Suhrawardi Al-Maqtul. Karya Filsafat

Suhrawardi yaitu penulis produktif meskipun usianya relatif muda—yang banyak menulis hampir semua pokok duduk perkara filsafat, termasuk, untuk pertama kali dalam sejarah filsafat Islam, sejumlah narasi simbolik filosofis Persia. Ia bisa menyintesiskan filsafat peripatetik* hingga filsafat iluminasi*.

Karya As-Suhrawardi bisa memadukan antara filsafat Aristoteles* dan filsafat iluminasi yang dikembangkan oleh Suhrawardi sekaligus dijadikan sebagai basis utama filsafat dan tasawufnya. Suhrawardi menganggap bahwa seorang pengkaji teologi lebih unggul daripada seorang pecinta Tuhan. Hal ini tampak dari ungkapannya, “Jika dalam waktu yang sama seseorang menjadi pecinta Tuhan dan pengkaji teologi, dirinya telah menduduki derajat kepemimpinan (riydsah). Jika ia tidak sanggup memadukannya, derajatnya hanya seorang pengkaji teologi atau seorang pecinta Tuhan, tetapi tidak mengkaji-Nya”. Pemikiran inilah yang mengatakan bahwa Suhrawardi bukanlah seorang sufi murni, melainkan sufi dan sekaligus filsuf, bahkan sangat bersahabat dengan filsuf Peripatetik* yang sering diserangnya.


As-Suhrawardi termasuk penulis produktif, baik dalam bentuk buku maupun risalah kecil. Karyanya sanggup digolongkan menjadi tiga bagian. Pertama, kitab induk filsafat iluminasinya:
1. At-Talwihat (Pemberitahuan)
2. Al-Muqawamat (Yang Tepat)
3. Al-Masyari’ wa al-Mutarahat (Jalan dan Pengayoman)
4. Al-Hikmah al-Isyraq (Filsafat Pencerahan)

Karya kedua yaitu risalah ringkas filsafat, seperti:
1. Hayakil An-Nur (Rumah Suci Cahaya)
2. Al-Alwah Al-Imadiyah (Lembaran Imadiyah)
3. Partawnamah (Uraian perihal Tajalli)
4. Bustan Al-Qulub (Taman Kalbu). Selain dalam bahasa Arab ada juga risalah yang ditulis dalam bahasa Persia.

Karya ketiga berupa dongeng perumpamaan:
1. Qissah Al-Gurbah Al-Garbiyyah (Kisah Pengasingan ke Barat)
2. Risalah At-Tair (Risalah Burung). Buku ini mengulas karya Ibnu Sina, Isyyarah wa Tanbihat
3. Awaz-i pari-i Jibra’il (Suara Sayap Jibril)
4. Aql-i-surkh (Akal Merah)
5. Ruzi Ba Jama’at-i Sufiyan (Sehari dengan Para Sufi)
6. Fi Haqiqah At-‘Isyq (Hakikat Cinta Ilahi). Ulasan bukunya membahas filsafat Masyriqiah Ibnu Sina
7. Fi Halah Al-Thufuliyyah
8. Lugah Al-Muran (Bahasa Sennit)
9. Safir-i Simurgh (Jerit Merdu Burung Pingai). Kisah ini mempunyai nilai sastra yang tinggi

Banyak naskah karangan Syekh Al-Isyraq yang hilang dan ada pula yang dimusnahkan. Naskah yang memuat karyanya sangat sedikit yang diterbitkan dan diterjemahkan ke bahasa Inggris dan bahasa orang Muslim di luar Bahasa Arab dan Persia. Sebagian besar manuskrip yang memuat karya As-Suhrawardi disimpan di perpustakaan di Iran (Teheran), India, dan Turki.

Karya-karya Suhrawardi menunjukkan pandangan yang telah usang dibangun, bahwa modus diskursus simbolik dan puitis sama-sama menarik minat para pembaca. Selain itu, karya-karyanya juga menunjukkan sentuhan subjektif dan eksperiensial tertentu yang hilang dalam teks-teks yang murni diskursif.

Sumber
Hasan, Mustofa. 2015. Sejarah Filsafat Islam; Genealogi dan Transmisi Filsafat Timur ke Barat. Pustaka Setia. Bandung
 

Download

Baca Juga

Baca Juga
1. Suhrawardi Al-Maqtul. Riwayat Hidup
2. Suhrawardi Al-Maqtul. Pemikiran Filsafat
3. Suhrawardi Al-Maqtul. Filsafat Iluminasi
4. Suhrawardi Al-Maqtul. Metodologi Filsafat
5. Suhrawardi Al-Maqtul. Struktur Filsafat Iluminasi
6. Suhrawardi Al-Maqtul. Epistemologi Iluminasionis

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel