Thorstein Veblen. Sekilas Pemikiran

Veblen*, bukanlah seorang sosiolog. Dia kebanyakan memegang posisi di jurusan-jurusan ekonomi dan di bidang itu pun beliau hanyalah seorang tokoh pinggiran. Namun demikian, beliau menghasilkan suatu tubuh teori sosial yang memiliki signifikansi yang lestari bagi orang-orang yang menekuni sejumlah disiplin, termasuk sosiologi (Powers, 2004a, 2004b). Masalah sentral bagi Veblen* ialah perbenturan antara “bisnis” dan “industri”. Yang dimaksud Veblen* dengan bisnis ialah para pemilik, pemimpin, “kapten” industri yang berfokus pada keuntungan-keuntungan perusahaan-perusahaan mereka sendiri, tetapi untuk mempertahankan harga dan laba yang tinggi, mereka sering terlibat di dalam usaha-usaha untuk membatasi produksi. Dengan berbuat demikian mereka menghalangi pelaksanaan sistem industri dan sebaliknya mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan (misalnya, melalui tingkat pengangguran yang lebih tinggi).
Masyarakat secara keseluruhan terlayani dengan baik jikalau pelaksanaan industri tidak dihalangi. Oleh sebab itu, para pemimpin bisnis ialah sumber banyak dilema di dalam masyarakat. Menurut Veblen*, masyarakat seharusnya dipimpin oleh orang-orang (misalnya insinyur) yang mengerti sistem industri dan pelaksanaannya dan tertarik pada kesejahteraan umum.

Sebagian besar arti penting Veblen* masa sekarang sanggup diusut kepada bukunya The Theory of the Leisure Class (1899/1994: Varul, 2007). Veblen* kritis terhadap kelas yang memiliki waktu luang (yang terkait akrab dengan bisnis) sebab kiprahnya dalam mendukung konsumsi yang boros. Untuk mengesankan cuilan masyarakat lainnya, kelas yang punya waktu luang (leisure class) sibuk di dalam “waktu luang yang mencolok mata” (penggunaan waktu yang tidak produktif) dan “konsumsi yang mencolok” (menghabiskan uang secara berlebihan untuk barang-barang yang kurang bermanfaat bagi mereka). Orang-orang di dalam kelas sosial lainnya tergoda oleh referensi itu dan berusaha, secara pribadi dan tidak langsung, menandingi kelas yang punya waktu luang tersebut.

Hasilnya ialah suatu masyarakat yang dicirikan oleh pemborosan waktu dan uang. Apa yang paling penting dari karya ini ialah, tidak menyerupai sebagian besar karya sosiologis lain pada masa itu (dan juga sebagian besar karya Veblen* lainnya), The Theory of the Leisure Class berfokus pada konsumsi daripada produksi. Oleh sebab itu, ia mengantisipasi perubahan remaja ini di dalam teori sosial yang menjauhkan diri dari fokus pada produksi dan menuju fokus pada konsumsi (Slater, 1997; Ritzer, Goodman dan Wiedenhoft, 2001; juga sebuah Jurnal—Journal of Consumer Culture—yang mulai dipublikasikan pada 2001).

Download di Sini


Sumber
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Baca Juga
1. Thorstein Veblen. Biografi
2. Teori-Teori Konsumsi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel