Henri Lefebvre

Di antara filsuf-filsuf Prancis yang sepanjang hidupnya mencurahkan banyak tenaga dan waktu untuk studi Marxisme pantas disebut Henri Lefebvre (1901-1991). Sesudah menunaikan beberapa kiprah mengajar di tempat-tempat lain, ia menjadi profesor di Universitas Paris X (Nanterre). Ia bekerja juga untuk Centre national de la recherche scientifique, sentra penelitian ilmu pengetahuan di Prancis. Ia termasuk jumlah kecil filsuf-filsuf Prancis yang sudah menjadi anggota Partai Komunis sebelum Perang Dunia II. Ia menulis banyak karangan wacana filsafat Karl Marx*, tetapi juga wacana rupa-rupa pokok lain, menyerupai contohnya filsafat kesenian dan sosiologi.
Dalam studi-studinya wacana filsafat Marx* ia menekankan pentingnya karangan-karangan Marx muda. Dan terutama lantaran dampak Lefebvre karangan-karangan Marx muda itu sanggup memainkan peranan begitu besar dalam Marxisme Prancis. Antara lain tema alienasi menjadi begitu penting dalam filsafat Prancis lantaran pengaruhnya. Salah satu tema kesayangan lain bagi Lefebvre yaitu konsep Marxistis “manusia menyeluruh” (I’homme total).

Sebagai reaksi atas Stalinisme dalam Partai Komunis, sekitar tahun 1950 banyak cendekiawan Prancis meninggalkan Partai Komunis itu. Jumlah mereka bertambah lagi setelah penyerbuan Uni Soviet di Hongaria tahun 1956. Ada juga yang dikeluarkan dari partai lantaran dianggap tidak ortodoks. Nasib terakhir ini menimpa Lefebvre. Pada tahun 1956, beberapa bulan sebelum penyerbuan Uni Soviet di Hongaria, Lefebvre dipanggil oleh Komite Pusat Partai Komunis Prancis dan diminta pertanggungjawaban atas beberapa karangannya. Pemeriksaan ini berakhir dengan dikeluarkanya dari partai. Ia bercerita wacana pengalamannya yang pahit itu dalam bukunya La somme et le reste (1959) (Jumlah dan sisanya).

Pada tahun 1956 terbit sebuah majalah Marxistis yang baru, berjudul Arguments (1956-1962). Bersamaan dengan itu diterbitkan pula suatu seri buku dengan judul yang sama. Lefebvre termasuk redaksi; bersama Edgar Morin, Jean Duvignand, Kostas Axelos, Francois Chatelet; semua bekas anggota Partai Komunis. Majalah ini bermaksud memberi kesempatan untuk membahas masalah-masalah Marxistis secara bebas dan terbuka, terlepas dari pengawasan oleh Partai Komunis atau instansi apa pun. Ketika Arguments berhenti pada tahun 1962, pemimpin redaksi, Kostas Axelos, sanggup menyampaikan bahwa tujuan majalah sudah tercapai. Tidak kalah penting dengan majalah yaitu seri buku Arguments yang dilangsungkan terus setelah majalah berhenti terbit dan mengeluarkan bagi sidang pembaca Prancis banyak buku klasik di bidang Marxisme, di samping buku-buku Neomarxistis menyerupai contohnya buku-buku Herbert Marcuse*.


Di lalu hari Lefebvre mengarahkan perhatiannya kepada analisa terhadap “kehidupan sehari-hari” dalam masyarakat Barat modern yang ditandai konsumerisme, urbanisasi, dan individualisasi. Dalam perubahan-perubahan ini memainkan peranan besar tanda-tanda gres menyerupai fasilitas-fasilitas gres (misalnya kendaraan beroda empat pribadi), bertambahnya waktu terluang dan media massa. Dalam analisa terhadap masyarakat modern itu konsep marxistis “alienasi” harus diberi arti baru, alasannya yaitu ternyata tidak terbatas lagi pada kondisi-kondisi ekonomis. Manusia modern tidak terasing lantaran mengalami kekurangan material, tetapi lantaran faktor-faktor yang jauh lebih kompleks. Di bidang ini bukunya yang penting yaitu La vie quotidienne dans le monde moderne (1968) (Kehidupan sehari-hari dalam dunia modern). Dalam analisanya ia sering kali cukup bersahabat dengan buku One-Dimensional Man karangan Herbert Marcuse*. Dalam periode terakhir hidupnya Lefebvre mengkritik juga strukturalisme dan interpretasi yang diberikan Althusser* wacana filsafat Marx*.

Sumber
Bertens. K. 2001. Filsafat Barat Kontemporer; Prancis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta


Download

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel