Materi Sosiologi Kelas Xii Belahan 2.1 Globalisasi Dan Perubahan Komunitas Lokal (Kurikulum 2013)
“Kita harus memastikan bahwa di dalam pasar global tertanam nilai-nilai bersama yang luas dan praktik yang mencerminkan kebutuhan sosial, dan bahwa semua orang di dunia menyebarkan manfaat dari globalisasi”
--Kofi Annan—
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari serpihan ini, Anda diperlukan mampu:
- Menjelaskan pengertian dan karakteristik globalisasi
- Mengidentifikasi proses globalisasi dan faktor pendorong globalisasi
- Menjelaskan teori-teori globalisasi
- Mengidentifikasi tanda-tanda globalisasi di Indonesia
- Mengidentifikasi dampak globalisasi terhadap komunitas lokal
- Menjelaskan perilaku komunitas lokal terhadap globalisasi
A. Pengertian dan Karakteristik Globalisasi
Globalisasi sering disebut sebagai fenomena dunia berwajah banyak. Oleh alasannya itu, globalisasi sering diidentikkan dengan internasionalisasi, liberalisasi*, universalisme, westernisasi*, dan de-teritorialisasi.
a. Internasionalisasi yaitu hubungan antarnegara dengan ciri meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal
b. Liberalisasi* yaitu pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka ekonomi tanpa pagar dalam kendala perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa, dan izin masuk suatu negara
c. Westernisasi* yaitu ragam hidup model budaya Barat atau Amerika
d. Deteritorialisasi yaitu perubahan-perubahan geografis sehingga ruang sosial dalam pembatasan, tempat, dan jarak berubah
Globalisasi yaitu suatu istilah yang mempunyai hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Berikut pengertian globalisasi berdasarkan para ahli, Klik di sini.
Pengertian Globalisasi Secara Umum
Selain pendapat jago di atas, berikut beberapa pengertian globalisasi secara umum (ubaidilah dan Rozak, 2013.
1. Globalisasi sebagai transformasi kondisi spasial temporal kehidupan.
2. Globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang
3. Globalisasi sebagai transformasi modus tindakan dan praktik
Merujuk dari beberapa pengertian tersebut, globalisasi yaitu sebuah ketergantungan antarmasyarakat dunia dalam hal budaya, ekonomi, dan interaksi tanpa dihalangi oleh batas negara/geografi.
Karakteristik Globalisasi
Robin Cohen dan Paul Kenedy beropini bahwa globalisasi yaitu “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia. Seperangkat transformasi ini merupakan suatu karakteristik yang mencakup hal-hal berikut.
1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akhir dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang gres secara internasional, peningkatan efek perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO)
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi info dan olahraga internasional)
4. Meningkatnya persoalan bersama, contohnya dalam aspek ekonomi, lingkungan, dan permasalahan lazim lainnya menyerupai AIDS, flu babi, flu burung, perdagangan obat terlarang internasional, dan terorisme internasional.
Cohen dan Kennedy menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman gres bahwa dunia yaitu satu.
B. Proses Globalisasi dan Faktor Pendorong Globalisasi
Proses Globalisasi
Sebenarnya benih-benih globalisasi ini telah dimulai semenjak insan mengenal perdagangan antarnegara sekitar tahun 1000 dan 1500 SM. Saat itu pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negara lain, baik melalui perjalanan darat (Jalur Sutra) maupun jalan laut.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum Muslim di Asia dan Afrika. Di mana di samping berdagang kaum Muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitektur, nilai sosial dan budaya Arab kepada warga dunia.
Fase berikutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa di dunia. Pada dikala itu berkembang pula kolonialisme yang membawa efek besar terhadap difusi (penyebaran) antarkebudayaan di dunia.
Berkembangnya industri, kebutuhan akan materi baku, serta pasar juga memunculkan aneka macam perusahaan multinasional di dunia. Fase selanjutnya terus berjalan dan menerima momentumnya ketika Perang Dingin berakhir dan komunisme dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme yaitu jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara-negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.
Faktor Pendorong Globalisasi
Faktor yang mendorong globalisasi di antaranya sebagai berikut.
a. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Semakin terbukanya sistem perekonomian negara-negara di dunia
c. Mengglobalnya pasar uang
C. Teori-Teori Globalisasi*
Cochrane dan Pain
Menegaskan bahwa terdapat tiga posisi teoretis berkaitan dengan globalisasi, yaitu sebagai berikut (Prihastuti, 2013).
a. Para globalis percaya bahwa globalisasi yaitu sebuah kenyataan yang mempunyai konsekuensi positif terhadap berjalannya orang atau forum di seluruh dunia. Selain itu, mereka percaya bahwa negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang sama
b. Para tradisional percaya bahwa globalisasi hanyalah sebuah mitos, dan kalau pun benar adanya, fenomena tersebut hanya dibesar-besarkan. Mereka beranggapan bahwa fenomena tersebut sudah ada semenjak dahulu, sementara kondisi kini ini hanya sebuah lanjutan
c. Para transformalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka percaya bahwa globalisasi yaitu seperangkat hubungan yang saling berkaitan melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung.
George Ritzer*
Ritzer* membuat dua perkiraan berkaitan dengan globalisasi, yaitu sebagai berikut
a. Perkembangan awal komunikasi global berkembang melalui bermacam-macam media, utamanya televisi dan internet
b. Terbentuknya kesadaran global sebagai hasil final globalisasi
Thomas Friedman*
Menurut Friedman, globalisasi tidak sanggup dihindari dan akan menguntungkan. Pemikiran Thomas Friedman ini termasuk dalam teori neoliberalisme. Teori neoliberalisme memandang bahwa globalisasi sebagai proses liberalisasi di mana setiap negara berpeluang untuk memperoleh laba apabila bisa bersaing di pasar global. Di sini prosedur dan aturan pasar mempunyai kekuatan, sedangkan pemerintah diperlukan tidak ikut campur.
Friedman menulis ihwal metafora “Jaket Ikat Emas (Golden Straightjacket)”. Metafora ini menyatakan bahwa sementara globalisasi membatasi pilihan yang tersedia bagi pemerintah, globalisasi mengatakan kemakmuran bagi negara-negara yang memenuhi persyaratan. Untuk masuk dalam Golden Straightjacket ini, sebuah negara harus mengadopsi aturan-aturan emas (golden rules) sebagai berikut (Quiggin, 2005).
1. Membuat sektor swasta menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi
2. Mempertahankan tingkat inflasi yang rendah dan stabilitas harga
3. Menyusutkan ukuran birokrasi negara tersebut
4. Menjaga sedekat mungkin anggaran yang seimbang, kalau tidak surplus
5. Menghilangkan dan menurunkan tarif
6. Menyingkirkan kuota dan monopoli dalam negeri
7. Meningkatkan ekspor
8. Privatisasi industri dan utilitas milik negara
9. Deregulasi pasar modal dan perekonomian domestik
10. Membuka perbankan dan telekomunikasi untuk persaingan dan kepemilikan pribadi
11. Memungkinkan warga menentukan dari aneka macam pilihan pensiun yang bersaing
Roland Robertson*
Menurut Robertson, tengah terjadi pemampatan atau kompresi dunia dan penguatan kesadaran dunia secara keseluruhan. Pemikiran Robertson termasuk dalam teori budaya dunia (World Culture Theory*). Menurutnya, dalam pikiran dan tindakan, globalisasi menciptakan dunia menjadi suatu kawasan yang tunggal. Namun, hal ini tidak berarti dunia menjadi seragam atau homogen, globalisasi dunia diekspresikan melalui keberagaman antarwilayah atau benua. Robertson beropini bahwa arus kultural global justru memunculkan kembali kantong-kantong kebudayaan lokal. Hasilnya bukanlah globalisasi namun glokalisasi*, interaksi global-lokal dengan saling pinjam kebudayaan sebagai cirinya. Hal ini sanggup disebut juga dengan hibridisasi atau kreolisasi* yang tercermin dalam musik, film, pakaian, dan ekspresi lainnya (Syeirazi, 2003).
Thomas Meyer
Thomas Meyer menulis bahwa masyarakat di aneka macam negara di dunia menjadi makin menyerupai dalam hal pemerintahan dan kebijakan, hal ini disebut “isomorphism”. Misalnya negara yang berbasiskan pertanian tidak menciptakan sistem pendidikan yang berbeda, namun mengadopsi sistem dari negara-negara Barat. Negara-negara ini juga mengadopsi sistem aturan yang mirip, kebijakan kependudukan dan kesehatan, aturan lingkungan hidup, dan sebagainya. Sehingga, walau negara-negara berbeda dalam hal pemerintahan, banyak aspek kebijakan yang mirip. Teori Meyer termasuk dalam teori pemerintahan dunia (World Polity System).
William Robinson
William Robinson (2004) mengusung teori kapitalisme global (global capitalism). Menurut Robinson, perubahan besar telah terjadi, dari ekonomi dunia menjadi ekonomi global. Awalnya, setiap negara mengembangkan ekonomi nasional yang terhubung dengan negara lain melalui perdagangan dan keuangan dalam sebuah pasar internasional yang terintegrasi. Kemudian, muncul tahap transnasional kapitalisme dunia. Pada tahap ini, terjadi globalisasi tahap produksi, ketika produksi-produksi nasional menjadi produksi global.
Menurutnya, telah hadir kelas kapitalis dan negara transnasional gres yang disebut Transnasional Capitalism Class (TCC). Kelas yang melampaui batas-batas negara ini merupakan sebuah sistem global di mana para kapitalis dari Jepang nyaman berinvestasi di Amerika Latin sebagaimana para kapitalis dari Amerika Utara berinvestasi di Asia Tenggara. Perkembangan industri dan bisnis global mereka yang saling terkait menyebabkan mereka pendorong kapitalisme dunia.
Download
D. Gejala Globalisasi di Indonesia & E. Dampak Globalisasi Terhadap Komunitas Lokal
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Esis Erlangga. Jakarta
Lihat Juga
Video Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal (Youtube Chanel. https://youtu.be/mUEibnK8_LA ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
Media
1. PPT Materi Sosiologi Kelas XII. Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal (Kurikulum 2013)
2. PPT Materi Sosiologi Kelas XII. Dampak Globalisasi Terhadap Komunitas Lokal (Kurikulum 2013)
3. Video Penunjang
4. Materi Pengayaan Sosiologi. Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal
Soal-Soal
1. Pilihan Ganda
2. Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 1
3. Esai, Skala Sikap, Penilaian Diri, Kecakapan Hidup
4. Esai. Evaluasi Semester 1
Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Globalisasi dan Dampaknya Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas XII. Kompetensi Globalisasi dan Dampaknya Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas XII Bab 1. Perubahan Sosial, Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
Pengertian Ahli
1. Pengertian Globalisasi Menurut Ahli
2. Pengertian Komunitas Menurut Ahli
e-Book
1. Elisanti. Titin Rostini. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
2. Bondet Wrahatnala. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
3. Ruswanto. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
4. Bagja Waluya. Sosiologi Kelas XII. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat
5. Aman Nur Hidayah. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
6. Suhardi. Sri Sunarti. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Modernisasi dan Globalisasi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
--Kofi Annan—
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari serpihan ini, Anda diperlukan mampu:
- Menjelaskan pengertian dan karakteristik globalisasi
- Mengidentifikasi proses globalisasi dan faktor pendorong globalisasi
- Menjelaskan teori-teori globalisasi
- Mengidentifikasi tanda-tanda globalisasi di Indonesia
- Mengidentifikasi dampak globalisasi terhadap komunitas lokal
- Menjelaskan perilaku komunitas lokal terhadap globalisasi
A. Pengertian dan Karakteristik Globalisasi
Globalisasi sering disebut sebagai fenomena dunia berwajah banyak. Oleh alasannya itu, globalisasi sering diidentikkan dengan internasionalisasi, liberalisasi*, universalisme, westernisasi*, dan de-teritorialisasi.
a. Internasionalisasi yaitu hubungan antarnegara dengan ciri meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal
b. Liberalisasi* yaitu pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka ekonomi tanpa pagar dalam kendala perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa, dan izin masuk suatu negara
c. Westernisasi* yaitu ragam hidup model budaya Barat atau Amerika
d. Deteritorialisasi yaitu perubahan-perubahan geografis sehingga ruang sosial dalam pembatasan, tempat, dan jarak berubah
Globalisasi yaitu suatu istilah yang mempunyai hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Berikut pengertian globalisasi berdasarkan para ahli, Klik di sini.
Pengertian Globalisasi Secara Umum
Selain pendapat jago di atas, berikut beberapa pengertian globalisasi secara umum (ubaidilah dan Rozak, 2013.
1. Globalisasi sebagai transformasi kondisi spasial temporal kehidupan.
2. Globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang
3. Globalisasi sebagai transformasi modus tindakan dan praktik
Merujuk dari beberapa pengertian tersebut, globalisasi yaitu sebuah ketergantungan antarmasyarakat dunia dalam hal budaya, ekonomi, dan interaksi tanpa dihalangi oleh batas negara/geografi.
Karakteristik Globalisasi
Robin Cohen dan Paul Kenedy beropini bahwa globalisasi yaitu “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia. Seperangkat transformasi ini merupakan suatu karakteristik yang mencakup hal-hal berikut.
1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akhir dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang gres secara internasional, peningkatan efek perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO)
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi info dan olahraga internasional)
4. Meningkatnya persoalan bersama, contohnya dalam aspek ekonomi, lingkungan, dan permasalahan lazim lainnya menyerupai AIDS, flu babi, flu burung, perdagangan obat terlarang internasional, dan terorisme internasional.
Cohen dan Kennedy menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman gres bahwa dunia yaitu satu.
B. Proses Globalisasi dan Faktor Pendorong Globalisasi
Proses Globalisasi
Sebenarnya benih-benih globalisasi ini telah dimulai semenjak insan mengenal perdagangan antarnegara sekitar tahun 1000 dan 1500 SM. Saat itu pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negara lain, baik melalui perjalanan darat (Jalur Sutra) maupun jalan laut.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum Muslim di Asia dan Afrika. Di mana di samping berdagang kaum Muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitektur, nilai sosial dan budaya Arab kepada warga dunia.
Fase berikutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa di dunia. Pada dikala itu berkembang pula kolonialisme yang membawa efek besar terhadap difusi (penyebaran) antarkebudayaan di dunia.
Berkembangnya industri, kebutuhan akan materi baku, serta pasar juga memunculkan aneka macam perusahaan multinasional di dunia. Fase selanjutnya terus berjalan dan menerima momentumnya ketika Perang Dingin berakhir dan komunisme dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme yaitu jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara-negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.
Faktor Pendorong Globalisasi
Faktor yang mendorong globalisasi di antaranya sebagai berikut.
a. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Semakin terbukanya sistem perekonomian negara-negara di dunia
c. Mengglobalnya pasar uang
C. Teori-Teori Globalisasi*
Cochrane dan Pain
Menegaskan bahwa terdapat tiga posisi teoretis berkaitan dengan globalisasi, yaitu sebagai berikut (Prihastuti, 2013).
a. Para globalis percaya bahwa globalisasi yaitu sebuah kenyataan yang mempunyai konsekuensi positif terhadap berjalannya orang atau forum di seluruh dunia. Selain itu, mereka percaya bahwa negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang sama
b. Para tradisional percaya bahwa globalisasi hanyalah sebuah mitos, dan kalau pun benar adanya, fenomena tersebut hanya dibesar-besarkan. Mereka beranggapan bahwa fenomena tersebut sudah ada semenjak dahulu, sementara kondisi kini ini hanya sebuah lanjutan
c. Para transformalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka percaya bahwa globalisasi yaitu seperangkat hubungan yang saling berkaitan melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung.
George Ritzer*
Ritzer* membuat dua perkiraan berkaitan dengan globalisasi, yaitu sebagai berikut
a. Perkembangan awal komunikasi global berkembang melalui bermacam-macam media, utamanya televisi dan internet
b. Terbentuknya kesadaran global sebagai hasil final globalisasi
Thomas Friedman*
Menurut Friedman, globalisasi tidak sanggup dihindari dan akan menguntungkan. Pemikiran Thomas Friedman ini termasuk dalam teori neoliberalisme. Teori neoliberalisme memandang bahwa globalisasi sebagai proses liberalisasi di mana setiap negara berpeluang untuk memperoleh laba apabila bisa bersaing di pasar global. Di sini prosedur dan aturan pasar mempunyai kekuatan, sedangkan pemerintah diperlukan tidak ikut campur.
Friedman menulis ihwal metafora “Jaket Ikat Emas (Golden Straightjacket)”. Metafora ini menyatakan bahwa sementara globalisasi membatasi pilihan yang tersedia bagi pemerintah, globalisasi mengatakan kemakmuran bagi negara-negara yang memenuhi persyaratan. Untuk masuk dalam Golden Straightjacket ini, sebuah negara harus mengadopsi aturan-aturan emas (golden rules) sebagai berikut (Quiggin, 2005).
1. Membuat sektor swasta menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi
2. Mempertahankan tingkat inflasi yang rendah dan stabilitas harga
3. Menyusutkan ukuran birokrasi negara tersebut
4. Menjaga sedekat mungkin anggaran yang seimbang, kalau tidak surplus
5. Menghilangkan dan menurunkan tarif
6. Menyingkirkan kuota dan monopoli dalam negeri
7. Meningkatkan ekspor
8. Privatisasi industri dan utilitas milik negara
9. Deregulasi pasar modal dan perekonomian domestik
10. Membuka perbankan dan telekomunikasi untuk persaingan dan kepemilikan pribadi
11. Memungkinkan warga menentukan dari aneka macam pilihan pensiun yang bersaing
Roland Robertson*
Menurut Robertson, tengah terjadi pemampatan atau kompresi dunia dan penguatan kesadaran dunia secara keseluruhan. Pemikiran Robertson termasuk dalam teori budaya dunia (World Culture Theory*). Menurutnya, dalam pikiran dan tindakan, globalisasi menciptakan dunia menjadi suatu kawasan yang tunggal. Namun, hal ini tidak berarti dunia menjadi seragam atau homogen, globalisasi dunia diekspresikan melalui keberagaman antarwilayah atau benua. Robertson beropini bahwa arus kultural global justru memunculkan kembali kantong-kantong kebudayaan lokal. Hasilnya bukanlah globalisasi namun glokalisasi*, interaksi global-lokal dengan saling pinjam kebudayaan sebagai cirinya. Hal ini sanggup disebut juga dengan hibridisasi atau kreolisasi* yang tercermin dalam musik, film, pakaian, dan ekspresi lainnya (Syeirazi, 2003).
Thomas Meyer
Thomas Meyer menulis bahwa masyarakat di aneka macam negara di dunia menjadi makin menyerupai dalam hal pemerintahan dan kebijakan, hal ini disebut “isomorphism”. Misalnya negara yang berbasiskan pertanian tidak menciptakan sistem pendidikan yang berbeda, namun mengadopsi sistem dari negara-negara Barat. Negara-negara ini juga mengadopsi sistem aturan yang mirip, kebijakan kependudukan dan kesehatan, aturan lingkungan hidup, dan sebagainya. Sehingga, walau negara-negara berbeda dalam hal pemerintahan, banyak aspek kebijakan yang mirip. Teori Meyer termasuk dalam teori pemerintahan dunia (World Polity System).
William Robinson
William Robinson (2004) mengusung teori kapitalisme global (global capitalism). Menurut Robinson, perubahan besar telah terjadi, dari ekonomi dunia menjadi ekonomi global. Awalnya, setiap negara mengembangkan ekonomi nasional yang terhubung dengan negara lain melalui perdagangan dan keuangan dalam sebuah pasar internasional yang terintegrasi. Kemudian, muncul tahap transnasional kapitalisme dunia. Pada tahap ini, terjadi globalisasi tahap produksi, ketika produksi-produksi nasional menjadi produksi global.
Menurutnya, telah hadir kelas kapitalis dan negara transnasional gres yang disebut Transnasional Capitalism Class (TCC). Kelas yang melampaui batas-batas negara ini merupakan sebuah sistem global di mana para kapitalis dari Jepang nyaman berinvestasi di Amerika Latin sebagaimana para kapitalis dari Amerika Utara berinvestasi di Asia Tenggara. Perkembangan industri dan bisnis global mereka yang saling terkait menyebabkan mereka pendorong kapitalisme dunia.
Download
D. Gejala Globalisasi di Indonesia & E. Dampak Globalisasi Terhadap Komunitas Lokal
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Esis Erlangga. Jakarta
Lihat Juga
Video Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal (Youtube Chanel. https://youtu.be/mUEibnK8_LA ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
Media
1. PPT Materi Sosiologi Kelas XII. Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal (Kurikulum 2013)
2. PPT Materi Sosiologi Kelas XII. Dampak Globalisasi Terhadap Komunitas Lokal (Kurikulum 2013)
3. Video Penunjang
4. Materi Pengayaan Sosiologi. Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal
Soal-Soal
1. Pilihan Ganda
2. Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 1
3. Esai, Skala Sikap, Penilaian Diri, Kecakapan Hidup
4. Esai. Evaluasi Semester 1
Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Globalisasi dan Dampaknya Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas XII. Kompetensi Globalisasi dan Dampaknya Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas XII Bab 1. Perubahan Sosial, Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
Pengertian Ahli
1. Pengertian Globalisasi Menurut Ahli
2. Pengertian Komunitas Menurut Ahli
e-Book
1. Elisanti. Titin Rostini. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
2. Bondet Wrahatnala. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
3. Ruswanto. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
4. Bagja Waluya. Sosiologi Kelas XII. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat
5. Aman Nur Hidayah. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
6. Suhardi. Sri Sunarti. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Modernisasi dan Globalisasi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi