Unsur-Unsur Masyarakat

Dalam konsep masyarakat, ada banyak sekali macam istilah untuk menyebutkan kesatuan-kesatuan khusus yang merupakan unsur dari masyarakat. Selain dari sebutan masyarakat, ada juga istilah-istilah lain yang mempunyai makna yang hampir sama dengan masyarakat. Istilah yang dimaksud ialah menyerupai kategori sosial, golongan sosial, komunitas, kelompok, dan perkumpulan. Aspek-aspek tersebut merupakan kesatuan sosial yang biasanya mengatakan ikatan psikologis, yakni kasih sayang yang bersahabat antara satu sama lain.

Definisi masyarakat ialah sekumpulan insan yang di dalamnya terjalin sebuah bentuk acara saling “bergaul” atau “saling berinteraksi”. Tidak sanggup disebut sebagai masyarakat kalau tidak ada acara bergaul dan berinteraksi yang dilakukan individu maupun kelompok dalam lingkungan kehidupan. Suatu kesatuan insan sanggup mempunyai prasarana sebagai upaya biar warganya sanggup saling berinteraksi, dan warga juga harus punya identitas yang membedakan dengan masyarakat lain. Menurut Munandar Soelaeman, kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa menyerupai adanya ungkapan-ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dan sebagainya (2008: 122). Kesatuan sosial merupakan verbal kehendak yang dimiliki oleh masing-masing individu yang kemudian terimplementasikan dalam bentuk mobilisasi, baik yang dilakukan secara sengaja atau tidak demi realisasi kepentingan tersebut. Dalam hal ini individu berada di bawah imbas suatu kesatuan sosial. Pada dasarnya, jiwa masyarakat tersebut merupakan sebuah potensi dalam rangka mendorong eksistensi kesatuan sosial. Potensi tersebut berasal dari unsur-unsur masyarakat, yang mencakup pranata*, status sosial*, dan peranan sosial*.


Pranata sebagai wahana berinteraksi insan berdasarkan contoh yang resmi, merupakan sistem norma khusus, di mana keberadaannya menata rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi keperluan khusus insan (Soelaeman, 2008: 122). Kemantapan unsur-unsur masyarakat mempengaruhi struktur sosial. Dalam hal ini struktur sosial digambarkan sebagai adanya molekul-molekul dalam susunan yang membentuk zat, yang terdiri atas bermacam susunan korelasi antarindividu dalam masyarakat. Maka terjadi integrasi masyarakat di mana tindakan individu dikendalikan, dan hanya akan tampak bila diabstraksikan secara induksi dari kenyataan hidup masyarakat yang konkret. Struktur sosial yang berperan dalam integrasi masyarakat, hidup eksklusif di belakang individu yang bergerak faktual berdasarkan polanya. Dalam menyelami latar belakang seluruh kehidupan masyarakat, dan sebagai kriteria dalam memilih batas-batas suatu masyarakat melalui abstraksi dari kehidupan korelasi (sistemnya) (Soelaeman, 2008:123).


Download


Sumber
Syarbaini, Syahrial dan Fatkhuri. 2016. Teori Sosiologi; Suatu Pengantar. Ghalia Indonesia. Jakarta.


Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Sosiologi sebagai Ilmu ihwal Masyarakat (KTSP)
2. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas X Bab 1.1 Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas X Bab 1.2 Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
5. Materi Ujian Nasional Kompetensi Teori dan Pengetahuan Sosiologi 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel