Materi Sosiologi Kelas Xii Cuilan 3.3 Ketimpangan Sosial Sebagai Efek Perubahan Sosial Di Tengah Globalisasi (Kurikulum Revisi 2016)
Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial
Perlu terlebih dahulu mengidentifikasi apa yang menjadikan timbulnya ketimpangan sosial apabila kita ingin mencari solusi. Langkah tersebut yaitu sebagai berikut.
1) Tentukan kasus yang akan dicari solusinya
2) Identifikasi faktor-faktor penyebab kasus itu timbul
3) Cari beberapa alternatif solusinya
4) Pilih yang paling penting yang harus diselesaikan dahulu dan kemudian lanjutkan ke solusi berikutnya
Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi ketimpangan sosial gotong royong sudah ada semenjak dahulu yang tertuang dalam undang-undang sebagai berikut
1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 1 dan Ayat 2
2) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 Ayat 1 dan Ayat 2
3) UU No. 39 Tahun 1999 ihwal Hak Asasi Manusia
4) UU No. 11 Tahun 2009 ihwal kesejahteraan sosial
Bank Dunia
Upaya-upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat antara lain
1) Investasi pada jaring pengaman untuk melindungi warga rentan
2) Ciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik untuk warga miskin
3) Ciptakan kondisi ekonomi yang tahan terhadap krisis dan lonjakan harga
4) Rancang kegiatan jaminan sosial yang bisa menurunkan tingkat ketimpangan
5) Meluncurkan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk orang yang terpinggirkan
6) Tingkatkan saluran terhadap makanan, saluran kesehatan, dan pendidikan untuk warga miskin
7) Pungut pajak dengan benar dan pastikan bahwa belanja pemerintah lebih berpihak pada orang miskin
BPPPD
Adapun berdasarkan Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPPD) Tahun 2014, upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial yaitu dengan cara melaksanakan pemerataan yang berkeadilan dengan memperlihatkan kesempatan yang sama kepada seluruh masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan dan menikmati hasil pembangunan (inclusiveness). Target utamanya yaitu masyarakat miskin, sehingga taktik yang diterapkan dalam pemerataan ini harus berpihak kepada masyarakat miskin. Upaya pemerataan tersebut yaitu sebagai berikut.
1) Pemberdayaan melalui peningkatan partisipasi dan ekspansi manfaat
2) Peningkatan saluran dan kualitas pendidikan dan kesehatan
Berikut upaya yang sanggup dilakukan:
a) Peningkatan saluran dan kualitas pelayanan kesehatan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
b) Peningkatan perbaikan gizi
c) Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
d) Pelaksanaan jaminan kesehatan
e) Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan
Sedangkan upaya untuk meningkatkan saluran dan kualitas pendidikan yang merata dan berkeadilan, maka pemerintah harus memastikan bahwa layanan pendidikan tersedia secara memadai, merata, sanggup diakses oleh seluruh masyarakat, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap masyarakat tanpa diskriminasi.
3) Pengentasan kemiskinan dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I)
Namun upaya tersebut mendapat beberapa hambatan sampai penurunan angka kemiskinan tidak begitu signifikan, di antaranya:
a) Persoalan kultural masyarakat yang menciptakan mereka sulit keluar dari bundar kemiskinan
b) Belum optimalnya program-program penanggulangan kemiskinan dalam menjangkau seluruh wilayah nusantara, terutama yang kondisi geografisnya sulit
c) Kebijakan ekonomi yang belum sepenuhnya memihak masyarakat miskin
d) Kondisi ekonomi yang besar lengan berkuasa besar terhadap kerentanan masyarakat terutama faktor pertumbuhan ekonomi dan inflasi
e) Berbagai akar duduk kasus kemiskinan yang tidak cukup menjadi perhatian dan prioritas bersama sebelum kemiskinan terlanjur menimpa masyarakat
C. Penguatan Posisi Komunitas Lokal dalam Merespons Perubahan Sosial Disebabkan Globalisasi
Andre Gunder Frank, salah satu aktivis teori ketergantungan, menyimpulkan bahwa keterbelakangan negara-negara dunia ketiga disebabkan oleh korelasi ketergantungan ekonomi kepada sistem kapitalis internasional. Negara-negara dunia ketiga pada umumnya yaitu bekas negara jajahan, warisan historis yang paling penting yang ditinggalkan para penjajah yaitu struktur ekonomi yang berfungsi mendukung ekonomi negara penjajahnya dan terhadap sistem kapitalis internasional pada umumnya. Jadi, keterbelakangan yang dialami negara dunia ketiga bukan kondisi asli, tetapi sengaja diciptakan oleh proses kapitalisme dalam rangka memperluas sistem ekonomi kapitalis dunia yang memerlukan materi mentah yang murah dan pangsa pasar besar yang rata-rata dimiliki oleh negara dunia ketiga.
Di dalam negara-negara dunia ketiga, contoh korelasi metropolis satelit juga terjadi lantaran surplus ekonomi di kawasan pedesaan diserap oleh kawasan perkotaan. Hal ini semua memberi bantuan pada komunitas lokal yang semakin tidak berdaya dan tidak mempunyai posisi tawar dalam melaksanakan peningkatan kualitas hidup masyarakatnya.
Melihat posisi komunitas lokal yang tidak mempunyai posisi tawar untuk melaksanakan perbaikan dalam rangka meningkatkan kemandirian dalam banyak sekali bidang menyerupai budaya, teknologi dan ekonomi, maka diharapkan suatu upaya mengurangi ketergantungan pada pihak luar dan menghapus penetrasi abnormal menuju pada penciptaan masyarakat madani yang mempunyai kedaulatan ekonomi dan politik sehingga bisa berkembang sendiri (self-sustaining-growth).
Upaya pemberdayaan sanggup dilakukan melalui tiga cara berikut.
1) Menciptakan kondisi yang aman yang bisa membuatkan potensi komunitas lokal
2) Memperkuat modal (potensi) sosial masyarakat demi meningkatkan mutu kehidupannya
3) Mencegah dan melindungi semoga kekuatan atau tingkat kehidupan masyarakat yang sudah rendah tidak semakin terpuruk, justru kehidupan harus lebih meningkat.
D. Menjalin Relasi Antarkomunitas Lokal untuk Memperkuat Posisi dalam Merespons Perubahan Sosial Disebabkan Globalisasi
Dalam menjalin relasi/hubungan antarkomunitas, pementingan ada pada tiga prinsip pengembangan masyarakat luas. Pertama, pementingan yang diarahkan pada fungsi kemandirian, termasuk sumber-sumber dan tenaga setempat, serta kemampuan administrasi lokal. Kedua, pementingan pada penyatuan masyarakat sebagai suatu kesatuan, ini terlihat dari adanya pembentukan organisasi-organisasi lokal yang termasuk di dalamnya lembaga-lembaga yang bertanggung jawab dalam mengurusi kegiatan. Ketiga, akidah umum mengenai situasi dan arah perubahan sosial serta masalah-masalah yang ditimbulkan.
Agar korelasi antarkomunitas lokal sanggup memperkuat posisi tawar, diharapkan hal berikut.
1) Membangun dan membuatkan jejaring sosial sebagai wahana pengembangan partisipasi dan aspirasi masyarakat.
2) Peranan pemerintah lokal sebagai fasilitator dalam pengembangan partisipasi dan aspirasi masyarakat.
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta
Download
Lihat Juga
1. Video Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi (Youtube Chanel. https://youtu.be/wXNdmp-ASx8 ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
2. [Video] Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi Bagian (3) (Youtube Chanel. https://youtu.be/CFY0wSys-PQ )
Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 2
Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
3. Prota, Prosem, KKM Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
4. Prosem Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi XII. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi)
Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Power Point Bag. 3
4. Video Penunjang
5. Materi Pengayaan Sosiologi. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Pengertian Ahli
1. Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Ahli
2. Pengertian Kemiskinan Menurut Ahli
Kamus
1. Kamus Sosiologi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Perlu terlebih dahulu mengidentifikasi apa yang menjadikan timbulnya ketimpangan sosial apabila kita ingin mencari solusi. Langkah tersebut yaitu sebagai berikut.
1) Tentukan kasus yang akan dicari solusinya
2) Identifikasi faktor-faktor penyebab kasus itu timbul
3) Cari beberapa alternatif solusinya
4) Pilih yang paling penting yang harus diselesaikan dahulu dan kemudian lanjutkan ke solusi berikutnya
Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi ketimpangan sosial gotong royong sudah ada semenjak dahulu yang tertuang dalam undang-undang sebagai berikut
1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 1 dan Ayat 2
2) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 Ayat 1 dan Ayat 2
3) UU No. 39 Tahun 1999 ihwal Hak Asasi Manusia
4) UU No. 11 Tahun 2009 ihwal kesejahteraan sosial
Bank Dunia
Upaya-upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat antara lain
1) Investasi pada jaring pengaman untuk melindungi warga rentan
2) Ciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik untuk warga miskin
3) Ciptakan kondisi ekonomi yang tahan terhadap krisis dan lonjakan harga
4) Rancang kegiatan jaminan sosial yang bisa menurunkan tingkat ketimpangan
5) Meluncurkan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk orang yang terpinggirkan
6) Tingkatkan saluran terhadap makanan, saluran kesehatan, dan pendidikan untuk warga miskin
7) Pungut pajak dengan benar dan pastikan bahwa belanja pemerintah lebih berpihak pada orang miskin
BPPPD
Adapun berdasarkan Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPPD) Tahun 2014, upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial yaitu dengan cara melaksanakan pemerataan yang berkeadilan dengan memperlihatkan kesempatan yang sama kepada seluruh masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan dan menikmati hasil pembangunan (inclusiveness). Target utamanya yaitu masyarakat miskin, sehingga taktik yang diterapkan dalam pemerataan ini harus berpihak kepada masyarakat miskin. Upaya pemerataan tersebut yaitu sebagai berikut.
1) Pemberdayaan melalui peningkatan partisipasi dan ekspansi manfaat
2) Peningkatan saluran dan kualitas pendidikan dan kesehatan
Berikut upaya yang sanggup dilakukan:
a) Peningkatan saluran dan kualitas pelayanan kesehatan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
b) Peningkatan perbaikan gizi
c) Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
d) Pelaksanaan jaminan kesehatan
e) Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan
Sedangkan upaya untuk meningkatkan saluran dan kualitas pendidikan yang merata dan berkeadilan, maka pemerintah harus memastikan bahwa layanan pendidikan tersedia secara memadai, merata, sanggup diakses oleh seluruh masyarakat, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap masyarakat tanpa diskriminasi.
3) Pengentasan kemiskinan dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I)
Namun upaya tersebut mendapat beberapa hambatan sampai penurunan angka kemiskinan tidak begitu signifikan, di antaranya:
a) Persoalan kultural masyarakat yang menciptakan mereka sulit keluar dari bundar kemiskinan
b) Belum optimalnya program-program penanggulangan kemiskinan dalam menjangkau seluruh wilayah nusantara, terutama yang kondisi geografisnya sulit
c) Kebijakan ekonomi yang belum sepenuhnya memihak masyarakat miskin
d) Kondisi ekonomi yang besar lengan berkuasa besar terhadap kerentanan masyarakat terutama faktor pertumbuhan ekonomi dan inflasi
e) Berbagai akar duduk kasus kemiskinan yang tidak cukup menjadi perhatian dan prioritas bersama sebelum kemiskinan terlanjur menimpa masyarakat
C. Penguatan Posisi Komunitas Lokal dalam Merespons Perubahan Sosial Disebabkan Globalisasi
Andre Gunder Frank, salah satu aktivis teori ketergantungan, menyimpulkan bahwa keterbelakangan negara-negara dunia ketiga disebabkan oleh korelasi ketergantungan ekonomi kepada sistem kapitalis internasional. Negara-negara dunia ketiga pada umumnya yaitu bekas negara jajahan, warisan historis yang paling penting yang ditinggalkan para penjajah yaitu struktur ekonomi yang berfungsi mendukung ekonomi negara penjajahnya dan terhadap sistem kapitalis internasional pada umumnya. Jadi, keterbelakangan yang dialami negara dunia ketiga bukan kondisi asli, tetapi sengaja diciptakan oleh proses kapitalisme dalam rangka memperluas sistem ekonomi kapitalis dunia yang memerlukan materi mentah yang murah dan pangsa pasar besar yang rata-rata dimiliki oleh negara dunia ketiga.
Di dalam negara-negara dunia ketiga, contoh korelasi metropolis satelit juga terjadi lantaran surplus ekonomi di kawasan pedesaan diserap oleh kawasan perkotaan. Hal ini semua memberi bantuan pada komunitas lokal yang semakin tidak berdaya dan tidak mempunyai posisi tawar dalam melaksanakan peningkatan kualitas hidup masyarakatnya.
Melihat posisi komunitas lokal yang tidak mempunyai posisi tawar untuk melaksanakan perbaikan dalam rangka meningkatkan kemandirian dalam banyak sekali bidang menyerupai budaya, teknologi dan ekonomi, maka diharapkan suatu upaya mengurangi ketergantungan pada pihak luar dan menghapus penetrasi abnormal menuju pada penciptaan masyarakat madani yang mempunyai kedaulatan ekonomi dan politik sehingga bisa berkembang sendiri (self-sustaining-growth).
Upaya pemberdayaan sanggup dilakukan melalui tiga cara berikut.
1) Menciptakan kondisi yang aman yang bisa membuatkan potensi komunitas lokal
2) Memperkuat modal (potensi) sosial masyarakat demi meningkatkan mutu kehidupannya
3) Mencegah dan melindungi semoga kekuatan atau tingkat kehidupan masyarakat yang sudah rendah tidak semakin terpuruk, justru kehidupan harus lebih meningkat.
D. Menjalin Relasi Antarkomunitas Lokal untuk Memperkuat Posisi dalam Merespons Perubahan Sosial Disebabkan Globalisasi
Dalam menjalin relasi/hubungan antarkomunitas, pementingan ada pada tiga prinsip pengembangan masyarakat luas. Pertama, pementingan yang diarahkan pada fungsi kemandirian, termasuk sumber-sumber dan tenaga setempat, serta kemampuan administrasi lokal. Kedua, pementingan pada penyatuan masyarakat sebagai suatu kesatuan, ini terlihat dari adanya pembentukan organisasi-organisasi lokal yang termasuk di dalamnya lembaga-lembaga yang bertanggung jawab dalam mengurusi kegiatan. Ketiga, akidah umum mengenai situasi dan arah perubahan sosial serta masalah-masalah yang ditimbulkan.
Agar korelasi antarkomunitas lokal sanggup memperkuat posisi tawar, diharapkan hal berikut.
1) Membangun dan membuatkan jejaring sosial sebagai wahana pengembangan partisipasi dan aspirasi masyarakat.
2) Peranan pemerintah lokal sebagai fasilitator dalam pengembangan partisipasi dan aspirasi masyarakat.
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta
Download
Lihat Juga
1. Video Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi (Youtube Chanel. https://youtu.be/wXNdmp-ASx8 ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
2. [Video] Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi Bagian (3) (Youtube Chanel. https://youtu.be/CFY0wSys-PQ )
Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 2
Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
3. Prota, Prosem, KKM Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
4. Prosem Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi XII. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi)
Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Power Point Bag. 3
4. Video Penunjang
5. Materi Pengayaan Sosiologi. Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Pengertian Ahli
1. Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Ahli
2. Pengertian Kemiskinan Menurut Ahli
Kamus
1. Kamus Sosiologi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi