Georg Simmel. Geometri Sosial

Di dalam sosiologi formal Simmel*, orang melihat secara paling terperinci usahanya untuk membuatkan suatu “geometri” relasi-relasi sosial. Dua dari koefisien geometrik yang menarik perhatiannya ialah jumlah dan jarak (yang lain ialah posisi, valensi, keterlibatan diri, dan simetri [Lavine, 1981b]).

 Jumlah
Perhatian Simmel pada dampak jumlah orang pada kualitas interaksi sanggup dilihat di dalam diskusinya mengenai perbedaan antara suatu diade (kelompok terdiri dari dua orang) dan suatu triade (kelompok terdiri dari tiga orang).

- Diade dan Triade
Bagi Simmel* (1950) ada perbedaan yang penting antara diade dan triade. Penambahan orang ketiga mengakibatkan suatu perubahan radikal dan fundamental. Bertambahnya keanggotaan di luar tiga orang tidak pernah memiliki dampak yang mendekati penambahan orang ketiga. Tidak menyerupai semua kelompok lainnya, diade tidak mencapai suatu arti di luar kedua individu yang terlibat. Tidak ada struktur kelompok independen di dalam suatu diade; tidak ada hal yang lebih bagi kelompok itu selain dua individu yang sanggup dipisahkan. Oleh alasannya itu, tiap anggota suatu diade mempertahankan suatu tingkat individualitas yang tinggi. Sang individu tidak direndahkan pada tingkat kelompok. Hal itu tidak berlaku pada suatu triade.

Suatu triade benar-benar memiliki kemungkinan memperoleh suatu arti di luar individu-individu yang terlibat. Triade mempunyai kemungkinan lebih banyak daripada individu-individu yang terlibat. Tiade sangat dimungkinkan untuk membuatkan suatu struktur kelompok yang independen. Hasilnya, ada bahaya yang lebih besar terhadap individualitas para anggota. Suatu triade sanggup memiliki imbas pengatur terhadap para anggota.

Dengan penambahan suatu pihak ketiga kepada kelompok itu, sejumlah tugas sosial yang gres menjadi mungkin. Contohnya, pihak ketiga sanggup mengambil tugas sebagai penengah atau juru pisah dalam perselisihan yang terjadi di dalam kelompok. Kemudian pihak ketiga sanggup memakai perselisihan di antara dua pihak lainnya untuk manfaatnya atau menjadi objek persaingan di antara kedua pihak lainnya. Anggota ketiga juga sanggup dengan sengaja menumbuhkan konflik di antara kedua pihak lain dalam upaya memperoleh superioritas (memecah belah dan menguasai). Lalu muncullah suatu sistem stratifikasi dan suatu struktur otoritas. Pergeseran dari diade kepada triade sangat penting bagi perkembangan struktur-struktur sosial yang sanggup menjadi terpisah dari, dan secara umum dikuasai kepada, para individu. Kemungkinan menyerupai itu tidak ada dalam suatu diade.

Proses yang dimulai di dalam peralihan dari suatu diade ke suatu triade berlanjut saat kelompok-kelompok semakin besar dan, pada akhirnya, muncullah masyarakat. Di dalam struktur-struktur sosial yang besar itu, sang individu, semakin terpisah dari struktur masyarakat, semakin sendirian, terasing, dan terpecah-pecah. Hal itu pada kesudahannya menghasilkan suatu korelasi dialektis di antara para individu dan struktur-struktur sosial: “Menurut Simmel*, individu yang terasosiasi selalu berada dalam kekerabatan ganda terhadap masyarakat: beliau digabungkan ke dalamnya namun bangun melawannya... sang individu ditentukan, namun menentukan; bertindak sesuai dengan, namun memengaruhi sendiri” (Coser*, 1965:11). Kontradiksinya ialah bahwa “masyarakat mengizinkan munculnya individualitas dan otonomi, tetapi juga menghalanginya” (Coser*, 1965:11).

- Ukuran kelompok
Pada level yang lebih umum, ada perilaku Simmel* yang ambivalen kepada dampak ukuran kelompok. Di satu sisi beliau berpendirian bahwa pertambahan ukuran suatu kelompok atau masyarakat meningkatkan kebebasan individu. Suatu kelompok kecil atau masyarakat kecil besar kemungkinan mengendalikan individu secara komplet. Akan tetapi, di dalam masyarakat yang lebih besar, individu lebih dimungkinkan terlibat di dalam sejumlah kelompok, yang masing-masing kelompok hanya mengendalikan bab kecil dari seluruh personalitasnya. Dengan kata lain, “Individualitas di dalam sifat dan tindakan meningkat secara umum sesuai dengan derajat cakupan bulat sosial pada ekspansi individu” (Simmel, 1908/1971a:252). Akan tetapi, Simmel* memiliki pandangan bahwa masyarakat-masyarakat yang lebih besar membuat sekumpulan persoalan yang pada kesudahannya mengancam individu. Contohnya, massa yang lebih besar kemungkinan untuk didominasi oleh satu ide, inspirasi yang paling sederhana. Kedekatan fisik suatu massa membuat orang sanggup disugesti dan lebih mungkin mengikuti ide-ide simplistik, terlibat di dalam tindakan-tindakan tanpa pertimbangan, emosional.

Barangkali yang paling penting, dari segi perhatian Simmel* di dalam bentuk-bentuk interaksi, ialah bahwa ukuran dan diferensiasi yang semakin bertambah cenderung melonggarkan ikatan-ikatan antarindividu yang menghasilkan banyak korelasi yang jauh lebih berjarak, tidak berpribadi, dan terpecah-pecah. Secara paradoksal, kelompok besar yang membebaskan individu juga sekaligus mengancam individualitas. Juga paradoksal ialah doktrin Simmel* bahwa satu cara bagi para individu untuk mengatasi bahaya masyarakat massa ialah menenggelamkan diri di dalam kelompok-kelompok kecil menyerupai keluarga.

 Jarak
Perhatian Simmel yang lain pada geometri sosial ialah jarak. Levine memperlihatkan suatu rangkuman yang baik mengenai pandangan-pandangan Simmel dalam hal tugas jarak di dalam hubungan-hubungan sosial: “Sifat bentuk-bentuk dan makna benda-benda ialah suatu fungsi jarak-jarak relatif di antara individu dan individu atau benda-benda lain” (1971:xxxiv). Perhatian terhadap jarak tersebut terwujud di banyak daerah pada karya Simmel. Kita akan mendiskusikannya di dalam dua konteks yang berbeda—di dalam karya Simmel* yang sangat besar The Philosopy of Money* dan di dalam salah satu essainya yang paling pintar, “The Stranger”.

Di dalam The Philosophy of Money* (1907-1978), Simmel menyebutkan beberapa prinsip umum perihal nilai—dan perihal apa membuat benda-benda bernilai—yang berfungsi sebagai dasar bagi analisisnya atas uang. Oleh alasannya itu, saya akan membahas karya tersebut di postingan berikutnya. Poin utamanya ialah bahwa nilai sesuatu ditentukan oleh jarak dari sang aktor. Ia tidak akan bernilai kalau terlalu bersahabat dan terlalu gampang untuk diperoleh atau terlalu jauh dan terlalu sulit untuk diperoleh. Objek-objek yang paling bernilai ialah yang sanggup dicapai tetapi hanya dengan perjuangan yang besar.

Jarak juga memainkan tugas sentral di dalam “The Stranger” nya Simmel* (1908/1971b; McVeigh dan Sikkink, 2005; Tabboni, 1995), essay mengenai suatu tipe pemain film yang tidak terlalu bersahabat juga tidak terlalu jauh. Jika beliau terlalu dekat, beliau tidak akan menjadi orang absurd lagi, tetapi kalau beliau terlalu jauh, beliau tidak akan memiliki kontak lagi dengan kelompok. Interaksi yang melibatkan orang absurd dengan para anggota kelompok mencakup suatu kombinasi kedekatan dan jarak.

Jarak khas orang absurd dari kelompok memungkinkan beliau memiliki serangkaian tumpuan interaksi yang tidak lazim dengan para anggota. Contohnya, orang absurd itu sanggup menjadi lebih objektif di dalam hubungannya dengan para anggota kelompok. Oleh alasannya itu, beliau ialah seorang asing, para anggota kelompok lainnya merasa lebih nyaman mengungkapkan doktrin kepadanya. Di dalam hal-hal tersebut dan hal-hal lain, suatu tumpuan koordinasi dan interaksi yang konsisten muncul di antara orang absurd dan para anggota kelompok lainnya. Orang absurd menjadi suatu anggota organik kelompok itu. Akan tetapi, Simmel* tidak hanya mempertimbangkan orang absurd sebagai suatu tipe sosial, beliau mempertimbangkan keasingan sebagai suatu bentuk interaksi sosial. Suatu derajat keasingan, yang mencakup kombinasi kedekatan dan kejauhan, masuk ke dalam semua korelasi sosial, bahkan yang paling intim. Oleh alasannya itu, kita sanggup menyidik suatu formasi luas interaksi spesifik biar sanggup menemukan derajat keasingan yang ditemukan di dalam masing-masing interaksi.

Meskipun dimensi-dimensi geometris memasuki sejumlah tipe dan bentuk-bentuk yang dibentuk Simmel*, masih ada lagi yang lain pada tipe-tipe dan bentuk-bentuk itu selain geometri belaka. Tipe-tipe dan bentuk-bentuk ialah konstruk-konstruk yang dipakai Simmel untuk memperoleh suatu pengertian yang lebih besar atas formasi pola-pola interaksi yang lebih luas.


Download di Sini


Sumber
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Baca Juga
1. Georg Simmel. Biografi
2. Georg Simmel. Kebudayaan Objektif
3. Georg Simmel. Bentuk-Bentuk dan Tipe-Tipe Interaksi Sosial
4. Georg Simmel. Kerahasiaan; Sebuah Geometri Sosial 
5. Georg Simmel. The Philosphy of Money
6. Georg Simmel. Level-Level dan Wilayah-Wilayah Perhatian
7. Georg Simmel. Pemikiran Dialektis
8. Georg Simmel. Bentuk-Bentuk Sosial; Superordinasi dan Subordinasi
9. Georg Simmel. Fesyen
10. Georg Simmel. Kebudayaan Individual (Subjektif) dan Kebudayaan Objektif
11. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
12. Teori-Teori Sosiologi Sesudah Comte: Mazhab Formal

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel