Konsep Sosiologi. Permasalahan Sosial

Istilah permasalahan sosial* merujuk kepada suatu kondisi yang tidak diinginkan, tidak adil, berbahaya, ofensif, dan dalam pengertian tertentu mengancam kehidupan masyarakat. Dalam pendekatannya, studi wacana permasalahan sosial sanggup dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pendekatan realis dan objektif dan konstruksionisme sosial (Pawluch, 2000:995). Perhatian utama kelompok yang menggunakan pendekatan realis dan objektif mengidentifikasikan banyak sekali kondisi dan kekuatan dasar yang menjadi alasannya dari permasalahan tersebut, sering kali dengan sebuah pandangan yang mengutamakan tindakan amelioratif (peningkatan nilai makna dari makna biasa maupun jelek menjadi semakin baik). Sedangkan pendekatan konstruksionisme sosial, tidak memusatkan pada perhatian kondisi-kondisi objektif, tetapi mengarah pada suatu definisi proses sosial di mana kondisi tersebut muncul sebagai permasalahan.

Dalam kajian yang kedua tersebut, mereka mendefinisikan permasalahan sosial* sebagai tindakan kelompok yang mengekspresikan kedudukan dan menyatakan klaim wacana putative conditions (kondisi-kondisi yang diduga).

Menurutnya, kiprah para sosiolog permasalahan sosial bukan untuk mengevaluasi atau menilai klaim-klaim menyerupai itu, tetapi mencari klarifikasi kegiatan-kegiatan pembuatan klaim dan hasil-hasilnya. Bahkan biar tidak jatuh ke dalam analisis kondisi, Sector dan Kitsuse (1977) mendesak bahwa seluruh perkiraan wacana kondisi objektif, termasuk perkiraan wacana keberadaannya pun ditunda. Sampai pada tingkat di mana para jago sosiologi menghadirkan kondisi-kondisi itu sendiri, mereka menjadi partisipan bukannya para analis dalam proses-proses yang seharusnya mereka pelajari.

Dengan munculnya perspektif konstruksionisme sosial, telah merevitalisasi kajian permasalahan sosial. Perspektif tersebut membangkitkan banyak karya empiris yang memeriksa usaha-usaha pembuatan klaim di seputar isu-isu prostitusi, anak hilang, perokok kronis, pelecehan seksual, lingkungan kerja yang beracun, homoseksualitas, AIDS, minuman keras, pemanjaan anak yang berlebihan, dan penganiayaan anak (Pawluch, 2000:994). Bahkan belakangan ini telah muncul permasalahan sosial dalam konteks silang budaya. Sebagai contoh, semenjak awal tahun 1980-an adanya medikalisasi yang makin meningkat dalam permasalahan sosial. Medikalisasi merujuk pada tendensi untuk melihat kondisi dan sikap yang tidak dikehendaki sebagai permasalahan medis atau berusaha mendapat solusi atau kontrol medis (Conrad dan Schneider, 1980). Di sinilah kaum konstruksionisme sosial telah meneliti medikalisasi dari kondisi-kondisi, menyerupai alkoholisme, kecanduan obat, pengguguran di kalangan remaja, transeksualisme, serta ketidakcakapan dokter.


Download di Sini 

Baca Juga 
Pandangan Sosiologis terhadap Masalah Sosial
 
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.1 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.2 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 2.3 Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 2. Permasalahan Sosial (Kurikulum 2013)
5. Materi Ujian Nasional Kompetensi Permasalahan Sosial

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel