C. Wright Mills. Dasar Psikologi Sosial
Pada tahun 1941, dengan bimbingan dua orang teoretisi klasik, yaitu Hans Gert dan Howard Becker, Mills berhasil gelar Doktor (Ph.D) dari Universitas Wisconsin. Khusus di bawah bimbingan Gerth, ia menerjemahkan dan mengedit bersama oleh-oleh Max Weber*, Mills memang sangat terlibat dengan tradisi sosiologis Jerman. Minat serta pengetahuan Mills* dan Gerth perihal teori klasik melahirkan kolaborasi pembahasan sosial psikologis perihal lembaga-lembaga sosial dalam buku yang berjudul Character and Social Structure (1953). Karya ini terdiri dari empat bagian, yang masing-masing bertujuan untuk lebih memahami bagaimana insan dibuat oleh lingkungan sosial kulturalnya. Di kepingan pertama, Gerth dan Mills* (1953:4) mengetengahkan perspektif psikologi sosial: “Ahli psikologi sosial mencoba menguraikan dan menjelaskan tingkah-laku dan motivasi insan dalam banyak sekali tipe masyarakat. Dia bertanya bagaimana kelakuan eksternal dan kehidupan hakiki (inner life) individu saling pengaruh-mempengaruhi dengan individu lain. Dia mencoba menguraikan tipe-tipe orang yang biasanya ditemukan dalam tipe-tipe masyarakat yang berbeda, kemudian menjelaskannya dengan menjajaki saling-silang hubungan mereka dengan masyarakatnya”.
Struktur abjad dikaitkan dengan struktur sosial—termasuk kekeluargaan, agama, ekonomi, militer dan politik—melalui peranan sosial seseorang.
Bagian kedua buku tersebut memusatkan perhatian pada hubungan antara abjad dan struktur sosial serta komponen-komponennya. Gerth dan mills menyatakan bahwa insan ialah makhluk unik disebabkan oleh adanya konstelasi organisme biologis tertentu, struktur fisik, dan peranan yang dimainkan seseorang dalam setiap struktur karakter. Manusia ialah keseluruhan biologis yang dilengkapi dengan psikis, dari banyak sekali perasaan, sensasi, dan impuls yang bersarang dalam organisme ini. Dengan memakai piranti psikis dan biologisnya insan melakukan peranan-peranannya dalam masyarakat. Peranan sosial yang digunakan oleh Gerth dan Mills* untuk mengatakan secara analitis pembentukan konsep mereka perihal struktur sosial atau lembaga-lembaga. Dengan demikian susunan politik terdiri dari lembaga-lembaga “di mana insan memperoleh, memakai atau menghipnotis distribusi kekuasaan dan wewenang dalam struktur sosial” (Gerth and Mills, 1953:26). Susunan ekonomi melengkapi lembaga-lembaga tersebut “ di mana insan mengorganisir tenaga kerja, sumber-sumber dan pelaksanaan teknis supaya menghasilkan dan mendistribusikan banyak sekali barang dan jasa” (Gerth dan Mills, 1953:26). Susunan militer “terdiri dari lembaga-lembaga di mana orang mengorganisir kekerasan yang sah dan mengawasi penggunaannya” (Gerth dan Mills, 1953:26). Yang perlu diperhatikan dalam pembahasan Gerth dan Mills* ini ialah saling kaitan antara abjad dan struktur sosial, bahwa baik orang maupun forum itu tidak mempunyai kebebasan eksistensi. Lembaga dan orang sama-sama saling tergantung, mempunyai efek timbal balik lewat kaitan mereka dengan peranan sosial. Seseorang tampil sebagai ibu-istri dan terikat pada susunan keluarga; apakah ia beragama Protestan, Katolik, Yahudi, atau agama lain yang terkait dengan susunan keagamaan; apakah ia merupakan seorang direktur bisnis atau buruh pabrik, terkait dengan lembaga-lembaga ekonomi. Hanya melalui interaksi dengan orang lain dalam setting yang kurang lebih terstruktur, orang benar-benar tampil, dan lembaga-lembaga itu benar-benar ada hanya melalui tindakan peranan sosial seseorang.
Pada kepingan ketiga buku Character and social Structure itu Gerth dan Mills (1953:165) mengkaji “mekanisme umum di mana orang dan lembaga-lembaga dikaitkan”. Mereka membahas arti penting pengendalian sosial yang tersedia lewat lembaga-lembaga. Dalam cara yang sesuai dengan orientasi sosial psikologis, arti penting bahasa serta simbol-simbol lain yang membatasi situasi sanggup diperhatikan. Bagian ketiga, menyerupai juga kepingan kesatu dan kedua, berisi pembahasan serupa dengan inti duduk perkara yang dibuat oleh para jago psikologi sosial.
Akan tetapi kepingan keempat isi buku Gerth dan Mills tersebut, perhatian telah bergeser dari dinamika dan arti penting sejarah ke apresiasi penuh psikologi sosial. Blumer*, Goffman*, Homans*, dan Garfinkel*, walaupun mempunyai perhatian yang sama untuk menimbulkan sikap individu sebagai unit analisa, sanggup disebut sebagai a-historis, meninggalkan sejarah dalam analisa mereka. Gerth dan Mills (1953:480) menekankan batas-batas yang sanggup diberikan sejarah terhadap manusia:
“Manusia ialah jenis makhluk yang unik, dalam arti luas ia juga merupakan perkembangan historis. Sehubungan dengan perkembangan inilah ia harus ditemukan, dan di sini tidak ada satu rumusan tunggal yang cocok bagi mereka. Anatomi serta psikis tidak memilih peruntungannya. Dia membuat nasibnya sendiri di ketika menanggapi situasi yang dialaminya, dan situasi serta pengalaman itu merupakan hasil sejarah yang rumit di mana ia berperan. Inilah sebabnya mengapa ia tidak membuat nasibnya sendiri sebagai individu, tetapi sebagai anggota suatu masyarakat. Hanya dalam batas-batas tempatnya dalam masa sejarah, insan sebagai individu sanggup membentuk dirinya, tetapi kita belum tahu lagi, kita tidak akan pernah tahu, batas-batas di mana insan secara kolektif sanggup memperbaiki kembali diri mereka sendiri”.
Selama karier sosiologisnya, saling jalin antara psikologi sosial dengan sejarah sosial ini tetap merupakan pendekatan Mills*. Kesadaran akan sejarah membuat ia tetap sepenuhnya berpikir perihal fakta konflik sosial dan kebutuhan analisa sosiologis. Hal ini menolong menjelaskan titik berat perhatian Mills atas biografi dan sejarah sebagai sumber data sosiologis.
Download
Sumber
Poloma, Margaret. M. 2007. Sosiologi Kontemporer. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
Baca Juga
1. C. Wright Mills. Biografi
2. C. Wright Mills. Sosiologi Radikal di Amerika
3. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
4. Pokok Bahasan Sosiologi
5. C. Wright Mills. Imajinasi Sosiologis, Perpaduan Psikologi Sosial dengan Strukturalisme Konflik
6. C. Wright Mills. Studi Tentang Kekuasaan
Struktur abjad dikaitkan dengan struktur sosial—termasuk kekeluargaan, agama, ekonomi, militer dan politik—melalui peranan sosial seseorang.
Bagian kedua buku tersebut memusatkan perhatian pada hubungan antara abjad dan struktur sosial serta komponen-komponennya. Gerth dan mills menyatakan bahwa insan ialah makhluk unik disebabkan oleh adanya konstelasi organisme biologis tertentu, struktur fisik, dan peranan yang dimainkan seseorang dalam setiap struktur karakter. Manusia ialah keseluruhan biologis yang dilengkapi dengan psikis, dari banyak sekali perasaan, sensasi, dan impuls yang bersarang dalam organisme ini. Dengan memakai piranti psikis dan biologisnya insan melakukan peranan-peranannya dalam masyarakat. Peranan sosial yang digunakan oleh Gerth dan Mills* untuk mengatakan secara analitis pembentukan konsep mereka perihal struktur sosial atau lembaga-lembaga. Dengan demikian susunan politik terdiri dari lembaga-lembaga “di mana insan memperoleh, memakai atau menghipnotis distribusi kekuasaan dan wewenang dalam struktur sosial” (Gerth and Mills, 1953:26). Susunan ekonomi melengkapi lembaga-lembaga tersebut “ di mana insan mengorganisir tenaga kerja, sumber-sumber dan pelaksanaan teknis supaya menghasilkan dan mendistribusikan banyak sekali barang dan jasa” (Gerth dan Mills, 1953:26). Susunan militer “terdiri dari lembaga-lembaga di mana orang mengorganisir kekerasan yang sah dan mengawasi penggunaannya” (Gerth dan Mills, 1953:26). Yang perlu diperhatikan dalam pembahasan Gerth dan Mills* ini ialah saling kaitan antara abjad dan struktur sosial, bahwa baik orang maupun forum itu tidak mempunyai kebebasan eksistensi. Lembaga dan orang sama-sama saling tergantung, mempunyai efek timbal balik lewat kaitan mereka dengan peranan sosial. Seseorang tampil sebagai ibu-istri dan terikat pada susunan keluarga; apakah ia beragama Protestan, Katolik, Yahudi, atau agama lain yang terkait dengan susunan keagamaan; apakah ia merupakan seorang direktur bisnis atau buruh pabrik, terkait dengan lembaga-lembaga ekonomi. Hanya melalui interaksi dengan orang lain dalam setting yang kurang lebih terstruktur, orang benar-benar tampil, dan lembaga-lembaga itu benar-benar ada hanya melalui tindakan peranan sosial seseorang.
Pada kepingan ketiga buku Character and social Structure itu Gerth dan Mills (1953:165) mengkaji “mekanisme umum di mana orang dan lembaga-lembaga dikaitkan”. Mereka membahas arti penting pengendalian sosial yang tersedia lewat lembaga-lembaga. Dalam cara yang sesuai dengan orientasi sosial psikologis, arti penting bahasa serta simbol-simbol lain yang membatasi situasi sanggup diperhatikan. Bagian ketiga, menyerupai juga kepingan kesatu dan kedua, berisi pembahasan serupa dengan inti duduk perkara yang dibuat oleh para jago psikologi sosial.
Akan tetapi kepingan keempat isi buku Gerth dan Mills tersebut, perhatian telah bergeser dari dinamika dan arti penting sejarah ke apresiasi penuh psikologi sosial. Blumer*, Goffman*, Homans*, dan Garfinkel*, walaupun mempunyai perhatian yang sama untuk menimbulkan sikap individu sebagai unit analisa, sanggup disebut sebagai a-historis, meninggalkan sejarah dalam analisa mereka. Gerth dan Mills (1953:480) menekankan batas-batas yang sanggup diberikan sejarah terhadap manusia:
Selama karier sosiologisnya, saling jalin antara psikologi sosial dengan sejarah sosial ini tetap merupakan pendekatan Mills*. Kesadaran akan sejarah membuat ia tetap sepenuhnya berpikir perihal fakta konflik sosial dan kebutuhan analisa sosiologis. Hal ini menolong menjelaskan titik berat perhatian Mills atas biografi dan sejarah sebagai sumber data sosiologis.
Download
Sumber
Poloma, Margaret. M. 2007. Sosiologi Kontemporer. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
Baca Juga
1. C. Wright Mills. Biografi
2. C. Wright Mills. Sosiologi Radikal di Amerika
3. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
4. Pokok Bahasan Sosiologi
5. C. Wright Mills. Imajinasi Sosiologis, Perpaduan Psikologi Sosial dengan Strukturalisme Konflik
6. C. Wright Mills. Studi Tentang Kekuasaan