Georg Simmel. Interaksi Sosial (“Asosiasi”)

Georg Simmel dikenal baik dalam sosiologi kontemporer alasannya yaitu sumbangan-sumbangannya bagi pemahaman kita atas pola-pola, atau bentuk-bentuk, interaksi sosial. Dia mengungkapkan perhatiannya pada level realitas sosial berikut: “Kita di sini sedang membahas proses-proses molekular-mikroskopik, yakni yang ada di dalam materi manusia. Proses-proses itu yaitu kejadian-kejadian kasatmata yang dihubungkan atau yang dihipotesiskan ke dalam unit-unit dan sistem-sistem makroskopik yang padat. Bahwa orang saling memandang dan saling cemburu satu sama lain; bahwa mereka bertukar surat atau makan malam bersama; bahwa terlepas dari semua kepentingan yang nyata, mereka saling memukul alasannya yaitu bahagia atau tidak senang; bahwa berterima kasih untuk tindakan-tindakan altruistik menciptakan persatuan yang tidak terpisahkan; bahwa seseorang meminta kepada orang lain mengatakan jalan tertentu;
bahwa seseorang berpakaian dan menghias dirinya untuk satu sama lain—hal-hal itu yaitu segelintir ilustrasi yang biasanya dipilih dari seluruh formasi korelasi yang dimainkan di antara orang yang satu dan orang yang lain. Hubungan-hubungan itu mungkin bersifat sementara atau permanen, sadar atau tidak sadar, konsekuensi yang berlangsung sebentar atau serius, tetapi terus-menerus mengikat manusia. Pada setiap ketika benang-benang tersebut dipilin, dijatuhkan, diangkat lagi, digantikan oleh benang lain, dijalin dengan benang lain. Interaksi-interaksi di antara atom-atom masyarakat tersebut hanya sanggup dimasuki mikroskopik psikologis” (Simmel, 1908/1959b: 327-328).

Simmel menjelaskan di sini bahwa salah satu perhatian utamanya yaitu interaksi (asosiasi-asosiasi) di kalangan aktor-aktor yang sadar dan maksud Simmel ialah melihat sederetan luas interaksi yang mungkin tampak sepele pada suatu ketika tetapi sangat penting pada ketika lainnya. Perhatiannya bukan ungkapan Durkheim* mengenai minat pada fakta-fakta sosial tetapi suatu pernyataan mengenai fokus berskala kecil bagi sosiologi.

Oleh alasannya yaitu itu, Simmel adakala mengambil pendirian yang berlebih-lebihan mengenai pentingnya interaksi di dalam sosiologinya, banyak orang yang tidak memperhatikan wawasan-wawasannya ke dalam aspek-aspek realitas sosial berskala besar. Kadang-kadang, misalnya, beliau menyamakan masyarakat dengan interaksi: “Masyarakat... hanyalah sintesis atau istilah umum untuk totalitas interaksi-interaksi spesifik ini... ‘Masyarakat’ identik dengan jumlah total relasi-relasi ini” (Simmel, 1907/1978: 175). Pernyataan-pernyataan tersebut sanggup diambil sebagai pengakuan kembali minatnya pada interaksi, tetapi ibarat yang akan kita lihat, di dalam sosiologinya yang umum maupun sosiologi filosofisnya, Simmel menganut suatu konsepsi masyarakat dan juga kebudayaan yang berskala jauh lebih besar.

Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Download

Baca Juga
1. Georg Simmel. Biografi 

Baca Juga

2. Georg Simmel. Kebudayaan Objektif
3. Georg Simmel. Bentuk-Bentuk dan Tipe-Tipe Interaksi Sosial
4. Georg Simmel. Geometri Sosial
5. Georg Simmel. Kerahasiaan; Sebuah Geometri Sosial
6. Georg Simmel. The Philosphy of Money
7. Georg Simmel. Level-Level dan Wilayah-Wilayah Perhatian
8. Georg Simmel. Pemikiran Dialektis
9. Georg Simmel. Bentuk-Bentuk Sosial; Superordinasi dan Subordinasi
10. Georg Simmel. Fesyen
11. Georg Simmel. Kebudayaan Individual (Subjektif) dan Kebudayaan Objektif
12. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
13. Teori-Teori Sosiologi Sesudah Comte: Mazhab Formal
14. Georg Simmel. Lebih-Hidup dan Melampaui-Kehidupan
15. Georg Simmel. Tentang Kesadaran Individual

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel