Georg Simmel. Bentuk-Bentuk Dan Tipe-Tipe Interaksi Sosial

Salah satu perhatian Simmel* yang lebih banyak didominasi ialah bentuk ketimbang isi interaksi sosial. Perhatian itu berasal dari identifikasi Simmel dengan tradisi Kantian di dalam filsafat, yang banyak memuat perbedaan antara bentuk dan isi. Akan tetapi, posisi Simmel* di sini sangat sederhana. Dari sudut pandang Simmel dunia positif terdiri dari peristiwa-peristiwa, tindakan-tindakan, interaksi-interaksi, dan seterusnya yang tidak terhitung banyaknya. Untuk menangani simpang siur kenyataan (“isi-isi”), insan menatanya dengan memaksakan pola-pola atau bentuk-bentuk kepadanya. Dengan demikian, sebagai ganti dari susunan peristiwa-peristiwa spesifik yang membingungkan, sang pemain drama dihadapkan pada sejumlah terbatas bentuk-bentuk. Di dalam pandangan Simmel*, kiprah para sosiolog ialah melaksanakan secara persis apa yang dilakukan orang awam, yakni memaksakan sejumlah yang terbatas bentuk-bentuk pada realitas sosial, pada interaksi secara khusus, sehingga ia sanggup dianalisis dengan lebih baik. Metodologi itu pada umumnya meliputi perumusan sifat-sifat yang sama yang ditemukan di dalam sederetan luas interaksi-interaksi spesifik. Contohnya, bentuk-bentuk superordinasi dan subordinasi interaksi yang ditemukan di dalam sederetan luas latar, “di dalam negara dan juga di dalam komunitas religius, di dalam gerombolan persekongkolan menyerupai di dalam asosiasi ekonomi, di dalam fatwa seni menyerupai di dalam keluarga” (Simmel, 1908/1959b:317).
Donald Levine, salah seorang analis sezaman yang terkemuka, menggambarkan metode Simmel* menjalankan sosiologi interaksional formal dengan cara ini: “Metodenya ialah menyeleksi suatu fenomena yang berlimpah, terang dari dunia yang terus-menerus berubah; mengusut kebergandaan unsur-unsur yang menyusunnya; dan memastikan alasannya ialah koherensi mereka, dengan menyingkap bentuknya. Kedua, ia mengusut asal-usul bentuk itu dan implikasi-implikasi strukturalnya” (1971:xxxi). Secara lebih spesifik, Levine menunjukkan bahwa “bentuk-bentuk ialah pola-pola yang diperlihatkan oleh asosiasi-asosiasi” orang-orang (1981b:65).

Perhatian Simmel* pada bentuk-bentuk interaksi telah menjadi sasaran banyak sekali kritik. Contohnya, ia dituduh memaksakan keteraturan di daerah yang tidak mempunyai keteraturan, dan ia menghasilkan serangkaian studi yang tidak berkaitan yang pada hasilnya memaksakan keteraturan pada kompleksitas realitas sosial yang tidak lebih baik daripada yang dilakukan orang awam. Sebagian kritik tersebut benar hanya jikalau kita berfokus pada perhatian Simmel* kepada bentuk-bentuk interaksi, sosiologi formalnya, dan mengabaikan tipe-tipe lain sosiologi yang ia praktikan.


Akan tetapi, ada sejumlah cara untuk mendefinisikan pendekatan Simmel kepada sosiologi formal. Pertama, pendekatan itu erat dengan kenyataan, menyerupai yang dicerminkan oleh contoh-contoh kehidupan positif yang tidak terhitung banyaknya yang dipakai oleh Simmel*. Kedua, pendekatan itu tidak memaksakan kategori-kategori yang serampangan dan kaku pada realitas sosial. Akan tetapi sebagai gantinya berusaha mengizinkan bentuk-bentuk itu mengalir dari realitas sosial. Ketiga, pendekatan Simmel tidak memakai sketsa teoretis umum yang memaksa semua aspek dunia sosial masuk ke dalamnya. Dengan demikian ia menghindari reifikasi suatu sketsa teoretis yang telah menarik hati seorang teoretisi menyerupai Talcott Parsons*. Akhirnya, sosiologi formal menghalang-halangi empirisme yang dikonseptualisasikan dengan cara yang buruk, yang sudah menjadi sifat kebanyakan sosiologi. Simmel tentu saja memakai “data” empiris, tetapi hal itu disubordinasikan pada usahanya untuk memaksakan keteraturan tertentu pada dunia realitas sosial yang membingungkan.


Download di Sini


Sumber:
Ritzer, George. "Teori Sosiologi". 2012. Pustaka Pelajar. Yogyakarta


Baca Juga
1. Georg Simmel. Biografi
2. Georg Simmel. Kebudayaan Objektif
3. Georg Simmel. Geometri Sosial 
4. Georg Simmel. Kerahasiaan; Sebuah Geometri Sosial
5. Georg Simmel. The Philosphy of Money
6. Georg Simmel. Level-Level dan Wilayah-Wilayah Perhatian
7. Georg Simmel. Pemikiran Dialektis
8. Georg Simmel. Bentuk-Bentuk Sosial; Superordinasi dan Subordinasi
9. Georg Simmel. Fesyen
10. Georg Simmel. Kebudayaan Individual (Subjektif) dan Kebudayaan Objektif
11. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
12. Teori-Teori Sosiologi Sesudah Comte: Mazhab Formal

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel