-an dikuasai oleh dua bangsa kulit putih, koloni Inggris di Cape Town dan Namibia dan para Afrikaner Boer (Petani Afrikaner) yang mencari emas/keberuntungan di tanah kosong Afrika Selatan pecahan timur atau disebut Transvaal (sekarang kota Pretoria dan Johannesburg).
Apatis: Sikap tidak peduli atau hirau tak acuh.
Aposteriori: Filsafat empirisme yang hanya menekankan yang logis, yang dialami, yaitu selalu bergantung pada pengalaman.
Apprenticeship: Masa magang.
Approach: Pendekatan. Cara yang digunakan untuk memandang atau memahami suatu masalah.
Approved institutions: Pranata sosial yang diterima masyarakat, menyerupai perusahaan, sekolah, dan industri.
Apresiasi seni: Penghargaan terhadap seni.
Apriori: Pengetahuan yang ada sebelum bertemu dengan pengalaman. Atau dengan kata lain, sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan bahwa seseorang sanggup berpikir dan mempunyai asumsi perihal segala sesuatu, sebelum bertemu dengan pengalaman dan akhirnya mengambil kesimpulan.
Ar-
Arabic Caucasoid: Ras kaukasus yang menurunkan bangsa Arab menyerupai Arab Saudi, Irak, Iran, Mesir, Aljazair, dan sebagainya.
Arbitrasi (arbitration): Upaya menuntaskan konflik dengan menggunakan orang/pihak ketiga yang memberi keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak. Oleh lantaran kekuasaan dan kewenangan itu, pihak ketiga bisa memaksakan keputusan kepada pihak-pihak yang bertikai. Biasanya pihak yang bertikai akan mendapatkan apa yang menjadi keputusan wasit.
Area sampling: Sampel yang diperoleh dengan mensampel daerah. Misalnya, suatu negara yang dibagi atas 50 daerah dipilih beberapa daerah secara random untuk dijadikan sampel. Daerah yang terpilih dibuat lagi menjadi beberapa subsampel, yaitu pecahan dari sampel yang mewakili daerah itu. Dengan menggabungkan semua subsampel terbentuklah sampel yang diinginkan. Ada kalanya dibuat sampel dengan menggunakan semua atau sebagian besar anggota daerah yang terpilih sebagai anggota sampel. Di dalam hal itu berarti dilakukan cluster sampling.
Argot: Ragam dialek sosial yang memperlihatkan ciri-ciri yang sangat khusus. Sampai pada tamat periode ke-19, argot masih diartikan sebagai bahasa khusus kaum petualang, pencuri, dan pengemis. Bahasa tersebut hanya dipergunakan untuk dan oleh mereka saja. Argot juga sanggup diartikan bahasa dan perbendaharaan kata yang bersifat diam-diam dari suatu kelompok orang, contohnya bahasa para pencopet. Argot juga kadang merujuk pada kosakata spesifik informal dari suatu bidang ilmu, hobi, pekerjaan, olahraga, dll.
Argumentasi: Pemikiran yang berdasarkan alasan yang disusun secara sistematis untuk mendukung pandangan gres atau pemikiran tertentu.
Argumentatif: Memiliki alasan yang terperinci dan sistematis.
Arisan: Kelompok orang yang mengumpul uang secara teratur pada tiap-tiap periode tertentu. Setelah uang terkumpul, salah satu dari anggota kelompok akan keluar sebagai pemenang. Penentuan pemenang biasanya dilakukan dengan jalan pengundian.
Arkeologi: Ilmu perihal kehidupan dan kebudayaan zaman kuno berdasarkan benda-benda peninggalan, contohnya patung-patung; ilmu yang mempelajari kebudayaan sebelum insan mengenal tulisan, termasuk perkembangan dan penyebaran kebudayaan.
Arsip: Koleksi penyimpanan catatan dan data-data, dan juga merujuk kepada tempat di mana catatan dan data-data ini disimpan.
Arsitektur: Seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur meliputi merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Dalam definisi modern, arsitektur harus meliputi pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis.
Artefak: Perkakas peradaban kuno, alat-alat yang dibuat dan dipergunakan insan prasejarah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alat-alat ini dibuat dari batu, kayu, tulang, duri ikan, tanduk, tanah liat, logam, dan lain-lain.
Artikel: Ringkasan dari hasil penelitian yang disusun berdasarkan kriteria yang telah disepakati dengan tujuan supaya hasil penelitian sanggup diketahui publik.
Arupadhatu: Bagian dari Candi Borobudur yang melambangkan tempat bersemayamnya para Budha yang berada di alam atas. Pada alam tersebut kebebasan akan hawa dunia yang masih mementingkan bentuk dan rupa telah tercapai. Kebebasan tersebut di lambangkan dengan tidak adanya relief sebagai tempat lenyapnya nafsu dunia. Lihat juga kamadhatu.
Arwah: Roh atau jiwa orang yang sudah meninggal.
As-
Ascribed status: Status atau kedudukan sosial yang ada di dalam masyarakat secara otomatis tanpa usaha.
Asiatic Mongoloid: Ras Mongoloid yang tersebar di Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur.
Asilulu: Salah satu dialek Bahasa Ambon.
Asimilasi: Proses bertemunya dua atau lebih kebudayaan yang saling berinteraksi, kemudian masing-masing kebudayaan melebur dan membentuk kebudayaan baru.
Askripsi: Cara untuk memperoleh kedudukan melalui keturunan. Misalnya gelar kebangsawanan.
Asmat: Salah satu suku yang tinggal di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil gesekan kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di pecahan pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua pecahan yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.
Asosiasi: Sekelompok orang atau organisasi yang bergabung atau bekerjasama untuk tujuan tertentu.
Asosiatif: Pola kekerabatan yang memperlihatkan kerja sama; proses yang di dalamnya ada perjuangan untuk menyatukan dan meningkatkan solidaritas di antara anggota kelompok, di mana bentuknya antara lain kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
Aspirasi: Harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang.
Assialana memang (Bugis-Makassar): Perkawinan antara saudara sepupu sederajat kedua, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu.
Assialang marola (Bugis-Makassar): Perkawinan antara saudara sepupu sederajat kesatu, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu.
Assigned status: Kombinasi dari perolehan status melalui perjuangan dan status yang diperoleh secara otomatis.
Association values (nilai-nilai perserikatan): Nilai-nilai yang meliputi banyak sekali bentuk perserikatan insan dan persahabatan kehidupan keluarga, hingga dengan tingkat internasional.
Astrologi: Ilmu yang mempelajari perihal pergerakan dan posisi benda-benda angkasa yang dipercaya mempunyai kekerabatan atau dampak dalam kehidupan insan dan juga alam.
Asumsi: Dugaan awal yang masih harus dibuktikan melalui penelitian.
At-
Ateisme: Sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ateisme ialah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan tuhan atau Tuhan.
Atman: Kepercayaan dalam prinsip anutan agama Hindu perihal jiwa yang abadi.
Atomistic family: Siklus dalam perkawinan di mana makna sakral sebuah perkawinan memudar, kemudian diganti oleh kepentingan pribadi, kaidah moral, termasuk seks dianggap relatif, suami istri sanggup dengan gampang bercerai.
Atou (Dani): Kekuatan sakti yang berasal dari nenek moyang yang diturunkan kepada anak laki-laki.
Attitudes (sikap): Suatu kecenderungan untuk melaksanakan sesuatu atau tidak melaksanakan hal-hal tertentu terhadap manusia, benda, atau keadaan.
Au-
Audience: Pendengar, hadirin, penonton.
Australian Negroid: Ras Negro yang menurunkan bangsa Australia.
Austronesia: Rumpun bahasa yang dituturkan oleh penduduk yang berada di wilayah Pulau Taiwan, Kepulauan Indonesia, Filipina, Mikronesia, Melanesia, Polinesia, dan Pulau Madagaskar.
Autokratis: Sistem pemerintahan yang dipegang oleh satu orang dengan kekuasaan absolut.
Av-
Avunkulokal: Pola yang mengatur keluarga gres untuk menetap bersama keluarga paman dari pihak ibu, baik paman dari pihak ibu pengantin pria, maupun dari pihak ibu pengantin wanita.
Aw-
Awareness stage: Tahapan proses adopsi di mana individu mencar ilmu akan keberadaan sebuah pandangan gres baru tetapi kekurangan informasi mengenai pandangan gres baru itu.
Ay-
Ayang-ayang gung (Sunda): Lagu Permainan Sunda yang dinyanyikan sambil meletakan tangan di atas bahu (ayang-ayangan), berbaris sejajar. Biasanya merupakan lagu pengantar dalam bermain ucing kuriling atau ucing peungpeun.
Az-
Azimat: Kepercayaan akan kekuatan suatu benda yang diciptakan oleh ahlinya.
Download Kamus Sosiologi di Sini
Lihat Juga
Kamus Sosiologi, Abjad A
Kamus Sosiologi, Abjad B
Kamus Sosiologi, Abjad C
Kamus Sosiologi, Abjad D
Kamus Sosiologi, Abjad E
Kamus Sosiologi, Abjad F
Kamus Sosiologi, Abjad G
Kamus Sosiologi, Abjad H
Kamus Sosiologi, Abjad I
Kamus Sosiologi, Abjad J
Kamus Sosiologi, Abjad K
Kamus Sosiologi, Abjad L
Kamus Sosiologi, Abjad M
Kamus Sosiologi, Abjad N
Kamus Sosiologi, Abjad O
Kamus Sosiologi, Abjad P
Kamus Sosiologi, Abjad Q
Kamus Sosiologi, Abjad R
Kamus Sosiologi, Abjad S
Kamus Sosiologi, Abjad T
Kamus Sosiologi, Abjad U
Kamus Sosiologi, Abjad V
Kamus Sosiologi, Abjad W
Kamus Sosiologi, Abjad X
Kamus Sosiologi, Abjad Y
Kamus Sosiologi, Abjad Z