Materi Sosiologi Kelas Xii Pecahan 3.2 Ketimpangan Sosial Sebagai Imbas Perubahan Sosial Di Tengah Globalisasi (Kurikulum 2013)
B. Hakikat, Bentuk, dan Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
Hakikat Ketimpangan Sosial
Naidoo dan Wills dalam Warwick-Booth (2013), ketimpangan sosial merupakan perbedaan-perbedaan dalam pemasukan (income), sumber daya (resources), kekuasaan (power) dan status di dalam dan antara masyarakat. Ketimpangan ini dipertahankan oleh orang-orang yang berkuasa melalui institusi dan proses-proses sosial. Pengertian ketimpangan sosial berdasarkan ahli. Klik di sini.
Bentuk-Bentuk Ketimpangan Sosial
Menurut Andrinof Chaniago, paling tidak terdapat enam ketimpangan yang terjadi yaitu sebagai berikut (Syamsul Hadi, dkk, 2004)
1. Ketimpangan desa dan kota
2. Kesenjangan pembangunan diri insan Indonesia
3. Ketimpangan antargolongan sosial ekonomi yang diperlihatkan dengan semakin meningkatnya kesenjangan ekonomi antara golongan-golongan dalam masyarakat
4. Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta dengan ciri sebagian besar kepemilikan aset di Indonesia terkonsentrasi pada skala besar
5. Ketimpangan antarsektor ekonomi dengan ciri sebagian sektor, contohnya properti, menerima tempat yang istimewa
6. Ketimpangan antarwilayah dan subwilayah dengan konsentrasi ekonomi terpusat pada wilayah perkotaan, terutama ibu kota, sehingga tempat hanya mendapatkan konsentrasi ekonomi yang sangat kecil.
Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
1. Faktor Struktural
Faktor struktural berkaitan erat dengan tata kelola yang merupakan kebijakan pemerintah dalam menangani masyarakat, baik yang bersifat legal formal maupun kebijakan-kebijakan dalam pelaksanaannya. Faktor struktural sanggup kita ibaratkan sebagai “jaringan listrik” yang berfungsi sebagai penyalur energi yang memberi aset ke masyarakat semoga sanggup dioptimalkan energinya untuk pembangunan diri dan bangsa.
2. Faktor Kultural
Faktor kultural atau budaya masyarakat sanggup diibaratkan sebagai tenaga listrik atau energi pelopor kehidupan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan sifat atau abjad masyarakat dalam melaksanakan kehidupannya, apakah ia malas atau rajin, giat atau gampang menyerah, jujur atau menghalalkan banyak sekali cara, suka berkompetisi atau mendapatkan apa adanya, dan seterusnya. Kultur dalam hal ini berkaitan dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh suatu masyarakat.
C. Akibat Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial mengakibatkan sejumlah akhir di antaranya,
Kriminalitas
Secara sosiologis, kriminalitas atau kejahatan yaitu suatu bentuk perbuatan atau tingkah laris yang merugikan korban juga sangat merugikan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto*, tindakan kriminal disebabkan oleh kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang menghasilkan perilaku-perilaku lainnya, mirip proses imitasi, persaingan, dan kontradiksi kebudayaan.
Penyebab munculnya tindakan kriminal juga sanggup dijelaskan melalui dua teori, yaitu teori asosiasi diferensial* dan teori ketegangan*. Dalam teori asosiasi diferensial, Suterland* menggambarkan aktivitas kriminal sebagai hasil sosialisasi nilai-nilai dari satu kelompok yang berbenturan dengan nilai-nilai kelompok yang lebih kuat. Adapun teori ketegangan* berdasarkan Merton* yaitu penyimpangan yang paling mungkin terjadi dikala ada ketidaksesuaian antara tujuan yang dianggap baik oleh masyarakat dan cara untuk memperolehnya.
Melemahnya Jiwa Wirausaha (Entrepreneurship)*
Menurut Peggy A. Lambing dan Charles R. Kuehl, entrepreneurship* yaitu tindakan kreatif yang membangun suatu value dari suatu yang tidak ada dan merupakan proses untuk menangkap dan mewujudkan peluang terlepas dari sumber daya yang ada, serta membutuhkan keberanian untuk mengambil risiko yang telah diperhitungkan.
Monopoli
Monopoli berasal dari bahasa Latin, yaitu monos dan polein. Monos artinya ‘sendiri’, sedangkan polein berarti ‘menjual’. Jadi, secara bahasa, monopoli artinya ‘menjual sendiri’. Secara istilah monopoli yaitu suatu penguasaan pasar yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan atau tubuh untuk menguasai penawaran pasar (penjualan produk barang dan jasa di pasar) yang ditujukan kepada para pelanggannya.
Kemiskinan
Kemiskinan* yaitu keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan tidak bisa memanfaatkan tenaga baik mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Berikut pengertian kemiskinan berdasarkan andal klik di sini.
Dimensi kemiskinan termanifestasi dalam bentuk kekurangan gizi, air bersih, perumahan sehat, pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Ciri kemiskinan secara umum yaitu sebagai berikut.
a. Angka kematian*
b. Tingkat kesehatan rendah
c. Pendidikan rata-rata rendah
d. Sikap yang sulit mendapatkan perubahan, dan
e. Mata pencaharian rendah dengan penguasaan teknologi yang rendah
Adapun berdasarkan Munandar (2011) masyarakat dikatakan miskin apabila mempunyai ciri-ciri berikut
a. Tidak mempunyai faktor produksi sendiri mirip tanah, modal, keterampilan, dan sebagainya
b. Tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, mirip untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha
c. Tingkat pendidikan rendah, tidak hingga final sekolah dasar lantaran harus membantu orang bau tanah mencari komplemen penghasilan
d. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas, berusaha melaksanakan apa saja
e. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan
Secara umum kemiskinan dibedakan atas dua bentuk sebagai berikut
a. Kemiskinan yang bersifat kultural (alamiah), disebabkan oleh individu itu sendiri.
b. Kemiskinan yang bersifat struktural, sebagai akhir sistem dan struktur yang ada.
Kaitan dengan kebijakan pembangunan, berdasarkan Nasikun, persoalan kemiskinan yang disebabkan oleh ketimpangan antara desa dan kota merupakan implikasi taktik pembangunan yang bias kota. Perwujudannya bukan hanya dalam bentuk jumlah investasi pembangunan yang lebih banyak dicurahkan untuk pembangunan pada sektor perkotaan, tetapi lantaran seluruh instrumen dan prosedur kerjanya bias lebih menguntungkan kepentingan penduduk kota (Soetomo, 2008).
Adapun berdasarkan Dixon, dengan pendekatan ekonomi politik, kemiskinan dilihat sebagai akhir dari tidak meratanya penguasaan sumber daya dalam masyarakat. Dengan kata lain, sistem sosial ekonomi yang berlaku memungkinkan terkonsentrasinya kekuasaan dan sumber daya pada pihak tertentu. Kondisi ini sanggup terjadi pada skala nasional maupun internasional.
Kemerosotan Moral
Kemerosotan budbahasa muncul sebagai akhir ketimpangan sosial tidak hanya dilakukan oleh kelompok yang kurang bisa saja tetapi kelompok masyarakat yang terpenuhi segala kebutuhannya atau bisa juga mengalami kemerosotan moral, hal ini dipicu oleh berkembangnya sikap individualistis dan materialistis.
Pencemaran Lingkungan Alam
Pencemaran lingkungan alam yaitu rusaknya tata lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia. Rusaknya lingkungan lantaran faktor alam secara alamiah alam akan memperbaikinya kembali. Namun, pencemaran lingkungan lantaran ulah insan sangat sulit diperbaiki apabila insan tidak cepat sadar untuk menghentikannya.
Download
D. Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Esis Erlangga. Jakarta
Lihat Juga
Video Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi (Youtube Chanel. https://youtu.be/wXNdmp-ASx8 ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
Media
1. PPT Materi Sosiologi Kelas XII. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi (2013)
2. PPT Materi Sosiologi Kelas XII. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi (Kurikulum 2013) Bagian 2
3. Video Penunjang
4. Materi Pengayaan Sosiologi. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Soal-Soal
1. Pilihan Ganda
2. Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
3. Esai, Skala Sikap, Penilaian Diri, dan Kecakapan Hidup
4. Esai. Evaluasi Semester 2
Pengertian Ahli
1. Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Ahli
2. Pengertian Kemiskinan Menurut Ahli
Kamus
1. Kamus Sosiologi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Hakikat Ketimpangan Sosial
Naidoo dan Wills dalam Warwick-Booth (2013), ketimpangan sosial merupakan perbedaan-perbedaan dalam pemasukan (income), sumber daya (resources), kekuasaan (power) dan status di dalam dan antara masyarakat. Ketimpangan ini dipertahankan oleh orang-orang yang berkuasa melalui institusi dan proses-proses sosial. Pengertian ketimpangan sosial berdasarkan ahli. Klik di sini.
Bentuk-Bentuk Ketimpangan Sosial
Menurut Andrinof Chaniago, paling tidak terdapat enam ketimpangan yang terjadi yaitu sebagai berikut (Syamsul Hadi, dkk, 2004)
1. Ketimpangan desa dan kota
2. Kesenjangan pembangunan diri insan Indonesia
3. Ketimpangan antargolongan sosial ekonomi yang diperlihatkan dengan semakin meningkatnya kesenjangan ekonomi antara golongan-golongan dalam masyarakat
4. Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta dengan ciri sebagian besar kepemilikan aset di Indonesia terkonsentrasi pada skala besar
5. Ketimpangan antarsektor ekonomi dengan ciri sebagian sektor, contohnya properti, menerima tempat yang istimewa
6. Ketimpangan antarwilayah dan subwilayah dengan konsentrasi ekonomi terpusat pada wilayah perkotaan, terutama ibu kota, sehingga tempat hanya mendapatkan konsentrasi ekonomi yang sangat kecil.
Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
1. Faktor Struktural
Faktor struktural berkaitan erat dengan tata kelola yang merupakan kebijakan pemerintah dalam menangani masyarakat, baik yang bersifat legal formal maupun kebijakan-kebijakan dalam pelaksanaannya. Faktor struktural sanggup kita ibaratkan sebagai “jaringan listrik” yang berfungsi sebagai penyalur energi yang memberi aset ke masyarakat semoga sanggup dioptimalkan energinya untuk pembangunan diri dan bangsa.
2. Faktor Kultural
Faktor kultural atau budaya masyarakat sanggup diibaratkan sebagai tenaga listrik atau energi pelopor kehidupan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan sifat atau abjad masyarakat dalam melaksanakan kehidupannya, apakah ia malas atau rajin, giat atau gampang menyerah, jujur atau menghalalkan banyak sekali cara, suka berkompetisi atau mendapatkan apa adanya, dan seterusnya. Kultur dalam hal ini berkaitan dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh suatu masyarakat.
C. Akibat Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial mengakibatkan sejumlah akhir di antaranya,
Kriminalitas
Secara sosiologis, kriminalitas atau kejahatan yaitu suatu bentuk perbuatan atau tingkah laris yang merugikan korban juga sangat merugikan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto*, tindakan kriminal disebabkan oleh kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang menghasilkan perilaku-perilaku lainnya, mirip proses imitasi, persaingan, dan kontradiksi kebudayaan.
Penyebab munculnya tindakan kriminal juga sanggup dijelaskan melalui dua teori, yaitu teori asosiasi diferensial* dan teori ketegangan*. Dalam teori asosiasi diferensial, Suterland* menggambarkan aktivitas kriminal sebagai hasil sosialisasi nilai-nilai dari satu kelompok yang berbenturan dengan nilai-nilai kelompok yang lebih kuat. Adapun teori ketegangan* berdasarkan Merton* yaitu penyimpangan yang paling mungkin terjadi dikala ada ketidaksesuaian antara tujuan yang dianggap baik oleh masyarakat dan cara untuk memperolehnya.
Melemahnya Jiwa Wirausaha (Entrepreneurship)*
Menurut Peggy A. Lambing dan Charles R. Kuehl, entrepreneurship* yaitu tindakan kreatif yang membangun suatu value dari suatu yang tidak ada dan merupakan proses untuk menangkap dan mewujudkan peluang terlepas dari sumber daya yang ada, serta membutuhkan keberanian untuk mengambil risiko yang telah diperhitungkan.
Monopoli
Monopoli berasal dari bahasa Latin, yaitu monos dan polein. Monos artinya ‘sendiri’, sedangkan polein berarti ‘menjual’. Jadi, secara bahasa, monopoli artinya ‘menjual sendiri’. Secara istilah monopoli yaitu suatu penguasaan pasar yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan atau tubuh untuk menguasai penawaran pasar (penjualan produk barang dan jasa di pasar) yang ditujukan kepada para pelanggannya.
Kemiskinan
Kemiskinan* yaitu keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan tidak bisa memanfaatkan tenaga baik mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Berikut pengertian kemiskinan berdasarkan andal klik di sini.
Dimensi kemiskinan termanifestasi dalam bentuk kekurangan gizi, air bersih, perumahan sehat, pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Ciri kemiskinan secara umum yaitu sebagai berikut.
a. Angka kematian*
b. Tingkat kesehatan rendah
c. Pendidikan rata-rata rendah
d. Sikap yang sulit mendapatkan perubahan, dan
e. Mata pencaharian rendah dengan penguasaan teknologi yang rendah
Adapun berdasarkan Munandar (2011) masyarakat dikatakan miskin apabila mempunyai ciri-ciri berikut
a. Tidak mempunyai faktor produksi sendiri mirip tanah, modal, keterampilan, dan sebagainya
b. Tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, mirip untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha
c. Tingkat pendidikan rendah, tidak hingga final sekolah dasar lantaran harus membantu orang bau tanah mencari komplemen penghasilan
d. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas, berusaha melaksanakan apa saja
e. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan
Secara umum kemiskinan dibedakan atas dua bentuk sebagai berikut
a. Kemiskinan yang bersifat kultural (alamiah), disebabkan oleh individu itu sendiri.
b. Kemiskinan yang bersifat struktural, sebagai akhir sistem dan struktur yang ada.
Kaitan dengan kebijakan pembangunan, berdasarkan Nasikun, persoalan kemiskinan yang disebabkan oleh ketimpangan antara desa dan kota merupakan implikasi taktik pembangunan yang bias kota. Perwujudannya bukan hanya dalam bentuk jumlah investasi pembangunan yang lebih banyak dicurahkan untuk pembangunan pada sektor perkotaan, tetapi lantaran seluruh instrumen dan prosedur kerjanya bias lebih menguntungkan kepentingan penduduk kota (Soetomo, 2008).
Adapun berdasarkan Dixon, dengan pendekatan ekonomi politik, kemiskinan dilihat sebagai akhir dari tidak meratanya penguasaan sumber daya dalam masyarakat. Dengan kata lain, sistem sosial ekonomi yang berlaku memungkinkan terkonsentrasinya kekuasaan dan sumber daya pada pihak tertentu. Kondisi ini sanggup terjadi pada skala nasional maupun internasional.
Kemerosotan Moral
Kemerosotan budbahasa muncul sebagai akhir ketimpangan sosial tidak hanya dilakukan oleh kelompok yang kurang bisa saja tetapi kelompok masyarakat yang terpenuhi segala kebutuhannya atau bisa juga mengalami kemerosotan moral, hal ini dipicu oleh berkembangnya sikap individualistis dan materialistis.
Pencemaran Lingkungan Alam
Pencemaran lingkungan alam yaitu rusaknya tata lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia. Rusaknya lingkungan lantaran faktor alam secara alamiah alam akan memperbaikinya kembali. Namun, pencemaran lingkungan lantaran ulah insan sangat sulit diperbaiki apabila insan tidak cepat sadar untuk menghentikannya.
Download
D. Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Esis Erlangga. Jakarta
Lihat Juga
Video Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi (Youtube Chanel. https://youtu.be/wXNdmp-ASx8 ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
Media
1. PPT Materi Sosiologi Kelas XII. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi (2013)
2. PPT Materi Sosiologi Kelas XII. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi (Kurikulum 2013) Bagian 2
3. Video Penunjang
4. Materi Pengayaan Sosiologi. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Soal-Soal
1. Pilihan Ganda
2. Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
3. Esai, Skala Sikap, Penilaian Diri, dan Kecakapan Hidup
4. Esai. Evaluasi Semester 2
Pengertian Ahli
1. Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Ahli
2. Pengertian Kemiskinan Menurut Ahli
Kamus
1. Kamus Sosiologi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi