Materi Sosiologi Kelas Xii Penggalan 1.1 Perubahan Sosial Dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
“Manusia harus bisa membayangkan, melaksanakan dan bersikeras melaksanakan perubahan sosial kalau mereka ingin mereformasi atau bahkan untuk mempertahankan peradaban”
--Rebecca West—
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kepingan ini, Anda diharapkan mampu:
- Mendeskripsikan pengertian perubahan sosial
- Menjelaskan teori-teori perubahan sosial
- Mengidentifikasi bentuk-bentuk perubahan sosial
- Mengidentifikasi faktor penyebab perubahan sosial
- Mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial
- Mengidentifikasi akhir perubahan sosial
- Menjelaskan kaitan modernisasi dan perubahan sosial
- Menjelaskan proses perubahan sosial dan kesinambungan masyarakat Indonesia
A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial
Hakikat Perubahan Sosial
Setiap masyarakat niscaya mengalami perubahan. Pada dasarnya perubahan merupakan proses modifikasi struktur sosial dan contoh budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat disebut perubahan sosial, yaitu tanda-tanda umum yang terjadi sepanjang masa pada setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar insan yang selalu ingin mengadakan perubahan. Albert O. Hirschman menyampaikan bahwa kebosanan insan merupakan penyebab dari perubahan. Manusia selalu tidak puas dengan apa yang dicapainya. Ia selalu mencari sesuatu yang baru, bagaimana mengubah sesuatu biar lebih baik.
Pandangan Para Tokoh ihwal Perubahan Sosial
Perubahan sosial mempunyai makna yang luas dan meliputi banyak sekali segi kehidupan, mirip ekonomi, sosial, dan politik. Karena itu, perubahan sosial budaya yang terjadi dalam suatu masyarakat menyangkut perubahan nilai, contoh perilaku, organisasi sosial, kekuasaan, serta segi kemasyarakatan lainnya. Berikut beberapa pandangan para tokoh ihwal perubahan sosial, klik di sini.
Perubahan sosial sanggup berupa kemajuan (progress) atau kemunduran (regres). Dikatakan maju, jikalau perubahan yang terjadi bisa membuat fasilitas bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan di sini sanggup diartikan sebagai proses pembangunan masyarakat ke arah yang lebih baik. Dikatakan mundur, jikalau perubahan yang terjadi pada aspek tertentu membawa imbas yang kurang menguntungkan.
Karakteristik Perubahan Sosial
Perubahan sosial tidak terlepas dari perubahan kebudayaan*. Kingsley Davis* menyampaikan bahwa perubahan sosial merupakan kepingan dari perubahan kebudayaan. Perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama, yaitu bekerjasama dengan suatu penerimaan cara-cara gres atau perbaikan dalam cara masyarakat memenuhi kebutuhannya.
Alasan-alasan perubahan sosial menempel pada masyarakat sebagai berikut.
1. Menghadapi masalah-masalah baru
2. Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan
3. Lingkungan yang berubah
Secara umum, kecenderungan masyarakat untuk berubah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
1. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada
2. Timbulnya cita-cita untuk mengadakan perbaikan
3. Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha untuk mengadakan perbaikan
4. Adanya usaha masyarakat untuk mengikuti keadaan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi gres yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat
5. Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan insan berusaha untuk sanggup mengatasinya
6. Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal baru, baik yang tiba dari dalam maupun dari luar masyarakat
7. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya cita-cita untuk meningkatkan taraf hidup
8. Sistem pendidikan yang memperlihatkan nilai-nilai tertentu bagi insan untuk meraih masa depan yang lebih baik
Kecenderungan masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai lama, dipengaruhi oleh faktor-faktor.
1. Adanya unsur yang mempunyai fungsi tertentu dan sudah diterima oleh masyarakat secara luas
2. Adanya unsur-unsur yang diperoleh melalui proses sosialisasi semenjak kecil
3. Adanya unsur-unsur yang menyangkut agama dan religi yang dianut masyarakat
4. Adanya unsur yang menyangkut ideologi dan filsafat hidup bangsa
Dari uraian di atas sanggup disimpulkan karakteristik perubahan sosial sebagai berikut
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang alasannya ialah setiap masyarakat mengalami perubahan, baik lambat maupun cepat
2. Perubahan yang terjadi pada forum kemasyarakatan tertentu diikuti pula oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya yang berada dalam satu mata rantai
3. Perubahan yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara alasannya ialah ada proses pembiasaan diri
4. Perubahan tidak sanggup dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja alasannya ialah kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat
5. Dalam menghadapi perubahan, yang paling penting ialah bagaimana seseorang menyikapinya sehingga tidak menjadi korban perubahan tersebut, tetapi penentu perubahan
Adapun berdasarkan Macionis (Usman, 2004) perubahan sosial mempunyai empat karakteristik, yaitu
1. Perubahan terjadi di setiap masyarakat, kendatipun laju perubahan sosial bervariasi. Pada masyarakat tradisional perubahan terjadi secara lambat, sedangkan pada masyarakat maju terjadi secara cepat. Ogburn* mengungkapkan bahwa masyarakat bisa terjadi cultural lag*, yaitu dikala kebudayaan material dalam masyarakat itu berubah lebih cepat dibandingkan dengan kebudayaan non material
2. Perubahan sosial sering kali berkembang ke arah yang sulit dikontrol
3. Perubahan sosial sering kali melahirkan kontroversi, terutama alasannya ialah memperoleh variasi pemaknaan yang saling bertentangan
4. Perubahan sosial boleh jadi menguntungkan pihak-pihak tertentu, tetapi dalam waktu yang bersamaan justru bisa merugikan pihak-pihak tertentu lainnya
B. Teori-Teori Perubahan Sosial
1. Teori Siklus
Teori siklus* melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi kini intinya mempunyai kesamaan atau kemiripan dengan apa yang telah terjadi sebelumnya. Perubahan siklus merupakan perubahan yang mirip spiral*. Oswald Spengler* (1880-1936), spesialis filsafat Jerman, berpandangan bahwa setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Proses perputaran itu memakan waktu sekitar seribu tahun. Arnold Toynbee* melihat bahwa peradaban muncul dari masyarakat primitif melalui proses perlawanan dan respons masyarakat terhadap kondisi yang merugikan mereka. Peradaban tersebut meliputi kelahiran, pertumbuhan, kemandegan, dan disintegrasi alasannya ialah pertempuran antara kelompok-kelompok dalam memperebutkan kekuasaan.
Sedangkan Pitirim A. Sorokin*, seorang sosiolog Rusia, berpandangan bahwa semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Ketiga sistem kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut
a. Kebudayaan ideasional (ideational culture)
Kebudayaan ini didasari oleh nilai atau perasaan dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supernatural)
b. Kebudayaan idealistis (idealistic culture)
Kebudayaan ini berisi kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas berdasarkan fakta saling bergabung dalam rangka membuat masyarakat yang ideal
c. Kebudayaan indriawi (sensational culture)
Dalam kebudayaan ini, hal yang sanggup diindra merupakan tolak ukur dari kenyataan dan tujuan hidup
2. Teori Perkembangan
Penganut teori ini percaya bahwa perubahan sanggup diarahkan ke titik tujuan tertentu, mirip perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Teori ini dikenal dengan teori perkembangan atau linier. Teori perkembangan dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi* dan teori revolusi*. Penganut teori evolusi berpandangan bahwa masyarakat secara sedikit demi sedikit berkembang dari primitif, tradisional, menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju. Tokoh teori ini ialah Auguste Comte*, seorang sarjana Prancis yang melihat bahwa masyarakat bergerak dalam tiga tahap perkembangan, yaitu
a. Tahap teologis (theological stage), di mana masyarakat diarahkan oleh nilai-nilai supernatural
b. Tahap metafisik (methaphysical stage), merupakan tahap peralihan dari kepercayaan terhadap unsur supernatural menuju prinsip-prinsip abnormal yang berperan sebagai dasar perkembangan budaya
c. Tahap positivis atau alamiah (positive stage), di mana masyarakat diarahkan oleh kenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
Herbert Spencer*, seorang sosiolog dari Inggris, beropini bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan yang pasti. Menurut Spencer* orang-orang yang cakap atau terampil sajalah yang sanggup memenangkan usaha hidup, sedangkan orang yang lemah dan malas akan tersisih. Tahapan perkembangan masyarakat berdasarkan Spencer* adalah sebagai berikut.
a. Masyarakat sederhana
b. Masyarakat kompleks
c. Masyarakat lebih kompleks
d. Peradaban*
Emile Durkheim* menyampaikan bahwa masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik. Solidaritas mekanik* merupakan cara hidup masyarakat tradisional yang cenderung mengedepankan keseragaman sosial yang diikat oleh pandangan gres bersama. Solidaritas organik* merupakan cara hidup masyarakat lebih maju yang berakar pada perbedaan daripada persamaan. Solidaritas mekanis bersifat informal, sedangkan solidaritas organis bersifat formal.
Max Weber* melalui teori evolusinya berpandangan bahwa masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang diliputi pemikiran gaib dan takhayul menuju masyarakat yang rasional. Penganut teori revolusi, mirip Karl Marx* berpandangan bahwa masyarakat berubah secara linier namun bersifat revolusioner. Marx* beropini bahwa masyarakat feodal akan berubah secara revolusioner menjadi masyarakat kapitalis, kemudian masyarakat komunis.
3. Teori Gerakan Sosial
Berdasarkan teori ini, ketidakpuasan terhadap kondisi tertentu yang ada dalam masyarakat adakalanya mengakibatkan gerakan sosial, di mana sejumlah besar orang mengorganisasikan diri untuk memperjuangkan perubahan (Sztompka, 2009). Berikut karakteristik gerakan sosial, klik di sini. Menurut Sztompka, keterkaitan perubahan sosial dan gerakan sosial* sanggup dilihat dari tiga komponen berikut.
a. Gerakan sosial mempunyai tujuan dalam perubahan
b. Gerakan sosial dalam hubungan yang timbal balik
c. Gerakan sosial dalam banyak sekali status
Selain itu teori ini juga menyatakan bahwa perubahan suatu peradaban ke peradaban lain tidaklah selalu melalui jalan damai, bahkan sejarah mengambarkan perubahan peradaban masyarakat kerap terjadi melalui gerakan-gerakan kolektif atau gerakan sosial (Situmorang, 2007). Berikut jenis-jenis gerakan sosial yang diklasifikasikan oleh David Aberle (Sunarto, 2004). Klik di sini
Adapun berdasarkan Wood dan Jackson (Sztompka, 2010) keterkaitan gerakan sosial dengan perubahan sosial yaitu perubahan sosial ialah basis yang memilih ciri-ciri gerakan sosial. Makara gerakan sosial ini mempunyai kaitan yang sangat bersahabat sekali dengan perubahan sosial. Mereka mengklasifikasikan tipe gerakan sosial sebagai berikut.
a. Gerakan sosial berdasarkan lingkup atau bidang perubahan yang diinginkan
1) Gerakan reformasi. Tujuannya ialah untuk mengubah aspek kehidupan masyarakat dan menginginkan perubahan di dalam ketimbang perubahan masyarakat secara keseluruhan
2) Gerakan radikal. Gerakan yang mengupayakan perubahan yang lebih mendalam yang menyentuh landasan sosial masyarakat
3) Gerakan revolusi (transformative social movement). Gerakan yang menginginkan perubahan secara menyeluruh di segala aspek inti struktur (politik, sosial, ekonomi, maupun budaya) yang tujuannya pada transformasi total
b. Gerakan sosial berdasar kualitas perubahan yang diinginkan
1) Gerakan progressive (sayap kiri). Gerakan ini menekankan pada penemuan dalam hal ini untuk memperkenalkan suatu institusi baru, aturan baru, hingga pada kehidupan baru. Perubahan di arahkan untuk masa depan
2) Gerakan conservative (sayap kanan). Gerakan ini mengarah pada masa lalu, dengan adanya sistem yang sudah mapan semenjak dahulu, tetapi mengalami pengikisan dan cenderung di pertahankan
c. Gerakan sosial berdasar sasaran perubahan yang diinginkan
1) Gerakan yang memusatkan perhatian pada perubahan struktur sosial
2) Gerakan yang memusatkan perhatian pada perubahan yang menyeluruh pada sikap seseorang
4. Teori Modernisasi
Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara udik akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut ialah melalui proses modernisasi sehingga negara udik menjadi negara berkembang. Teori ini melihat bahwa negara udik mempunyai banyak kekurangan sehingga harus menanggulangi kekurangan yang dimiliki untuk mencapai tahap tinggal landas (take off).
Davis Lerner beropini bahwa modernisasi diharapkan dalam proses perubahan sosial sehingga negara yang kurang berkembang perlu meminjam dan menerapkan karakteristik dari negara yang sudah maju untuk bermetamorfosis negara berkembang ataupun mencapai tahap sebagai negara maju. Halnya berdasarkan Hutington* dalam tulisannya, The Change to Change; Modernization, Development and Politics, menyatakan bahwa modernisasi mempunyai ciri-ciri yaitu prosesnya bertahap, prosesnya homogenisasi, wujudnya berupa proses eropanisasi, amerikanisasi ataupun westernisasi, jalannya selalu bergerak maju dan tidak pernah mundur, progresif, serta jangka waktunya panjang.
Download
C. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial, D. Faktor Penyebab Perubahan Sosial, E. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial, & F. Akibat Perubahan Sosial
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Esis Erlangga. Jakarta
Lihat Juga
Video Perubahan Sosial dan Dampaknya (Youtube Chanel. https://youtu.be/_Lnx_Rw9Uvs ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah
Media
1. PPT Materi Sosiologi Kelas XII Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
2. PPT Materi Sosiologi Kelas XII Modernisasi dan Perubahan Sosial (Kurikulum 2013)
3. Video Penunjang
4. Materi Pengayaan Sosiologi. Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat
Soal-Soal
1. Pilihan Ganda
2. Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 1
3. Esai, Skala Sikap, Penilaian Diri, dan Kecakapan Hidup
4. Esai. Evaluasi Semester 1
Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Perubahan Sosial Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Perubahan Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas XII. Kompetensi Perubahan Sosial Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas XII Bab 1. Perubahan Sosial, Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Perubahan Sosial Klik di Sini
Pengertian Ahli
1. Pengertian Perubahan Sosial
2. Pengertian Modernisasi
e-Book
1. Elisanti. Titin Rostini. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
2. Bondet Wrahatnala. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
3. Ruswanto. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
4. Bagja Waluya. Sosiologi Kelas XII. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat
5. Aman Nur Hidayah. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
6. Suhardi. Sri Sunarti. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Perubahan Sosial
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
--Rebecca West—
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kepingan ini, Anda diharapkan mampu:
- Mendeskripsikan pengertian perubahan sosial
- Menjelaskan teori-teori perubahan sosial
- Mengidentifikasi bentuk-bentuk perubahan sosial
- Mengidentifikasi faktor penyebab perubahan sosial
- Mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial
- Mengidentifikasi akhir perubahan sosial
- Menjelaskan kaitan modernisasi dan perubahan sosial
- Menjelaskan proses perubahan sosial dan kesinambungan masyarakat Indonesia
A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial
Hakikat Perubahan Sosial
Setiap masyarakat niscaya mengalami perubahan. Pada dasarnya perubahan merupakan proses modifikasi struktur sosial dan contoh budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat disebut perubahan sosial, yaitu tanda-tanda umum yang terjadi sepanjang masa pada setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar insan yang selalu ingin mengadakan perubahan. Albert O. Hirschman menyampaikan bahwa kebosanan insan merupakan penyebab dari perubahan. Manusia selalu tidak puas dengan apa yang dicapainya. Ia selalu mencari sesuatu yang baru, bagaimana mengubah sesuatu biar lebih baik.
Pandangan Para Tokoh ihwal Perubahan Sosial
Perubahan sosial mempunyai makna yang luas dan meliputi banyak sekali segi kehidupan, mirip ekonomi, sosial, dan politik. Karena itu, perubahan sosial budaya yang terjadi dalam suatu masyarakat menyangkut perubahan nilai, contoh perilaku, organisasi sosial, kekuasaan, serta segi kemasyarakatan lainnya. Berikut beberapa pandangan para tokoh ihwal perubahan sosial, klik di sini.
Perubahan sosial sanggup berupa kemajuan (progress) atau kemunduran (regres). Dikatakan maju, jikalau perubahan yang terjadi bisa membuat fasilitas bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan di sini sanggup diartikan sebagai proses pembangunan masyarakat ke arah yang lebih baik. Dikatakan mundur, jikalau perubahan yang terjadi pada aspek tertentu membawa imbas yang kurang menguntungkan.
Perubahan sosial tidak terlepas dari perubahan kebudayaan*. Kingsley Davis* menyampaikan bahwa perubahan sosial merupakan kepingan dari perubahan kebudayaan. Perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama, yaitu bekerjasama dengan suatu penerimaan cara-cara gres atau perbaikan dalam cara masyarakat memenuhi kebutuhannya.
Alasan-alasan perubahan sosial menempel pada masyarakat sebagai berikut.
1. Menghadapi masalah-masalah baru
2. Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan
3. Lingkungan yang berubah
Secara umum, kecenderungan masyarakat untuk berubah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
1. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada
2. Timbulnya cita-cita untuk mengadakan perbaikan
3. Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha untuk mengadakan perbaikan
4. Adanya usaha masyarakat untuk mengikuti keadaan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi gres yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat
5. Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan insan berusaha untuk sanggup mengatasinya
6. Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal baru, baik yang tiba dari dalam maupun dari luar masyarakat
7. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya cita-cita untuk meningkatkan taraf hidup
8. Sistem pendidikan yang memperlihatkan nilai-nilai tertentu bagi insan untuk meraih masa depan yang lebih baik
Kecenderungan masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai lama, dipengaruhi oleh faktor-faktor.
1. Adanya unsur yang mempunyai fungsi tertentu dan sudah diterima oleh masyarakat secara luas
2. Adanya unsur-unsur yang diperoleh melalui proses sosialisasi semenjak kecil
3. Adanya unsur-unsur yang menyangkut agama dan religi yang dianut masyarakat
4. Adanya unsur yang menyangkut ideologi dan filsafat hidup bangsa
Dari uraian di atas sanggup disimpulkan karakteristik perubahan sosial sebagai berikut
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang alasannya ialah setiap masyarakat mengalami perubahan, baik lambat maupun cepat
2. Perubahan yang terjadi pada forum kemasyarakatan tertentu diikuti pula oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya yang berada dalam satu mata rantai
3. Perubahan yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara alasannya ialah ada proses pembiasaan diri
4. Perubahan tidak sanggup dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja alasannya ialah kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat
5. Dalam menghadapi perubahan, yang paling penting ialah bagaimana seseorang menyikapinya sehingga tidak menjadi korban perubahan tersebut, tetapi penentu perubahan
Adapun berdasarkan Macionis (Usman, 2004) perubahan sosial mempunyai empat karakteristik, yaitu
1. Perubahan terjadi di setiap masyarakat, kendatipun laju perubahan sosial bervariasi. Pada masyarakat tradisional perubahan terjadi secara lambat, sedangkan pada masyarakat maju terjadi secara cepat. Ogburn* mengungkapkan bahwa masyarakat bisa terjadi cultural lag*, yaitu dikala kebudayaan material dalam masyarakat itu berubah lebih cepat dibandingkan dengan kebudayaan non material
2. Perubahan sosial sering kali berkembang ke arah yang sulit dikontrol
3. Perubahan sosial sering kali melahirkan kontroversi, terutama alasannya ialah memperoleh variasi pemaknaan yang saling bertentangan
4. Perubahan sosial boleh jadi menguntungkan pihak-pihak tertentu, tetapi dalam waktu yang bersamaan justru bisa merugikan pihak-pihak tertentu lainnya
1. Teori Siklus
Teori siklus* melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi kini intinya mempunyai kesamaan atau kemiripan dengan apa yang telah terjadi sebelumnya. Perubahan siklus merupakan perubahan yang mirip spiral*. Oswald Spengler* (1880-1936), spesialis filsafat Jerman, berpandangan bahwa setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Proses perputaran itu memakan waktu sekitar seribu tahun. Arnold Toynbee* melihat bahwa peradaban muncul dari masyarakat primitif melalui proses perlawanan dan respons masyarakat terhadap kondisi yang merugikan mereka. Peradaban tersebut meliputi kelahiran, pertumbuhan, kemandegan, dan disintegrasi alasannya ialah pertempuran antara kelompok-kelompok dalam memperebutkan kekuasaan.
Sedangkan Pitirim A. Sorokin*, seorang sosiolog Rusia, berpandangan bahwa semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Ketiga sistem kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut
a. Kebudayaan ideasional (ideational culture)
Kebudayaan ini didasari oleh nilai atau perasaan dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supernatural)
b. Kebudayaan idealistis (idealistic culture)
Kebudayaan ini berisi kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas berdasarkan fakta saling bergabung dalam rangka membuat masyarakat yang ideal
c. Kebudayaan indriawi (sensational culture)
Dalam kebudayaan ini, hal yang sanggup diindra merupakan tolak ukur dari kenyataan dan tujuan hidup
2. Teori Perkembangan
Penganut teori ini percaya bahwa perubahan sanggup diarahkan ke titik tujuan tertentu, mirip perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Teori ini dikenal dengan teori perkembangan atau linier. Teori perkembangan dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi* dan teori revolusi*. Penganut teori evolusi berpandangan bahwa masyarakat secara sedikit demi sedikit berkembang dari primitif, tradisional, menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju. Tokoh teori ini ialah Auguste Comte*, seorang sarjana Prancis yang melihat bahwa masyarakat bergerak dalam tiga tahap perkembangan, yaitu
a. Tahap teologis (theological stage), di mana masyarakat diarahkan oleh nilai-nilai supernatural
b. Tahap metafisik (methaphysical stage), merupakan tahap peralihan dari kepercayaan terhadap unsur supernatural menuju prinsip-prinsip abnormal yang berperan sebagai dasar perkembangan budaya
c. Tahap positivis atau alamiah (positive stage), di mana masyarakat diarahkan oleh kenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
Herbert Spencer*, seorang sosiolog dari Inggris, beropini bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan yang pasti. Menurut Spencer* orang-orang yang cakap atau terampil sajalah yang sanggup memenangkan usaha hidup, sedangkan orang yang lemah dan malas akan tersisih. Tahapan perkembangan masyarakat berdasarkan Spencer* adalah sebagai berikut.
a. Masyarakat sederhana
b. Masyarakat kompleks
c. Masyarakat lebih kompleks
d. Peradaban*
Emile Durkheim* menyampaikan bahwa masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik. Solidaritas mekanik* merupakan cara hidup masyarakat tradisional yang cenderung mengedepankan keseragaman sosial yang diikat oleh pandangan gres bersama. Solidaritas organik* merupakan cara hidup masyarakat lebih maju yang berakar pada perbedaan daripada persamaan. Solidaritas mekanis bersifat informal, sedangkan solidaritas organis bersifat formal.
Max Weber* melalui teori evolusinya berpandangan bahwa masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang diliputi pemikiran gaib dan takhayul menuju masyarakat yang rasional. Penganut teori revolusi, mirip Karl Marx* berpandangan bahwa masyarakat berubah secara linier namun bersifat revolusioner. Marx* beropini bahwa masyarakat feodal akan berubah secara revolusioner menjadi masyarakat kapitalis, kemudian masyarakat komunis.
3. Teori Gerakan Sosial
Berdasarkan teori ini, ketidakpuasan terhadap kondisi tertentu yang ada dalam masyarakat adakalanya mengakibatkan gerakan sosial, di mana sejumlah besar orang mengorganisasikan diri untuk memperjuangkan perubahan (Sztompka, 2009). Berikut karakteristik gerakan sosial, klik di sini. Menurut Sztompka, keterkaitan perubahan sosial dan gerakan sosial* sanggup dilihat dari tiga komponen berikut.
a. Gerakan sosial mempunyai tujuan dalam perubahan
b. Gerakan sosial dalam hubungan yang timbal balik
c. Gerakan sosial dalam banyak sekali status
Selain itu teori ini juga menyatakan bahwa perubahan suatu peradaban ke peradaban lain tidaklah selalu melalui jalan damai, bahkan sejarah mengambarkan perubahan peradaban masyarakat kerap terjadi melalui gerakan-gerakan kolektif atau gerakan sosial (Situmorang, 2007). Berikut jenis-jenis gerakan sosial yang diklasifikasikan oleh David Aberle (Sunarto, 2004). Klik di sini
Adapun berdasarkan Wood dan Jackson (Sztompka, 2010) keterkaitan gerakan sosial dengan perubahan sosial yaitu perubahan sosial ialah basis yang memilih ciri-ciri gerakan sosial. Makara gerakan sosial ini mempunyai kaitan yang sangat bersahabat sekali dengan perubahan sosial. Mereka mengklasifikasikan tipe gerakan sosial sebagai berikut.
a. Gerakan sosial berdasarkan lingkup atau bidang perubahan yang diinginkan
1) Gerakan reformasi. Tujuannya ialah untuk mengubah aspek kehidupan masyarakat dan menginginkan perubahan di dalam ketimbang perubahan masyarakat secara keseluruhan
2) Gerakan radikal. Gerakan yang mengupayakan perubahan yang lebih mendalam yang menyentuh landasan sosial masyarakat
3) Gerakan revolusi (transformative social movement). Gerakan yang menginginkan perubahan secara menyeluruh di segala aspek inti struktur (politik, sosial, ekonomi, maupun budaya) yang tujuannya pada transformasi total
b. Gerakan sosial berdasar kualitas perubahan yang diinginkan
1) Gerakan progressive (sayap kiri). Gerakan ini menekankan pada penemuan dalam hal ini untuk memperkenalkan suatu institusi baru, aturan baru, hingga pada kehidupan baru. Perubahan di arahkan untuk masa depan
2) Gerakan conservative (sayap kanan). Gerakan ini mengarah pada masa lalu, dengan adanya sistem yang sudah mapan semenjak dahulu, tetapi mengalami pengikisan dan cenderung di pertahankan
c. Gerakan sosial berdasar sasaran perubahan yang diinginkan
1) Gerakan yang memusatkan perhatian pada perubahan struktur sosial
2) Gerakan yang memusatkan perhatian pada perubahan yang menyeluruh pada sikap seseorang
4. Teori Modernisasi
Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara udik akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut ialah melalui proses modernisasi sehingga negara udik menjadi negara berkembang. Teori ini melihat bahwa negara udik mempunyai banyak kekurangan sehingga harus menanggulangi kekurangan yang dimiliki untuk mencapai tahap tinggal landas (take off).
Davis Lerner beropini bahwa modernisasi diharapkan dalam proses perubahan sosial sehingga negara yang kurang berkembang perlu meminjam dan menerapkan karakteristik dari negara yang sudah maju untuk bermetamorfosis negara berkembang ataupun mencapai tahap sebagai negara maju. Halnya berdasarkan Hutington* dalam tulisannya, The Change to Change; Modernization, Development and Politics, menyatakan bahwa modernisasi mempunyai ciri-ciri yaitu prosesnya bertahap, prosesnya homogenisasi, wujudnya berupa proses eropanisasi, amerikanisasi ataupun westernisasi, jalannya selalu bergerak maju dan tidak pernah mundur, progresif, serta jangka waktunya panjang.
Download
C. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial, D. Faktor Penyebab Perubahan Sosial, E. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial, & F. Akibat Perubahan Sosial
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Esis Erlangga. Jakarta
Lihat Juga
Video Perubahan Sosial dan Dampaknya (Youtube Chanel. https://youtu.be/_Lnx_Rw9Uvs ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah
Media
1. PPT Materi Sosiologi Kelas XII Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
2. PPT Materi Sosiologi Kelas XII Modernisasi dan Perubahan Sosial (Kurikulum 2013)
3. Video Penunjang
4. Materi Pengayaan Sosiologi. Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat
Soal-Soal
1. Pilihan Ganda
2. Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 1
3. Esai, Skala Sikap, Penilaian Diri, dan Kecakapan Hidup
4. Esai. Evaluasi Semester 1
Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Perubahan Sosial Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Perubahan Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas XII. Kompetensi Perubahan Sosial Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas XII Bab 1. Perubahan Sosial, Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Perubahan Sosial Klik di Sini
Pengertian Ahli
1. Pengertian Perubahan Sosial
2. Pengertian Modernisasi
e-Book
1. Elisanti. Titin Rostini. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
2. Bondet Wrahatnala. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
3. Ruswanto. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
4. Bagja Waluya. Sosiologi Kelas XII. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat
5. Aman Nur Hidayah. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
6. Suhardi. Sri Sunarti. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Perubahan Sosial
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi