Materi Sosiologi Kelas Xii Kepingan 3.2 Ketimpangan Sosial Sebagai Imbas Perubahan Sosial Di Tengah Globalisasi (Kurikulum Revisi 2016)
Ketimpangan Sosial dalam Sejarah
Ketimpangan bukan hal yang baru. Ada banyak rujukan ketimpangan sosial dalam sejarah. Sebagai contoh, pembangunan pada zaman Romawi memakai para budak. Sistem feodal kepemilikan tanah pun hadir. Secara historis, ketimpangan terkait dengan kepemilikan tanah. Namun Revolusi Industri mengubah struktur masyarakat dan sumber penciptaan kekayaan. Sumber kekayaan tidak lagi pada kepemilikan tanah, tetapi pada kepemilikan alat-alat produksi pabrik.
Max Weber* mengambil perspektif ekonomi politik untuk menghasilkan analisis yang menggambarkan bahwa posisi sosial dari seseorang bergantung pada peluang hidupnya di pasar kerja. Weber juga berfokus pada analisis kekuasaan dan menyimpulkan bahwa prestise dan status sama pentingnya dalam membuat hierarki sosial.
Cara Sosiolog Mempelajari Ketimpangan Sosial
Kesenjangan sosial sanggup dilihat oleh sosiolog sebagai persoalan sosial yang meliputi tiga dimensi, yaitu kondisi struktural objektif, santunan ideologis, dan reformasi sosial. Kondisi struktural objektif terdiri atas hal-hal yang sanggup diukur secara objektif dan berkontribusi terhadap ketimpangan sosial. Dukungan ideologis meliputi hal-hal yang mendukung ketimpangan sosial yang terdapat di masyarakat. Dan reformasi sosial meliputi perlawanan terorganisasi, kelompok-kelompok perlawanan, dan gerakan-gerakan sosial.
Bentuk-Bentuk Ketimpangan Sosial
Menurut Andrinof Chaniago, paling tidak terdapat enam ketimpangan yang terjadi yaitu sebagai berikut (Syamsul Hadi, dkk, 2004)
1) Ketimpangan desa dan kota
2) Kesenjangan pembangunan diri insan Indonesia
3) Ketimpangan antargolongan sosial ekonomi yang diperlihatkan dengan semakin meningkatnya kesenjangan ekonomi antara golongan-golongan dalam masyarakat
4) Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta dengan ciri sebagian besar kepemilikan aset di Indonesia terkonsentrasi pada skala besar
5) Ketimpangan antarsektor ekonomi dengan ciri sebagian sektor, contohnya properti, menerima tempat yang istimewa
6) Ketimpangan antarwilayah dan subwilayah dengan konsentrasi ekonomi terpusat pada wilayah perkotaan, terutama ibu kota, sehingga kawasan hanya mendapatkan konsentrasi ekonomi yang sangat kecil.
Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
1) Faktor Struktural
Faktor struktural berkaitan erat dengan tata kelola yang merupakan kebijakan pemerintah dalam menangani masyarakat, baik yang bersifat legal formal maupun kebijakan-kebijakan dalam pelaksanaannya. Faktor struktural sanggup kita ibaratkan sebagai “jaringan listrik” yang berfungsi sebagai penyalur energi yang memberi aset ke masyarakat biar sanggup dioptimalkan energinya untuk pembangunan diri dan bangsa.
2) Faktor Kultural
Faktor kultural atau budaya masyarakat sanggup diibaratkan sebagai tenaga listrik atau energi pelopor kehidupan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan sifat atau huruf masyarakat dalam melaksanakan kehidupannya, apakah ia malas atau rajin, giat atau gampang menyerah, jujur atau menghalalkan banyak sekali cara, suka berkompetisi atau mendapatkan apa adanya, dan seterusnya. Kultur dalam hal ini berkaitan dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh suatu masyarakat.
B. Permasalahan Sosial Akibat Perubahan Sosial di Tingkat Lokal Disebabkan Globalisasi
Masalah Ketimpangan Sosial di Masyarakat
Membahas persoalan ketimpangan sosial kita harus melihat dahulu latar belakang terjadinya ketimpangan. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi ketimpangan sosial antara lain stratifikasi sosial*, sikap prejudice*, dan diskriminasi.
1) Stratifikasi Sosial*
Sistem stratifikasi yang sangat besar lengan berkuasa terhadap timbulnya ketimpangan sosial yaitu sistem stratifikasi tertutup yang tidak memberi peluang kepada anggota strata tertentu untuk berpindah ke strata lain. Selain itu, pada masyarakat yang menganut sistem kelas sosial di mana status orang ditentukan oleh keahlian yang dimilikinya, ini merupakan citra masyarakat yang demokratis, namun kenyataannya ketimpangan sosial tetap ada. Hal tersebut dikarenakan susukan yang dimiliki setiap kelas sosial berbeda.
2) Sikap Prejudice
Sikap prejudice* adalah sikap berdasarkan pada generalisasi yang tidak berdasarkan realitas dan cenderung subjektif. Sikap prejudice bisa diarahkan pada kelompok orang dari kelas sosial, jenis kelamin, umur, partai politik, ras, atau suku tertentu. Sikap prejudice sanggup menjurus pada sikap stereotip yaitu sikap mengkategorikan kelompok tertentu berdasarkan perasaan suka dan tidak suka, sikap prejudice juga bisa menjurus kepada sikap rasisme.
3) Diskriminasi
Diskriminasi juga menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi munculnya ketimpangan sosial di masyarakat. Adapun ketimpangan ini bermuara dari adanya ketidakadilan. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat apabila disebabkan oleh faktor ketidakadilan dalam pendistribusian hasil pembangunan, maka akan mengakibatkan rasa tidak puas terhadap pemerintah/pihak pengusaha swasta yang sanggup memicu adanya banyak sekali bentuk gerakan sosial mirip demonstrasi, class action, dan pergolakan daerah.
Akibat Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial mengakibatkan sejumlah akhir di antaranya.
1) Kriminalitas
Secara sosiologis, kriminalitas atau kejahatan yaitu suatu bentuk perbuatan atau tingkah laris yang merugikan korban juga sangat merugikan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto*, tindakan kriminal disebabkan oleh kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang menghasilkan perilaku-perilaku lainnya, mirip proses imitasi, persaingan, dan kontradiksi kebudayaan.
Penyebab munculnya tindakan kriminal juga sanggup dijelaskan melalui dua teori, yaitu teori asosiasi diferensial* dan teori ketegangan*. Dalam teori asosiasi diferensial, Edwin H. Sutherland* menggambarkan acara kriminal sebagai hasil sosialisasi nilai-nilai dari satu kelompok yang berbenturan dengan nilai-nilai kelompok yang lebih kuat. Adapun teori ketegangan berdasarkan Merton* yaitu penyimpangan yang paling mungkin terjadi saat ada ketidaksesuaian antara tujuan yang dianggap baik oleh masyarakat dan cara untuk memperolehnya.
2) Melemahnya Jiwa Wirausaha (Entrepreneurship)
Menurut Peggy A. Lambing dan Charles R. Kuehl, entrepreneurship* yaitu tindakan kreatif yang membangun suatu value dari suatu yang tidak ada dan merupakan proses untuk menangkap dan mewujudkan peluang terlepas dari sumber daya yang ada, serta membutuhkan keberanian untuk mengambil risiko yang telah diperhitungkan.
3) Monopoli
Monopoli berasal dari bahasa Latin, yaitu monos dan polein. Monos artinya ‘sendiri’, sedangkan polein berarti ‘menjual’. Jadi, secara bahasa, monopoli artinya ‘menjual sendiri’. Secara istilah monopoli yaitu suatu penguasaan pasar yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan atau tubuh untuk menguasai penawaran pasar (penjualan produk barang dan jasa di pasar) yang ditujukan kepada para pelanggannya.
4) Kemiskinan
Kemiskinan* yaitu keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan tidak bisa memanfaatkan tenaga baik mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Berikut pengertian kemiskinan berdasarkan hebat Klik di Sini.
Dimensi kemiskinan termanifestasi dalam bentuk kekurangan gizi, air bersih, perumahan sehat, pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Ciri kemiskinan secara umum yaitu sebagai berikut.
a) Angka kematian*
b) Tingkat kesehatan rendah
c) Pendidikan rata-rata rendah
d) Sikap yang sulit mendapatkan perubahan, dan
e) Mata pencaharian rendah dengan penguasaan teknologi yang rendah
Adapun berdasarkan Munandar (2011) masyarakat dikatakan miskin apabila mempunyai ciri-ciri berikut
a) Tidak mempunyai faktor produksi sendiri mirip tanah, modal, keterampilan, dan sebagainya
b) Tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, mirip untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha
c) Tingkat pendidikan rendah, tidak hingga simpulan sekolah dasar lantaran harus membantu orang renta mencari pelengkap penghasilan
d) Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas, berusaha melaksanakan apa saja
e) Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan
Secara umum kemiskinan dibedakan atas dua bentuk sebagai berikut
a) Kemiskinan yang bersifat kultural (alamiah), disebabkan oleh individu itu sendiri.
b) Kemiskinan yang bersifat struktural, sebagai akhir sistem dan struktur yang ada.
Kaitan dengan kebijakan pembangunan, berdasarkan Nasikun, persoalan kemiskinan yang disebabkan oleh ketimpangan antara desa dan kota merupakan implikasi taktik pembangunan yang bias kota. Perwujudannya bukan hanya dalam bentuk jumlah investasi pembangunan yang lebih banyak dicurahkan untuk pembangunan pada sektor perkotaan, tetapi lantaran seluruh instrumen dan prosedur kerjanya bias lebih menguntungkan kepentingan penduduk kota (Soetomo, 2008).
Adapun berdasarkan Dixon, dengan pendekatan ekonomi politik, kemiskinan dilihat sebagai akhir dari tidak meratanya penguasaan sumber daya dalam masyarakat. Dengan kata lain, sistem sosial ekonomi yang berlaku memungkinkan terkonsentrasinya kekuasaan dan sumber daya pada pihak tertentu. Kondisi ini sanggup terjadi pada skala nasional maupun internasional.
5) Kemerosotan Moral
Kemerosotan etika muncul sebagai akhir ketimpangan sosial tidak hanya dilakukan oleh kelompok yang kurang bisa saja tetapi kelompok masyarakat yang terpenuhi segala kebutuhannya atau bisa juga mengalami kemerosotan moral, hal ini dipicu oleh berkembangnya sikap individualistis dan materialistis.
6) Pencemaran Lingkungan Alam
Pencemaran lingkungan alam yaitu rusaknya tata lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia. Rusaknya lingkungan lantaran faktor alam secara alamiah alam akan memperbaikinya kembali. Namun, pencemaran lingkungan lantaran ulah insan sangat sulit diperbaiki apabila insan tidak cepat sadar untuk menghentikannya.
Berikutnya. Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta
Download
Lihat Juga
1. Video Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi (Youtube Chanel. https://youtu.be/wXNdmp-ASx8 ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
2. [Video] Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi Bagian (2) (Youtube Chanel. https://youtu.be/uYlQbG-LpiQ )
Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 2
Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
3. Prota, Prosem, KKM Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
4. Prosem Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi XII. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi)
Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Power Point Bag. 3
4. Video Penunjang
5. Materi Pengayaan Sosiologi. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Pengertian Ahli
1. Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Ahli
2. Pengertian Kemiskinan Menurut Ahli
Kamus
1. Kamus Sosiologi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Ketimpangan bukan hal yang baru. Ada banyak rujukan ketimpangan sosial dalam sejarah. Sebagai contoh, pembangunan pada zaman Romawi memakai para budak. Sistem feodal kepemilikan tanah pun hadir. Secara historis, ketimpangan terkait dengan kepemilikan tanah. Namun Revolusi Industri mengubah struktur masyarakat dan sumber penciptaan kekayaan. Sumber kekayaan tidak lagi pada kepemilikan tanah, tetapi pada kepemilikan alat-alat produksi pabrik.
Max Weber* mengambil perspektif ekonomi politik untuk menghasilkan analisis yang menggambarkan bahwa posisi sosial dari seseorang bergantung pada peluang hidupnya di pasar kerja. Weber juga berfokus pada analisis kekuasaan dan menyimpulkan bahwa prestise dan status sama pentingnya dalam membuat hierarki sosial.
Cara Sosiolog Mempelajari Ketimpangan Sosial
Kesenjangan sosial sanggup dilihat oleh sosiolog sebagai persoalan sosial yang meliputi tiga dimensi, yaitu kondisi struktural objektif, santunan ideologis, dan reformasi sosial. Kondisi struktural objektif terdiri atas hal-hal yang sanggup diukur secara objektif dan berkontribusi terhadap ketimpangan sosial. Dukungan ideologis meliputi hal-hal yang mendukung ketimpangan sosial yang terdapat di masyarakat. Dan reformasi sosial meliputi perlawanan terorganisasi, kelompok-kelompok perlawanan, dan gerakan-gerakan sosial.
Bentuk-Bentuk Ketimpangan Sosial
Menurut Andrinof Chaniago, paling tidak terdapat enam ketimpangan yang terjadi yaitu sebagai berikut (Syamsul Hadi, dkk, 2004)
1) Ketimpangan desa dan kota
2) Kesenjangan pembangunan diri insan Indonesia
3) Ketimpangan antargolongan sosial ekonomi yang diperlihatkan dengan semakin meningkatnya kesenjangan ekonomi antara golongan-golongan dalam masyarakat
4) Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta dengan ciri sebagian besar kepemilikan aset di Indonesia terkonsentrasi pada skala besar
5) Ketimpangan antarsektor ekonomi dengan ciri sebagian sektor, contohnya properti, menerima tempat yang istimewa
6) Ketimpangan antarwilayah dan subwilayah dengan konsentrasi ekonomi terpusat pada wilayah perkotaan, terutama ibu kota, sehingga kawasan hanya mendapatkan konsentrasi ekonomi yang sangat kecil.
Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
1) Faktor Struktural
Faktor struktural berkaitan erat dengan tata kelola yang merupakan kebijakan pemerintah dalam menangani masyarakat, baik yang bersifat legal formal maupun kebijakan-kebijakan dalam pelaksanaannya. Faktor struktural sanggup kita ibaratkan sebagai “jaringan listrik” yang berfungsi sebagai penyalur energi yang memberi aset ke masyarakat biar sanggup dioptimalkan energinya untuk pembangunan diri dan bangsa.
2) Faktor Kultural
Faktor kultural atau budaya masyarakat sanggup diibaratkan sebagai tenaga listrik atau energi pelopor kehidupan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan sifat atau huruf masyarakat dalam melaksanakan kehidupannya, apakah ia malas atau rajin, giat atau gampang menyerah, jujur atau menghalalkan banyak sekali cara, suka berkompetisi atau mendapatkan apa adanya, dan seterusnya. Kultur dalam hal ini berkaitan dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh suatu masyarakat.
B. Permasalahan Sosial Akibat Perubahan Sosial di Tingkat Lokal Disebabkan Globalisasi
Masalah Ketimpangan Sosial di Masyarakat
Membahas persoalan ketimpangan sosial kita harus melihat dahulu latar belakang terjadinya ketimpangan. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi ketimpangan sosial antara lain stratifikasi sosial*, sikap prejudice*, dan diskriminasi.
1) Stratifikasi Sosial*
Sistem stratifikasi yang sangat besar lengan berkuasa terhadap timbulnya ketimpangan sosial yaitu sistem stratifikasi tertutup yang tidak memberi peluang kepada anggota strata tertentu untuk berpindah ke strata lain. Selain itu, pada masyarakat yang menganut sistem kelas sosial di mana status orang ditentukan oleh keahlian yang dimilikinya, ini merupakan citra masyarakat yang demokratis, namun kenyataannya ketimpangan sosial tetap ada. Hal tersebut dikarenakan susukan yang dimiliki setiap kelas sosial berbeda.
2) Sikap Prejudice
Sikap prejudice* adalah sikap berdasarkan pada generalisasi yang tidak berdasarkan realitas dan cenderung subjektif. Sikap prejudice bisa diarahkan pada kelompok orang dari kelas sosial, jenis kelamin, umur, partai politik, ras, atau suku tertentu. Sikap prejudice sanggup menjurus pada sikap stereotip yaitu sikap mengkategorikan kelompok tertentu berdasarkan perasaan suka dan tidak suka, sikap prejudice juga bisa menjurus kepada sikap rasisme.
3) Diskriminasi
Diskriminasi juga menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi munculnya ketimpangan sosial di masyarakat. Adapun ketimpangan ini bermuara dari adanya ketidakadilan. Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat apabila disebabkan oleh faktor ketidakadilan dalam pendistribusian hasil pembangunan, maka akan mengakibatkan rasa tidak puas terhadap pemerintah/pihak pengusaha swasta yang sanggup memicu adanya banyak sekali bentuk gerakan sosial mirip demonstrasi, class action, dan pergolakan daerah.
Akibat Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial mengakibatkan sejumlah akhir di antaranya.
1) Kriminalitas
Secara sosiologis, kriminalitas atau kejahatan yaitu suatu bentuk perbuatan atau tingkah laris yang merugikan korban juga sangat merugikan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto*, tindakan kriminal disebabkan oleh kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang menghasilkan perilaku-perilaku lainnya, mirip proses imitasi, persaingan, dan kontradiksi kebudayaan.
Penyebab munculnya tindakan kriminal juga sanggup dijelaskan melalui dua teori, yaitu teori asosiasi diferensial* dan teori ketegangan*. Dalam teori asosiasi diferensial, Edwin H. Sutherland* menggambarkan acara kriminal sebagai hasil sosialisasi nilai-nilai dari satu kelompok yang berbenturan dengan nilai-nilai kelompok yang lebih kuat. Adapun teori ketegangan berdasarkan Merton* yaitu penyimpangan yang paling mungkin terjadi saat ada ketidaksesuaian antara tujuan yang dianggap baik oleh masyarakat dan cara untuk memperolehnya.
2) Melemahnya Jiwa Wirausaha (Entrepreneurship)
Menurut Peggy A. Lambing dan Charles R. Kuehl, entrepreneurship* yaitu tindakan kreatif yang membangun suatu value dari suatu yang tidak ada dan merupakan proses untuk menangkap dan mewujudkan peluang terlepas dari sumber daya yang ada, serta membutuhkan keberanian untuk mengambil risiko yang telah diperhitungkan.
3) Monopoli
Monopoli berasal dari bahasa Latin, yaitu monos dan polein. Monos artinya ‘sendiri’, sedangkan polein berarti ‘menjual’. Jadi, secara bahasa, monopoli artinya ‘menjual sendiri’. Secara istilah monopoli yaitu suatu penguasaan pasar yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan atau tubuh untuk menguasai penawaran pasar (penjualan produk barang dan jasa di pasar) yang ditujukan kepada para pelanggannya.
4) Kemiskinan
Kemiskinan* yaitu keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan tidak bisa memanfaatkan tenaga baik mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Berikut pengertian kemiskinan berdasarkan hebat Klik di Sini.
Dimensi kemiskinan termanifestasi dalam bentuk kekurangan gizi, air bersih, perumahan sehat, pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Ciri kemiskinan secara umum yaitu sebagai berikut.
a) Angka kematian*
b) Tingkat kesehatan rendah
c) Pendidikan rata-rata rendah
d) Sikap yang sulit mendapatkan perubahan, dan
e) Mata pencaharian rendah dengan penguasaan teknologi yang rendah
Adapun berdasarkan Munandar (2011) masyarakat dikatakan miskin apabila mempunyai ciri-ciri berikut
a) Tidak mempunyai faktor produksi sendiri mirip tanah, modal, keterampilan, dan sebagainya
b) Tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, mirip untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha
c) Tingkat pendidikan rendah, tidak hingga simpulan sekolah dasar lantaran harus membantu orang renta mencari pelengkap penghasilan
d) Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas, berusaha melaksanakan apa saja
e) Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan
Secara umum kemiskinan dibedakan atas dua bentuk sebagai berikut
a) Kemiskinan yang bersifat kultural (alamiah), disebabkan oleh individu itu sendiri.
b) Kemiskinan yang bersifat struktural, sebagai akhir sistem dan struktur yang ada.
Kaitan dengan kebijakan pembangunan, berdasarkan Nasikun, persoalan kemiskinan yang disebabkan oleh ketimpangan antara desa dan kota merupakan implikasi taktik pembangunan yang bias kota. Perwujudannya bukan hanya dalam bentuk jumlah investasi pembangunan yang lebih banyak dicurahkan untuk pembangunan pada sektor perkotaan, tetapi lantaran seluruh instrumen dan prosedur kerjanya bias lebih menguntungkan kepentingan penduduk kota (Soetomo, 2008).
Adapun berdasarkan Dixon, dengan pendekatan ekonomi politik, kemiskinan dilihat sebagai akhir dari tidak meratanya penguasaan sumber daya dalam masyarakat. Dengan kata lain, sistem sosial ekonomi yang berlaku memungkinkan terkonsentrasinya kekuasaan dan sumber daya pada pihak tertentu. Kondisi ini sanggup terjadi pada skala nasional maupun internasional.
5) Kemerosotan Moral
Kemerosotan etika muncul sebagai akhir ketimpangan sosial tidak hanya dilakukan oleh kelompok yang kurang bisa saja tetapi kelompok masyarakat yang terpenuhi segala kebutuhannya atau bisa juga mengalami kemerosotan moral, hal ini dipicu oleh berkembangnya sikap individualistis dan materialistis.
6) Pencemaran Lingkungan Alam
Pencemaran lingkungan alam yaitu rusaknya tata lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia. Rusaknya lingkungan lantaran faktor alam secara alamiah alam akan memperbaikinya kembali. Namun, pencemaran lingkungan lantaran ulah insan sangat sulit diperbaiki apabila insan tidak cepat sadar untuk menghentikannya.
Berikutnya. Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta
Download
Lihat Juga
1. Video Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi (Youtube Chanel. https://youtu.be/wXNdmp-ASx8 ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
2. [Video] Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi Bagian (2) (Youtube Chanel. https://youtu.be/uYlQbG-LpiQ )
Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 2
Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
3. Prota, Prosem, KKM Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
4. Prosem Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi XII. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi)
Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Power Point Bag. 3
4. Video Penunjang
5. Materi Pengayaan Sosiologi. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Pengertian Ahli
1. Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Ahli
2. Pengertian Kemiskinan Menurut Ahli
Kamus
1. Kamus Sosiologi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi