Kamus Sosiologi, Huruf O
Ob-
Objek: Lihat objek sosiologi.
Objek formal sosiologi: Objek yang ditekankan pada kekerabatan antarmanusia serta proses yang timbul dari kekerabatan insan di dalam masyarakat. Objek formal sosiologi ditekankan pada insan sebagai makhluk sosial atau masyarakat.
Objek material sosiologi: Kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses kekerabatan antarmanusia yang memengaruhi kesatuan hidup insan itu sendiri.
Objek penelitian ilmu sosial: Manusia dan fenomena-fenomena/gejala-gejala sosial. Materi dari ilmu sosial antara lain buah karya manusia, barang-barang peninggalan sejarah, tingkah laku, perbuatan insan dalam macam-macam ekspresi, dan hasil kebudayaan yang seluruhnya dipikirkan secara sistematis dan diciptakan oleh penalaran manusia. Contohnya, yaitu penelitian ihwal kenakalan remaja, kemiskinan, lingkungan kumuh, dan penyimpangan seksual.
Objek penelitian sosiologi: Lihat objek sosiologi.
Objek sosiologi: Masyarakat yang dilihat dari sudut kekerabatan antarmanusia dan proses yang timbul jawaban kekerabatan insan dalam masyarakat.
Objek studi sosiologi: Lihat objek sosiologi.
Objektif: Kebenaran yang dihasilkan suatu ilmu merupakan kebenaran pengetahuan yang jujur, apa adanya sesuai dengan kenyataan objektif, serta tidak tergantung pada suasana hati, prasangka, atau pertimbangan nilai pribadi. Objek dan metode ilmu tersebut sanggup dipelajari dan diikuti secara umum. Kebenaran itu sanggup diselidiki dan dibenarkan oleh hebat lain dalam bidang ilmu tersebut melalui pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
Objektivasi: Proses meneruskan pengetahuan latar belakang tersebut kepada generasi berikutnya secara objektif.
Objektivitas: Sikap tidak terpengaruh oleh pendapat dan pertimbangan langsung atau golongan tertentu.
Observasi atau pengamatan: Aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud mencicipi dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Ilmu pengetahuan biologi dan astronomi mempunyai dasar sejarah dalam pengamatan oleh amatir. Di dalam penelitian, observasi sanggup dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara. Cara observasi yang paling efektif yaitu melengkapinya dengan pemikiran observasi/pedoman pengamatan menyerupai format atau blangko pengamatan. Format yang disusun berisi item-item ihwal peristiwa atau tingkah laris yang digambarkan akan terjadi. Setelah itu, peneliti sebagai seorang pengamat tinggal memperlihatkan tanda cek pada kolom yang dikehendaki pada format tersebut.
Observasi lapangan: Pengamatan terhadap sikap insan dalam keadaan alamiah.
Observasi partisipan: Penelitian yang memakai cara pengamatan terlihat dengan objek kajiannya.
Observees: Objek yang diamati.
Observer: Peneliti atau pengamat; orang yang diamati.
Og-
Ogung sabangunan: Musik tradisional tabiat suku bangsa Batak yang berupa seperangkat instrumen. Alat musik tersebut terdiri atas empat buah gendang (ogung), enam buah tagaining, sejenis gamelan Batak, lima buah berukuran besar dan sebuah berukuran kecil, satu buah sarune, sejenis alat tiup, dan sebuah hesek. Seperangkat alat musik tersebut dimainkan secara serentak dan teratur sesuai dengan birama yang telah ditentukan, sehingga menghasilkan alat musik yang indah dan khas. Alat musik tersebut dimainkan untuk mengiringi Tari Tor-Tor.
Ok-
Oktaf: Jarak antara nada dasar dan nada atasnya yang pertama. Oktaf terdiri dari tujuh tangga nada, lima nada utuh dan dua nada tengahan, diberi nama tangga nada A hingga dengan G.
Ol-
Oligarki: Sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas. Pembedaan lapisan pada masyarakat dengan tipe oligarki ini ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut, terutama pada kesempatan yang diberikan kepada seluruh warga untuk memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu. Pada piramida kekuasaan tipe oligarki, kelas menengah merupakan warga yang paling banyak jumlahnya. Hal itu terjadi sebab industri, perdagangan, dan keuangan memegang peranan yang lebih penting. Kesempatan untuk naik tingkat lapisan pada masyarakat dengan tipe oligarki bermacam-macam. Bahkan anggota masyarakat pada kelas menengah mempunyai kesempatan untuk menjadi penguasa. Tipe oligarki ditemukan pada masyarakat feodal yang telah berkembang.
On-
Onomasiologis: Perbedaan istilah di beberapa daerah. Misalnya, istilah menghadiri kenduri di beberapa kawasan pemakai bahasa Sunda tertentu ada yang disebut ondangan, kondangan, atau kaodangan, sedangkan di beberapa tempat lainnya disebut nyambungan.
Ontologi: Salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang mempunyai pandangan yang bersifat ontologis dikenal menyerupai Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada masanya, kebanyakan orang belum membedakan antara penampakan dengan kenyataan. Thales dikenal sebagai filusuf yang pernah hingga pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri).
Op-
Open social stratification: Lihat stratifikasi sosial terbuka.
Open stratification: Lihat stratifikasi sosial terbuka.
Operasional: Pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan.
Operative institutions: Lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh, forum industri.
Opini: Pernyataan sikap yang sangat spesifik atau sikap dalam artian yang sempit. Opini sangat situasional dan dibuat dari sikap yang sudah mapan.
Opini publik: Pendapat kelompok masyarakat atau sintesa dari pendapat dan diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang mempunyai kaitan kepentingan. Agregat dari sikap dan iktikad ini biasanya dianut oleh populasi orang dewasa. Dalam memilih opini publik, yang dihitung bukanlah jumlah mayoritasnya (numerical majority) namun lebih banyak didominasi yang efektif (effective majority). Subjek opini publik yaitu persoalan gres yang kontroversial di mana unsur-unsur opini publik adalah: pernyataan yang kontroversial, mengenai suatu hal yang bertentangan, dan reaksi pertama/gagasan baru.
OPM: Organisasi Papua Merdeka. Sebuah organisasi separatisme yang menentang pemerintahan yang sah dengan gerakan makarnya dan berada di wilayah Papua Barat. Sebelum kala reformasi, provinsi yang kini terdiri atas Papua dan Papua Barat ini disebut dengan nama Irian Jaya. OPM ditengarai sering melaksanakan agresi kekerasan dan melaksanakan penyerangan bersenjata terhadap warga sipil termasuk Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia di banyak sekali wilayah Papua untuk membuat ketidakstabilan. Pemerintah menurunkan Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia untuk melaksanakan penumpasan terhadap gerombolan OPM yang sudah sangat meresahkan warga.
Oposisi: Kelompok politik terorganisasi yang memperlihatkan pandangan yang berbeda dengan pemerintah.
Optimistik: Sikap dan perasaan yang selalu percaya akan diperoleh hasil yang lebih baik, atau mengharapkan adanya hari esok yang lebih baik dari hari sekarang.
Or-
Ora ilok (Jawa): Kontrol sosial masyarakat Jawa untuk tidak melaksanakan hal yang buruk.
Order: Suatu sistem nilai dan sistem norma yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat secara konsisten.
Order sosial: Suatu sistem atau tatanan nilai dan norma sosial yang diakui dan dipatuhi oleh segenap warga masyarakat.
Organisasi: Artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan suatu kesatuan yang fungsional; organisasi sosial (social organization) merupakan suatu kesatuan fungsional (organisasi) yang bergerak di bidang kemasyarakatan untuk menuntaskan persoalan yang terjadi di masyarakat secara bersama-sama.
Organisasi formal: Organisasi yang mempunyai pembatasan kewenangan dan tanggung jawab serta sistem kerja yang terang dan tegas. Tujuan organisasi formal yaitu untuk mencapai ketentuan resmi yang telah ditetapkan oleh organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kedisiplinan dari para anggotanya. Hubungan kerja para anggotanya diatur secara formal dalam batas kewenangan yang terang dan tegas. Pemimpin organisasi mempunyai kewenangan untuk menerapkan peraturan organisasi sesuai dengan status/kedudukannya. Contohnya organisasi formal yaitu kelurahan, perusahaan, koperasi, dan lain sebagainya.
Organisasi informal: Organisasi yang tidak mempunyai struktur kerja yang berdasarkan atas ketentuan resmi. Organisasi informal dalam mencapai tujuannya didasarkan atas kekerabatan langsung antaranggotanya. Jalannya roda organisasi informal ditentukan oleh kesadaran anggotanya yang tidak terpengaruh oleh jabatan struktural. Organisasi ini sanggup dilakukan di mana saja tanpa perlu tempat khusus yang resmi (tidak memerlukan kantor).
Organisasi politik: Organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam memilih nasib bangsa tersebut. Organisasi politik sanggup meliputi banyak sekali jenis organisasi menyerupai kelompok advokasi yang melobi perubahan kepada politisi, forum think tank yang mengajukan alternatif kebijakan, partai politik yang mengajukan kandidat pada pemilihan umum, dan kelompok teroris yang memakai kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam pengertian yang luas, suatu organisasi politik sanggup pula dianggap sebagai suatu sistem politik kalau mempunyai sistem pemerintahan yang lengkap. Organisasi politik merupakan penggalan dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini pula sanggup membuat suatu bentuk struktur untuk diikuti.
Organisasi sosial: Perkumpulan sosial yang dibuat oleh masyarakat, baik yang berbadan aturan maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, insan membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak sanggup mereka capai sendiri.
Organisatoris: Terorganisasi dan diatur secara mantap berdasarkan tumpuan aturan yang berlaku.
Organisme: Susunan yang bersistem dari banyak sekali penggalan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Originasi: Proses masuknya unsur kebudayaan gres yang sebelumnya tidak dikenal dan bisa mengubah sikap peserta unsur kebudayaan yang gres tersebut. Contohnya, masuknya handphone ke Indonesia. Perilaku masyarakat berubah sesudah handphone masuk, ketergantungan terhadap benda itu sangat tinggi.
Os-
Osing: Penduduk orisinil Banyuwangi atau juga disebut sebagai “wong Blambangan” dan merupakan penduduk lebih banyak didominasi di beberapa kecamatan di kabupaten Bayuwangi.
Osbopan (Asmat): Roh jahat yang membawa penyakit dan bencana.
Ostrasisme: Tindakan membiarkan seseorang hidup dan bekerja dalam kelompok itu, tetapi tidak seorang pun berbicara dengannya, bahkan ditegur pun tidak. Orang yang mendapatkan sikap menyerupai ini yaitu orang-orang yang berperilaku menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma kelompok atau masyarakat. Orang yang mendapatkan sikap ostrasisme merasa sangat tidak yummy dan menderita. Keberadaannya dalam masyarakat dianggap tidak ada. Dengan demikian, diharapkan yang bersangkutan sadar dan kembali mematuhi nilai-nilai serta norma-norma yang berlaku.
Ot-
Otonomi (otonom): berdiri sendiri, dengan pemerintahan sendiri, kelompok sosial yang mempunyai hak dan kekuasaan memilih arah tanda haknya sendiri.
Otonomi daerah: Kewajiban yang diberikan kepada kawasan otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan yang dimaksudkan dengan kewajiban yaitu kesatuan masyarakat aturan yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.
Otoritas: Kekuasaan yang sah yang diberikan kepada forum di masyarakat yang memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya.
Ou-
Out-group: Kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan groupnya.
Ov-
Overt culture (perwujudan lahir kebudayaan): Bentuk fisik suatu kebudayaan, contohnya alat-alat dan benda-benda yang berguna.
Download Kamus Sosiologi di Sini
Lihat Juga
Kamus Sosiologi, Abjad A
Kamus Sosiologi, Abjad B
Kamus Sosiologi, Abjad C
Kamus Sosiologi, Abjad D
Kamus Sosiologi, Abjad E
Kamus Sosiologi, Abjad F
Kamus Sosiologi, Abjad G
Kamus Sosiologi, Abjad H
Kamus Sosiologi, Abjad I
Kamus Sosiologi, Abjad J
Kamus Sosiologi, Abjad K
Kamus Sosiologi, Abjad L
Kamus Sosiologi, Abjad M
Kamus Sosiologi, Abjad N
Kamus Sosiologi, Abjad O
Kamus Sosiologi, Abjad P
Kamus Sosiologi, Abjad Q
Kamus Sosiologi, Abjad R
Kamus Sosiologi, Abjad S
Kamus Sosiologi, Abjad T
Kamus Sosiologi, Abjad U
Kamus Sosiologi, Abjad V
Kamus Sosiologi, Abjad W
Kamus Sosiologi, Abjad X
Kamus Sosiologi, Abjad Y
Kamus Sosiologi, Abjad Z
Objek: Lihat objek sosiologi.
Objek formal sosiologi: Objek yang ditekankan pada kekerabatan antarmanusia serta proses yang timbul dari kekerabatan insan di dalam masyarakat. Objek formal sosiologi ditekankan pada insan sebagai makhluk sosial atau masyarakat.
Objek material sosiologi: Kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses kekerabatan antarmanusia yang memengaruhi kesatuan hidup insan itu sendiri.
Objek penelitian ilmu sosial: Manusia dan fenomena-fenomena/gejala-gejala sosial. Materi dari ilmu sosial antara lain buah karya manusia, barang-barang peninggalan sejarah, tingkah laku, perbuatan insan dalam macam-macam ekspresi, dan hasil kebudayaan yang seluruhnya dipikirkan secara sistematis dan diciptakan oleh penalaran manusia. Contohnya, yaitu penelitian ihwal kenakalan remaja, kemiskinan, lingkungan kumuh, dan penyimpangan seksual.
Objek penelitian sosiologi: Lihat objek sosiologi.
Objek sosiologi: Masyarakat yang dilihat dari sudut kekerabatan antarmanusia dan proses yang timbul jawaban kekerabatan insan dalam masyarakat.
Objek studi sosiologi: Lihat objek sosiologi.
Objektif: Kebenaran yang dihasilkan suatu ilmu merupakan kebenaran pengetahuan yang jujur, apa adanya sesuai dengan kenyataan objektif, serta tidak tergantung pada suasana hati, prasangka, atau pertimbangan nilai pribadi. Objek dan metode ilmu tersebut sanggup dipelajari dan diikuti secara umum. Kebenaran itu sanggup diselidiki dan dibenarkan oleh hebat lain dalam bidang ilmu tersebut melalui pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
Objektivasi: Proses meneruskan pengetahuan latar belakang tersebut kepada generasi berikutnya secara objektif.
Objektivitas: Sikap tidak terpengaruh oleh pendapat dan pertimbangan langsung atau golongan tertentu.
Observasi atau pengamatan: Aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud mencicipi dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Ilmu pengetahuan biologi dan astronomi mempunyai dasar sejarah dalam pengamatan oleh amatir. Di dalam penelitian, observasi sanggup dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara. Cara observasi yang paling efektif yaitu melengkapinya dengan pemikiran observasi/pedoman pengamatan menyerupai format atau blangko pengamatan. Format yang disusun berisi item-item ihwal peristiwa atau tingkah laris yang digambarkan akan terjadi. Setelah itu, peneliti sebagai seorang pengamat tinggal memperlihatkan tanda cek pada kolom yang dikehendaki pada format tersebut.
Observasi lapangan: Pengamatan terhadap sikap insan dalam keadaan alamiah.
Observasi partisipan: Penelitian yang memakai cara pengamatan terlihat dengan objek kajiannya.
Observees: Objek yang diamati.
Observer: Peneliti atau pengamat; orang yang diamati.
Og-
Ogung sabangunan: Musik tradisional tabiat suku bangsa Batak yang berupa seperangkat instrumen. Alat musik tersebut terdiri atas empat buah gendang (ogung), enam buah tagaining, sejenis gamelan Batak, lima buah berukuran besar dan sebuah berukuran kecil, satu buah sarune, sejenis alat tiup, dan sebuah hesek. Seperangkat alat musik tersebut dimainkan secara serentak dan teratur sesuai dengan birama yang telah ditentukan, sehingga menghasilkan alat musik yang indah dan khas. Alat musik tersebut dimainkan untuk mengiringi Tari Tor-Tor.
Ok-
Oktaf: Jarak antara nada dasar dan nada atasnya yang pertama. Oktaf terdiri dari tujuh tangga nada, lima nada utuh dan dua nada tengahan, diberi nama tangga nada A hingga dengan G.
Ol-
Oligarki: Sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas. Pembedaan lapisan pada masyarakat dengan tipe oligarki ini ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut, terutama pada kesempatan yang diberikan kepada seluruh warga untuk memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu. Pada piramida kekuasaan tipe oligarki, kelas menengah merupakan warga yang paling banyak jumlahnya. Hal itu terjadi sebab industri, perdagangan, dan keuangan memegang peranan yang lebih penting. Kesempatan untuk naik tingkat lapisan pada masyarakat dengan tipe oligarki bermacam-macam. Bahkan anggota masyarakat pada kelas menengah mempunyai kesempatan untuk menjadi penguasa. Tipe oligarki ditemukan pada masyarakat feodal yang telah berkembang.
On-
Onomasiologis: Perbedaan istilah di beberapa daerah. Misalnya, istilah menghadiri kenduri di beberapa kawasan pemakai bahasa Sunda tertentu ada yang disebut ondangan, kondangan, atau kaodangan, sedangkan di beberapa tempat lainnya disebut nyambungan.
Ontologi: Salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang mempunyai pandangan yang bersifat ontologis dikenal menyerupai Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada masanya, kebanyakan orang belum membedakan antara penampakan dengan kenyataan. Thales dikenal sebagai filusuf yang pernah hingga pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri).
Op-
Open social stratification: Lihat stratifikasi sosial terbuka.
Open stratification: Lihat stratifikasi sosial terbuka.
Operasional: Pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan.
Operative institutions: Lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh, forum industri.
Opini: Pernyataan sikap yang sangat spesifik atau sikap dalam artian yang sempit. Opini sangat situasional dan dibuat dari sikap yang sudah mapan.
Opini publik: Pendapat kelompok masyarakat atau sintesa dari pendapat dan diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang mempunyai kaitan kepentingan. Agregat dari sikap dan iktikad ini biasanya dianut oleh populasi orang dewasa. Dalam memilih opini publik, yang dihitung bukanlah jumlah mayoritasnya (numerical majority) namun lebih banyak didominasi yang efektif (effective majority). Subjek opini publik yaitu persoalan gres yang kontroversial di mana unsur-unsur opini publik adalah: pernyataan yang kontroversial, mengenai suatu hal yang bertentangan, dan reaksi pertama/gagasan baru.
OPM: Organisasi Papua Merdeka. Sebuah organisasi separatisme yang menentang pemerintahan yang sah dengan gerakan makarnya dan berada di wilayah Papua Barat. Sebelum kala reformasi, provinsi yang kini terdiri atas Papua dan Papua Barat ini disebut dengan nama Irian Jaya. OPM ditengarai sering melaksanakan agresi kekerasan dan melaksanakan penyerangan bersenjata terhadap warga sipil termasuk Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia di banyak sekali wilayah Papua untuk membuat ketidakstabilan. Pemerintah menurunkan Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia untuk melaksanakan penumpasan terhadap gerombolan OPM yang sudah sangat meresahkan warga.
Oposisi: Kelompok politik terorganisasi yang memperlihatkan pandangan yang berbeda dengan pemerintah.
Optimistik: Sikap dan perasaan yang selalu percaya akan diperoleh hasil yang lebih baik, atau mengharapkan adanya hari esok yang lebih baik dari hari sekarang.
Or-
Ora ilok (Jawa): Kontrol sosial masyarakat Jawa untuk tidak melaksanakan hal yang buruk.
Order: Suatu sistem nilai dan sistem norma yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat secara konsisten.
Order sosial: Suatu sistem atau tatanan nilai dan norma sosial yang diakui dan dipatuhi oleh segenap warga masyarakat.
Organisasi: Artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan suatu kesatuan yang fungsional; organisasi sosial (social organization) merupakan suatu kesatuan fungsional (organisasi) yang bergerak di bidang kemasyarakatan untuk menuntaskan persoalan yang terjadi di masyarakat secara bersama-sama.
Organisasi formal: Organisasi yang mempunyai pembatasan kewenangan dan tanggung jawab serta sistem kerja yang terang dan tegas. Tujuan organisasi formal yaitu untuk mencapai ketentuan resmi yang telah ditetapkan oleh organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kedisiplinan dari para anggotanya. Hubungan kerja para anggotanya diatur secara formal dalam batas kewenangan yang terang dan tegas. Pemimpin organisasi mempunyai kewenangan untuk menerapkan peraturan organisasi sesuai dengan status/kedudukannya. Contohnya organisasi formal yaitu kelurahan, perusahaan, koperasi, dan lain sebagainya.
Organisasi informal: Organisasi yang tidak mempunyai struktur kerja yang berdasarkan atas ketentuan resmi. Organisasi informal dalam mencapai tujuannya didasarkan atas kekerabatan langsung antaranggotanya. Jalannya roda organisasi informal ditentukan oleh kesadaran anggotanya yang tidak terpengaruh oleh jabatan struktural. Organisasi ini sanggup dilakukan di mana saja tanpa perlu tempat khusus yang resmi (tidak memerlukan kantor).
Organisasi politik: Organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam memilih nasib bangsa tersebut. Organisasi politik sanggup meliputi banyak sekali jenis organisasi menyerupai kelompok advokasi yang melobi perubahan kepada politisi, forum think tank yang mengajukan alternatif kebijakan, partai politik yang mengajukan kandidat pada pemilihan umum, dan kelompok teroris yang memakai kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam pengertian yang luas, suatu organisasi politik sanggup pula dianggap sebagai suatu sistem politik kalau mempunyai sistem pemerintahan yang lengkap. Organisasi politik merupakan penggalan dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini pula sanggup membuat suatu bentuk struktur untuk diikuti.
Organisasi sosial: Perkumpulan sosial yang dibuat oleh masyarakat, baik yang berbadan aturan maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, insan membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak sanggup mereka capai sendiri.
Organisatoris: Terorganisasi dan diatur secara mantap berdasarkan tumpuan aturan yang berlaku.
Organisme: Susunan yang bersistem dari banyak sekali penggalan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Originasi: Proses masuknya unsur kebudayaan gres yang sebelumnya tidak dikenal dan bisa mengubah sikap peserta unsur kebudayaan yang gres tersebut. Contohnya, masuknya handphone ke Indonesia. Perilaku masyarakat berubah sesudah handphone masuk, ketergantungan terhadap benda itu sangat tinggi.
Os-
Osing: Penduduk orisinil Banyuwangi atau juga disebut sebagai “wong Blambangan” dan merupakan penduduk lebih banyak didominasi di beberapa kecamatan di kabupaten Bayuwangi.
Osbopan (Asmat): Roh jahat yang membawa penyakit dan bencana.
Ostrasisme: Tindakan membiarkan seseorang hidup dan bekerja dalam kelompok itu, tetapi tidak seorang pun berbicara dengannya, bahkan ditegur pun tidak. Orang yang mendapatkan sikap menyerupai ini yaitu orang-orang yang berperilaku menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma kelompok atau masyarakat. Orang yang mendapatkan sikap ostrasisme merasa sangat tidak yummy dan menderita. Keberadaannya dalam masyarakat dianggap tidak ada. Dengan demikian, diharapkan yang bersangkutan sadar dan kembali mematuhi nilai-nilai serta norma-norma yang berlaku.
Ot-
Otonomi (otonom): berdiri sendiri, dengan pemerintahan sendiri, kelompok sosial yang mempunyai hak dan kekuasaan memilih arah tanda haknya sendiri.
Otonomi daerah: Kewajiban yang diberikan kepada kawasan otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan yang dimaksudkan dengan kewajiban yaitu kesatuan masyarakat aturan yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.
Otoritas: Kekuasaan yang sah yang diberikan kepada forum di masyarakat yang memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya.
Ou-
Out-group: Kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan groupnya.
Ov-
Overt culture (perwujudan lahir kebudayaan): Bentuk fisik suatu kebudayaan, contohnya alat-alat dan benda-benda yang berguna.
Download Kamus Sosiologi di Sini
Lihat Juga
Kamus Sosiologi, Abjad A
Kamus Sosiologi, Abjad B
Kamus Sosiologi, Abjad C
Kamus Sosiologi, Abjad D
Kamus Sosiologi, Abjad E
Kamus Sosiologi, Abjad F
Kamus Sosiologi, Abjad G
Kamus Sosiologi, Abjad H
Kamus Sosiologi, Abjad I
Kamus Sosiologi, Abjad J
Kamus Sosiologi, Abjad K
Kamus Sosiologi, Abjad L
Kamus Sosiologi, Abjad M
Kamus Sosiologi, Abjad N
Kamus Sosiologi, Abjad O
Kamus Sosiologi, Abjad P
Kamus Sosiologi, Abjad Q
Kamus Sosiologi, Abjad R
Kamus Sosiologi, Abjad S
Kamus Sosiologi, Abjad T
Kamus Sosiologi, Abjad U
Kamus Sosiologi, Abjad V
Kamus Sosiologi, Abjad W
Kamus Sosiologi, Abjad X
Kamus Sosiologi, Abjad Y
Kamus Sosiologi, Abjad Z