Emile Durkheim. Fakta-Fakta Sosial

Durkheim* menyebarkan konsepsinya yang khas mengenai problem pokok sosiologi dan lalu mengujinya di dalam studi empiris. Di dalam The Rules of Sociological Method (1895/1982), Durkheim berargumen bahwa mempelajari apa yang disebut fakta-fakta sosial yaitu kiprah istimewa sosiologi (Nielsen, 2005a, 2007a). Dia memahami fakta-fakta sosial sebagai kekuatan-kekuatan (Takla dan Pope, 1985) dan struktur-struktur yang bersifat eksternal bagi, dan memaksa kepada, individu. Studi wacana struktur-struktur yang berskala besar dan kekuatan-kekuatan itu—misalnya, aturan terlembaga dan kepercayaan-kepercayaan susila yang dianut bersama—dan dampaknya terhadap insan diminati oleh banyak teoritisi sosiologis belakangan (contohnya, Parson*). Di dalam Suicide (1897/1951), Durkheim* memberi alasan bahwa kalau ia sanggup menghubungkan sikap seorang individu menyerupai bunuh diri dengan sebab-sebab sosial (fakta sosial), ia akan menghasilkan alasan yang meyakinkan akan pentingnya disiplin sosiologi. Akan tetapi, Durkheim* tidak menyidik mengapa individu A atau B melaksanakan bunuh diri; melainkan ia lebih berminat pada sebab-sebab perbedaan di dalam angka bunuh diri di kalangan kelompok-kelompok, wilayah-wilayah, negeri-negeri, dan kategori-kategori orang yang berbeda (misalnya, kawin dan lajang). Argumen dasarnya yaitu bahwa sifat dasar, dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam fakta-fakta sosiallah yang menimbulkan perbedaan-perbedaan di dalam angka bunuh diri. Misalnya, perang atau depresi ekonomi akan membuat suatu suasana hati depresi kolektif yang pada gilirannya akan meningkatkan angka bunuh diri. Topik tersebut telah dibahas pada postingan sebelumnya, tetapi poin terpenting ialah Durkheim* menyebarkan suatu pandangan yang khas mengenai sosiologi dan berusaha untuk mengatakan kegunaannya di dalam studi ilmiah mengenai bunuh diri.

Di dalam The Rules of Sociological Method (1895/1982), Durkheim membedakan antara dua tipe fakta-fakta sosial—material dan nonmaterial. Meskipun ia membicarakan keduanya di dalam rangkaian karyanya, fokus utamanya ialah pada fakta-fakta sosial nonmaterial (misalnya, birokrasi, hukum). Minat kepada fakta-fakta sosial nonmaterial itu sudah terang di dalam karya utamanya yang paling awal, The Division of Labor in Society (1893/1964). Di buku tersebut fokus perhatiannya ialah analisa komparatif terhadap hal yang mempersatukan masyarakat di dalam kasus-kasus primitif dan modern. Dia menyimpulkan bahwa masyarakat-masyarakat yang lebih awal dipersatukan bersama terutama oleh fakta-fakta sosial nonmaterial, secara khusus, suatu moralitas yang dianut bersama dengan kuat, atau apa yang ia sebut suatu nurani kolektif yang kuat. Namun, lantaran kompleksitas masyarakat modern, ada kemunduran dalam kekuatan nurani kolektif. Ikatan primer di dalam dunia modern ialah pembagian kerja yang ruwet, yang mengikat seseorang kepada orang lain di dalam hubungan-hubungan ketergantungan.

Akan tetapi, Durkheim* merasa bahwa pembagian kerja modern membawa serta beberapa “patologi”; dengan kata lain, pembagian kerja modern merupakan suatu metode penyatuan masyarakat yang tidak memadai. Karena sosiologi konservatifnya, Durkheim tidak merasa memerlukan revolusi untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Lebih tepatnya ia menganjurkan suatu varietas pembaruan-pembaruan yang sanggup “memperbaiki” sistem modern dan menjaganya tetap berfungsi. Meskipun ia menyadari tidak adanya jalan kembali ke zaman saat nurani kolektif masih kuat, ia benar-benar merasa bahwa moralitas bersama sanggup diperkuat di masyarakat modern dan bahwa dengan demikian orang sanggup menangani dengan lebih baik patologi-patologi yang sedang dialami.

Download di Sini


Sumber:
Ritzer, George. "Teori Sosiologi". 2012. Pustaka Pelajar. Yogyakarta


Baca Juga
1. Emile Durkheim. Biografi
2. Emile Durkheim. Teori Agama--Yang Sakral dan Yang Profan
3. Emile Durkheim. Tipe-Tipe Fakta Sosial Non-Material
4. Emile Durkheim. Masyarakat Normal dan Patologis
5. Emile Durkheim. Suicide
6. Emile Durkheim. Agama
7. Emile Durkheim. Fakta-Fakta Sosial Material dan Non-Material
8. Emile Durkheim. Sekilas Pemikiran
9. Emile Durkheim. The Division of Labor in Society 
10. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
11. Emile Durkheim. Hukum Represif dan Restitutif
12. Emile Durkheim. Solidaritas Mekanis dan Organis
13. Pokok Bahasan Sosiologi
14. Emile Durkheim. Anomie Theory (Teori Anomi)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel