Ekonomi Politis. Ihwal Marxian

Materialisme Marx dan fokus berikutnya pada sektor ekonomi mengantar ia secara agak masuk akal kepada karya sekelompok pakar ekonomi politis (contohnya, Adam Smith dan David Ricardo) (Howard dan King, 2005). Marx* sangat tertarik pada sejumlah pendirian mereka. Dia memuji premis dasar mereka bahwa tenaga kerja yakni sumber semua kekayaan. Hal itu alhasil membawa Marx* pada teori nilai kerja, di mana ia berargumen bahwa laba kaum kapitalis didasarkan pada eksploitasi tenaga kerja. Kaum kapitalis melaksanakan tipuan dengan agak sederhana dengan membayar pekerja kurang dari yang sepantasnya mereka terima, alasannya yakni mereka mendapatkan bayaran yang kurang dibandingkan nilai yang benar-benar mereka hasilkan di dalam suatu periode kerja. Nilai surplus tersebut, yang disimpan dan ditanamkan kembali oleh kaum kapitalis, yakni dasar bagi seluruh sistem kapitalis. Sistem kapitalis bertumbuh terus menerus meningkatkan level eksploitasi kepada pekerja (dan dengan demikian jumlah nilai surplus) dan menanamkan keuntungan-keuntungan untuk ekspansi sistem itu.


Marx* juga dipengaruhi oleh citra para pakar ekonomi politis mengenai kengerian sistem kapitalis dan eksploitasi pekerja. Akan tetapi, sementara mereka melukiskan keburukan-keburukan sistem kapitalisme, Marx mengkritik pada pakar ekonomi politis alasannya yakni melihat keburukan-keburukan itu sebagai komponen-komponen kapitalisme yang tidak terelakkan. Marx* menyesalkan penerimaan mereka yang umum atas kapitalisme dan cara mereka mendesak insan untuk bekerja demi keberhasilan ekonomi di dalam sistem itu. Dia juga kritis terhadap para pakar tersebut alasannya yakni gagal melihat konflik alami antara kaum kapitalis dan buruh dan alasannya yakni menyangkal perlunya suatu perubahan radikal di dalam tatanan ekonomis. Ekonomi konservatif yang demikian sulit diterima Marx* alasannya yakni komitmennya pada perubahan radikal dari kapitalisme menuju sosialisme.


Download di Sini


Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel