Materi Ujian Nasional Kompetensi Masyarakat Multikultural

A. Masyarakat Multikultural*
Masyarakat multikultural merujuk pada suatu masyarakat yang saling mendapatkan realitas perihal keragaman jenis kelamin, ras, suku bangsa/etnik, agama, serta kebudayaan dalam suatu kesederajatan.

1. Latar Belakang Terbentuknya Masyarakat Multikultural
Terbentuknya masyarakat multikultural dilatarbelakangi oleh banyak sekali faktor berikut.
a. Perbedaan iklim
Setiap tempat mempunyai iklim yang berbeda-beda. Iklim di suatu tempat dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut. Iklim besar lengan berkuasa besar terhadap pola kehidupan dan kebudayaan masyarakat. Perbedaan iklim menimbulkan perbedaan pola kehidupan antarmasyarakat di setiap daerah. Sebagai contoh, pola kehidupan masyarakat yang tinggal di tempat tropis berbeda dengan masyarakat yang tinggal di tempat subtropis

b. Bentuk wilayah dan kenampakan alam
Indonesia merupakan negara kepulauan. Pulau-pulau yang menjadi tempat tinggal masyarakat Indonesia dihubungkan oleh selat dan laut. Kondisi ini menimbulkan terbentuknya kemajemukan masyarakat Indonesia. Adapun kenampakan alam merupakan segala sesuatu yang tampak di permukaan serpihan bumi atau alam. Kenampakan alam contohnya tempat dataran tinggi dan daratan rendah.

c. Letak geografis
Letak geografis merupakan letak suatu negara atau wilayah di permukaan bumi. Sebagai pola Indonesia terletak pada posisi silang di antara dua benua dan dua samudra. Letak strategis ini menimbulkan banyak bangsa ajaib singgah di kepulauan Indonesia. Akibatnya, terjadi akulturasi, asimilasi, atau amalgamasi sehingga budaya di Indonesia semakin beragam.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk dan Masyarakat Multikultural
Pembentukan masyarakat multikultural didahului dengan terbentuknya masyarakat majemuk. Menurut Pierre L. van den Berghe, ciri masyarakat beragam sebagai berikut
a. Mengalami segmentasi dalam kelompok-kelompok dengan subkebudayaan berbeda
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga nonkomplementer
c. Kurang membuatkan konsensus di antara anggotanya
d. Relatif sering terjadi konflik
e. Integrasi cenderung terjadi alasannya ialah paksaan


Ciri-ciri masyarakat multikultural cenderung berupa ciri positif dari masyarakat beragam ibarat mempunyai rasa toleransi dan menghargai perbedaan yang tinggi, bersifat inklusif, serta tingginya kesadaran dalam berintegrasi.

3. Bentuk-Bentuk Keanekaragaman dalam Masyarakat Multikultural
Berdasarkan proses pembentukannya, keanekaragaman masyarakat sanggup tercipta dari proses alami serta proses buatan. Adapun keanekaragaman yang dimaksud sebagai berikut
a. Keanekaragaman ras memperlihatkan pengelompokan insan menurut perbedaan segi fisik dan ciri-ciri tubuh

b. Keanekaragaman agama merujuk pada banyak sekali agama yang dianut oleh masyarakat. Saat ini pemerintah Indonesia mengakui enam agama yang berkembang di Indonesia. Meskipun demikian, masih terdapat bermacam-macam aliran akidah lokal yang dianut oleh beberapa suku bangsa di Indonesia

c. Keanekaragaman etnik/suku bangsa memperlihatkan kelompok insan yang mempunyai kesamaan latar belakang budaya dan terikat oleh kesadaran serta identitas. Faktor yang membedakan suku bangsa satu dan suku bangsa lain yaitu tempat asal, budpekerti istiadat, sistem kekerabatan, bahasa daerah, dan kesenian daerah

d. Keanekaragaman profesi/mata pencaharian. Profesi berkaitan dengan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang. Profesi merupakan aktivitas individu untuk mencari nafkah dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup

Berdasarkan konfigurasi komunitas etnik, J.S. Furnivall membedakan masyarakat beragam dalam empat kategori/bentuk sebagai berikut
a. Masyarakat beragam dengan mayoritas dominan, terdiri atas sejumlah kelompok yang mendominasi baik dari segi jumlah maupun efek terhadap kelompok lain dengan kekuatan kompetitif tidak seimbang

b. Masyarakat beragam dengan minoritas dominan, artinya kelompok minoritas mempunyai keunggulan kompetitif sehingga mendominasi beberapa aspek kehidupan ibarat aspek politik dan ekonomi masyarakat

c. Masyarakat beragam dengan kompetisi seimbang, terdiri atas sejumlah komunitas yang mempunyai kekuatan kompetitif dan seimbang

d. Masyarakat beragam dengan fragmentasi, terdiri atas kelompok kecil etnik sehingga tidak mempunyai posisi secara umum dikuasai dalam aspek kehidupan masyarakat ibarat aspek politik dan ekonomi

4. Hubungan Antarkelompok dalam Masyarakat Multikultural
Kelompok-kelompok dalam masyarakat multikultural bersifat dinamis. Oleh alasannya ialah itu, kelompok-kelompok dalam masyarakat multikultural menjalin relasi sosial. Hubungan sosial antarkelompok tersebut menghasilkan banyak sekali konsekuensi sosial sebagai berikut.
a. Mutual akulturasi
Mutual akulturasi merupakan tahap awal terjadinya integrasi sosial yang ditandai dengan sikap terbuka dan mendapatkan banyak sekali perbedaan. Mutual akulturasi sanggup mempercepat proses modernisasi

b. Asimilasi
Asimilasi ialah proses pembauran dua kebudayaan disertai dengan hilangnya ciri khas tiap-tiap kebudayaan sehingga membentuk/menghasilkan kebudayaan yang baru

c. Integrasi
Integrasi ialah proses penyatuan unsur-unsur berbeda dalam masyarakat multikultural. Ciri integrasi yaitu setiap anggota saling mengisi kebutuhan satu sama lain serta bisa membuat akad nilai dan norma sosial dalam masyarakat

d. Interseksi
Interseksi ialah suatu titik potong atau pertemuan keanggotaan kelompok sosial dari banyak sekali seksi mencakup agama, suku, jenis kelamin, dan kelas sosial. Interseksi sanggup terjadi melalui kolaborasi dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial

e. Dominasi
Dominasi ialah proses penguasaan suatu kelompok sosial terhadap kelompok sosial lain. Bentuk dominasi tidak hanya terbatas pada jumlah. Akan tetapi, dominasi juga sanggup berbentuk efek budaya

f. Konsolidasi
Konsolidasi ialah upaya meningkatkan solidaritas masyarakat dengan mempertegas status keanggotaan seseorang. Konsolidasi berpotensi menjadikan konflik apabila penegasan yang membedakan satu kelompok dengan kelompok lain menimbulkan sikap etnosentrisme meningkat

g. Konflik
Konflik merupakan proses sosial yang terjadi saat antarkelompok masyarakat saling menentang disertai bahaya atau kekerasan untuk mencapai tujuannya

5. Pemecahan Masalah sebagai Dampak Keanekaragaman
Sebagai perkembangan masyarakat majemuk, masyarakat multikultural telah mempunyai kesadaran perihal keragaman ras, suku bangsa, agama, dan golongan dalam satu kesederajatan. Meskipun demikian, pada kenyataannya masyarakat multikultural tetap mengalami masalah-masalah sosial. Oleh alasannya ialah itu, diharapkan upaya sempurna untuk mengatasi permasalahan sosial. Adapun upaya mengatasi masalah-masalah sosial dalam masyarakat multikultural sebagai berikut
a. Mengembangkan sikap simpati
Simpati merupakan perasaan tertarik yang timbul dari diri seseorang terhadap orang lain. Sikap simpati sanggup menimbulkan terjalinnya interaksi lintas budaya, lintas etnik, lintas agama, sampai lintas generasi

b. Mengembangkan sikap empati
Sikap tenggang rasa merupakan kelanjutan dari sikap simpati yang lebih mendalam. Empati ialah kemampuan mencicipi diri seperti dalam keadaan orang lain dan ikut mencicipi hal-hal yang dirasakan orang lain. Melalui sikap empati, seseorang sanggup tergerak untuk membantu orang lain

c. Menghargai perbedaan
Istilah menghargai perbedaan dipakai untuk menyikapi bentuk-bentuk perbedaan dalam masyarakat ibarat perbedaan jenis kelamin, ras, suku, bangsa, pemikiran, dan pendapat. Menghargai perbedaan berarti mendapatkan realitas takdir, tidak menganggap sebagai sesuatu yang jelek atau harus disingkirkan, serta menyadari perbedaan sebagai kondisi yang wajar. Sikap menghargai perbedaan sanggup memperlihatkan pembelajaran dan membuatkan rasa toleransi dalam diri


d. Mengembangkan toleransi
Toleransi diartikan sebagai sikap tenggang rasa (menghargai, membiarkan, dan membolehkan) dan pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan perilaku) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Toleransi menitikberatkan pada bentuk tindakan atau praktik kebudayaan yang berbeda dari setiap kelompok sosial.

e. Mengembangkan sikap kerja sama
Sikap saling membantu dan memahami dalam kolaborasi sanggup menjaga harmoni sosial. Pelaksanaan kolaborasi antarmasyarakat tanpa memandang sifat-sifat primordial dalam pembangunan nasional sanggup memajukan bangsa dan membuat keteraturan sosial

f. Mengembangkan semangat nasionalisme
Semangat nasionalisme sanggup menjadi landasan masyarakat untuk bersatu dalam perbedaan. Semangat nasionalisme ditandai dengan kesediaan mengesampingkan banyak sekali perbedaan demi keutuhan bangsa

g. Mengembangkan pendidikan multikultural
Sosialisasi pendidikan multikultural merupakan upaya yang dilakukan secara sadar untuk mengajarkan sifat-sifat masyarakat multikultural dalam memandang derajat kedudukan yang sama. Sosialisasi pendidikan multikultural sanggup dilakukan oleh banyak sekali pihak contohnya melalui sosialisasi keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintah, dan media massa

h. Menerapkan sikap inklusif
Inklusif merupakan kesediaan mendapatkan dan mengakui kehadiran individu lain yang mempunyai latar belakang sosial budaya berbeda dengan dirinya. Penerapan sikap inklusif sanggup membuatkan sikap toleransi, demokrasi, dan antidiskriminasi dalam masyarakat multikultural

i. Mengembangkan sikap demokratis dan antidiskriminasi
Sikap demokratis dan antidiskriminasi merupakan perwujudan dari pemenuhan hak asasi setiap individu atau kelompok. Sikap demokratis dan antidiskriminasi sanggup mencegah kontradiksi akhir perbedaan latar belakang primordial. Demokrasi dalam masyarakat tidak sanggup tercapai apabila masih terdapat diskriminasi. Kondisi tersebut terjadi alasannya ialah demokrasi mengutamakan persamaan hak dan perlakuan bagi setiap individu/kelompok dalam masyarakat multikultural

j. Mengembangkan upaya akomodatif
Upaya akomodatif bertujuan menghindari adanya pihak atau kelompok yang merasa direndahkan atau dikalahkan. Upaya akomodatif untuk menjaga integrasi dalam masyarakat multikultural sanggup dilakukan dengan menjunjung ratifikasi HAM, membuatkan wawasan kebudayaan, menggelar banyak sekali pertunjukan kebudayaan di banyak sekali daerah, dan membangun lembaga komunikasi antargolongan

6. Masyarakat Multikultural dalam Bingkai NKRI
Keragaman sosial budaya di Indonesia merupakan fakta sosial. Oleh alasannya ialah itu, keragaman budaya, suku, golongan, dan agama di Indonesia harus dipandang sebagai sebuah kekayaan, bukan sebagai potensi duduk kasus dalam NKRI. Berbagai suku bangsa di Indonesia dan hasil kebudayaannya merupakan satu kesatuan yang memperlihatkan identitas bangsa secara utuh. Masyarakat dunia akan mengenal tari Kecak dari Bali, tari Saman dari Aceh, tari Merak dari Jawa Barat, dan tarian tempat lain sebagai serpihan dari budaya Indonesia.

Mengingat realitas masyarakat hidup di tengah-tengah perbedaan, adanya ukiran antarkelompok sanggup menjadikan masalah. Meskipun demikian, setiap anggota masyarakat wajib menjaga relasi serasi demi mewujudkan impian NKRI yang tertuang dalam Pancasila sila ke-3. Berbagai perbedaan dalam masyarakat sebaiknya dipandang dari sisi positif ibarat menjadi alat pemersatu untuk mempertahankan NKRI, menjadi identitas bangsa, dan menjadi fondasi sikap nasionalisme.

Apabila setiap individu/kelompok sanggup memahami perbedaan suku bangsa, budaya, golongan, dan agama, integrasi sosial akan tercipta. Selain itu, perselisihan dan kontradiksi antarindividu/kelompok akhir perbedaan secara horizontal tidak akan terjadi. Dengan demikian, semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” sanggup terlaksana dalam kehidupan masyarakat Indonesia.


1. Download di Sini

Baca Juga

2. PPT Materi Ujian Nasional Kompetensi Masyarakat Multikultural Klik di Sini 
3. Video Materi Ujian Nasional Kompetensi Masyarakat Multikultural Klik di Sini
4. Soal-Soal Klik di Sini
5. Soal-Soal Standar Ujian Nasional. Masyarakat Multikultural Klik di Sini
6. PPT Soal Standar Ujian Nasional dan Pembahasan Kompetensi Masyarakat Multikultural Klik di Sini

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel