Abu Zaid. Psikologi Dan Terapi Kognitif
Abu Zaid yaitu tokoh yang memelopori perbedaan antara neurosis (penyakit saraf) dan psikosis (penyakit mental). Dia juga menjadi orang pertama yang mengklasifikasikan gangguan neurotik dan merintis terapi kognitif untuk mengklasifikasikan setiap gangguan tersebut. Abu Zaid mengklasifikasikan gangguan neurosis emosional menjadi empat. Pertama, ketakutan dan kecemasan. Kedua, amarah dan aksi (penyerangan). Ketiga, kesedihan dan depresi. Keempat, obsesi atau gangguan pikiran.
Selain itu, Abu Zaid juga mengelompokkan depresi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Depresi normal atau rasa sedih
2. Depresi endogen yang berasal dari dalam tubuh, serta
3. Depresi klinis yang berasal dari luar tubuh
Menurut Abu Zaid, untuk menjadi individu yang sehat, insan harus selalu menjaga kesehatan pikiran dan perasaannya dari bahaya ledakan emosional yang tak terduga. Jika seseorang sedang mengalami ledakan emosional, beliau wajib menjaga pikiran dan perasaannya. Hal tersebut merupakan obat sekaligus santunan pertama yang paling mujarab.
Pada dasarnya, perasaan dibangkitkan oleh pikiran. Oleh alasannya yaitu itu, seseorang harus senantiasa menjaga pikirannya biar tidak dimasuki oleh pemikiran-pemikiran kotor yang sanggup membawanya pada kondisi neurosis dan depresi. Keseimbangan pikiran dan badan diharapkan oleh insan yang menghendaki kesehatan bagi dirinya. Kondisi tidak seimbang antara pikiran dan badan sanggup mendatangkan penyakit.
Berkat anutan tersebut, Abu Zaid disebut-sebut sebagai penggagas psikologi kognitif dan medis serta terapi kognitif. Psikologi kognitif (cognitive psychology) yaitu cabang ilmu yang menilik proses kejiwaan internal, menyerupai penyelesaian masalah, daya ingatan, dan bahasa. Sementara itu, psikologi medis (medical psychology) merujuk pada keahlian pengobatan klinik hebat psikologi. Adapun terapi kognitif (cognitive therapy) merupakan pendekatan psikoterapi yang bertujuan memengaruhi gangguan emosi, perilaku, dan kesadaran melalui mekanisme yang sistematis.
Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta
Download
Baca Juga
1. Abu Zaid. Biografi
2. Abu Zaid. Kesehatan dan Penyakit Mental
3. Abu Zaid. Psikofisiologi dan Pengobatan Psikosomatik
Selain itu, Abu Zaid juga mengelompokkan depresi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Depresi normal atau rasa sedih
2. Depresi endogen yang berasal dari dalam tubuh, serta
3. Depresi klinis yang berasal dari luar tubuh
Menurut Abu Zaid, untuk menjadi individu yang sehat, insan harus selalu menjaga kesehatan pikiran dan perasaannya dari bahaya ledakan emosional yang tak terduga. Jika seseorang sedang mengalami ledakan emosional, beliau wajib menjaga pikiran dan perasaannya. Hal tersebut merupakan obat sekaligus santunan pertama yang paling mujarab.
Pada dasarnya, perasaan dibangkitkan oleh pikiran. Oleh alasannya yaitu itu, seseorang harus senantiasa menjaga pikirannya biar tidak dimasuki oleh pemikiran-pemikiran kotor yang sanggup membawanya pada kondisi neurosis dan depresi. Keseimbangan pikiran dan badan diharapkan oleh insan yang menghendaki kesehatan bagi dirinya. Kondisi tidak seimbang antara pikiran dan badan sanggup mendatangkan penyakit.
Berkat anutan tersebut, Abu Zaid disebut-sebut sebagai penggagas psikologi kognitif dan medis serta terapi kognitif. Psikologi kognitif (cognitive psychology) yaitu cabang ilmu yang menilik proses kejiwaan internal, menyerupai penyelesaian masalah, daya ingatan, dan bahasa. Sementara itu, psikologi medis (medical psychology) merujuk pada keahlian pengobatan klinik hebat psikologi. Adapun terapi kognitif (cognitive therapy) merupakan pendekatan psikoterapi yang bertujuan memengaruhi gangguan emosi, perilaku, dan kesadaran melalui mekanisme yang sistematis.
Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta
Baca Juga
Baca Juga
2. Abu Zaid. Kesehatan dan Penyakit Mental
3. Abu Zaid. Psikofisiologi dan Pengobatan Psikosomatik