William Graham Sumner
Dia yakni orang pertama yang mengajarkan mata kuliah pertama di Amerika Serikat yang sanggup disebut sosiologi (Delaney, 2005b). Sumner beropini bahwa beliau telah mengajar sosiologi “bertahun-tahun sebelum perjuangan menyerupai itu dilakukan di universitas lain di dunia” (Curtis, 1981:63).
Sumner yakni pendukung utama Darwinisme Sosial di Amerika Serikat, meskipun beliau tampak mengubah pandangan hidupnya di lalu hari (Delaney, 2005b; Dickens, 2005; N. Smith, 1979; Weiler, 2007a, 2007b). Sumner intinya menganut pendekatan kelestarian bagi yang terkuat untuk dunia sosial. Seperti Spencer*, beliau melihat insan berjuang melawan lingkungannya, dan yang terkuatlah yang akan berhasil. Dengan demikian Sumner yakni pendukung keagresifan dan persaingan manusia. Orang yang berhasil pantas mendapatkannya, dan orang yang tidak, pantas untuk gagal. Sekali lagi menyerupai Spencer*, Sumner menentang usaha-usaha, khususnya usaha-usaha pemerintah, untuk membantu orang-orang yang telah gagal.
Di dalam pandangannya, campur tangan menyerupai itu bertentangan dengan seleksi alam yang, di kalangan insan menyerupai di kalangan binatang yang lebih rendah, membiarkan yang terkuat untuk bertahan hidup dan yang lemah untuk binasa. Seperti yang dinyatakan Sumner, “Jika kita tidak menyukai kelangsungan hidup bagi yang terkuat, satu-satunya alternatif yang mungkin bagi kita hanyalah bahwa yang bertahan hidup yakni yang tidak kuat” (Curtis, 1981:84). Sistem teoritis tersebut cocok sekali dengan perkembangan kapitalisme alasannya memperlihatkan legitimasi teoritis untuk keberadaan perbedaan-perbedaan besar di bidang kekayaan dan kekuasaan.
Minat historis Sumner tidak lebih dari sekedar dua alasan. Pertama, orientasi dan Darwinisme Sosialnya pada umumnya telah dipandang tidak lebih dari legitimasi kejam atas kapitalisme yang kompetitif dan status quo. Kedua, beliau gagal membangun suatu dasar yang cukup besar lengan berkuasa di Yale untuk membangun suatu ajaran sosiologi dengan banyak siswa. Jenis kesuksesan itu terwujud beberapa tahun lalu di Universitas Chicago (Heyl dan Heyl, 1976). Meskipun sukses di zamannya “hanya sedikit yang mengingat Sumner kini ini” (Curtis, 1981:146).
Download di Sini
Baca Juga
1. Teori-Teori Sosiologi Sesudah Comte. Mazhab Organis dan Evolusioner
2. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Sumner yakni pendukung utama Darwinisme Sosial di Amerika Serikat, meskipun beliau tampak mengubah pandangan hidupnya di lalu hari (Delaney, 2005b; Dickens, 2005; N. Smith, 1979; Weiler, 2007a, 2007b). Sumner intinya menganut pendekatan kelestarian bagi yang terkuat untuk dunia sosial. Seperti Spencer*, beliau melihat insan berjuang melawan lingkungannya, dan yang terkuatlah yang akan berhasil. Dengan demikian Sumner yakni pendukung keagresifan dan persaingan manusia. Orang yang berhasil pantas mendapatkannya, dan orang yang tidak, pantas untuk gagal. Sekali lagi menyerupai Spencer*, Sumner menentang usaha-usaha, khususnya usaha-usaha pemerintah, untuk membantu orang-orang yang telah gagal.
Minat historis Sumner tidak lebih dari sekedar dua alasan. Pertama, orientasi dan Darwinisme Sosialnya pada umumnya telah dipandang tidak lebih dari legitimasi kejam atas kapitalisme yang kompetitif dan status quo. Kedua, beliau gagal membangun suatu dasar yang cukup besar lengan berkuasa di Yale untuk membangun suatu ajaran sosiologi dengan banyak siswa. Jenis kesuksesan itu terwujud beberapa tahun lalu di Universitas Chicago (Heyl dan Heyl, 1976). Meskipun sukses di zamannya “hanya sedikit yang mengingat Sumner kini ini” (Curtis, 1981:146).
Download di Sini
Baca Juga
1. Teori-Teori Sosiologi Sesudah Comte. Mazhab Organis dan Evolusioner
2. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.