Liberalisme
Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah akidah yang maknanya hanya sanggup diungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan nuansa-nuansa khusus. Kata-kata sifat yang paling populer di antaranya ialah liberalisme sosial atau politik dan liberalisme ekonomi (Barry, 2000: 568). Pada umumnya, orang menafsirkan pengertian liberalisme merujuk kepada kebebasan seluas-luasnya. Sehingga secara tradisional konsep tersebut menyatakan bahwa keberadaan individu mendahului masyarakat. Oleh sebab itu, bentuk-bentuk politik harus menghormati kenyataan ini dengan membuatkan perasaan aman, di mana individu bebas mengejar tujuan-tujuan pribadinya. Pandangan ini didasarkan pada keyakinan dalam pluralisme tujuan sehingga tidak seorang pun mempunyai hak istimewa, menuntut aturan dan negara demi melindungi kerangka institusional dan terjaminnya keadilan bagi semua orang.
John Locke* (1648) sanggup dikatakan sebagai aktivis liberalisme modern yang beropini bahwa pemerintah terikat secara aturan alamiah untuk melindungi hak-hak individu dan tidak tunduk pada aturan moral. Bahkan, lebih lanjut dalam liberalisme rakyat sanggup tidak patuh jikalau pemerintah melanggar batas-batas individualisme yang ditetapkan oleh moralitas. Perkembangan liberalisme, selanjutnya menerima imbas dari masa Pencerahan (Enlightment) Eropa, dalam masa ini jauh lebih rasional yang secara eksplisit mewajibkan seluruh tatanan sosial mengalami uji daypikir yang abstrak, tidak dicampuradukkan dengan pandangan tradisional.
Sejak Voltaire dan selanjutnya, liberalisme Revolusi Prancis yang mengalami pergeseran dari empirisme David Hume* dalam Adam Smith* (1776) yang mempunyai ciri khas dalam mengidentifikasi kebebasan dari pertumbuhan impulsif lembaga-lembaga pasar dan kerangka hukumnya. Bentuk liberalisme ini hanya sedikit memberi ruang bagi pemerintah, mengingat invisible hand dari sistem pertukaran telah dianggap bisa membangkitkan benda publik yang terlepas dari tindakan penonjolan diri dari pihak-pihak swasta.
Mungkin semenjak era ke-19, liberalisme mulai dihubungkan secara eksplisit dengan laissez faire dan utilitarianisme, serta dimensi-dimensi susila yang dikaitkan dengan upaya pencapaian kebahagiaan Jeremy Bentham dalam An Introduction to the Principles of Morals and Legislation (1789) dan John Stuart Mill dalam On Liberty (1859) yang menganggap dirinya sebagai utilitarian liberal.
Sedikit berbeda dengan awal era ke-20, konsep liberalisme mulai mengambil orientasi sosial dan negara dibebani kiprah untuk memenuhi persyaratan terciptanya kehidupan yang baik. Dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran L. T. Hobhouse (1911), akidah liberalisme Inggris mulai terkait dengan munculnya negara kesejahteraan. Begitu pun ahli-ahli teori intervensi ekonomi, menyerupai John Maynard Keynes dalam Essay in Persuasion (1936) sanggup mengklaim sebagai pendukung liberalisme, meskipun mereka menolak akidah liberal tradisional bahwa pasar bebas sanggup mengoreksi dirinya sendiri.
Pada saat-saat terakhir ini, liberalisme telah meninggalkan banyak utilitarisme, hal ini tampak terutama sebab kedekatannya dengan teori keadilan sosial John Rawls dalam Theory of Justice (1971) yang beropini bahwa keadilan ialah kebaikan utama dari masyarakat dan tuntutannya harus dipenuhi sebelum kondisi kesejahteraan ekonomi menjadi relevan dari kebijakan pemerintah.
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
2. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 1. Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 1. Perubahan Sosial (KTSP)
6. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
8. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
9. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.4 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
10. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.5 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
11. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.6 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
12. Materi Ujian Nasional Kompetensi Perubahan Sosial
John Locke* (1648) sanggup dikatakan sebagai aktivis liberalisme modern yang beropini bahwa pemerintah terikat secara aturan alamiah untuk melindungi hak-hak individu dan tidak tunduk pada aturan moral. Bahkan, lebih lanjut dalam liberalisme rakyat sanggup tidak patuh jikalau pemerintah melanggar batas-batas individualisme yang ditetapkan oleh moralitas. Perkembangan liberalisme, selanjutnya menerima imbas dari masa Pencerahan (Enlightment) Eropa, dalam masa ini jauh lebih rasional yang secara eksplisit mewajibkan seluruh tatanan sosial mengalami uji daypikir yang abstrak, tidak dicampuradukkan dengan pandangan tradisional.
Sejak Voltaire dan selanjutnya, liberalisme Revolusi Prancis yang mengalami pergeseran dari empirisme David Hume* dalam Adam Smith* (1776) yang mempunyai ciri khas dalam mengidentifikasi kebebasan dari pertumbuhan impulsif lembaga-lembaga pasar dan kerangka hukumnya. Bentuk liberalisme ini hanya sedikit memberi ruang bagi pemerintah, mengingat invisible hand dari sistem pertukaran telah dianggap bisa membangkitkan benda publik yang terlepas dari tindakan penonjolan diri dari pihak-pihak swasta.
Mungkin semenjak era ke-19, liberalisme mulai dihubungkan secara eksplisit dengan laissez faire dan utilitarianisme, serta dimensi-dimensi susila yang dikaitkan dengan upaya pencapaian kebahagiaan Jeremy Bentham dalam An Introduction to the Principles of Morals and Legislation (1789) dan John Stuart Mill dalam On Liberty (1859) yang menganggap dirinya sebagai utilitarian liberal.
Sedikit berbeda dengan awal era ke-20, konsep liberalisme mulai mengambil orientasi sosial dan negara dibebani kiprah untuk memenuhi persyaratan terciptanya kehidupan yang baik. Dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran L. T. Hobhouse (1911), akidah liberalisme Inggris mulai terkait dengan munculnya negara kesejahteraan. Begitu pun ahli-ahli teori intervensi ekonomi, menyerupai John Maynard Keynes dalam Essay in Persuasion (1936) sanggup mengklaim sebagai pendukung liberalisme, meskipun mereka menolak akidah liberal tradisional bahwa pasar bebas sanggup mengoreksi dirinya sendiri.
Pada saat-saat terakhir ini, liberalisme telah meninggalkan banyak utilitarisme, hal ini tampak terutama sebab kedekatannya dengan teori keadilan sosial John Rawls dalam Theory of Justice (1971) yang beropini bahwa keadilan ialah kebaikan utama dari masyarakat dan tuntutannya harus dipenuhi sebelum kondisi kesejahteraan ekonomi menjadi relevan dari kebijakan pemerintah.
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
2. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 1. Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 1. Perubahan Sosial (KTSP)
6. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
8. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
9. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.4 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
10. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.5 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
11. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.6 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
12. Materi Ujian Nasional Kompetensi Perubahan Sosial