Erving Goffman. Analisis Dramaturgis

Erving Goffman* (1922-1982) sering diangggap sebagai pemikir utama terakhir yang terkait dengan fatwa Chicago yang orisinil (Scheff, 2006; Smith, 2006; Travers, 1992; Tseelon, 1992); Fine dan Manning (2000) melihat ia sebagai sosiolog Amerika era kedua puluh yang paling berpengaruh. Di antara 1950-1970-an, Goffman* menerbitkan serangkaian buku dan esai yang melahirkan analisis dramaturgis sebagai suatu varian interaksionisme simbolik. Meskipun Goffman mengalihkan perhatiannya pada tahun-tahun itu, ia tetap dikenal alasannya yaitu teori dramaturgisnya (Alieva, 2008; P. Manning, 2005a, 2007).

Pernyataan Goffman* yang paling dikenal mengenai teori dramaturgisnya, Presentation of Self in Everyday Life*, diterbitkan pada 1959. Secara sederhana sanggup dikatakan, Goffman melihat banyak persamaan di antara pertunjukan teatrikal dan jenis-jenis “tindakan” yang kita lakukan di dalam perbuatan-perbuatan dan interaksi-interaksi kita sehari-hari. Interaksi dilihat sangat rapuh, dipelihara oleh pertunjukkan sosial. Pertunjukkan yang jelek atau kekacauan dilihat sebagai bahaya besar bagi interaksi sosial persis menyerupai pertunjukan-pertunjukan teatrikal.


Goffman* melangkah sangat jauh dalam analoginya antara panggung dan interaksi sosial. Di dalam semua interaksi sosial ada suatu area depan, yang sejajar dengan panggung bab depan di dalam pertunjukan teatrikal. Para bintang film baik di atas panggung maupun di dalam kehidupan sosial dianggap tertarik pada penampilan-penampilan, pakaian kostum, dan penggunaan alat-alat pentas. Selanjutnya, di atas panggung maupun di dalam kehidupan sosial ada suatu area belakang, suatu daerah istirahat para bintang film untuk mempersiapkan diri bagi pertunjukan mereka. Di bab belakang panggung atau daerah istirahat, di dalam terminologi teater, para bintang film sanggup menanggalkan peran-peran dan menjadi dirinya sendiri.

Analisis dramaturgisnya jelaslah konsisten dengan akar-akar interaksionis-simboliknya. Analisis itu berfokus pada para aktor, tindakan, dan interaksi. Bekerja di dalam arena yang sama menyerupai interaksionisme simbolik tradisional, Goffman* menemukan suatu kiasan yang cemerlang di dalam teater untuk memancarkan cahaya gres pada proses-proses sosial berskala kecil (P. Manning, 1991, 1992).


Download di Sini


Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Baca Juga
1. Erving Goffman. Biografi
2. Erving Goffman. The Presentation of Self in Everyday Life
3. The Mirror On The Wall: Gambaran Realitas yang Terdistorsi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel