Asy-Syahrastani. Biografi Anutan Dan Karya

Syahrastani lahir pada 479 Hijriah ialah seorang sejarawan, filsuf, ulama, dan teolog terkemuka. Nama lengkapnya ialah Abu al-Fatih Muhammad Abdul Karim ibn Abi Bakr Ahmad asy-Syahrastani. Nisbat asy-Syahrastani kembali kepada Syahrastan yang merupakan bab dari Khurasan, yang ketika ini masuk kedalam wilayah negara Iran. Para penulis biografi setuju bahwa asy-Syahrastani bukan merupakan orang Arab, ayahnya dan kakeknya berasal dari kota Syahrastan.

Ilmu pengetahuan dan agama menarik perhatian asy-Syahrastani muda. Demi memenuhi hasrat keingintahuannya ia melaksanakan perjalanan ke sejumlah wilayah. Asy-Syahrastani berguru kesejumlah ulama ternama, menyerupai Syekh Ahmad al-Khawaf, Abu Hasan al-Madayini, Abu Nashir bin Qasim al-Qusyairi, maupun Abu al-Qasim al-Ansyari. Setelah melewati masa pembelajaran, ia kian intens mendalami dan melahirkan karya dalam bidang kajian agama sebuah karya besar lahir dari pemikirannya yang berjudul Al-Milal wa al-Nihal. Buku ini menjelaskan wacana sekte dan kredo agama. Mereka menyatakan, buku yang disusun asy-Syahrastani itu merupakan sumber klasik paling penting yang mengupas perkembangan aliran, golongan, maupun sekte keagamaan dalam Islam. Menurut asy-Syahrastani muncul aliran atau golongan dalam Islam sulit dihindari.

Asy-Syahrastani dikenal dengan sebagai eksklusif yang lemah lembut, mempunyai sifat yang baik, baik dalam pergaulan, beradab dalam berdialog, baik dalam berbicara dan menulis, sanggup dilihat dari karya-karyanya. Diceritakan ketika ia berdialog dan berdebat, maka ia tidak berperilaku jelek terhadap lawannya, meskipun ia mengkritisi pemikirian lawannya, ia tetap menjawabnya dengan cara yang baik dan dengan cara yang sanggup diterima.

Asy-Syahrastani bermazhab fikih syafi'i, alasannya ialah guru-gurunya merupakan orang-orang ta'ashub (yang sangat besar lengan berkuasa berpegang teguh) terhadap mazhab syafi'i, as-Subki telah memasukkan asy-Syahrastani di dalam kitabnya Thabaqat asy-Syafi'iyyah al-Kubra, dan juga al-Isnawi telah memasukkannya di dalam kitabnya Thabaqat asy-Syafi'iyyah. Selain itu, Asy-Syahrastani populer sebagai eksklusif yang produktif dalam menulis, ia menulis dalam banyak sekali bidang keilmuan, menyerupai tafsir, fikih, ilmu kalam, filsafat, sejarah, perbandingan firqah dan perbandingan agama. Karya tulisnya mencapai dua puluh buah, di antaranya:
Al-Milal wa an-Nihal, merupakan kitabnya yang paling terkenal.


Nihayatu al-Iqdam fi Ilmi Kalam, kitab yang membahas wacana larangan terlalu menggeluti ilmu kalam dan filsafat.
Mushara'ah al-Falasifah, bantahan terhadap filsafat.
Majlis fi al-khalaq wa al-amr, dalam bahasa Persia.
Bahts fi al-Jauhar al-Fard, penelitian filsafat.
Syubuhat Aristhu wa Baraqls wa Ibnu Sina, bantahan terhadap filsafat.

Tahun maut asy-Syahrastani tidak diketahui dengan tepat, para peneliti setuju bahwa kawasan maut asy-Syahrastani terletak di kota Syahrastan juga, namun terdapat perbedaan pendapat mengenai tahun kematiannya, adapun pendapat yang paling besar lengan berkuasa ialah pada tahun 548 H.

Dari banyak sekali sumber


Download

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel