Pandangan Sosiologis Terhadap Duduk Kasus Sosial
Sebagaimana telah dijelaskan pada postingan perihal masalah sosial, bahwa masalah sosial akan terjadi, apabila kenyataan yang dihadapi oleh warga masyarakat berbeda dengan harapannya. Secara sosiologis masalah sosial itu timbul lantaran insan tidak bisa beradaptasi dengan kenyataan sosial yang senantiasa berubah. Sosiologi yang pada prinsipnya menyoroti masalah sosial sebagai kajian terhadap gejala-gejala kemasyarakatan, sekaligus juga mempelajari aspek tata kelakuan insan yang dianggap sebagai sumber utama timbulnya masalah-masalah sosial.
Dalam hal ini sosiologi memiliki ukuran-ukuran tertentu dalam rangka mengetahui latar belakang timbulnya masalah sosial, di samping untuk memprediksi banyak sekali kesannya bagi kehidupan masyarakat. Salah satu perjuangan yang dilakukan sosiologi yaitu meneliti atau mencari sebab-sebab timbulnya masalah-masalah sosiologi tersebut; sosiologi tidak menekankan kegiatannya pada pemecahan masalah atau jalan ke luar dari masalah-masalah sosial tersebut. Sosiologi meneliti masalah-masalah sosial dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan masyarakat; kenyataan-kenyataan itu antara lain yaitu kekuatan-kekuatan dasar yang ada dalam masyarakat, yaitu tata kelakuan sosial. Sosiologi mengutamakan kemampuan untuk menawarkan fakta sebagaimana adanya untuk kemudian dibutuhkan sanggup dijadikan materi pertimbangan untuk pemecahan masalah bagi kalangan pekerja sosial (social work). Sosiologi memandang usaha-usaha untuk mengatasi masalah sosial hanya mungkin berhasil apabila didasarkan pada fakta dan latar belakangnya; di sini sosiologi sanggup membantu mencari jalan pemecahan yang mungkin sanggup lebih efektif. Menurut George A. Lunberg, bahwa ketidaksanggupan untuk memecahkan masalah sosial disebabkan oleh karena:
1. Kurangnya pengertian terhadap sifat hakikat masyarakat dan kekuatan-kekuatan yang membentuk hubungan antarmanusia.
2. Kepercayaan bahwa problema-problema sosial sanggup diatasi dengan semata-mata mendasarkannya pada suatu keinginan untuk memecahkan masalah tadi, tanpa mengadakan penelitian-penelitian yang mendalam dan objektif.
Untuk memilih apakah suatu gejala-gejala sosial itu merupakan masalah sosial bagi masyarakat, secara sosiologis pertama; sanggup dilihat dari kondisi yang kasatmata dari kehidupan masyarakat tersebut. Jika nilai-nilai sosial tampak tidak sesuai lagi dengan kenyataan-kenyataan tata kelakuan masyarakat yang baru; maka gejala-gejala sosial tersebut sanggup dikategorikan sebagai masalah sosial. Menurut Soerjono*, bahwa gejala-gejala sosial sanggup dikatakan sebagai masalah sosial, apabila telah terjadi kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat perihal apa yang seharusnya terjadi, dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.
Kedua; masalah sosial sanggup juga diukur dari latar belakang timbulnya masalah-masalah sosial tersebut. Gejala-gejala sosial yang timbul lantaran ketidaksesuaian atau penyimpangan perikelakuan insan dalam pergaulan yang sanggup berakibat tidak memuaskan bagi masyarakat secara umum, maka kondisi kehidupan semacam ini sanggup disebut sebagai masalah sosial. Selain dari itu, tanda-tanda kemiskinan atau tanda-tanda alam menyerupai banjir misalnya, yang sanggup menjadikan keresahan masyarakat, sanggup pula disebut masalah sosial.
Ketiga; tanda-tanda sosial yang tergolong sebagai masalah sosial, apabila kepincangan yang terjadi sukar diatasi sendiri, lantaran menyangkut kecerdikan penguasa atau pemimpin tertentu, yang telah menyebabkan kerugian dan telah terjadi gerakan-gerakan masyarakat yang menyimpang dari norma-norma aturan yang berlaku. Misalnya, ketidakpuasan masyarakat terhadap kecerdikan tertentu, yang menjadikan protes atau unjuk rasa dari sebagian anggota masyarakat, terutama bagi masyarakat yang terkena secara pribadi akhir dari kecerdikan tersebut.
Keempat; suatu bencana yang relatif banyak mengundang perhatian masyarakat, atau suatu bencana yang sanggup menjadikan masyarakat, menjadi prihatin, sanggup pula di masukan ke dalam ukuran masalah sosial. Misalnya, kecelakaan bus yang menjadikan penumpangnya sebagian besar meninggal dunia dengan badan yang tidak bisa dikenali lagi; atau meletusnya Gunung Galunggung yang banyak mengundang perhatian masyarakat, dan lain sebagainya. Tugas sosiologi melihat kenyataan ini yaitu mengalihkan perhatian masyarakat supaya tidak terlalu larut dengan kenyataan yang terjadi; lantaran kalau tidak, mungkin masyarakat akan menjadi takut untuk memakai kemudahan jalan raya, sehingga sanggup menyebabkan kerugian-kerugian lain yang berganda.
Sumber
Syani, Abdul. 1992. Sosiologi; Skematika, Teori, dan Terapan. Bumi Aksara. Jakarta
Download
Baca Juga
Konsep Sosiologi. Permasalahan Sosial
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.1 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.2 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.3 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 2. Permasalahan Sosial (Kurikulum 2013)
5. Materi Ujian Nasional Kompetensi Permasalahan Sosial
1. Kurangnya pengertian terhadap sifat hakikat masyarakat dan kekuatan-kekuatan yang membentuk hubungan antarmanusia.
2. Kepercayaan bahwa problema-problema sosial sanggup diatasi dengan semata-mata mendasarkannya pada suatu keinginan untuk memecahkan masalah tadi, tanpa mengadakan penelitian-penelitian yang mendalam dan objektif.
Untuk memilih apakah suatu gejala-gejala sosial itu merupakan masalah sosial bagi masyarakat, secara sosiologis pertama; sanggup dilihat dari kondisi yang kasatmata dari kehidupan masyarakat tersebut. Jika nilai-nilai sosial tampak tidak sesuai lagi dengan kenyataan-kenyataan tata kelakuan masyarakat yang baru; maka gejala-gejala sosial tersebut sanggup dikategorikan sebagai masalah sosial. Menurut Soerjono*, bahwa gejala-gejala sosial sanggup dikatakan sebagai masalah sosial, apabila telah terjadi kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat perihal apa yang seharusnya terjadi, dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.
Kedua; masalah sosial sanggup juga diukur dari latar belakang timbulnya masalah-masalah sosial tersebut. Gejala-gejala sosial yang timbul lantaran ketidaksesuaian atau penyimpangan perikelakuan insan dalam pergaulan yang sanggup berakibat tidak memuaskan bagi masyarakat secara umum, maka kondisi kehidupan semacam ini sanggup disebut sebagai masalah sosial. Selain dari itu, tanda-tanda kemiskinan atau tanda-tanda alam menyerupai banjir misalnya, yang sanggup menjadikan keresahan masyarakat, sanggup pula disebut masalah sosial.
Ketiga; tanda-tanda sosial yang tergolong sebagai masalah sosial, apabila kepincangan yang terjadi sukar diatasi sendiri, lantaran menyangkut kecerdikan penguasa atau pemimpin tertentu, yang telah menyebabkan kerugian dan telah terjadi gerakan-gerakan masyarakat yang menyimpang dari norma-norma aturan yang berlaku. Misalnya, ketidakpuasan masyarakat terhadap kecerdikan tertentu, yang menjadikan protes atau unjuk rasa dari sebagian anggota masyarakat, terutama bagi masyarakat yang terkena secara pribadi akhir dari kecerdikan tersebut.
Keempat; suatu bencana yang relatif banyak mengundang perhatian masyarakat, atau suatu bencana yang sanggup menjadikan masyarakat, menjadi prihatin, sanggup pula di masukan ke dalam ukuran masalah sosial. Misalnya, kecelakaan bus yang menjadikan penumpangnya sebagian besar meninggal dunia dengan badan yang tidak bisa dikenali lagi; atau meletusnya Gunung Galunggung yang banyak mengundang perhatian masyarakat, dan lain sebagainya. Tugas sosiologi melihat kenyataan ini yaitu mengalihkan perhatian masyarakat supaya tidak terlalu larut dengan kenyataan yang terjadi; lantaran kalau tidak, mungkin masyarakat akan menjadi takut untuk memakai kemudahan jalan raya, sehingga sanggup menyebabkan kerugian-kerugian lain yang berganda.
Sumber
Syani, Abdul. 1992. Sosiologi; Skematika, Teori, dan Terapan. Bumi Aksara. Jakarta
Baca Juga
Baca Juga
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.1 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.2 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.3 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
5. Materi Ujian Nasional Kompetensi Permasalahan Sosial