Abu Zaid. Psikofisiologi Dan Pengobatan Psikosomatik
Abu Zaid percaya bahwa badan dan jiwa sanggup sehat (seimbang) atau sakit (tidak seimbang). Penyakit mental sanggup mempunyai penyebab, baik dari badan (fisiologis) maupun jiwa (psikologis). Dengan demikian, pembahasan fisiologi tidak seharusnya dipisahkan dari psikologi. Keduanya bekerjasama erat, bahkan merupakan satu kesatuan yang tidak sanggup dipisahkan satu sama lain.
Ketidakseimbangan badan sanggup mengakibatkan demam, sakit kepala, dan gangguan fisik lain. Sementara itu, ketidakseimbangan jiwa sanggup mendorong munculnya kemarahan, kecemasan, kesedihan, serta gejala-gejala mental lainnya. Sebagai catatan, ketidakseimbangan jiwa sering kali bersumber dari ketidakseimbangan fisik. Namun, tidak jarang pula ketidakseimbangan jiwa justru menjadi sumber bagi ketidakseimbangan fisik. Dengan demikian, penyakit mental tidak sanggup serta merta diobati hanya dengan terapi jiwa, tetapi juga mengobati fisiknya. Bahkan, Abu Zaid menyatakan bahwa pada gangguan psikomatik sanggup disebabkan oleh interaksi antara gangguan fisik dan mental.
Abu Zaid mengakui keberadaan dua jenis alasan depresi. Pertama, depresi yang disebabkan oleh kerugian dan kegagalan. Orang yang merasa hidupnya rugi atau gagal akan rentan terjangkit depresi. Pengobatan jenis depresi ini sanggup dilakukan memakai dua metode berikut.
1. Metode eksternal
Dokter berusaha berbicara secara persuasif kepada pasiennya. Hal ini sanggup dilakukan dengan cara menunjukkan khutbah atau nasihat.
2. Metode internal
Dokter mendorong biar pasien sanggup membuatkan pikiran dan kognisinya. Hal ini bertujuan biar kondisi depresifnya menjadi hilang.
Kedua, depresi akhir alasan yang tidak diketahui, menyerupai tiba-tiba merasa murung atau susah. Hampir setiap orang, terutama ketika sedang menginjak masa cukup umur atau remaja selesai sering mencicipi kesedihan dan kesusahan secara mendadak. Padahal, ketika ditanya penyebabnya, mereka juga tidak mengetahui alasannya. Untuk mengobati serangan depresi jenis ini, ada dua metode yang sanggup diterapkan.
1. Mencegah acara fisik yang meledak-ledak. Dokter mengingatkan biar ketika pasien mendapat kebahagiaan, kesenangan, atau kenikmatan tidak perlu hingga melonjak kegirangan secara berlebihan. Sebab, hal itu akan mengejutkan jantung sehingga suatu ketika sanggup berdenyut secara tidak normal. Begitu pula ketika sedang mendapat kesedihan, kesusahan, dan beban berat, pasien tidak perlu bersikap berlebihan menyerupai merasa lemah, menangis sepanjang hari, merasa kalah, atau menganggap diri sendiri sangat buruk.
2. Mengobati pasien secara fisik. Sebab, tanda-tanda semacam itu sangat mungkin diakibatkan oleh kelainan fisik. Sebagai contoh, darahnya kotor atau denyut jantungnya tidak normal. Apabila ditemukan kondisi demikian, dokter tinggal menyajikan obat pembersih kotoran darah dan pemompa jantung biar kondisinya kembali normal.
Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta
Download
Baca Juga
1. Abu Zaid. Biografi
2. Abu Zaid. Kesehatan dan Penyakit Mental
3. Abu Zaid. Psikologi dan Terapi Kognitif
Ketidakseimbangan badan sanggup mengakibatkan demam, sakit kepala, dan gangguan fisik lain. Sementara itu, ketidakseimbangan jiwa sanggup mendorong munculnya kemarahan, kecemasan, kesedihan, serta gejala-gejala mental lainnya. Sebagai catatan, ketidakseimbangan jiwa sering kali bersumber dari ketidakseimbangan fisik. Namun, tidak jarang pula ketidakseimbangan jiwa justru menjadi sumber bagi ketidakseimbangan fisik. Dengan demikian, penyakit mental tidak sanggup serta merta diobati hanya dengan terapi jiwa, tetapi juga mengobati fisiknya. Bahkan, Abu Zaid menyatakan bahwa pada gangguan psikomatik sanggup disebabkan oleh interaksi antara gangguan fisik dan mental.
Abu Zaid mengakui keberadaan dua jenis alasan depresi. Pertama, depresi yang disebabkan oleh kerugian dan kegagalan. Orang yang merasa hidupnya rugi atau gagal akan rentan terjangkit depresi. Pengobatan jenis depresi ini sanggup dilakukan memakai dua metode berikut.
1. Metode eksternal
Dokter berusaha berbicara secara persuasif kepada pasiennya. Hal ini sanggup dilakukan dengan cara menunjukkan khutbah atau nasihat.
2. Metode internal
Dokter mendorong biar pasien sanggup membuatkan pikiran dan kognisinya. Hal ini bertujuan biar kondisi depresifnya menjadi hilang.
Kedua, depresi akhir alasan yang tidak diketahui, menyerupai tiba-tiba merasa murung atau susah. Hampir setiap orang, terutama ketika sedang menginjak masa cukup umur atau remaja selesai sering mencicipi kesedihan dan kesusahan secara mendadak. Padahal, ketika ditanya penyebabnya, mereka juga tidak mengetahui alasannya. Untuk mengobati serangan depresi jenis ini, ada dua metode yang sanggup diterapkan.
1. Mencegah acara fisik yang meledak-ledak. Dokter mengingatkan biar ketika pasien mendapat kebahagiaan, kesenangan, atau kenikmatan tidak perlu hingga melonjak kegirangan secara berlebihan. Sebab, hal itu akan mengejutkan jantung sehingga suatu ketika sanggup berdenyut secara tidak normal. Begitu pula ketika sedang mendapat kesedihan, kesusahan, dan beban berat, pasien tidak perlu bersikap berlebihan menyerupai merasa lemah, menangis sepanjang hari, merasa kalah, atau menganggap diri sendiri sangat buruk.
2. Mengobati pasien secara fisik. Sebab, tanda-tanda semacam itu sangat mungkin diakibatkan oleh kelainan fisik. Sebagai contoh, darahnya kotor atau denyut jantungnya tidak normal. Apabila ditemukan kondisi demikian, dokter tinggal menyajikan obat pembersih kotoran darah dan pemompa jantung biar kondisinya kembali normal.
Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta
Baca Juga
Baca Juga
2. Abu Zaid. Kesehatan dan Penyakit Mental
3. Abu Zaid. Psikologi dan Terapi Kognitif