Ellsworth Huntington. Teori Efek Iklim Terhadap Peradaban
Ellsworth Huntington yaitu spesialis geografi Amerika Serikat yang produktif menulis aneka macam buku ternama dan teorinya tergolong fantastis imajiner, kadang dinilai bombastis. Inti teori-teorinya itu terdapat dalam tiga buku, yakni The Pulse of Asia (1907); Palestine and Its Transformation (1911), dan Civilization and Climate (1915), yang secara garis besar pokok-pokok pikirannya sebagai berikut.
a. Peradaban besar yang ada di daerah Asia Tengah dan Asia Barat Daya pada zaman kuno, kini ini kondisi dari daerah-daerah tersebut mengerikan, pada awal periode ke-20 diperkirakan terjadinya kemerosotan peradaban yang disebabkan oleh perubahan iklim.
b. Mengeringnya wilayah itu ketika ini, kelihatannya tidak sesuai dengan posisinya dahulu sebagai sentra kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu jauh lebih lembap dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan progresif.
c. Proses semacam ini menjadi kepingan dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena-fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu, dia terdorong untuk menciptakan postulat wacana mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasi ritmik, dengan periode-periode dari udara kering dan basah.
d. Begitu pun kisah pengembaraan bangsa Ibrani (Yahudi) dalam kitab suci berafiliasi dengan titik tengah antara masa kekeringan dan masa kebasahan. Ekspansi kerajaan Mogul dan perluasan kerajaan barbar Mongol hingga ke Eropa yaitu akhir dari mengeringnya tempat tinggal orisinil dari kaum penyerbu.
e. Proses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu, umumnya dari timur ke barat. Inilah yang menjelaskan pergantian pusat-pusat peradaban besar dari Babilonia, dari Mesir ke Yunani, dari Yunani ke Roma, dari Roma ke Prancis, dari Prancis ke Inggris, dan dari Inggris ke Amerika Serikat.
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta
a. Peradaban besar yang ada di daerah Asia Tengah dan Asia Barat Daya pada zaman kuno, kini ini kondisi dari daerah-daerah tersebut mengerikan, pada awal periode ke-20 diperkirakan terjadinya kemerosotan peradaban yang disebabkan oleh perubahan iklim.
b. Mengeringnya wilayah itu ketika ini, kelihatannya tidak sesuai dengan posisinya dahulu sebagai sentra kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu jauh lebih lembap dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan progresif.
c. Proses semacam ini menjadi kepingan dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena-fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu, dia terdorong untuk menciptakan postulat wacana mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasi ritmik, dengan periode-periode dari udara kering dan basah.
d. Begitu pun kisah pengembaraan bangsa Ibrani (Yahudi) dalam kitab suci berafiliasi dengan titik tengah antara masa kekeringan dan masa kebasahan. Ekspansi kerajaan Mogul dan perluasan kerajaan barbar Mongol hingga ke Eropa yaitu akhir dari mengeringnya tempat tinggal orisinil dari kaum penyerbu.
e. Proses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu, umumnya dari timur ke barat. Inilah yang menjelaskan pergantian pusat-pusat peradaban besar dari Babilonia, dari Mesir ke Yunani, dari Yunani ke Roma, dari Roma ke Prancis, dari Prancis ke Inggris, dan dari Inggris ke Amerika Serikat.
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta