Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Komunitas
a. Rubin
Menurut Herbert Rubin (Sumaryadi (2005) dalam Setyawati (2013)), ada lima prinsip pemberdayaan komunitas yakni sebagai berikut
1) Pemberdayaan memerlukan break-even dalam setiap kegiatan yang dikelolanya, meskipun orientasinya berbeda dari organisasi bisnis, di mana dalam pemberdayaan komunitas, laba yang diperoleh didistribusikan kembali dalam bentuk aktivitas atau kegiatan pembangunan lainnya.
2) Pemberdayaan selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan
3) Dalam melaksanakan aktivitas pemberdayaan, kegiatan training merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dari perjuangan pembangunan fisik
4) Dalam implementasinya, perjuangan pemberdayaan harus sanggup memaksimalkan sumber daya, khususnya dalam hal pembiayaan baik yang berasal dari pemerintah, swasta maupun sumber-sumber lainnya
5) Kegiatan pemberdayaan harus sanggup berfungsi sebagai penghubung antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro
b. Mardikanto
Totok Mardikanto mengemukakan bahwa pemberdayaan mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut (Fitriyanti, 2014)
1) Mengerjakan, artinya kegiatan pemberdayaan harus sebanyak mungkin melibatkan masyarakat untuk mengerjakan atau menerapkan sesuatu.
2) Akibat, artinya kegiatan pemberdayaan harus memperlihatkan akhir atau efek yang baik atau bermanfaat.
3) Asosiasi, artinya setiap kegiatan pemberdayaan harus dikaitkan dengan kegiatan lainnya.
c. Dharma dan Bhatnagar
Mengungkapkan prinsip-prinsip pemberdayaan yang meliputi hal-hal sebagai berikut (Fitriyanti, 2014)
1. Minat dan kebutuhan, pemberdayaan akan efektif jikalau mengacu pada minat dan kebutuhan masyarakat
2. Organisasi masyarakat bawah, artinya pemberdayaan akan efektif jikalau bisa melibatkan/menyentuh organisasi masyarakat bawah, semenjak dari setiap keluarga/kekerabatan, dan sebagainya
3. Keragaman budaya, pemberdayaan harus memperhatikan adanya keragaman budaya
4. Perubahan budaya, artinya setiap kegiatan pemberdayaan akan menjadikan perubahan budaya
5. Kerja sama dan partisipasi, artinya pemberdayaan hanya akan efektif jikalau bisa menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerja sama dalam melaksanakan program-program pemberdayaan yang telah dirancang
6. Demokrasi dalam penerapan ilmu, artinya dalam pemberdayaan harus selalu memperlihatkan kesempatan kepada masyarakat untuk menawar setiap ilmu alternatif yang ingin diterapkan
7. Belajar sambil bekerja, kegiatan pemberdayaan harus diupayakan biar masyarakat sanggup “belajar sambil bekerja” atau mencar ilmu dari pengalaman perihal segala sesuatu yang mereka kerjakan
8. Penggunaan metode yang sesuai, artinya pemberdayaan harus dilakukan dengan penerapan metode yang selalu diadaptasi dengan kondisi lingkungan sasarannya
9. Kepemimpinan, artinya penyuluh tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan yang hanya bertujuan untuk kepentingan/kepuasannya sendiri, dan harus bisa menyebarkan kepemimpinan
10. Spesialis yang terlatih, artinya penyuluh/fasilitator harus benar-benar eksklusif yang telah memperoleh latihan khusus perihal segala sesuatu yang sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh
11. Segenap keluarga, artinya penyuluh/pemberdaya harus memperhatikan keluarga sebagai satu kesatuan dan unit sosial
12. Kepuasan, artinya pemberdayaan harus bisa mewujudkan tercapainya kepuasan
Download
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Esis Erlangga. Jakarta
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.1 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
2. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.2 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.3 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.1 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
6. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.2 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.3 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
8. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.4 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
Menurut Herbert Rubin (Sumaryadi (2005) dalam Setyawati (2013)), ada lima prinsip pemberdayaan komunitas yakni sebagai berikut
1) Pemberdayaan memerlukan break-even dalam setiap kegiatan yang dikelolanya, meskipun orientasinya berbeda dari organisasi bisnis, di mana dalam pemberdayaan komunitas, laba yang diperoleh didistribusikan kembali dalam bentuk aktivitas atau kegiatan pembangunan lainnya.
2) Pemberdayaan selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan
3) Dalam melaksanakan aktivitas pemberdayaan, kegiatan training merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dari perjuangan pembangunan fisik
4) Dalam implementasinya, perjuangan pemberdayaan harus sanggup memaksimalkan sumber daya, khususnya dalam hal pembiayaan baik yang berasal dari pemerintah, swasta maupun sumber-sumber lainnya
5) Kegiatan pemberdayaan harus sanggup berfungsi sebagai penghubung antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro
b. Mardikanto
Totok Mardikanto mengemukakan bahwa pemberdayaan mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut (Fitriyanti, 2014)
1) Mengerjakan, artinya kegiatan pemberdayaan harus sebanyak mungkin melibatkan masyarakat untuk mengerjakan atau menerapkan sesuatu.
2) Akibat, artinya kegiatan pemberdayaan harus memperlihatkan akhir atau efek yang baik atau bermanfaat.
3) Asosiasi, artinya setiap kegiatan pemberdayaan harus dikaitkan dengan kegiatan lainnya.
c. Dharma dan Bhatnagar
Mengungkapkan prinsip-prinsip pemberdayaan yang meliputi hal-hal sebagai berikut (Fitriyanti, 2014)
1. Minat dan kebutuhan, pemberdayaan akan efektif jikalau mengacu pada minat dan kebutuhan masyarakat
2. Organisasi masyarakat bawah, artinya pemberdayaan akan efektif jikalau bisa melibatkan/menyentuh organisasi masyarakat bawah, semenjak dari setiap keluarga/kekerabatan, dan sebagainya
3. Keragaman budaya, pemberdayaan harus memperhatikan adanya keragaman budaya
4. Perubahan budaya, artinya setiap kegiatan pemberdayaan akan menjadikan perubahan budaya
5. Kerja sama dan partisipasi, artinya pemberdayaan hanya akan efektif jikalau bisa menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerja sama dalam melaksanakan program-program pemberdayaan yang telah dirancang
6. Demokrasi dalam penerapan ilmu, artinya dalam pemberdayaan harus selalu memperlihatkan kesempatan kepada masyarakat untuk menawar setiap ilmu alternatif yang ingin diterapkan
7. Belajar sambil bekerja, kegiatan pemberdayaan harus diupayakan biar masyarakat sanggup “belajar sambil bekerja” atau mencar ilmu dari pengalaman perihal segala sesuatu yang mereka kerjakan
8. Penggunaan metode yang sesuai, artinya pemberdayaan harus dilakukan dengan penerapan metode yang selalu diadaptasi dengan kondisi lingkungan sasarannya
9. Kepemimpinan, artinya penyuluh tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan yang hanya bertujuan untuk kepentingan/kepuasannya sendiri, dan harus bisa menyebarkan kepemimpinan
10. Spesialis yang terlatih, artinya penyuluh/fasilitator harus benar-benar eksklusif yang telah memperoleh latihan khusus perihal segala sesuatu yang sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh
11. Segenap keluarga, artinya penyuluh/pemberdaya harus memperhatikan keluarga sebagai satu kesatuan dan unit sosial
12. Kepuasan, artinya pemberdayaan harus bisa mewujudkan tercapainya kepuasan
Download
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Esis Erlangga. Jakarta
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.1 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
2. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.2 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.3 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.1 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
6. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.2 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.3 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
8. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.4 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)