Paradigma Sosiologi. Fakta Sosial

1. Exemplar
Exemplar paradigma Fakta Sosial ini diambil dari kedua karya Durkheim*. Durkheim* meletakan landasan paradigma Fakta Sosial melalui karyanya The Rules of Sociological Method (1895) dan Suicide (1897). Dua karya tersebut dimaksudkan Durkheim* untuk memisahkan sosiologi dari efek filsafat dan psikologi, serta membantu sosiologi guna mendapat lapangan penyelidikannya sendiri maka Durkheim* membangun satu konsep yakni, Fakta Sosial (social fact)


Fakta sosial inilah yang menjadi pokok duduk masalah penyelidikan sosiologi. Fakta sosial dinyatakan sebagai "barang sesuatu" (thing) yang berbeda dengan ide. Ia tidak sanggup dipahami melalui acara mental murni (spekulatif). Tetapi untuk memahaminya diharapkan penyusunan data riil di lapangan atau di dunia nyata.

Fakta sosial berdasarkan Durkheim* terdiri dari dua macam di mana kedua fakta sosial ini sama-sama kasatmata (external) bagi individu dan besar lengan berkuasa terhadap mereka:
A. Dalam bentuk material. Yaitu barang sesuatu yang sanggup disimak, ditangkap dan diobservasi. Fakta sosial yang berbentuk materil ini ialah bab dari dunia kasatmata (external world). Contoh arsitektur dan norma hukum.

B. Dalam bentuk non material. Yaitu barang sesuatu "yang dianggap nyata". Fakta sosial jenis ini merupakan fenomena yang bersifat "inter subjektif" yang hanya sanggup muncul dari dalam kesadaran manusia. Contohnya ialah egoisme, altruisme dan opini.

2. Pokok Persoalan
Pokok duduk masalah yang harus menjadi sentra perhatian penyelidikan sosiologi berdasarkan paradigma ini ialah "fakta-fakta sosial". Secara garis besarnya fakta sosial terdiri atas dua tipe. Masing-masing ialah "struktur sosial" (social structur) dan "pranata sosial" (social institution). Sifat dasar serta antar korelasi dari fakta sosial inilah yang menjadi sasaran penelitian sosiologi.

Secara lebih terang fakta sosial itu terdiri atas: kelompok, kesatuan masyarakat tertentu (societies), sistem sosial, posisi/status, peranan, nilai-nilai, keluarga, pemerintah dan lain sebagainya. Di mana berdasarkan Peter Blau* ada dua tipe dasar dari fakta sosial, yakni nilai-nilai umum (common values) dan Norma yang terwujud dalam kebudayaan atau dalam subkultur.

Norma-norma dan contoh nilai ini sanggup disebut "institution" atau di sini diartikan dengan pranata. Sedangkan jaringan korelasi sosial di mana interaksi sosial berproses dan menjadi terorganisir serta melalui mana posisi-posisi sosial dari individu dan sub kelompok sanggup dibedakan sering diartikan sebagai "struktur" sosial. Dengan demikian, struktur sosial dan pranata sosial inilah yang menjadi pokok duduk masalah penyelidikan sosiologi berdasarkan paradigma fakta sosial.


3. Teori-teori
Ada empat varian teori yang tergabung ke dalam paradigma fakta sosial ini. Masing-masing adalah, teori fungsionalisme struktural, teori konflik, teori sistem, serta teori sosiologi makro. Dari keempat varian teori tersebut yang paling secara umum dikuasai ialah teori fungsionalisme struktural dan teori konflik.

4. Metode
Penganut paradigma fakta sosial cenderung mempergunakan metode kuesioner dan interview dalam penelitian empiris mereka.


Download di Sini


Baca Juga
1. Emile Durkheim. Biografi 
2. Emile Durkheim. Teori Agama--Yang Sakral dan Yang Profan
3. Emile Durkheim. Tipe-Tipe Fakta Sosial Non-Material
4. Emile Durkheim. Masyarakat Normal dan Patologis
5. Emile Durkheim. Suicide
6. Emile Durkheim. Agama
7. Emile Durkheim. Fakta-Fakta Sosial Material dan Non-Material
8. Emile Durkheim. Sekilas Pemikiran
9. Emile Durkheim. Fakta-Fakta Sosial
10. Emile Durkheim. The Division of Labor in Society
11. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
12. Emile Durkheim. Hukum Represif dan Restitutif
13. Emile Durkheim. Solidaritas Mekanis dan Organis
14. Pokok Bahasan Sosiologi

Lihat Juga
Peter M. Blau. Biografi, Pemikiran, dan Karya

Sumber
Ritzer, George. 2009. “Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda”, PT RajaGrafindo Persada. Jakarta

Lainnya
1. Paradigma dalam Sosiologi
2. Paradigma Sosiologi
3. Paradigma Sosiologi. Definisi Sosial 
4. Paradigma Sosiologi. Perilaku Sosial
5. Paradigma Terpadu
6. Teori-teori Karl Marx sebagai Model Pengembangan Paradigma Terpadu dalam Sosiologi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel