Partisipasi Masyarakat Dalam Pemberdayaan Komunitas. Bentuk Dan Tipe Partisipasi
Bentuk dan Tipe Partisipasi
Ada beberapa bentuk partisipasi yang sanggup diberikan masyarakat dalam suatu jadwal pembangunan, yaitu partisipasi uang, partisipasi harta benda, partisipasi tenaga, partisipasi keterampilan, partisipasi buah pikiran, partisipasi sosial, partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan partisipasi representatif.
Dengan aneka macam bentuk partisipasi yang telah disebutkan di atas, maka bentuk partisipasi sanggup dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk positif (memiliki wujud) dan juga bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk tidak positif (abstrak).
Bentuk partisipasi yang positif contohnya uang, harta benda, tenaga dan keterampilan sedangkan bentuk partisipasi yang tidak positif yakni partisipasi buah pikiran, partisipasi sosial, pengambilan keputusan dan partisipasi representatif.
Partisipasi uang yakni bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan santunan Partisipasi harta benda yakni partisipasi dalam bentuk menyumbang harta benda, biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas. Partisipasi tenaga yakni partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang sanggup menunjang keberhasilan suatu program. Sedangkan partisipasi keterampilan, yaitu memperlihatkan dorongan melalui keterampilan yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya. Dengan maksud semoga orang tersebut sanggup melaksanakan acara yang sanggup meningkatkan kesejahteraan sosialnya.
Partisipasi buah pikiran lebih merupakan partisipasi berupa sumbangan ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun jadwal maupun untuk memperlancar pelaksanaan jadwal dan juga untuk mewujudkannya dengan memperlihatkan pengalaman dan pengetahuan guna membuatkan acara yang diikutinya. Partisipasi sosial diberikan oleh partisipan sebagai tanda paguyuban. Misalnya arisan, menghadiri kematian, dan lainnya dan sanggup juga sumbangan perhatian atau tanda kedekatan dalam rangka memotivasi orang lain untuk berpartisipasi. Pada partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, masyarakat terlibat dalam setiap diskusi/forum dalam rangka untuk mengambil keputusan yang terkait dengan kepentingan bersama. Sedangkan partisipasi representatif dilakukan dengan cara memperlihatkan kepercayaan/mandat kepada wakilnya yang duduk dalam organisasi atau panitia. Penjelasan mengenai bentuk-bentuk partisipasi dan beberapa hebat yang mengungkapkannya sanggup dilihat dalam Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Pemikiran Tentang Bentuk Partisipasi
Berdasarkan bentuk-bentuk partisipasi yang telah dianalisis, sanggup ditarik sebuah kesimpulan mengenai tipe partisipasi yang diberikan masyarakat. Tipe partisipasi masyarakat intinya sanggup kita sebut juga sebagai tingkatan partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat.
Sekretariat Bina Desa (1999: 32-33) mengidentifikasikan partisipasi masyarakat menjadi 7 (tujuh) tipe menurut karakteristiknya, yaitu partisipasi pasif/manipulatif, partisipasi dengan cara memperlihatkan informasi, partisipasi melalui konsultasi, partisipasi untuk insentif materil, partisipasi fungsional, partisipasi interaktif, dan self mobilization. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Tipe Partisipasi
Sumber: Sekretariat Bina Desa (1999: 32-33)
Pada dasarnya, tidak ada jaminan bahwa suatu jadwal akan berkelanjutan melalui partisipasi semata. Keberhasilannya tergantung hingga pada tipe macam apa partisipasi masyarakat dalam proses penerapannya. Artinya, hingga sejauh mana pemahaman masyarakat terhadap suatu jadwal sehingga ia turut berpartisipasi.
Berikutnya. Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Komunitas. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Referensi:
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.1 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
2. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.2 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.3 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.1 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
6. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.2 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.3 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
8. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.4 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
Ada beberapa bentuk partisipasi yang sanggup diberikan masyarakat dalam suatu jadwal pembangunan, yaitu partisipasi uang, partisipasi harta benda, partisipasi tenaga, partisipasi keterampilan, partisipasi buah pikiran, partisipasi sosial, partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan partisipasi representatif.
Dengan aneka macam bentuk partisipasi yang telah disebutkan di atas, maka bentuk partisipasi sanggup dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk positif (memiliki wujud) dan juga bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk tidak positif (abstrak).
Partisipasi uang yakni bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan santunan Partisipasi harta benda yakni partisipasi dalam bentuk menyumbang harta benda, biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas. Partisipasi tenaga yakni partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang sanggup menunjang keberhasilan suatu program. Sedangkan partisipasi keterampilan, yaitu memperlihatkan dorongan melalui keterampilan yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya. Dengan maksud semoga orang tersebut sanggup melaksanakan acara yang sanggup meningkatkan kesejahteraan sosialnya.
Partisipasi buah pikiran lebih merupakan partisipasi berupa sumbangan ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun jadwal maupun untuk memperlancar pelaksanaan jadwal dan juga untuk mewujudkannya dengan memperlihatkan pengalaman dan pengetahuan guna membuatkan acara yang diikutinya. Partisipasi sosial diberikan oleh partisipan sebagai tanda paguyuban. Misalnya arisan, menghadiri kematian, dan lainnya dan sanggup juga sumbangan perhatian atau tanda kedekatan dalam rangka memotivasi orang lain untuk berpartisipasi. Pada partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, masyarakat terlibat dalam setiap diskusi/forum dalam rangka untuk mengambil keputusan yang terkait dengan kepentingan bersama. Sedangkan partisipasi representatif dilakukan dengan cara memperlihatkan kepercayaan/mandat kepada wakilnya yang duduk dalam organisasi atau panitia. Penjelasan mengenai bentuk-bentuk partisipasi dan beberapa hebat yang mengungkapkannya sanggup dilihat dalam Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Pemikiran Tentang Bentuk Partisipasi
Tabel 1.2. Tipe Partisipasi
Baca Juga
Pada dasarnya, tidak ada jaminan bahwa suatu jadwal akan berkelanjutan melalui partisipasi semata. Keberhasilannya tergantung hingga pada tipe macam apa partisipasi masyarakat dalam proses penerapannya. Artinya, hingga sejauh mana pemahaman masyarakat terhadap suatu jadwal sehingga ia turut berpartisipasi.
Berikutnya. Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Komunitas. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Referensi:
- Ach. Wazir Ws., et al., ed. (1999). Panduan Penguatan Menejemen Lembaga Swadaya Masyarakat. Jakarta: Sekretariat Bina Desa dengan dukungan AusAID melalui Indonesia HIV/AIDS and STD Prevention and Care Project.
- Conyers, Diana. (1991). Perencanaan Sosial di Dunia ketiga. Yogyakarta: UGM Press.
- Holil Soelaiman. (1980). Partisipasi Sosial dalam Usaha Kesejahteraan Sosial. Bandung.
- Isbandi Rukminto Adi. (2007). Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: dari Pemikiran Menuju Penerapan. Depok: FISIP UI Press.
- Mikkelsen, Britha. (1999). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan: sebuah buku pegangan bagi para praktisi lapangan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
- Ross, Murray G., and B.W. Lappin. (1967). Community Organization: theory, principles and practice. Second Edition. NewYork: Harper & Row Publishers.
- Sumampouw, Monique. (2004). “Perencanaan Darat-Laut yang Terintegrasi dengan Menggunakan Informasi Spasial yang Partisipatif.” Jacub Rais, et al. Menata Ruang Laut Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita. 91-117.
1. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.1 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
2. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.2 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.3 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.1 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
6. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.2 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.3 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
8. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.4 Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)