Karl Marx. Modal, Kaum Kapitalis, Dan Kaum Proletariat

Marx menemukan inti masyarakat kapitalis di dalam komoditas. Masyarakat yang didominasi oleh benda-benda dengan nilai utamanya yaitu pertukaran, menghasilkan kategori-kategori insan tertentu. Dua tipe utama yang diperhatikan Marx* yaitu kaum proletariat dan kapitalis. Mari kita mulai dengan kaum proletariat.

Para pekerja yang menjual tenaga kerja mereka dan tidak mempunyai alat-alat produksi sendiri yaitu anggota kaum proletariat. Mereka tidak mempunyai peralatan sendiri atau pabrik-pabrik. Marx* percaya bahwa kaum proletariat yang pada balasannya kehilangan keahliannya sendiri dikala mereka semakin melayani mesin-mesin yang sudah menggantikan keahlian mereka. Karena para anggota kaum proletariat berproduksi hanya untuk pertukaran, mereka juga merupakan konsumen.

Karena mereka tidak mempunyai alat-alat untuk berproduksi bagi kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri, mereka harus memakai upahnya untuk membeli kebutuhannya. Akibatnya, untuk sanggup bertahan hidup, kaum proletariat bergantung sepenuhnya pada upahnya. Hal itu menciptakan kaum proletariat tergantung kepada orang-orang yang membayar upah.

Orang-orang yang membayar upah yaitu kaum kapitalis. Kaum kapitalis yaitu orang-orang yang mempunyai alat-alat produksi. Sebelum kita sanggup memahami sepenuhnya kaum kapitalis, pertama-tama kita harus memahami kapitalisme itu sendiri (H. Wolf). Kapital (modal) yaitu uang yang menghasilkan uang yang lebih banyak lagi, modal yaitu uang yang ditanamkan daripada dipakai untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau keinginan-keinginan manusia. Perbedaan itu menjadi lebih terang dikala kita melihat pada apa yang dianggap Marx* sebagai “titik tolak modal”: Sirkulasi komoditas. Marx mendiskusikan dua tipe sirkulasi komoditas. Satu tipe sirkulasi yaitu khas kapital: Uang (Money)→Komoditas (Commodities)→(dengan jumlah yang besar) Uang (Money) (M₁-C-M₂). Tipe yang lain bukan khas kapital: Komoditas→Uang (Money)→Komoditas (Commodities) (C₁-M-C₂).

Di dalam suatu sirkulasi kapitalis komoditas M₁-C-M₂, tujuan utama ialah menghasilkan uang lebih banyak. Komoditas-komoditas dibeli untuk menghasilkan keuntungan, tidak harus untuk penggunaan. Di dalam sirkuit kapitalis, yang diacu Marx* sebagai “membeli biar sanggup menjual”, pemain drama individual membeli suatu komoditas dengan uang dan sebaliknya menukar komoditas itu untuk uang yang mungkin lebih banyak lagi. Contohnya, seorang pemilik toko akan membeli (M₁) ikan (C) biar sanggup menjualnya untuk menerima uang yang lebih banyak (M₂). Untuk meningkatkan laba selanjutnya, pemilik toko itu sanggup membeli kapal dan peralatan penangkap ikan dan membayar upah nelayan. Tujuan sirkuit ibarat itu bukan konsumsi nilai guna ibarat yang terjadi dalam sirkulasi sederhana komoditas. Tujuannya yaitu uang yang lebih banyak. Sifat-sifat khusus komoditas yang dipakai untuk menciptakan uang tidak relevan. Komoditas sanggup berupa ikan atau sanggup berupa pekerjaan. Juga, kebutuhan-kebutuhan konkret dan keinginan-keinginan insan tidak relevan; yang paling penting yaitu apa yang akan menghasilkan uang lebih banyak.

Modal yaitu uang yang telah menghasilkan uang yang lebih banyak, tetapi Marx* menyampaikan hal yang lebih banyak daripada itu: modal juga yaitu suatu relasi sosial yang khusus. Uang menjadi modal hanya alasannya suatu relasi sosial di antara, di satu pihak, kaum proletariat, yang melaksanakan pekerjaan dan harus membeli produk, dan dipihak lain, orang-orang yang telah menanamkan uang itu.

Kemampuan modal untuk menghasilkan laba tampak “sebagai suatu kekuatan yang diberikan oleh Alam—suatu kekuasaan produktif yang selalu ada di dalam modal”; tetapi berdasarkan Marx* itu yaitu relasi kekuasaan. Modal tidak sanggup bertambah kecuali dengan mengeksploitasi orang-orang yang benar-benar melaksanakan pekerjaan itu. Para pekerja dieksploitasi oleh suatu sistem, ironinya ialah bahwa sistem itu diproduksi melalui tenaga kerja para pekerja itu sendiri. Sistem kapitalis ialah struktur sosial yang muncul dari relasi eksploitatif itu.

Para kapitalis yaitu orang-orang yang hidup dari laba modal. Mereka yaitu hebat waris eksploitasi kaum proletariat. Di dalam ilham modal termuat suatu relasi sosial di antara orang-orang yang mempunyai alat-alat produksi dan orang-orang tenaga kerja upahannya dieksploitasi. 


Download di Sini


Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Baca Juga
1. Karl Marx. Biografi
2. Pemikiran Karl Marx (1818-1883)
3. Karl Marx (1818-1883)
4. Analisa Masyarakat Kapitalis Periode Modern dan Postmodern
5. Teori Karl Marx sebagai Model Pengembangan Paradigma Terpadu dalam Sosiologi
6. Karl Marx. Das Kapital (1848, Terbit 1861)
7. Karl Marx. Manifesto Komunis (1848, Brussel Belgia)
8. Karl Marx. The German Ideology (1845, Paris Prancis)
9. Karl Marx. Dialektika
10. Karl Marx. Manuskrip Ekonomi dan Filsafat (April 1844, Paris Prancis)
11. Karl Marx. Kerja
12. Karl Marx. Konflik Kelas
13. Karl Marx. Eksploitasi
14. Karl Marx. Pemberhalaan Komoditas
15. Karl Marx. Komunisme   
16. Karl Marx. Konsepsi Materialis atas Sejarah
17. Karl Marx. Struktur-Struktur Masyarakat Kapitalis
18. Karl Marx. Determinisme Ekonomi
19. Karl Marx. Alienasi
20. Karl Marx. Potensi Manusia 
21. Karl Marx. Kebebasan, Kesetaraan, dan Ideologi
22. Karl Marx. Ideologi
23. Karl Marx. Agama
24. Karl Marx. Komoditas

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel