Ivan Pavlov. Classical Conditioning Theory (Cct)
Penemuan Pavlov yang sangat memilih dalam sejarah psikologi yaitu classical conditioning theory (CCT). Melalui penemuannya ini, Pavlov meletakan dasar-dasar behaviorisme yang kelak disempurnakan oleh John Watson*. Dalam CCT itu pula dia meletakan dasar-dasar teori pembelajaran. American Psychological Association (APA) mengakui Pavlov sebagai tokoh dengan imbas paling besar dalam psikologi modern—selain Sigmund Freud*.
CCT pada pada dasarnya menyatakan bahwa gejala-gejala kejiwaan individu sanggup dilihat dari perilakunya (behavior). Hal ini sesuai dengan pendapat para psikolog behaviorisme yang menyatakan bahwa yang paling sentral dalam kehidupan insan bukanlah pikiran dan pembicaraan, melainkan tingkah lakunya. Sebagai contoh, pemikiran atau pembicaraan insan mengenai rencana barunya akan berarti benar bila dia berbuat sesuatu. Untuk menjustifikasi pandangan gres ini, Pavlov mengadakan eksperimen dengan memakai binatang. Sebab, dia percaya dalam konteks pandangan gres tersebut, hewan mempunyai kesamaan dengan manusia.
Classical conditioning (persyaratan klasik) ialah proses di mana perangsang orisinil dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan respons yang diinginkan. Objek eksperimen yang dipakai oleh Pavlov yaitu anjing. Secara spesifik, dia meneliti fungsi kelenjar ludah pada anjing. Hal itu berdasarkan Pavlov merupakan referensi klasik bagaimana sikap tertentu sanggup dibuat melalui pengaturan dan manipulasi lingkungan, contohnya anjing berliur dikala melihat makanan. Pembentukan sikap semacam itu disebut proses pensyaratan (conditioning process). Tindakan berliur pada anjing selanjutnya menjadi kebiasaan sehingga air liur terus keluar meskipun tidak ada makanan. Pavlov menyebut air liur anjing sebagai referensi dari pensyaratan (conditioning).
Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta
Download
Baca Juga
1. Ivan Pavlov. Biografi Psikolog
2. Ivan Pavlov. Eksperimen
3. Ivan Pavlov. Teori
4. Ivan Pavlov. Hukum Pembelajaran
CCT pada pada dasarnya menyatakan bahwa gejala-gejala kejiwaan individu sanggup dilihat dari perilakunya (behavior). Hal ini sesuai dengan pendapat para psikolog behaviorisme yang menyatakan bahwa yang paling sentral dalam kehidupan insan bukanlah pikiran dan pembicaraan, melainkan tingkah lakunya. Sebagai contoh, pemikiran atau pembicaraan insan mengenai rencana barunya akan berarti benar bila dia berbuat sesuatu. Untuk menjustifikasi pandangan gres ini, Pavlov mengadakan eksperimen dengan memakai binatang. Sebab, dia percaya dalam konteks pandangan gres tersebut, hewan mempunyai kesamaan dengan manusia.
Classical conditioning (persyaratan klasik) ialah proses di mana perangsang orisinil dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan respons yang diinginkan. Objek eksperimen yang dipakai oleh Pavlov yaitu anjing. Secara spesifik, dia meneliti fungsi kelenjar ludah pada anjing. Hal itu berdasarkan Pavlov merupakan referensi klasik bagaimana sikap tertentu sanggup dibuat melalui pengaturan dan manipulasi lingkungan, contohnya anjing berliur dikala melihat makanan. Pembentukan sikap semacam itu disebut proses pensyaratan (conditioning process). Tindakan berliur pada anjing selanjutnya menjadi kebiasaan sehingga air liur terus keluar meskipun tidak ada makanan. Pavlov menyebut air liur anjing sebagai referensi dari pensyaratan (conditioning).
Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta
Baca Juga
Baca Juga
2. Ivan Pavlov. Eksperimen
3. Ivan Pavlov. Teori
4. Ivan Pavlov. Hukum Pembelajaran