Protagoras. Seni Berdebat

Karangan lain berjudul Antilogiai (“Pendirian-pendirian yang bertentangan”). Dalam karya ini Protagoras mengemukakan anggapan yang tentu ada hubungannya dengan relativisme yang diuraikan di atas. Dan anggapan ini sesuai dengan keaktifan khusus kaum Sofis, alasannya yakni kita sudah melihat bahwa mereka terutama ulet dalam bidang kemahiran berbahasa. Suatu fragmen disimpan yang barangkali merupakan kalimat pertama dari karya tersebut: “Tentang semua hal terdapat dua pendirian yang bertentangan”. Boleh diandaikan bahwa perkataan ini menyatakan gagasan pokok karya ini. Kalau benar tidaknya sesuatu tergantung pada manusia, harus disimpulkan bahwa satu pendirian tidak lebih benar daripada kebalikannya.
Ini memiliki konsekuensi besar untuk spesialis berpidato.  Tergantung pada kepandaiannya apakah ia akan berhasil meyakinkan para pendengarnya mengenai kebenaran suatu pendirian yang sepintas kemudian rupanya tidak begitu sah. Dari alasannya yakni itu perlu suatu latihan yang memungkinkan orang “membuat argumen yang paling lemah menjadi yang paling kuat”.

Para musuh kaum Sofis telah menafsirkan gagasan ini dalam arti moral. Mereka memberi kesan seolah-olah berdasarkan Protagoras perbuatan yang sama serentak sanggup dicela dan serentak juga dipuji, sehingga sesuatu yang baik dijadikan sesuatu yang jelek dan sebaliknya. Dengan demikian seni berdebat menjadi alat yang cocok sekali untuk penjahat-penjahat. Tetapi tidak ada alasan apa pun untuk menyangka bahwa maksud Protagoras memang begitu. Oleh tradisi Yunani disampaikan kesaksian bahwa Protagoras memiliki watak yang luhur dan dihormati oleh umum. 


Download di Sini


Sumber

Bertens, K. 1999. Sejarah Filsafat Yunani. Kanisius. Yogyakarta

Baca Juga
1. Protagoras. Biografi dan Karya
2. Protagoras. Ajaran wacana Pengenalan
3. Protagoras. Ajaran wacana Negara
4. Protagoras. Ajaran wacana Dewa-Dewa

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel