Produksi

Produksi sanggup diartikan secara luas dan sempit. Dalam pengertian luas, produksi yakni segala perjuangan untuk menambah atau mempertinggi nilai atau faedah dari sesuatu barang. Sedangkan dalam arti sempit, produksi yakni segala perjuangan dan kegiatan untuk membuat suatu barang atau mengubah bentuk suatu barang menjadi barang lain (Abdullah, 1992: 4; 38).
Misalnya, seorang petani berusaha menghasilkan padi atau beras melalui perjuangan bertani. Hal itu sanggup diklasifikasikan produksi dalam pengertian sempit. Jika jumlah padi atau beras yang dihasilkan di daerah petani tersebut melimpah kalau dibandingkan dengan keperluan konsumsinya maka beras atau padi tersebut nilai atau faedahnya akan rendah. Kemudian, para pedagang berusaha membawa limpahan beras tersebut ke daerah gres yang mempunyai nilai faedah yang lebih tinggi. Untuk kegiatan yang terakhir ini sanggup digolongkan produksi dalam arti luas.

Suatu kegiatan produksi tidak akan berjalan tanpa melalui proses produksi. Sebab sesuatu produksi tidaklah terjadi dengan tiba-tiba, melainkan melalui tahapan proses yang cukup panjang.

Proses produksi yakni suatu proses atau kegiatan memperoleh alat-alat pemuas kebutuhan, baik secara pribadi maupun tidak langsung. Jadi, tujuan pokok produksi yakni untuk dikonsumsi. Bila jarak produsen dengan konsumen berjauhan maka diharapkan adanya usaha-usaha untuk menyampaikannya kepada konsumen. Usaha-usaha untuk memberikan barang-barang dari produsen ke konsumen tersebut dinamakan proses “distribusi” (Abdullah, 1992:4;38).

Terdapat empat macam faktor produksi, yakni alam, tenaga kerja, modal, skill atau keterampilan.
a. Faktor alam, meliputi tanah dan keadaan iklim, kekayaan hutan, kekayaan kandungan tanah (mineral), kekayaan air sebagai sumber pelopor transportasi, dan sumber pengairan dalam pertanian.

b. Faktor tenaga kerja, yaitu peranan insan dalam proses produksi.

c. Faktor modal, yaitu semua barang yang dihasilkan dan dipergunakan dalam produksi untuk masa depan. Barang-barang tersebut terkadang disebut sebagai barang-barang produksi atau investasi maupun barang modal, menyerupai mesin, gedung, dan instalasi pabrik.

d. Faktor skills atau keterampilan, yaitu beberapa jenis kecakapan atau keterampilan khusus yang diharapkan dalam proses produksi ekonomi. Adapun cakupan skills yang dimaksud meliputi managerial skills, technological skills, dan organizational skills (Abdullah, 1992:41).


Download


Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel