Lapisan Masyarakat (Stratifikasi Sosial)
Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu, akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal lainnya. bila suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan materiil daripada kehormatan, misalnya, mereka yang lebih banyak mempunyai kekayaan materiil akan menempati kedudukan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pihak-pihak lain. Gejala tersebut menjadikan lapisan masyarakat, yang merupakan pembedaan posisi seseorang atau suatu kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.
Pitirim A. Sorokin* menyampaikan bahwa sistem lapisan merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Barang siapa yang mempunyai sesuatu yang berharga dalam jumlah yang sangat banyak dianggap masyarakat berkedudukan dalam lapisan atasan. Mereka yang hanya sedikit sekali atau tidak mempunyai sesuatu yang berharga dalam pandangan masyarakat mempunyai kedudukan yang rendah.
Di antara lapisan yang atasan dan yang rendah itu, ada lapisan yang jumlahnya sanggup ditentukan sendiri oleh mereka yang hendak mempelajari sistem lapisan masyarakat itu. Biasanya golongan yang berada dalam lapisan atasan tidak hanya mempunyai satu macam saja dari apa yang dihargai oleh masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi itu bersifat kumulatif.
Mereka yang mempunyai uang banyak akan gampang sekali mendapat tanah, kekuasaan dan mungkin juga kehormatan, sedangkan mereka yang mempunyai kekuasaan besar gampang menjadi kaya dan mengusahakan ilmu pengetahuan. Sistem lapisan dalam masyarakat tersebut dalam sosiologi dikenal dengan social stratification. Kata stratification berasal dari stratum (jamaknya: strata yang berarti lapisan). Pitirim A. Sorokin* (Social and Cultural Mobility, 1959:11) menyatakan bahwa social stratification yakni pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara hierarkis. Perwujudannya yakni kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah. Selanjutnya berdasarkan Sorokin*, dasar dan inti lapisan masyarakat tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban, dan tanggung jawab nilai-nilai sosial pengaruhnya di antara anggota-anggota masyarakat.
Bentuk-bentuk lapisan masyarakat berbeda-beda dan banyak sekali. Lapisan-lapisan tersebut tetap ada, sekalipun dalam masyarakat kapitalistis, demokratis, komunistis, dan lain sebagainya. Lapisan masyarakat tadi mulai ada semenjak insan mengenal adanya kehidupan bersama di dalam suatu organisasi sosial. Misalnya pada masyarakat-masyarakat yang bertaraf kebudayaan masih bersahaja. Lapisan masyarakat mula-mula didasarkan pada perbedaan seks, perbedaan antara pemimpin dengan yang dipimpin, golongan buangan/budak dan bukan buangan/budak, pembagian kerja, dan bahkan juga suatu pembedaan berdasarkan kekayaan. Semakin rumit dan semakin maju teknologi suatu masyarakat, semakin kompleks pula sistem lapisan masyarakat (Alex Inkeles, What is Sociology, an Introduction to the Discipline and perofesion, 1965:83).
Lapisan masyarakat tersebut mempunyai banyak bentuk-bentuk konkret. Akan tetapi, secara prinsipil bentuk-bentuk tersebut sanggup diklasifikasikan ke dalam tiga macam kelas, yaitu ekonomis, politis dan kekuasaan atau jabatan-jabatan tertentu dalam masyarakat. Umumnya, ketiga bentuk pokok tadi mempunyai relasi dekat satu dengan lainnya, di mana terjadi saling mempengaruhi. Meskipun demikian, hal tersebut tergantung pada sistem nilai yang berlaku serta berkembang dalam masyarakat bersangkutan.
Download di Sini
Baca Juga
1. Sistem Stratifikasi Sosial
2. Lapisan yang Sengaja disusun
3. Kelas-kelas dalam Masyarakat
4. Status Sosial (Social Status)
5. Peranan Sosial (Social Role)
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.1 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.2 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.3 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.4 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 3. Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum 2013)
6. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP)
7. Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial
Pitirim A. Sorokin* menyampaikan bahwa sistem lapisan merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Barang siapa yang mempunyai sesuatu yang berharga dalam jumlah yang sangat banyak dianggap masyarakat berkedudukan dalam lapisan atasan. Mereka yang hanya sedikit sekali atau tidak mempunyai sesuatu yang berharga dalam pandangan masyarakat mempunyai kedudukan yang rendah.
Di antara lapisan yang atasan dan yang rendah itu, ada lapisan yang jumlahnya sanggup ditentukan sendiri oleh mereka yang hendak mempelajari sistem lapisan masyarakat itu. Biasanya golongan yang berada dalam lapisan atasan tidak hanya mempunyai satu macam saja dari apa yang dihargai oleh masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi itu bersifat kumulatif.
Bentuk-bentuk lapisan masyarakat berbeda-beda dan banyak sekali. Lapisan-lapisan tersebut tetap ada, sekalipun dalam masyarakat kapitalistis, demokratis, komunistis, dan lain sebagainya. Lapisan masyarakat tadi mulai ada semenjak insan mengenal adanya kehidupan bersama di dalam suatu organisasi sosial. Misalnya pada masyarakat-masyarakat yang bertaraf kebudayaan masih bersahaja. Lapisan masyarakat mula-mula didasarkan pada perbedaan seks, perbedaan antara pemimpin dengan yang dipimpin, golongan buangan/budak dan bukan buangan/budak, pembagian kerja, dan bahkan juga suatu pembedaan berdasarkan kekayaan. Semakin rumit dan semakin maju teknologi suatu masyarakat, semakin kompleks pula sistem lapisan masyarakat (Alex Inkeles, What is Sociology, an Introduction to the Discipline and perofesion, 1965:83).
Lapisan masyarakat tersebut mempunyai banyak bentuk-bentuk konkret. Akan tetapi, secara prinsipil bentuk-bentuk tersebut sanggup diklasifikasikan ke dalam tiga macam kelas, yaitu ekonomis, politis dan kekuasaan atau jabatan-jabatan tertentu dalam masyarakat. Umumnya, ketiga bentuk pokok tadi mempunyai relasi dekat satu dengan lainnya, di mana terjadi saling mempengaruhi. Meskipun demikian, hal tersebut tergantung pada sistem nilai yang berlaku serta berkembang dalam masyarakat bersangkutan.
Download di Sini
Baca Juga
1. Sistem Stratifikasi Sosial
2. Lapisan yang Sengaja disusun
3. Kelas-kelas dalam Masyarakat
4. Status Sosial (Social Status)
5. Peranan Sosial (Social Role)
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.1 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.2 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.3 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.4 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 3. Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum 2013)
6. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP)
7. Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial