Adam Smith. Teori Ekonomi Klasik
Teori ini merupakan karya Adam Smith yang dituangkan dalam buku An Inquiry into Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776). Smith yaitu seorang Guru Besar Falsafah Moral di Universitas Glasgow yang memusatkan perhatiannya kepada persoalan-persoalan umum, yaitu bagaimana membuat kerangka politik dan sosial yang mendorong pertumbuhan ekonomi secara swasembada (Jhingan, 1994: 138; Sastradipoera, 2001). Adapun pokok-pokok pikiran dari teorinya sebagai berikut.
a. Kebijaksanaan Pasar Bebas
Tercapainya suatu keterlibatan pemerintah yang minimum untuk mencapai suatu bentuk persaingan yang tepat maka secara otomatis harus bebas atau campur tangan pemerintah seminimal mungkin. Oleh sebab itu, semboyannya the best goverment governs the least. Sebab teori tersebut berasumsi bahwa yang akan memaksimumkan pendapatan nasional yaitu “tangan-tangan yang tak kelihatan”.
b. Keuntungan Merangsang bagi Investasi
Menurut pandangan teori ini bahwa laba itu merangsang investasi. Artinya, semakin besar keuntungan, akan semakin besar pula akumulasi modal dan investasi.
c. Keuntungan Cenderung Menurun
Artinya, laba tidak akan naik secara terus-menerus, namun cenderung menurun apabila persaingan untuk menghimpun modal antarkapitalis meningkat. Alasannya yaitu dengan menaiknya upah sebagai akhir persaingan antarkapitalis. Sementara upah dan sewa naik sebab naiknya harga-harga pangan. Hal itu menerima pembenaran dari Ricardo.
d. Keadaan Stationer
Para andal ekonomi klasik meramalkan akan timbulnya keadaan stationer pada simpulan proses pemupukan modal. Sekali laba mulai menurun, proses ini akan berlangsung terus hingga laba menjadi nol, pertumbuhan penduduk dan pemupukan modal terhenti, dan tingkat upah mencapai tingkat kebutuhan hidup minimal.
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta
a. Kebijaksanaan Pasar Bebas
Tercapainya suatu keterlibatan pemerintah yang minimum untuk mencapai suatu bentuk persaingan yang tepat maka secara otomatis harus bebas atau campur tangan pemerintah seminimal mungkin. Oleh sebab itu, semboyannya the best goverment governs the least. Sebab teori tersebut berasumsi bahwa yang akan memaksimumkan pendapatan nasional yaitu “tangan-tangan yang tak kelihatan”.
b. Keuntungan Merangsang bagi Investasi
Menurut pandangan teori ini bahwa laba itu merangsang investasi. Artinya, semakin besar keuntungan, akan semakin besar pula akumulasi modal dan investasi.
c. Keuntungan Cenderung Menurun
Artinya, laba tidak akan naik secara terus-menerus, namun cenderung menurun apabila persaingan untuk menghimpun modal antarkapitalis meningkat. Alasannya yaitu dengan menaiknya upah sebagai akhir persaingan antarkapitalis. Sementara upah dan sewa naik sebab naiknya harga-harga pangan. Hal itu menerima pembenaran dari Ricardo.
d. Keadaan Stationer
Para andal ekonomi klasik meramalkan akan timbulnya keadaan stationer pada simpulan proses pemupukan modal. Sekali laba mulai menurun, proses ini akan berlangsung terus hingga laba menjadi nol, pertumbuhan penduduk dan pemupukan modal terhenti, dan tingkat upah mencapai tingkat kebutuhan hidup minimal.
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta