Konsep Sosiologi. Tugas Sosial

Peran yakni satuan keteraturan sikap yang dibutuhkan dari individu. Setiap hari, hampir semua orang harus berfungsi dalam banyak tugas yang berbeda. Peran dalam diri seseorang ini sering menjadikan konflik. Sebagai contoh, para guru sekolah dasar perempuan, dibutuhkan untuk mempersiapkan pengajaran IPS di sekolah setiap hari sebagai kewajiban profesinya, namun di sisi lain ia pun bertanggung jawab sebagai istri dalam urusan keluarganya. Pada ketika sore dan malam hari ia mengurus anak-anaknya di rumah serta keperluan rumah tangga lainnya, menyerupai mempersiapkan masakan untuk belum dewasa dan suaminya, mengawasi belum dewasa belajar, membersihkan dan merawat kebersihan ruangan, perabot rumah tangga, dan sebagainya. Inilah yang sering disebut tugas ganda dan tugas semacam itu hampir terjadi pada setiap profesi.

Para siswa perlu diajarkan bahwa banyak tugas yang tradisional sedang mengalami aneka macam perubahan. Munculnya gerakan pembebasan (emansipasi) usaha hak-hak perempuan dan kelompok gerakan protes lainnya telah menentang peran-peran perempuan tradisional di tahun-tahun terakhir ini. Terutama di negara-negara Barat yang perintisannya semenjak beberapa kala yang lalu. Christine de Pizan menulis The Book of the City of Ladies (1405), merupakan karya substansial pertama ihwal teori politik oleh seorang wanita, mendahului A Vindication of the Rights of Women karya Mary Wollstonecraft (1792) hampir empat ratus tahun bedanya.

Indonesia pun mempunyai pejuang emansipasi perempuan R.A. Kartini (1879-1904) yang dihimpun karya-karyanya oleh Mr.J.H. Abendanon dalam buku Door duisternis tot licht atau terjemahan bahasa Indonesianya Habis Gelap Terbitlah Terang oleh Armijn Pane. Meminjam istilah Adrienne Rich dalam Of Women Born (1977), “Kita sedang menyaksikan runtuhnya sistem patriarkat yang enggan dan lamban tapi pasti”. Konon katanya, sekarang disintegrasi patriarkat mulai tampak. Gerakan feminisme merupakan salah satu arus budaya yang begitu berpengaruh berakal balig cukup akal ini dan akan mempunyai dampak yang berpengaruh pula pada evolusi tugas perempuan berikutnya. Benarkah realitasnya memang demikian? Mungkin bagi sebagian orang mengakui akan adanya gerakan ini. Akan tetapi, tidak sedikit orang yang skeptis terhadap perubahan besar tersebut.

Dilihat dari jenisnya, berdasarkan Linton (Horton dan Hunt, 1991:122) tugas ini sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu tugas yang ditentukan atau diberikan (ascribed) dan tugas yang diperjuangkan (achieved). Peran yang ditentukan artinya peran-peran yang bukan merupakan hasil prestasi dirinya atau berkat usahanya, melainkan alasannya yakni semata-mata alasannya yakni sumbangan orang lain. Contohnya, gelar Raden, Raden Mas, Raden Ayu, Ida Bagus, Cokorda, Gusti, Nyoman, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan “peran yang diperjuangkan” (achieved) merupakan tugas yang benar-benar hasil jerih payah atas usaha atau prestasinya sendiri, misalnya seseorang meraih gelar akademis tertentu, menjadi seorang profesional, dan sebagainya.


Download di Sini

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 3. Lembaga Sosial (KTSP)
2. Materi Ujian Nasional Kompetensi Lembaga Sosial
3. Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.2 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016) 
4. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.1 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
5. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.2 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
6. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.3 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.4 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)   
8. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 3. Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum 2013)
9. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP)
10. Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel