Materi Sosiologi Kelas X Serpihan 4.2 Rancangan Penelitian Sosial (Kurikulum Revisi 2016)

C. Menentukan Topik atau Masalah Sosial sebagai Fokus Penelitian
Dalam menentukan topik penelitian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
1) Topik penelitian harus sesuai dengan minat peneliti
2) Topik yang dipilih haruslah topik yang bisa diteliti oleh peneliti
Ditinjau dari sudut si peneliti, ada empat pertimbangan untuk menentukan sanggup dilaksanakan atau tidaknya suatu penelitian.
a. Peneliti mempunyai kemampuan untuk meneliti masalah itu
b. Peneliti mempunyai waktu yang cukup untuk melaksanakan penelitian
c. Peneliti mempunyai tenaga untuk melaksanakannya
d. Peneliti mempunyai dana yang cukup untuk membiayai kegiatan penelitian

3) Data cukup tersedia
4) Topik berguna praktis, bermanfaat, dan penting untuk diteliti


Setelah mendapat topik penelitian, hal selanjutnya yang perlu dilakukan yakni merumuskan pertanyaan masalah penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan dirumuskan secara tertulis. Maka, perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang baik semoga tidak terjadi salah tafsir. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni sebagai berikut.
1) Gunakan bahasa yang gampang dipahami
2) Pilihlah kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang
3) Gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman

Selanjutnya, rumusan pertanyaan tersebut sanggup dikembangkan ke dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, menyerupai angket, kuesioner, atau pedoman wawancara.

D. Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Dalam hal pengamatan, pendekatan kuantitatif melaksanakan pengamatan melalui kacamata yang sempit pada serangkaian variabel yang telah disusun sebelumnya. Sementara itu, pendekatan kualitatif melaksanakan pengamatan melalui kacamata yang lebih lebar dan mencoba untuk mencari pola kekerabatan antarkonsep yang belum ditentukan semenjak awal. Dalam pengumpulan data, instrumen pengumpul data merupakan alat yang diunggulkan pada pendekatan kuantitatif. Sementara itu, dalam pendekatan kualitatif peneliti bertindak sebagai instrumen itu sendiri sehingga muncul istilah human instrument.

Selain mempunyai beberapa perbedaan, kedua pendekatan tersebut juga mempunyai sejumlah persamaan. Beberapa persamaan tersebut yakni sebagai berikut.
1) Pada tahap awal, kedua pendekatan sama-sama berusaha untuk meneliti tema yang bersifat umum
2) Dalam mencari informasi awal, kedua pendekatan terkadang memakai metode yang sama, menyerupai observasi, wawancara, dan dokumentasi
3) Data yang telah diperoleh sama-sama diolah dan kemudian dibentuk laporan penelitian

Karakteristik dan Keterbatasan Penelitian Kuantitatif
Secara umum, beberapa ciri penelitian kuantitatif yakni sebagai berikut.
1) Ada intervensi terhadap subjek.
2) Data berupa angka
3) Subjek banyak
4) Terdapat jarak dalam interaksi antara peneliti dan subjek penelitian untuk menjaga objektivitas penelitian
5) Analisis data sehabis data terkumpul

Penelitian dengan memakai pendekatan kuantitatif mempunyai keterbatasan dalam beberapa hal berikut.
1) Lama dalam proses perencanaan penelitian
2) Sulit memperdalam data

Karakteristik dan Keterbatasan Penelitian Kualitatif
Berikut yakni beberapa ciri penelitian kualitatif.
1) Bersifat alamiah. (tidak memanipulasi setting penelitian/tidak melaksanakan intervensi terhadap acara subjek penelitian)
2) Data penelitian bersifat deskriptif
3) Subjek terbatas
4) Kontak personal secara langsung
5) Analisis data dilakukan secara induktif

Beberapa keterbatasan pendekatan kualitatif yakni sebagai berikut.
1) Kualitas penelitian tergantung pada pengalaman peneliti sebagai instrumen penelitian (human instrument)
2) Subjektivitas tinggi
3) Perubahan sikap informan
4) Waktu pengumpulan data yang lama
5) Tidak adanya mekanisme standar
6) Interpretasi yang berbeda antarpeneliti

Beberapa istilah yang dipakai untuk menyebut penelitian kualitatif di antaranya sebagai berikut.
a. Studi kasus, R.C. Bogdan mendefinisikan studi kasus sebagai kajian yang rinci atas suatu insiden tertentu. Robinson menempatkan studi kasus sebagai suatu seni administrasi untuk melaksanakan penelitian. Studi kasus juga sanggup didefinisikan sebagai suatu penyelidikan intensif ihwal seorang individu.
b. Fenomenologi, Edmund Husserl* beropini bahwa objek ilmu tidak terbatas pada hal-hal yang empiris, tetapi juga meliputi fenomena yang berada di luar itu. Demikian, penelitian dengan berlandaskan fenomenologi melihat objek penelitian dalam satu konteks naturalnya.
c. Etnometodologi, istilah ini dikemukakan oleh Harold Garfinkel*. Etnometodologi merupakan cara mempelajari sikap sosial dengan mendeskripsikan sebagaimana adanya.
d. Etnografi, kerap dimaknai sebagai perjuangan untuk mendeskripsikan kebudayaan dan aspek-aspek kebudayaan. Pendekatan etnografi ini lebih berkembang di lingkungan antropologi.

E. Memilih Subjek Penelitian sebagai Sumber Data dan Informasi
Subjek Penelitian
Dalam konsep penelitian, subjek penelitian merujuk pada responden atau informan yang hendak dimintai informasi atau digali datanya. Sementara itu, objek penelitian merujuk pada masalah atau tema yang sedang diteliti.

T.M. Amirin mendefinisikan subjek penelitian sebagai seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Suharsimi Arikunto melihat subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang, dan tempat data untuk variabel penelitian menempel dan dipermasalahkan. Dari keduanya sanggup disimpulkan bahwa subjek penelitian yakni individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang diharapkan dalam pengumpulan data penelitian.

Istilah lain yang kerap dipakai yakni responden, yaitu orang yang memberi respons atas suatu perlakuan yang diberikan kepadanya. Di kalangan peneliti kualitatif disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang memperlihatkan informasi ihwal data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dijalankan.

Populasi*
Penentuan subjek penelitian sanggup dilakukan dengan cara populasi dan sampel. Cara populasi dilakukan jikalau pengambilan subjek penelitian meliputi seluruh populasi. Cara sampel dilakukan saat pengambilan subjek penelitian memakai sebagian dari populasi.

Sampel*
Penggunaan sampel dalam penelitian diperbolehkan selama sampel tersebut sanggup mewakili populasinya dengan baik dan selama teknik pengambilan sampel dilakukan dengan benar. Tujuan penentuan sampel yakni untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian dari populasi sebagai representasi.


Suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
1) Dapat menghasilkan citra yang sanggup mengemban amanah dari seluruh populasi yang diteliti.
2) Dapat menentukan presisi (perbedaan hasil yang didapat dari contoh/sampel) dari hasil penelitian dengan jalan penyimpangan baku dari data yang diperoleh
3) Sederhana dan gampang dilaksanakan
4) Dapat memperlihatkan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang serendah mungkin
5) Penghematan yang faktual dalam hal waktu, tenaga, dan biaya jikalau dibandingkan dengan pencacahan lengkap

Sementara itu, tujuan pengambilan sampel yakni sebagai berikut.
1) Mengadakan pengurangan (reduksi) terhadap jumlah objek yang diteliti
2) Mengadakan generalisasi terhadap hasil penelitian
3) Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi

Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel bisa dilakukan secara acak (probabilitas) dan tidak acak (nonprobabilitas). Sampel yang diambil secara acak yakni sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga semua individu mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

Teknik pengambilan sampel secara acak antara lain terdiri dari.
a. Sampel acak sederhana (simple random sampling), dalam metode ini, peneliti mencatat subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Kemudian diberi nomor urut sebanyak populasi yang ada sebelum diacak untuk dipilih sebagai sampel. Jumlah sampel untuk tiap populasi biasanya didasarkan pada hal-hal berikut.
1) Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana
2) Sempit dan luasnya wilayah pengamatan
3) Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti.
b. Sampel berstrata (stratified random sampling), apabila populasi terbagi atas tingkat-tingkat atau strata, pengambilan sampel dihentikan dilakukan secara acak alasannya setiap tingkatan harus terwakili.
c. Sampel kelompok (cluster sampling), yakni salah satu teknik sampling acak yang dilakukan dengan menentukan kelompok dan bukan individu yang terdapat di dalam populasi.
d. Sampel wilayah (area probability sampling), yakni teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Sampel wilayah dilakukan apabila ada perbedaan ciri antara wilayah yang satu dan yang lain.
e. Sampel proporsi/imbangan (proportional sample), dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Agar pengambilan sampel representatif, maka jumlah sampel atau wakil untuk setiap wilayah dibentuk seimbang sesuai dengan jumlah populasinya.

Teknik pengambilan sampel tidak acak
Setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Peneliti mempunyai alasan untuk menentukan kategori tertentu dalam pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel tidak acak antara lain terdiri dari.
a. Sampel bertujuan (purposive sampel), pengambilan subjek didasarkan pada tujuan tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi yakni sebagai berikut.
1) Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri, sifat, atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
2) Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
3) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.
b. Sampel kuota (quota sample), dalam pengumpulan data, peneliti menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu hingga jumlah (kuota) yang diinginkan terpenuhi. Teknik sampling ini tidak menurut strata atau daerah, tetapi jumlah yang sudah ditentukan.
c. Sampel yang diambil beruntun (snow-ball sampling), dalam pengumpulan data, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan membangun jaringan responden.

F. Pengumpulan Data
Data yakni materi keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, tabel, lambang, objek, kondisi, dan situasi. Data merupakan materi baku informasi.

Syarat-syarat data
1) Data harus objektif atau sesuai dengan kenyataan
2) Data harus mewakili (representatif)
3) Data harus mendekati kebenaran
4) Data harus up to date
5) Data harus ada hubungannya dengan dilema yang dipecahkan

Kegunaan data
1) Mengetahui dan memperoleh citra ihwal suatu keadaan atau dilema yang ada di masyarakat.
2) Membuat keputusan atau memecahkan persoalan.

Jenis-jenis data
Menurut cara memperolehnya
1) Data primer yakni data yang didapat pribadi dari lapangan atau laboratorium, dikumpulkan, dan diolah oleh organisasi atau perseorangan. Data ini sanggup diperoleh melalui wawancara, angket, atau observasi.
2) Data sekunder yakni data yang diperoleh suatu organisasi/perseorangan dari pihak lain. Data ini tidak pribadi diperoleh. Data ini diperoleh dari bacaan, baik koran, majalah, atau perpustakaan.

Menurut sifatnya
1) Data kualitatif yakni data yang tidak berbentuk angka.
2) Data kuantitatif yakni data berbentuk angka.

Menurut sumbernya
1) Data internal yakni data yang menggambarkan keadaan suatu organisasi, menyerupai perusahaan, departemen, atau negara.
2) Data eksternal yakni data yang menggambarkan sesuatu di luar organisasi atau negara.


Download 


Lihat Juga
1. Video Rancangan Penelitian Sosial (Revisi) (Youtube Chanel. https://youtu.be/yj44lKyJZWo ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...
2. Video Rancangan Penelitian Sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/1OMl_y0n7ys ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...

Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2016. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas X. Esis Erlangga. Jakarta


Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 2

Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Prosedur atau Langkah-Langkah Penelitian Sosial Klik di Sini
2. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Jenis dan Tipe Penelitian Sosial Klik di Sini
3. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Rancangan Penelitian Sosial Klik di Sini
4. Soal-Soal Sosiologi Kelas XII. Kompetensi Langkah-Langkah Penelitian Sosial Klik di Sini
5. Soal-Soal Sosiologi Kelas XII. Kompetensi Jenis Penelitian Sosial Klik di Sini
6. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas XII Bab 3. Rancangan Penelitian Sosial Kliuk di Sini
7. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Rancangan Penelitian Sosial Klik di Sini

Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas X (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas X (Kurikulum Revisi) 
3. Program Tahunan Sosiologi Kelas X (Kurikulum Revisi)
4. Program Semester Sosiologi Kelas X (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi Kelas X. Metode Penelitian Sosial (Kurikulum Revisi) 

Media
1. Power Point
2. Video Penunjang
3. Materi Pengayaan Sosiologi. Penelitian Sosial

Perangkat Pembelajaran (Kur Revisi) New
1. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Silabus (Kur Revisi)
2. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi (Kur Revisi)
3
. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Analisis Keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran (Kur Revisi)

4. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL) (Kur Revisi)
5. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian (Kur Revisi)
6. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Format Penentuan Kriteria Ketuntasan (Kur Revisi) Semester 1 dan Semester 2
7. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Jurnal Guru Mengajar (Kur Revisi)
8. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Kalender Pendidikan (Kur Revisi)
9. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Analisis Alokasi Waktu (Kur Revisi)
10. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Analisis Kompetensi (Kur Revisi)
11. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Program Tahunan (Kur Revisi)
12. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. Program Semester (Kur Revisi)
13. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. RPP 1 (Kur Revisi)
14. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. RPP 2 (Kur Revisi)
15. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. RPP 3 (Kur Revisi)
16. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas X. RPP 4 (Kur Revisi)

Lembar Penilaian Pembelajaran New
1. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. Lampiran Teknik dan Instrumen Penilaian
2. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Tes Tertulis PG
3. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Tes Tertulis Uraian
4. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan
5. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Penugasan
6. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Unjuk Kerja
7. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Proyek
8. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Produk
9. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Portofolio
10. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. Rekapitulasi Lembar Penilaian


Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Rancangan Penelitian Sosial
4. Pengertian Penelitian Sosial Menurut Ahli
5. Pengertian Populasi dan Sampel Serta Teknik Sampling Menurut Ahli

Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern

Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies

Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel