Teori Perkembangan Kognitif

Teori Piaget merupakan teori konflik sosiologikognitif atau perkembangan kognitif yang bermetamorfosis aliran konstruktivistik. Jean Piaget* melaksanakan penelitian dan menemukan bahwa bawah umur membangun dunia kognitif mereka secara aktif. Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, yaitu: a) lingkungan fisik; b) kematangan; c) imbas sosial; dan d) proses pengendalian diri. Menurut Piaget*, pengetahuan dibuat berdasarkan interaksi antara individu dengan lingkungan, namun gosip tidak sekedar dituangkan ke dalam pikiran mereka dari lingkungan.
Teori perkembangan Piaget* fokus pada perkembangan pikiran penerima didik secara alami mulai dari bawah umur hingga dewasa. Kemampuan berguru anak banyak ditentukan oleh kemauan, keaktifan, dan kemandirian individu. Keaktifan penerima didik merupakan faktor lebih banyak didominasi keberhasilan berguru kemandirian merupakan jaminan ketercapaian hasil berguru yang optimal penataan lingkungan sanggup mempermudah belajar.

Teori Piaget* termasuk psikogenesis, yakni pendapat bahwa pengetahuan berasal dari individu dan terpisah dengan interaksi sosial, serta penciptaan makna/pengetahuan merupakan akhir kematangan biologis. Proses berguru mengutamakan interaksi dalam kelompok sebaya, bukan interaksi dengan orang yang lebih dewasa. Menurut teori ini, konsep tersusun dalam jaringan laba-laba yang disebut skemata dan konsep terkait akan terhubung. Oleh alasannya itu, diharapkan pengetahuan prasyarat yang sanggup dikaitkan dengan pengetahuan gres dalam upaya memudahkan penerima didik memahami konsep.

Piaget* mendeskripsikan proses atau perubahan struktur kognitif terjadi melalui pembiasaan yang berimbang (ekuilibrium) yang meliputi proses asimilasi dan akomodasi. Proses kognitif berdasarkan Piaget* meliputi tiga tahap, yaitu.
a. Proses asimilasi, yaitu penyatuan gosip gres ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak anak
b. Proses akomodasi, yaitu penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru
c. Proses ekuilibrium, yaitu penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Jika tahapan ini berhasil, akan diperoleh keseimbangan pemikiran.

Tahapan perkembangan insan dan keterampilan intelektual
Usia untuk tahap perkembangan kognitif berdasarkan Piaget ialah sebagai berikut.
a. Periode sensori motor (sejak lahir hingga 2 tahun)
b. Periode praoperasional (2 tahun hingga 7 tahun)
c. Periode operasi yang nyata (7 tahun hingga 11 tahun)
d. Periode operasi formal (lebih dari 11 tahun)

Ciri-ciri tahap perkembangan kognitif
Tahapan Sensori motor
- (0 tahun s.d. 2 tahun)
- Membentuk pemahaman melalui pengalaman indra dan agresi fisik
- Ciri-ciri: perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang pesat dalam kemampuan bayi dalam mengorganisasikan dan mengoordinasikan sensasi melalui gerakan dan tindakan fisik.

Tahapan Pra-operasional
- (2 tahun s.d. 7 tahun)
- Menceritakan dunia memakai kata dan gambaran
- Ciri-ciri: anak sanggup menciptakan imitasi yang secara tidak pribadi dari bendanya sendiri, melaksanakan permainan simbolis, sanggup menggambarkan realitas, tetapi tidak proporsional, mengetahui bentuk-bentuk dasar geometris (bulat, bundar, persegi), mulai memakai bunyi sebagai representasi benda atau kejadian. Perkembangan bahasa sangat mempelancar perkembangan konseptual anak dan juga perkembangan kognitif anak, pemikiran anak berkembang pesat secara sedikit demi sedikit ke arah tahap konseptualisasi, namun belum bisa berpikir multidimensi. Anak masih egosentris (belum bisa melihat dari perspektif orang lain), pembiasaan dilakukan tanpa citra akurat, dan belum bisa meniadakan suatu tindakan dengan memikirkan tindakan tersebut dalam arah yang sebaliknya.


Tahapan Operasional Konkret
- (7 tahun s.d. 11 tahun)
- Mengetahui alasan logis-rasional perihal kejadian kasatmata dan sanggup mengelompokkan benda.
- Ciri-ciri: nalar perihal sifat timbal balik dan kekekalan, melaksanakan klasifikasi, tidak lagi bersifat egosentris, pikiran masih terbatas pada hal-hal konkret, belum sanggup memecahkan duduk kasus yang abstrak.

Tahapan Operasional Formal
- (mulai 11 tahun)
- Mulai berpikir abnormal dan logis
- Ciri-ciri: perkembangan kebijaksanaan dan nalar mulai berkembang, asimilasi, dan kemudahan berperan membentuk sketsa yang lebih menyeluruh. Mampu berpikir deduktif, induktif, dan abstrak.

Kunci keberhasilan pembelajaran ialah instruktur/guru/dosen harus memfasilitasi semoga penerima didik sanggup menyebarkan kemampuan berpikir logis.

Sumber
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta

Baca Juga


Download 

Baca Juga
1. Jean Piaget. Biografi
2. Jean Piaget. Teori Perkembangan Kognitif
3. Jean Piaget. Perkembangan Kognitif
4. Jean Piaget. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif
5. Jean Piaget. Tahap Pemikiran Pra-Operasional
6. Jean Piaget. Tahap Operasi Berpikir Konkret
7. Jean Piaget. Tahap Operasi Berpikir Formal
8. Empirisme, Rasionalisme, dan Teori Jean Piaget
9. Jean Piaget. Perkembangan Intelektual
10. Jean Piaget. Tingkat Perkembangan Intelektual
11. Jean Piaget. Faktor-faktor yang Menunjang Perkembangan Intelektual
12. Jean Piaget. Pengetahuan Fisik, Logika-Matematika, dan Sosial

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel