Materi Sosiologi Kelas Xi Pecahan 2.3 Permasalahan Sosial Dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)

2. Kriminalitas sebagai Masalah Sosial
Kriminalitas dan penyimpangan berbeda. Penyimpangan sosial merupakan kegagalan untuk beradaptasi dengan norma-norma sosial. Penyimpangan sosial yaitu sikap non-konformis yang tidak disetujui masyarakat atau kelompok sosial, baik sikap tersebut melanggar aturan ataupun tidak. Perilaku menyimpang banyak ragamnya dari mulai sikap eksentrik hingga perbuatan kriminal. Sementara itu kriminalitas yaitu satu bentuk penyimpangan, khususnya, sikap yang melanggar aturan pidana tertentu. Demikian, tidak semua penyimpangan yaitu kejahatan.


Penyimpangan menjadi kejahatan saat forum kemasyarakatan menunjuk penyimpangan tersebut sebagai sikap yang melanggar aturan atau undang-undang. Tindakan kriminal tersebut bukanlah bawaan lahir dan sanggup dilakukan oleh laki-laki ataupun perempuan dari bermacam-macam usia, mulai dari belum dewasa hingga dewasa, bahkan mereka yang telah berusia lanjut.

Kejahatan Kerah Putih (White Collar Crime)
Sosiolog memakai istilah kerah putih atau kejahatan elite untuk mengacu pada aktivitas kriminal oleh orang-orang dari status sosial yang tinggi yang melaksanakan kejahatan dalam konteks pekerjaan mereka. Banyak hebat menyampaikan bahwa tipe kejahatan ini merupakan imbas dari proses perkembangan ekonomi yang terlalu cepat yang menekankan pada aspek material belaka. Pada awalnya, tanda-tanda ini disebut business crime atau economic criminality.

Faktor Penyebab Kriminalitas
1) Terjadinya perubahan sosial, ekonomi, politik
2) Pemerintahan yang lemah dan korup
3) Masalah kependudukan dan kesulitan ekonomi
4) Sikap mental yang keliru
5) Kurangnya model (teladan) dan orang yang dituakan (senior)

Soerjono Soekanto* menyatakan bahwa tindakan kriminal disebabkan oleh kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial lainnya, menyerupai proses imitasi, persaingan, dan kontradiksi kebudayaan.

Teori Munculnya Tindakan Kriminal
Terdapat dua klarifikasi teoritis wacana alasannya timbulnya kriminalitas. Pertama, teori asosiasi diferensial* dari Edwin H. Sutherland*, yang menyebutkan bahwa sikap kriminal menyerupai halnya sikap lainnya, dipelajari (sosialisasi) saat seseorang berinteraksi dengan orang yang melaksanakan kejahatan dalam suatu pergaulan yang intim.

Kedua, teori ketegangan (strain theory)* dari Robert Merton*, yang menyebutkan bahwa penyimpangan lebih mungkin terjadi saat ada ketidaksesuaian antara tujuan yang dianggap baik oleh masyarakat dan cara untuk memperolehnya.

Penanggulangan Kriminalitas
Penanggulangan segala bentuk tindakan kriminal sanggup dilakukan dengan cara preventif (sebelum kejadian) ataupun represif (setelah kejadian). Preventif yaitu cara penanggulangan dengan pola mencegah, menyerupai imbauan atau penyuluhan. Cara represif yaitu cara penanggulangan dengan pola keras, menyerupai penangkapan, pemenjaraan hingga pada penembakan atau pembunuhan.

3. Kesenjangan Sosial-Ekonomi sebagai Masalah Sosial
Secara etimologis, kesenjangan berarti tidak seimbang, tidak simetris, atau berbeda. Terdapat dua bentuk kesenjangan, yaitu kesenjangan klasik dan kesenjangan baru. Kesenjangan klasik meliputi perbedaan kelas, status, kekayaan, dan prestise yang dimediasi oleh gender, pendapatan dan pendidikan. Kesenjangan gres mengikuti kesadaran yang lebih besar akan kompleksitas global yang meningkat dan adanya rentang pilihan yang lebih besar, menyerupai pola konsumsi, gaya hidup, dan dinamika identitas.

Kesenjangan sosial mengacu pada cara pengkategorian orang berdasarkan karakteristik, menyerupai usia, jenis kelamin, kelas dan etnisitas berkaitan dengan susukan ke banyak sekali layanan dan produk sosial, menyerupai pasar tenaga kerja, sumber pendapatan, pasar perumahan, pendidikan dan sistem kesehatan dan bentuk-bentuk perwakilan dan partisipasi politik. Kesenjangan sosial ini dibuat oleh banyak sekali faktor struktural seperti, lokasi geografis, atau status kewarganegaraan, dan oleh wacana dan identitas budaya.

Kesenjangan sosial ekonomi mengacu pada kontras antara kondisi ekonomi orang yang berbeda atau kelompok yang berbeda dalam masyarakat yang melaksanakan pembangunan atau modernisasi. Hal ini terjadi lantaran kurang adanya kesempatan untuk memperoleh sumber pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, dan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan.

Semakin besar perbedaan untuk menerima kesempatan-kesempatan tersebut, semakin besar pula tingkat kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat, demikian sebaliknya. Oleh lantaran itu pemerintah perlu membuka kesempatan kerja bagi anggota masyarakat.

Faktor Penyebab Kesenjangan
Faktor-faktor yang mengakibatkan kesenjangan ekonomi antara lain sebagai berikut.
1) Menurunnya pendapatan perkapita sebagai jawaban pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi dengan produktivitas
2) Ketidakmerataan pembangunan antardaerah sebagai jawaban kebijakan politik dan kekurangsiapan SDM
3) Rendahnya mobilitas sosial sebagai jawaban sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kewirausahaan.

Upaya Mengatasi Kesenjangan Sosial
Kunci utama bagi upaya mengatasi kesenjangan sosial ekonomi yaitu memberi susukan kepada setiap anggota masyarakat untuk menikmati dan memanfaatkan banyak sekali akomodasi sosial serta memberi kesempatan untuk menyebarkan dan meningkatkan perekonomiannya.

Sikap sikap individu dan kelompok masyarakat yang sesuai dengan upaya itu yaitu sebagai berikut.
1) Hidup sederhana sesuai dengan kebutuhan
2) Peduli dengan nasib warga masyarakat yang kurang bisa dengan membuat pekerjaan bagi mereka
3) Meningkatkan pendidikan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang sanggup dipakai dalam menuntaskan persoalan yang kita hadapi
4) Menghargai kreativitas dari hasil karya orang lain, sehingga timbul kolaborasi yang saling menguntungkan

Upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan sosial yang timbul dari kesenjangan sosial-ekonomi antara lain melaksanakan kebijakan berikut
1) Memberikan subsidi terhadap pemenuhan kebutuhan yang esensial bagi masyarakat yang kurang mampu
2) Menggalakkan agenda Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui modal bergulir tanpa agunan
3) Pelatihan kewirausahaan untuk menjadikan jiwa enterpreneurship di kalangan masyarakat

4. Ketidakadilan sebagai Masalah Sosial
Ketidakadilan pada umumnya menyangkut persoalan pembagian sesuatu terhadap hak seseorang atau kelompok yang dilakukan secara tidak proporsional. Ada beberapa bentuk ketidakadilan,
1) Stereotip*, yaitu sumbangan sifat tertentu secara subjektif terhadap seseorang berdasarkan kategori kelompoknya. Stereotip* merupakan salah satu bentuk prasangka berdasarkan kategori ras, jenis kelamin, kebangsaan, dan tampilan komunikasi lisan maupun nonverbal. Stereotip* sanggup berbentuk positif, contoh, “Indonesia yaitu bangsa yang ramah”, maupun negatif, contoh, “orang-orang di pulau itu malas”.
2) Marginalisasi, yaitu proses pemutusan kekerabatan kelompok-kelompok tertentu dengan forum sosial utama, menyerupai struktur ekonomi, pendidikan, dan forum sosial ekonomi lainnya. Marginalisasi orang selalu melibatkan kemampuan penduduk yang lebih banyak didominasi untuk melaksanakan beberapa tingkat kontrol dan kekuasaan atas kelompok-kelompok yang terpinggirkan. Kelompok atau individu yang marginal sering dikecualikan dari layanan, program, dan kebijakan.
3) Subordinasi, subordinasi atau penomorduaan yaitu pembedaan perlakukan terhadap identitas sosial tertentu. Di mana umumnya yang menjadi kelompok subordinasi yaitu kelompok minoritas.
4) Dominasi, yaitu suatu kondisi yang dialami oleh orang-orang atau kelompok untuk sejauh bahwa mereka bergantung pada kekerabatan sosial di mana beberapa orang atau kelompok lain memegang kekuasaan otoriter atas mereka. Ada beberapa bentuk dominasi di antaranya, perbudakan, rezim diskriminasi sistematis terhadap kelompok minoritas, rezim politik kolonial, despotisme, totalitarianisme, kapitalisme, dan feodalisme.

D. Dampak Permasalahan Sosial Terhadap Kehidupan Publik
1) Dampak ketidakadilan akan memunculkan kesenjangan sosial-ekonomi pada masyarakat.
2) Dampak kesenjangan sosial-ekonomi yaitu rasa tidak puas dan kecewa sebagian masyarakat yang mengalaminya. Selain itu, akan berujung pada meningkatnya angka kemiskinan dan kriminalitas.
3) Dampak dari kemiskinan antara lain meningkatnya angka putus sekolah dan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat.
4) Kriminalitas berakibat rusaknya tatanan hidup masyarakat lantaran ada pihak-pihak yang dirugikan, mengganggu stabilitas nasional, dan mengganggu keamanan. Selain itu, kejahatan berat menyerupai korupsi, terorisme, pengedaran narkoba, sanggup merusak serta menghancurkan eksistensi bangsa dan negara.


E. Pemecahan Masalah Sosial untuk Mencapai Kehidupan Publik yang Lebih Baik
Menurut Soerjono Soekanto*, metode-metode atau cara-cara yang sanggup dipakai untuk memecahkan persoalan sosial yaitu dengan metode preventif dan represif. Metode preventif berdasarkan Soekanto*, sulit dilakukan lantaran harus mengetahui penyebab terjadinya permasalahan terlebih dahulu sehingga harus dilakukan penelitian mendalam. Metode pemecahan persoalan yang sering dilakukan berdasarkan Soekanto* yaitu metode represif, yaitu tindakan yang dilakukan sesudah persoalan tersebut terjadi.

Selain itu, upaya yang sanggup dilakukan untuk mengatasi persoalan sosial yaitu dengan mengeluarkan banyak sekali kebijakan publik. Berbagai kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi persoalan sosial antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Keluarga Sehat (KKS), Kartu Indonesia Sejahtera (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Kebijakan-kebijakan tersebut dikeluarkan guna memecahkan persoalan sosial kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi masyarakat. Adapun untuk memecahkan persoalan sosial kriminalitas, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Hukum Pidana.

Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XI. Esis Erlangga. Jakarta


Download

Lihat Juga
1. Video Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Revisi) (Youtube Channel. https://youtu.be/lEre6O0PLlw ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...
2. Video Permasalahan Sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/XT4ZOh4JsC0 ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...
3. [Video] Permasalahan Sosial dalam Masyarakat Bagian (3) (Youtube Chanel. https://youtu.be/VxYKA928wDE )

Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 1
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 1

Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Permasalahan Sosial Klik di Sini
2. Soal-Soal Sosiologi Kelas XI. Kompetensi Permasalahan Sosial Klik di Sini

Tambahan 
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi)
3. Program Tahunan Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi)
4. Program Semester Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi Kelas XI Bab 2. Permasalahan Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi)

Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Power Point Bag. 3 
4. Video Penunjang
5. Materi Pengayaan Sosiologi. Permasalahan Sosial dalam Masyarakat

Perangkat Pembelajaran (Kur Revisi) New
1. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Silabus (Kur Revisi)
2. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi (Kur Revisi)
3. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran (Kur Revisi)
4. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL) (Kur Revisi)
5. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian (Kur Revisi)
6. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Format Penentuan Kriteria Ketuntasan (Kur Revisi) Semester 1 dan Semester 2
7. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Jurnal Guru Mengajar (Kur Revisi)
8. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Kalender Pendidikan (Kur Revisi)
9. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Alokasi Waktu (Kur Revisi)
10. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Kompetensi (Kur Revisi)
11. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Program Tahunan (Kur Revisi)
12. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Program Semester (Kur Revisi)
13. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 1 (Kur Revisi)
14. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 2 (Kur Revisi)
15. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 3 (Kur Revisi)
16. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 4 (Kur Revisi)

17. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 5 (Kur Revisi)
18. RPP 2

Lembar Penilaian Pembelajaran New
1. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. Lampiran Teknik dan Instrumen Penilaian
2. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Tes Tertulis PG
3. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Tes Tertulis Uraian
4. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan
5. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Penugasan
6. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Unjuk Kerja
7. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Proyek
8. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Produk
9. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Portofolio
10. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. Rekapitulasi Lembar Penilaian


Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XI
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Permasalahan Sosial
4. Pengertian Permasalahan Sosial Menurut Ahli
5. Pengertian Kemiskinan Menurut Ahli
6. Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Ahli

Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern

Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies

Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel