Robert K. Merton. Anomie Theory (Teori Anomi)

Konsep teori anomie yang dikemukakan oleh Robert K. Merton* ialah teori ketegangan, menurutnya kejahatan muncul apabila individu tidak sanggup mencapai tujuannya melalui saluran-saluran legal. Individu menjadi frustrasi dan mencoba mencapai tujuan melalui saluran-saluran yang ilegal atau menarik diri dari pergaulan sosial alasannya kemarahannya (Agnew, 1991:273).

Menurut Merton*, kesuksesan negara selalu diukur dari kemampuan masyarakat dalam mencapai penghidupan dan kepemilikan material alasannya negara telah menawarkan kesempatan dan perlakuan secara adil dan merata pada seluruh warga negara sehingga masyarakat sanggup mempunyai kehidupan yang layak, menyerupai rumah yang nyaman, mempunyai stratifikasi sosial yang tinggi. Kenyataannya tidak semua anggota masyarakat mencapai cita-cita negara sehingga terjadinya keputusasaan dan anomie.

Kelompok anomie akan menolak nilai-nilai tradisional melalui saluran-saluran ilegal alasannya mereka tidak sanggup memakai cara-cara legal sehingga terjadi kejahatan. Hal itu terjadi alasannya mereka tidak memperoleh sarana dan kesempatan untuk mencapai tujuan budaya berdasarkan kelas dan kedudukan sosial. Ketidakmerataan penyebaran sarana dan kesempatan belum sanggup dikatakan cukup untuk munculnya keadaan frustrasi.

Keadaan frustrasi akan timbul bila seseorang tidak memperoleh sarana dan kesempatan dalam mencapai tujuan budaya terutama pada kelompok masyarakat yang mencanangkan “kesempatan yang sama bagi semua warga untuk mencapai tujuan budaya”. Kebudayaan dari masyarakat menekankan pada tujuan yang bersifat material. Biasanya dalam suatu masyarakat mengharapkan semua anggotanya patuh kepada struktur kelas dan di setiap kelas mempunyai aspirasi sendiri yang sesuai dengan budaya mereka sehingga frustrasi mustahil terjadi.

Menurut Merton*, ketidakselarasan yang mencolok sanggup menjadikan frustrasi di kalangan masyarakat tertentu dan alhasil ikatan yang berpengaruh di antara kelompok menjadi terlepas terutama pada tujuan budaya dan cara-cara yang telah melembaga di dalam kebudayaan tersebut. Keadaan demikian dinamakan anomie, alasannya anggota masyarakat akan menuntaskan dilema mereka dengan cara-cara yang menyimpang dari norma-norma yang telah berlaku selama ini.

Di dalam teori anomie yang dikemukakan oleh Robert K. Merton* terdapat lima macam cara penyesuaian yaitu:


1) Konformitas, ialah keadaan di mana individu atau warga masyarakat mendapatkan tujuan-tujuan kebudayaan dari suatu masyarakat dan cara-cara yang telah melembaga dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
2) Inovasi, ialah keadaan di mana individu atau anggota masyarakat mendapatkan tujuan kebudayaan masyarakat tetapi di dalam hal untuk mencapai tujuannya mereka tidak memakai cara-cara sebagaimana yang telah melembaga tetapi memakai cara-cara lain yang tidak legal.
3) Ritualisme, ialah keadaan di mana individu atau anggota masyarakat menolak tujuan kebudayaan masyarakat, tetapi tetap mempertahankan cara-cara yang telah melembaga dan diterima oleh seluruh masyarakat untuk mencapai tujuan lain yang berbeda dengan apa yang telah ditetapkan oleh masyarakat.
4) Penarikan diri/retreatism, ialah suatu keadaan di mana individu atau anggota masyarakat menolak baik tujuan kebudayaan masyarakat maupun cara-cara yang telah melembaga dan tersedia di dalam masyarakat.
5) Pemberontakan/rebellion, ialah suatu keadaan di mana individu atau anggota masyarakat menolak baik tujuan kebudayaan masyarakat maupun cara-cara yang telah melembaga dan tersedia di dalam masyarakat bahkan bermaksud untuk mengubahnya.

A Typology of modes of Individual Adaptation by Robert K. Merton*

Bentuk-bentuk penyesuaian atau penyesuaian yang terdapat pada kotak nomor 2, 3, 4, dan 5 merupakan bentuk penyesuaian diri yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Untuk lebih lengkapnya perihal biografi Robert K. Merton* dan teori-teorinya Klik di Sini

Sumber
Dari aneka macam sumber

Baca Juga


Download

Baca Juga
1. Robert K. Merton. Biografi, Pemikiran, dan Karya
2. Robert K. Merton. Fungsionalisme Struktural
3. Robert K. Merton. Paradigma Analisa Fungsional
4. Robert K. Merton. Anomie Theory (Teori Anomi)
5. Fungsionalisme Struktural
6. Teori-Teori Perilaku Menyimpang
7. Membership Group dan Reference Group

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel