Talcott Parsons. The Structure Of Social Action
Titik perhatian buku The Structure of Social Action yakni konsep tindakan sosial yang rasional, suatu konsep yang semula merupakan pertolongan teoritis Max Weber*. Definisi sosiologi klasik Weber* menciptakan tindakan sosial menjadi inti pembahasan para sosiolog: "sosiologi yakni ilmu yang mencoba memahami tindakan sosial secara interpretatif sehingga hingga pada suatu klarifikasi kausal terhadap tujuan ataupun makna peristiwa-peristiwanya". Bagi Weber*, studi "tindakan sosial" berarti mencari pengertian subjektif atau motivasi yang terkait pada tindakan-tindakan sosial. The Protestan Ethic and the Spirit of Capitalism (1958) yakni pola studi tindakan sosial yang demikian itu. Di sini Weber* membahas hubungan antara suatu gerakan ke arah rasional, agama duniawiah (Protestant Calvinism) dengan perjuangan mengejar laba secara rasional (kapitalisme).
Kecenderungan lain dalam gerakan ke arah tindakan rasional ini ditunjukkan pula oleh kelahiran organisasi birokratis (yang dipertahankan dengan struktur yang lebih bersifat personal tetapi sekaligus merupakan struktur yang kurang berorientasi pada tujuan) dan Pemimpin-pemimpin legal rasional (yaitu pemimpin yang lebih dipilih menurut kualifikasi, ketimbang pemimpin tradisional atau kharismatis).
Dalam masyarakat yang kontemporer suatu tindakan lebih cenderung rasional, yaitu: mencapai tujuan atau sasaran (organisasi atau kepemimpinan) dengan sarana-sarana yang paling sempurna (kepemimpinan yang berbobot, organisasi impersonal).
Teori bertindak atau agresi Parsons* dipengaruhi oleh Durkheim*, Marshall dan Pareto* maupun Weber* menekankan faktor-faktor situasional yang membantu tindakan individu. Tetapi perlu diingat bahwa dilema utama bagi Parson sebagai jago teori makro bukanlah tindakan individual, tetapi norma-norma dan nilai-nilai sosial yang menuntun dan mengatur tingkah laku. Kondisi-kondisi objektif (ciri-ciri struktural) disatukan dengan janji kolektif terhadap suatu nilai untuk perkembangan suatu bentuk tindakan sosial tertentu. Protestanisme contohnya tidak akan membantu kelahiran kapitalisme bila penganutnya tidak tunduk kepada prinsip keagamaan atau jikalau semua orang protestan itu dibasmi. Menurut Parsons* struktur maupun tindakan sosial harus merupakan tantangan bagi para ilmuwan sosial.
Berkembangnya permasalahan struktur ini menjadikan The Structure of Social Action sanggup dilihat sebagai langkah ke arah pengembangan teori struktural fungsional Parsons* (mungkin hanya ada dalam intospeksi). Dalam teori kaum Parsonian, konsep "tindakan rasional" Weber* dilanjutkan sebagai wangsit inti, tetapi di tahap kedua kita melihat tekanan lebih banyak diberikan pada deskripsi struktur. Tahap kedua didominir oleh perspektif organisme dan fungsional dari Durkheim* (masyarakat sebagai analogi dari suatu organisma hidup yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain) dan konsep sistem Pareto* (melihat masyarakat sebagai suatu keseluruhan dan berada dalam keseimbangan). Pareto* dan Durkheim* juga lah yang menyediakan konsep-konsep sosiologis yang digunakan Parsons untuk membangun teori masyarakat makro-fungsional tersebut.
Download di Sini
Sumber.
Poloma, Margaret M. 1979. Sosiologi Kontemporer. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Baca Juga
1. Talcott Parsons. Biografi
2. Talcott Parsons. Sekilas Pemikiran
3. Talcott Parsons. Skema AGIL
4. Talcott Parsons. Teori Sistem yang Umum
5. Fungsionalisme Struktural
6. Talcott Parsons. Makro Fungsionalisme
Kecenderungan lain dalam gerakan ke arah tindakan rasional ini ditunjukkan pula oleh kelahiran organisasi birokratis (yang dipertahankan dengan struktur yang lebih bersifat personal tetapi sekaligus merupakan struktur yang kurang berorientasi pada tujuan) dan Pemimpin-pemimpin legal rasional (yaitu pemimpin yang lebih dipilih menurut kualifikasi, ketimbang pemimpin tradisional atau kharismatis).
Teori bertindak atau agresi Parsons* dipengaruhi oleh Durkheim*, Marshall dan Pareto* maupun Weber* menekankan faktor-faktor situasional yang membantu tindakan individu. Tetapi perlu diingat bahwa dilema utama bagi Parson sebagai jago teori makro bukanlah tindakan individual, tetapi norma-norma dan nilai-nilai sosial yang menuntun dan mengatur tingkah laku. Kondisi-kondisi objektif (ciri-ciri struktural) disatukan dengan janji kolektif terhadap suatu nilai untuk perkembangan suatu bentuk tindakan sosial tertentu. Protestanisme contohnya tidak akan membantu kelahiran kapitalisme bila penganutnya tidak tunduk kepada prinsip keagamaan atau jikalau semua orang protestan itu dibasmi. Menurut Parsons* struktur maupun tindakan sosial harus merupakan tantangan bagi para ilmuwan sosial.
Berkembangnya permasalahan struktur ini menjadikan The Structure of Social Action sanggup dilihat sebagai langkah ke arah pengembangan teori struktural fungsional Parsons* (mungkin hanya ada dalam intospeksi). Dalam teori kaum Parsonian, konsep "tindakan rasional" Weber* dilanjutkan sebagai wangsit inti, tetapi di tahap kedua kita melihat tekanan lebih banyak diberikan pada deskripsi struktur. Tahap kedua didominir oleh perspektif organisme dan fungsional dari Durkheim* (masyarakat sebagai analogi dari suatu organisma hidup yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain) dan konsep sistem Pareto* (melihat masyarakat sebagai suatu keseluruhan dan berada dalam keseimbangan). Pareto* dan Durkheim* juga lah yang menyediakan konsep-konsep sosiologis yang digunakan Parsons untuk membangun teori masyarakat makro-fungsional tersebut.
Download di Sini
Sumber.
Poloma, Margaret M. 1979. Sosiologi Kontemporer. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Baca Juga
1. Talcott Parsons. Biografi
2. Talcott Parsons. Sekilas Pemikiran
3. Talcott Parsons. Skema AGIL
4. Talcott Parsons. Teori Sistem yang Umum
5. Fungsionalisme Struktural
6. Talcott Parsons. Makro Fungsionalisme