Pendekatan Adler Terhadap Kepribadian

Adler beropini kepribadian insan sanggup dijelaskan secara teleologis, yaitu belahan ideal dari alam bawah sadar individu yang bekerja untuk mengubah perasaan rendah diri menjadi superior (lengkap). Jadi, bangunan utama psikologi individual ialah sikap insan dipandang sebagai suatu kompensasi terhadap perasaan inferioritas. Hal inilah yang menjadi perbedaan fundamental konsep Adler dengan teori psikoanalisis Freud*.

Tujuan hidup insan dipandang sebagai upaya mengatasi perasaan inferior menuju superior. Perasaan inferior tumbuh di dalam diri seseorang semenjak kecil dan berasal dari tiga sumber, yaitu organ fisik yang kurang sempurna, terlalu dimanja, sering menerima penolakan. Terkadang perasaan inferior ini terlalu berlebihan pada diri seseorang sehingga menghambat perkembangannya.

Karena berorientasi pada kompensasi inferioritas individu, psikologi individual Adlerian mempunyai pendekatan yang terang dalam hubungannya dengan individu. Pertama, psikologi individu bersifat fenomenologis, yakni memandang dunia dalam kerangka subjektif klien. Kedua, insan dipandang sebagai makhluk sosial, kreatif, dan setiap tindakannya didasarkan pada tujuan tertentu yang terpadu. Implikasinya, klien dipandang sebagai belahan integral dari sistem sosial (holisme). Ketiga, individu dianggap mempunyai interest (kepentingan) sosial. Individu ialah belahan dari masyarakat yang berupaya menangani masalah-masalah sosialnya. Dalam hal ini, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar, yakni perasaan aman, diterima, serta berguna. Karena itulah Adler menganggap jikalau kepentingan sosial berkembang maka rasa inferior dan keterasingan individu akan berkurang.

Dengan mengacu pada tiga konsep dasar tersebut, maka tujuan konseling Adlerian ialah sebagai berikut.
1. Mengubah persepsi dan gaya hidup yang keliru dari klien. Konselor cenderung mencari kesalahan berpikir dan menunjukkan penilaian terhadap persepsi serta sikap yang salah terhadap realitas. Hal itulah yang menimbulkan individu bersikap egois serta mempunyai ambisi yang tidak masuk akal.

2. Mengurangi intensitas perasaan inferior klien dengan cara memberi proteksi bahwa ia mempunyai kemampuan. Jika rasa inferior berkurang atau hilang, klien akan bisa mencapai kebahagiaan hidup serta menjalani interaksi sosial dengan baik.

3. Meningkatkan minat sosial klien dengan cara menumbuhkan kesadaran akan kedudukannya sebagai salah satu belahan tak terpisahkan dari masyarakat. Selain itu, klien perlu dilatih menangani dunia sosial untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

4. Mempertentangkan prosedur superioritas dalam individu. Hal ini dilakukan dengan cara menunjukkan pemahaman atau mengevaluasi efek yang dihasilkan kepada orang lain serta merenungkan akhir yang ditanggung alasannya ialah menimbulkan superioritas sebagai prioritas utama.

Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga

Baca Juga

1. Alfred Adler. Biografi Psikolog
2. Prinsip-prinsip Dasar Psikologi Adlerian
3. Alfred Adler. Tipologi Kepribadian 
4. Alfred Adler. Psikodinamika, Metafisika, dan Holisme

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel