Amitai Etzioni. Konsensus Kemasyarakatan Dan Daya Tangkap
Etzioni melihat masyarakat sebagai sekumpulan sub-sub kolektiva atau sub-sub kelompok yang longgar. Contohnya yakni kelompok keagamaan dan kelompok etnis, kolektivitas rasial, kelas-kelas dan asosiasi sukarela. Sub-sub kolektivitas itu memenuhi kebutuhan kolektiva yang lebih besar yang secara politis aktif, menyerupai negara. Etzioni (1968:441) menyatakan bahwa “negara”, dan yang lebih umum, proses politik nasional jauh lebih banyak berafiliasi dengan organisasi-organisasi yang merupakan sub-sub kolektiva, dan dengan kombinasi-kombinasi kolektiva ketimbang dengan organisasi yang tidak mempunyai dasar kolektif.
Dengan demikian dalam masyarakat post-modern, masyarakat bukan bertanggung jawab kepada individu, tetapi lebih bertanggungjawab kepada kolektiva atau kelompok yang bertindak secara bersama-sama.
Walau demikian, negara tidak semata-mata melakukan kehendak kolektiva; ia mempunyai kehendak sendiri. Masyarakat self-guiding harus menggabungkan dua komponen dasar: kontrol (seperti yang ditemukan dalam negara-negara totalitarian) dan pengembangan konsensus (sebagaimana yang ditekankan dalam masyarakat-masyarakat demokratis). Etzioni percaya bahwa pada masyarakat demokratis sarana-sarana penyelesaian kiprah ini yakni dengan mengurangi penggunaan paksaan dan persuasi dan lebih banyak memakai pendidikan. Harus ada suatu “kebebasan terencana” (planned freedom) atau pengarahan yang menuntun anggota masyarakat bersikap bebas. Menurut Etzioni fenomena ini merupakan animo yang menggejala dalam masyarakat demokratis post modern, di mana kontrol makin bertambah tetapi kontrol yang membiarkan lebih banyak kebebasan.
Salah satu teladan yakni sistem jaminan sosial. Sebagian besar karyawan, lewat peraturan, diharuskan menyerahkan presentase tertentu pendapatannya sebagai jaminan sosial atau dana pensiun. Walaupun merupakan suatu bentuk kontrol, tetapi hal ini juga menunjukkan “kebebasan” untuk mengetahui bahwa seseorang akan memperoleh penghasilan sehabis lewat masa kerja.
Masyarakat yang benar-benar tanggap menyadari kebutuhan seluruh anggotanya, tidak hanya kebutuhan kolektivitas kelompok yang paling kuat. Cita-cita masyarakat aktif merupakan keinginan yang akrab dengan persamaan. Kelompok-kelompok harus dibolehkan memobilisir dan harus mempunyai jalur masuk pada posisi-posisi kekuasaan.
Download
Sumber
Poloma, Margaret. M. 2007. Sosiologi Kontemporer. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
Baca Juga
1. Amitai Etzioni. Dasar-Dasar Teori Aksi Makroskopik
2. Amitai Etzioni. Masyarakat Aktif: Teori Proses-Proses Sosial dan Politik
3. Amitai Etzioni. Dari Masyarakat Terasing ke Masyarakat Aktif
Walau demikian, negara tidak semata-mata melakukan kehendak kolektiva; ia mempunyai kehendak sendiri. Masyarakat self-guiding harus menggabungkan dua komponen dasar: kontrol (seperti yang ditemukan dalam negara-negara totalitarian) dan pengembangan konsensus (sebagaimana yang ditekankan dalam masyarakat-masyarakat demokratis). Etzioni percaya bahwa pada masyarakat demokratis sarana-sarana penyelesaian kiprah ini yakni dengan mengurangi penggunaan paksaan dan persuasi dan lebih banyak memakai pendidikan. Harus ada suatu “kebebasan terencana” (planned freedom) atau pengarahan yang menuntun anggota masyarakat bersikap bebas. Menurut Etzioni fenomena ini merupakan animo yang menggejala dalam masyarakat demokratis post modern, di mana kontrol makin bertambah tetapi kontrol yang membiarkan lebih banyak kebebasan.
Masyarakat yang benar-benar tanggap menyadari kebutuhan seluruh anggotanya, tidak hanya kebutuhan kolektivitas kelompok yang paling kuat. Cita-cita masyarakat aktif merupakan keinginan yang akrab dengan persamaan. Kelompok-kelompok harus dibolehkan memobilisir dan harus mempunyai jalur masuk pada posisi-posisi kekuasaan.
Download
Sumber
Poloma, Margaret. M. 2007. Sosiologi Kontemporer. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
Baca Juga
1. Amitai Etzioni. Dasar-Dasar Teori Aksi Makroskopik
2. Amitai Etzioni. Masyarakat Aktif: Teori Proses-Proses Sosial dan Politik
3. Amitai Etzioni. Dari Masyarakat Terasing ke Masyarakat Aktif