Konsep Diri

Konsep diri merupakan evaluasi perihal dirinya oleh orang lain yang menyangkut aspek physical, perceptual, dan attitudinal (fisik, persepsi, dan kesikapan). Konsep diri pun merupakan evaluasi perihal dirinya yang sering diibaratkan sama dengan/serupa dengan hasil evaluasi orang lain. Dalam kaitannya dengan evaluasi tersebut, Cooley* mengeluarkan teori perihal Looking Glass Self*. Artinya, setiap hubungan sosial di mana seseorang itu terlibat merupakan suatu cerminan diri yang disatukan dalam identitas orang itu sendiri (johnson, 1986:28).
Dengan demikian, konsep diri merupakan sebuah produk kekuatan dan sosial yang merupakan biro penciptaan diri. Bersama dengan kapasitas untuk refleksi diri, aspek keagenan dari konsep diri terlihat terang pada pembahasan mengenai motivasi diri, yakni konsep diri sebagai sumber motivasi. Menurut Gecas (2000: 955), ada tiga motivasi diri yang menonjol dalam literatur psikologi sosial, yakni motivasi penguatan diri (self-enhancement) atau motivasi harga diri (self-esteem motive); motivasi kemampuan diri (self-efficacy motive); motivasi konsistensi diri (self-consistency motive).

a. Motivasi penguatan diri (self-enhancement) atau motivasi harga diri (self-esteem motive) mengacu pada motivasi seorang individu untuk mempertahankan atau menguatkan harga diri mereka yang sanggup dilakukan kecenderungan orang dalam mendistorsi kenyataan biar tetap positif.

b. Motivasi kemampuan diri (self-efficacy motive) mengacu pada pentingnya menghayati (experiencing) diri sebagai biro lantaran akibat, yakni motivasi untuk mendapatkan dan menghayati diri sebagai seseorang yang mampu, kompeten, dan tidak sanggup lepas dari konsekuensi-konsekuensinya, baik positif (memberi semangat) maupun negatif (alienasi dan fatum).

c. Motivasi konsistensi diri (self-consistency motive) lebih merupakan motivasi diri yang terlemah dari tiga motivasi diri walaupun terang yang ketiga ini banyak pendukungnya. Konsep diri ini menyatakan bahwa konsep diri sebagai organisasi pengetahuan atau generalisasi kognitif yang memberi pengutamaan lebih besar pada motivasi konsistensi diri (Gecas, 2000:955).


Download


Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel