Mohammed Arkoun. Sekilas Pemikiran
Dari karya ilmiahnya tampak betapa besar perhatian Arkoun terhadap problem dalam Islam yang pada dasarnya sanggup dikelompokkan atas: soal pemikiran Islam, perkara kemasyarakatan, pemahaman wacana Kitab Suci, pengertian etika, serta kaitan antara Islam dan modernitas. Dalam studinya, Arkoun memakai metode ilmu sosial untuk memahami Islam sebagai satu agama yang dianut oleh masyarakat beragam di zaman modern. Ia melihat bahwa pemikiran Islam belum membuka diri pada kemodernan pemikiran dan lantaran itu tidak sanggup menjawab tantangan yang dihadapi umat Islam kontemporer. Kelemahan pemikiran Islam selama ini yakni pendekatan agama yang dilakukan atas iktikad pribadi tanpa kritik.
Di samping itu, pemikiran Islam tidak sadar akan aneka macam faktor sosial, budaya, psikis, politis, dan lain-lain yang memengaruhi proses aktualisasi anutan Islam. Akibat pribadi yang sanggup dirasakan atas perilaku ketidaksadaran pemikiran Islam selama ini terhadap imbas faktor-faktor tersebut yakni pembekuan dan penutupan pemikiran Islam.
Dalam menghadapi pemikiran orientalis, Arkoun menyampaikan bahwa kaum orientalis sering kali bertolak dari prasangka kaku dan negatif terhadap Islam. Kesalahan orientalis selama ini dalam mempelajari Islam yakni lantaran mendekati Islam melalui goresan pena pemikir Islam yang mereka anggap besar dan “mewakili”. Oleh lantaran itu, Arkoun ingin mengganti islamologi Barat yang klasik dengan suatu “islamologi terapan”. Pembahasan mendalam atas wangsit Arkoun wacana “islamologi terapan” tertuang dalam bukunya Pour Une Islamologi Appliquee (Untuk Islamologi Terapan). Tujuan dari islamologi terapan ini antara lain untuk membuat kondisi-kondisi yang menguntungkan dalam membebaskan pemikiran Islam dari aneka macam tatanan lama dan mitologi yang menyesatkan. Adapun objek studinya yakni perkara nyata yang hangat dibicarakan dan dibahas dalam aneka macam kalangan masyarakat muslim. Sebagai contoh, Arkoun melihat at-turas (tradisi), yang terkait dengan zaman terbentuknya masyarakat agama, suatu masa yang sarat dengan turunnya wahyu dan para nenek moyang pemeluk setia yang menjadi contoh.
Di sisi lain yakni perkara modernitas mengenai soal-soal ekonomi, sosial, dan politik yang menjadi perhatian besar lantaran menyangkut masa depan kaum muslim sendiri. Dalam kaitannya dengan perkara yang terakhir ini, ada kesulitan bagi umat Islam untuk mengawinkan perilaku yang berorientasi ke masa lalu, yang mendambakan sebuah ideologi Islam yang autentik, dengan sebuah peradaban modern yang bersifat material. Persoalan ini harus menjadi perhatian islamologi terapan dengan memakai aneka macam disiplin, menyerupai sejarah, sosiologi, etnologi, dan linguistik.
Arkoun terus berpikir, merenung, dan menulis, serta aktif dalam aneka macam seminar keilmuan, bukan saja ilmu keislaman, tetapi juga ilmu-ilmu sosial. Berbagai problem umat Islam di seluruh dunia dipelajari dan ia menunjukkan jalan keluarnya melalui tulisan-tulisannya. Untuk Indonesia, karya-karya Arkoun sudah banyak diterjemahkan dan secara perlahan telah pula mempengaruhi para pemikir pembaruan Islam di Indonesia.
Download
Sumber
Suplemen Ensiklopedi Islam Diterbitkan Oleh PT. Ichtiar Baru Van Hoeve Jakarta Tahun 1996
Baca Juga
Mohammed Arkoun. Sekilas Biografi Pemikiran
Mohammed Arkoun. Karya-Karya
Dalam menghadapi pemikiran orientalis, Arkoun menyampaikan bahwa kaum orientalis sering kali bertolak dari prasangka kaku dan negatif terhadap Islam. Kesalahan orientalis selama ini dalam mempelajari Islam yakni lantaran mendekati Islam melalui goresan pena pemikir Islam yang mereka anggap besar dan “mewakili”. Oleh lantaran itu, Arkoun ingin mengganti islamologi Barat yang klasik dengan suatu “islamologi terapan”. Pembahasan mendalam atas wangsit Arkoun wacana “islamologi terapan” tertuang dalam bukunya Pour Une Islamologi Appliquee (Untuk Islamologi Terapan). Tujuan dari islamologi terapan ini antara lain untuk membuat kondisi-kondisi yang menguntungkan dalam membebaskan pemikiran Islam dari aneka macam tatanan lama dan mitologi yang menyesatkan. Adapun objek studinya yakni perkara nyata yang hangat dibicarakan dan dibahas dalam aneka macam kalangan masyarakat muslim. Sebagai contoh, Arkoun melihat at-turas (tradisi), yang terkait dengan zaman terbentuknya masyarakat agama, suatu masa yang sarat dengan turunnya wahyu dan para nenek moyang pemeluk setia yang menjadi contoh.
Arkoun terus berpikir, merenung, dan menulis, serta aktif dalam aneka macam seminar keilmuan, bukan saja ilmu keislaman, tetapi juga ilmu-ilmu sosial. Berbagai problem umat Islam di seluruh dunia dipelajari dan ia menunjukkan jalan keluarnya melalui tulisan-tulisannya. Untuk Indonesia, karya-karya Arkoun sudah banyak diterjemahkan dan secara perlahan telah pula mempengaruhi para pemikir pembaruan Islam di Indonesia.
Download
Sumber
Suplemen Ensiklopedi Islam Diterbitkan Oleh PT. Ichtiar Baru Van Hoeve Jakarta Tahun 1996
Baca Juga
Mohammed Arkoun. Sekilas Biografi Pemikiran
Mohammed Arkoun. Karya-Karya