Pythagoras Dan Mazhab Pythagorean. Pedoman Perihal Jiwa

Kesaksian yang tertua perihal Pythagoras berasal dari Xenophanes*, juga seorang filsuf prasokratik dan mitra sewaktu dengan Pythagoras. Dalam empat baris sajak ia menceritakan bahwa satu kali Pythagoras mendengar seekor anjing mendengking lantaran dipukul dan ia menyuruh agar pukulan itu dilarang sebab--katanya--dalam dengkingannya ia mengenal lagi bunyi seorang sobat yang telah meninggal. Dari kesaksian ini, yang tentu berbentuk sindiran, sanggup disimpulkan dengan kepastian cukup besar bahwa Pythagoras sendiri sudah mengajarkan perpindahan jiwa, titik anutan yang penting dalam mazhab Pythagorean seluruhnya.
Dalam hal ini niscaya ada hubungan dengan aliran religius yang disebut Orfisme, di mana anutan perpindahan jiwa juga dianut. Tetapi tidak praktis mengatakan, dengan cara bagaimana Orfisme telah mensugesti Pythagoras, lantaran perihal hal itu tidak ada informasi.

Jadi, berdasarkan Pythagoras jiwa itu tidak sanggup mati. Sesudah janjkematian insan jiwanya berpindah ke dalam hewan, dan kalau binatang itu mati, ia berpindah lagi, dan seterusnya. Tetapi dengan menyucikan dirinya jiwa sanggup diluputkan dari nasib reinkarnasi itu. Penyucian itu dihasilkan dengan berpantang jenis masakan tertentu, ibarat daging binatang dan kacang. Memenuhi peraturan-peraturan semacam itu yaitu unsur penting dalam kehidupan kaum Pythagorean. Dan, ibarat sudah dikatakan pada postingan sebelumnya, mereka juga mempraktekan filsafat (dan ilmu pengetahuan pada umumnya) sebagai jalan menuju ke penyucian.


Download di Sini


Sumber.

Bertens, K. 1999. Sejarah Filsafat Yunani. Kanisius. Yogyakarta

Baca Juga
1. Pythagoras dan Mazhab Pythagorean. Biografi dan Karya
2. Pythagoras dan Mazhab Pythagorean. Ajaran perihal Bilangan-Bilangan
3. Pythagoras dan Mazhab Pythagorean. Tarekat Pythagorean 
4. Pythagoras dan Mazhab Pythagorean. Kosmologi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel