Materi Sosiologi Kelas Xii Kepingan 2.4 Globalisasi Dan Perubahan Komunitas Lokal (Kurikulum Revisi 2016)
B. Permasalahan Sosial Akibat Perubahan Sosial di Tingkat Lokal atau Komunitas Disebabkan Globalisasi
Dampak yang dirasakan dari perubahan sosial lantaran efek globalisasi mengakibatkan bermacam-macam permasalahan. Permasalahan ini juga muncul lantaran ketidaksiapan masyarakat menghadapi perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh pembangunan-pembangunan. Kondisi ketidaksanggupan atau ketidaksiapan tersebut dinamakan gegar budaya (cultural shock), yaitu masyarakat mengalami guncangan mental akhir belum adanya kesiapan untuk mendapatkan unsur-unsur kebudayaan gila yang berbeda dengan kebudayaan sendiri.
Pembangunan itu sendiri bergotong-royong membutuhkan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang seimbang dengan kondisi alam, sosial, dan kebutuhan masyarakat. Namun, sering terjadi bahwa teknologi modern yang diterima masyarakat tidak diimbangi dengan perubahan pada tata nilai dan norma pada masyarakat (cultural lag*). Apabila hal ini terjadi, tidak jarang kemudian timbul keresahan, kecemburuan sosial, bahkan konsumerisme pada masyarakat. Akibatnya, terjadilah benturan nilai yang sering kali menimbulkan disintegrasi sosial bahkan keadaan tanpa aturan (anomie*) sosial.
Permasalahan lain yang muncul dari adanya perubahan sosial yang disebabkan globalisasi, yaitu teknologi modern yang dihasilkan pembangunan menimbulkan imbas samping yang justru bertentangan dengan kemajuan. Efek samping tersebut, mirip pergeseran nilai, norma, perilaku, dan lembaga. Selain itu, perubahan sosial yang disebabkan globalisasi juga memunculkan ketimpangan sosial dalam masyarakat, yaitu suatu kondisi yang tidak seimbang atau tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya.
C. Globalisasi dan Dampak Ketimpangan Sosial di Masyarakat
Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat akhir perubahan sosial dari globalisasi mendorong terciptanya kesenjangan sosial. Secara umum yang dimaksud dengan kesenjangan yaitu pertumbuhan ekonomi yang tidak sama, distribusi hasil pembangunan yang tidak merata. Ketimpangan atau kesenjangan yang muncul di dalam masyarakat antara lain sebagai berikut.
1) Kesenjangan penguasaan iptek
2) Kesenjangan ekonomi
3) Kesenjangan di bidang politik
4) Kesenjangan sosial budaya
Kesenjangan yang terjadi dalam masyarakat ini juga memicu aneka macam permasalahan sosial, mirip terjadinya kecemburuan sosial sehingga mendorong terjadinya tindak kejahatan dan kriminal.
D. Strategi dan Berbagai Pendekatan Pemberdayaan untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial Akibat Globalisasi
Reaksi Komunitas Lokal terhadap Globalisasi
Secara umum, aneka macam reaksi tersebut yaitu sebagai berikut.
1) Roland Robertson* mencatat bahwa bergotong-royong hal yang kita pilih dari hal-hal yang bersifat global hanyalah hal yang menyenangkan kita dan kemudian mengubahnya sehingga hal tersebut mengikuti keadaan dan sesuai dengan budaya dan kebutuhan komunitas lokal. Ia menyebut ini sebagai “glokalisasi”, yaitu komunitas lokal menangkap efek global dan mengubahnya menjadi sesuatu yang cocok dan sanggup diterima oleh selera lokal.
2) Kita sanggup mencampur unsur-unsur global untuk menghasilkan inovasi gres dari hasil penggabungan itu misalnya, beberapa musik dunia mencampurkan beat tarian Barat dengan gaya tradisional dari Afrika Utara dan Asia. Cohen dan Kennedy menyebut ini sebagai “kreolisasi”.
3) Komunikasi global berarti bahwa kini sulit bagi orang untuk tidak memikirkan dengan sungguh-sungguh kejadian-kejadian di dunia atau mengakui bahwa kita hidup di tengah-tengah dunia yang bercirikan “risiko”. Ini sanggup menjadikan pelebaran identitas komunitas lokal, terutama kalau menentukan untuk memenangi sesuatu yang global berkenaan dengan isu-isu mirip lingkungan hidup atau pengurangan utang. Pilihan-pilihan semacam itu turut bertanggung jawab terhadap peningkatan gerakan antiglobalisasi terutama di kalangan anak muda.
4) Pengetahuan kita wacana hal-hal global sanggup meninggikan kesadaran dan kesetiaan kita terhadap hal-hal penting bagi komunitas lokal. Sebagai contoh, semakin menguatnya rasa keindonesiaan kita.
5) Beberapa kelompok religius dan etnis berusaha mencegah terjadinya globalisasi lantaran mereka mengartikan hal tersebut sebagai sebuah bentuk penjajahan Barat atau serangan terhadap kemurnian budaya dan agama kepercayaan mereka.
Sementara itu, berkaitan dengan pendapat beberapa kalangan wacana globalisasi sebagai sebuah bentuk penjajahan budaya, para transformasionalis memperlihatkan kritik mereka dengan beberapa pandangan berikut.
1) Mereka (kalangan yang mengkritik globalisasi) menciptakan kesalahan dengan menganggap bahwa anutan budaya hanya dan berasal dari satu arah, dari dunia Barat menuju negara-negara berkembang.
2) Seolah-olah ada anggapan bahwa komunitas lokal di negara berkembang yaitu konsumen yang bodoh.
3) Pendapat yang merendahkan kekuatan budaya lokal.
Sikap Selektif terhadap Globalisasi
Sikap selektif ini dibutuhkan sebagai sikap berhati-hati dalam memilah dan menentukan pengaruh-pengaruh yang tiba dari luar. Sikap berakal dan bijaksana juga tidak kalah pentingnya, lantaran efek dari globalisasi sanggup bersifat negatif yaitu mengakibatkan masyarakat Indonesia menjadi materialistis serta memudarnya nilai-nilai solidaritas dan kecintaan terhadap tanah air. Oleh lantaran itu, sikap berakal dan bijaksana tersebut harus dimiliki setiap masyarakat Indonesia untuk memperkuat jati diri bangsa. Di samping itu perlu adanya pembangunan susila bangsa yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, amanah, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja, gotong royong, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, dan tanggung jawab. Di samping itu, memperkokoh ketahanan budaya nasional dan aksentuasi nilai-nilai budaya juga perlu untuk menangkal penetrasi budaya gila yang akan masuk.
Menghadapi Tantangan Globalisasi
Menurut Selo Soemardjan*, untuk menghadapi tantangan global, bangsa Indonesia membutuhkan unsur-unsur kepribadian sebagai berikut.
1) Setiap individu harus mempunyai pengetahuan yang luas
2) Harus mempunyai keahlian
3) Mempunyai harapan hidup
4) Memiliki rasa harga diri dan kepercayaan diri untuk ikut serta dalam tata masyarakat
5) Memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
6) Berperilaku sesuai nilai-nilai sosial dan kaidah hukum
7) Mempunyai kemampuan dan kebiasaan berpikir secara rasional
Menurut Talcott Parsons*, biar komunitas lokal sanggup mengikuti perkembangan zaman, dan tetap mempertahankan jati diri bangsa, harus memperhatikan dan mempertahankan sistem-sistem sosial. Parsons menyebutkan ada empat fungsi penting yang mutlak dibutuhkan oleh sistem sosial (komunitas lokal), yaitu penyesuaian (A), pencapaian tujuan atau goal attainment (G), integrasi (I), dan latensi (L). AGIL* ini wajib dimiliki oleh setiap sistem (komunitas lokal) biar tetap bertahan dan jati diri bangsa tetap terjaga.
1) Adaptasi. Sebuah sistem dalam hal ini komunitas lokal diibaratkan sebagai makhluk hidup. Agar bisa bertahan mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Mereka harus bisa bertahan dalam situasi dan kondisi apa pun, bahkan untuk kondisi yang tidak terduga.
2) Pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, sistem (komunitas lokal) harus mempunyai arah yang jelas. Mereka harus bisa mengatur, menentukan, dan mempunyai sumber daya untuk mencapai tujuan bersama
3) Integrasi. Sistem harus bisa mengatur kekerabatan antarkomponen lainnya
4) Latensi. Dalam fungsi latensi, sebuah sistem harus melengkapi, memelihara, dan memperbaiki pola-pola kultural yang menunjang motivasi
Strategi dan Pendekatan Pemberdayaan untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial Akibat Globalisasi
Salah satu upaya untuk mengatasi problem ketimpangan akhir globalisasi yaitu dengan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat yaitu upaya meningkatkan harkat dan martabat golongan masyarakat yang mengalami kondisi miskin sehingga mereka sanggup melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Menurut Jim Ife, pemberdayaan mempunyai kekerabatan erat dengan dua konsep, yaitu konsep power (daya) dan disadvantaged (ketimpangan). Jim Ife mengidentifikasi beberapa jenis kekuatan yang dimiliki masyarakat dan sanggup dipakai untuk memberdayakan mereka, yaitu:
1) Kekuatan atas pilihan pribadi
2) Kekuatan dalam menentukan kebutuhan sendiri
3) Kekuatan dalam kebebasan berekspresi
4) Kekuatan kelembagaan
5) Kekuatan sumber daya ekonomi
6) Kekuatan dalam kebebasan reproduksi
Jim ife membagi taktik pemberdayaan tersebut menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1) Pemberdayaan perencanaan dan kebijakan yang dilaksanakan dengan membangun atau mengubah struktur dan forum yang bisa memperlihatkan saluran yang sama terhadap sumber daya, pelayanan dan kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
2) Pemberdayaan melalui aksi-aksi sosial dan politik yang dilakukan melalui usaha politik dan gerakan dalam rangka membangun kekuasaan yang efektif.
3) Pemberdayaan melalui pendidikan dan penumbuhan kesadaran yang dilakukan dengan proses pendidikan dalam aneka macam aspek yang cukup luas, hal ini dilakukan dalam rangka membekali pengetahuan dan keterampilan.
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta
Download
Lihat Juga
1. Video Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal (Youtube Chanel. https://youtu.be/mUEibnK8_LA ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
2. [Video] Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal Bagian (3) (Youtube Chanel. https://youtu.be/4RRU2IngcFo )
Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 1
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 1
Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Globalisasi dan Dampaknya Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas XII. Kompetensi Globalisasi dan Dampaknya Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas XII Bab 1. Perubahan Sosial, Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
3. Prota, Prosem, KKM Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
4. Prosem Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi XII. Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal (Kurikulum Revisi)
Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Power Point Bag. 3
4. Video Penunjang
5. Materi Pengayaan Sosiologi. Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal
Pengertian Ahli
1. Pengertian Globalisasi Menurut Ahli
2. Pengertian Komunitas Menurut Ahli
Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Modernisasi dan Globalisasi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Dampak yang dirasakan dari perubahan sosial lantaran efek globalisasi mengakibatkan bermacam-macam permasalahan. Permasalahan ini juga muncul lantaran ketidaksiapan masyarakat menghadapi perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh pembangunan-pembangunan. Kondisi ketidaksanggupan atau ketidaksiapan tersebut dinamakan gegar budaya (cultural shock), yaitu masyarakat mengalami guncangan mental akhir belum adanya kesiapan untuk mendapatkan unsur-unsur kebudayaan gila yang berbeda dengan kebudayaan sendiri.
Pembangunan itu sendiri bergotong-royong membutuhkan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang seimbang dengan kondisi alam, sosial, dan kebutuhan masyarakat. Namun, sering terjadi bahwa teknologi modern yang diterima masyarakat tidak diimbangi dengan perubahan pada tata nilai dan norma pada masyarakat (cultural lag*). Apabila hal ini terjadi, tidak jarang kemudian timbul keresahan, kecemburuan sosial, bahkan konsumerisme pada masyarakat. Akibatnya, terjadilah benturan nilai yang sering kali menimbulkan disintegrasi sosial bahkan keadaan tanpa aturan (anomie*) sosial.
Permasalahan lain yang muncul dari adanya perubahan sosial yang disebabkan globalisasi, yaitu teknologi modern yang dihasilkan pembangunan menimbulkan imbas samping yang justru bertentangan dengan kemajuan. Efek samping tersebut, mirip pergeseran nilai, norma, perilaku, dan lembaga. Selain itu, perubahan sosial yang disebabkan globalisasi juga memunculkan ketimpangan sosial dalam masyarakat, yaitu suatu kondisi yang tidak seimbang atau tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya.
C. Globalisasi dan Dampak Ketimpangan Sosial di Masyarakat
Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat akhir perubahan sosial dari globalisasi mendorong terciptanya kesenjangan sosial. Secara umum yang dimaksud dengan kesenjangan yaitu pertumbuhan ekonomi yang tidak sama, distribusi hasil pembangunan yang tidak merata. Ketimpangan atau kesenjangan yang muncul di dalam masyarakat antara lain sebagai berikut.
1) Kesenjangan penguasaan iptek
2) Kesenjangan ekonomi
3) Kesenjangan di bidang politik
4) Kesenjangan sosial budaya
Kesenjangan yang terjadi dalam masyarakat ini juga memicu aneka macam permasalahan sosial, mirip terjadinya kecemburuan sosial sehingga mendorong terjadinya tindak kejahatan dan kriminal.
D. Strategi dan Berbagai Pendekatan Pemberdayaan untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial Akibat Globalisasi
Reaksi Komunitas Lokal terhadap Globalisasi
Secara umum, aneka macam reaksi tersebut yaitu sebagai berikut.
1) Roland Robertson* mencatat bahwa bergotong-royong hal yang kita pilih dari hal-hal yang bersifat global hanyalah hal yang menyenangkan kita dan kemudian mengubahnya sehingga hal tersebut mengikuti keadaan dan sesuai dengan budaya dan kebutuhan komunitas lokal. Ia menyebut ini sebagai “glokalisasi”, yaitu komunitas lokal menangkap efek global dan mengubahnya menjadi sesuatu yang cocok dan sanggup diterima oleh selera lokal.
2) Kita sanggup mencampur unsur-unsur global untuk menghasilkan inovasi gres dari hasil penggabungan itu misalnya, beberapa musik dunia mencampurkan beat tarian Barat dengan gaya tradisional dari Afrika Utara dan Asia. Cohen dan Kennedy menyebut ini sebagai “kreolisasi”.
3) Komunikasi global berarti bahwa kini sulit bagi orang untuk tidak memikirkan dengan sungguh-sungguh kejadian-kejadian di dunia atau mengakui bahwa kita hidup di tengah-tengah dunia yang bercirikan “risiko”. Ini sanggup menjadikan pelebaran identitas komunitas lokal, terutama kalau menentukan untuk memenangi sesuatu yang global berkenaan dengan isu-isu mirip lingkungan hidup atau pengurangan utang. Pilihan-pilihan semacam itu turut bertanggung jawab terhadap peningkatan gerakan antiglobalisasi terutama di kalangan anak muda.
4) Pengetahuan kita wacana hal-hal global sanggup meninggikan kesadaran dan kesetiaan kita terhadap hal-hal penting bagi komunitas lokal. Sebagai contoh, semakin menguatnya rasa keindonesiaan kita.
5) Beberapa kelompok religius dan etnis berusaha mencegah terjadinya globalisasi lantaran mereka mengartikan hal tersebut sebagai sebuah bentuk penjajahan Barat atau serangan terhadap kemurnian budaya dan agama kepercayaan mereka.
Sementara itu, berkaitan dengan pendapat beberapa kalangan wacana globalisasi sebagai sebuah bentuk penjajahan budaya, para transformasionalis memperlihatkan kritik mereka dengan beberapa pandangan berikut.
1) Mereka (kalangan yang mengkritik globalisasi) menciptakan kesalahan dengan menganggap bahwa anutan budaya hanya dan berasal dari satu arah, dari dunia Barat menuju negara-negara berkembang.
2) Seolah-olah ada anggapan bahwa komunitas lokal di negara berkembang yaitu konsumen yang bodoh.
3) Pendapat yang merendahkan kekuatan budaya lokal.
Sikap Selektif terhadap Globalisasi
Sikap selektif ini dibutuhkan sebagai sikap berhati-hati dalam memilah dan menentukan pengaruh-pengaruh yang tiba dari luar. Sikap berakal dan bijaksana juga tidak kalah pentingnya, lantaran efek dari globalisasi sanggup bersifat negatif yaitu mengakibatkan masyarakat Indonesia menjadi materialistis serta memudarnya nilai-nilai solidaritas dan kecintaan terhadap tanah air. Oleh lantaran itu, sikap berakal dan bijaksana tersebut harus dimiliki setiap masyarakat Indonesia untuk memperkuat jati diri bangsa. Di samping itu perlu adanya pembangunan susila bangsa yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, amanah, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja, gotong royong, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, dan tanggung jawab. Di samping itu, memperkokoh ketahanan budaya nasional dan aksentuasi nilai-nilai budaya juga perlu untuk menangkal penetrasi budaya gila yang akan masuk.
Menghadapi Tantangan Globalisasi
Menurut Selo Soemardjan*, untuk menghadapi tantangan global, bangsa Indonesia membutuhkan unsur-unsur kepribadian sebagai berikut.
1) Setiap individu harus mempunyai pengetahuan yang luas
2) Harus mempunyai keahlian
3) Mempunyai harapan hidup
4) Memiliki rasa harga diri dan kepercayaan diri untuk ikut serta dalam tata masyarakat
5) Memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
6) Berperilaku sesuai nilai-nilai sosial dan kaidah hukum
7) Mempunyai kemampuan dan kebiasaan berpikir secara rasional
Menurut Talcott Parsons*, biar komunitas lokal sanggup mengikuti perkembangan zaman, dan tetap mempertahankan jati diri bangsa, harus memperhatikan dan mempertahankan sistem-sistem sosial. Parsons menyebutkan ada empat fungsi penting yang mutlak dibutuhkan oleh sistem sosial (komunitas lokal), yaitu penyesuaian (A), pencapaian tujuan atau goal attainment (G), integrasi (I), dan latensi (L). AGIL* ini wajib dimiliki oleh setiap sistem (komunitas lokal) biar tetap bertahan dan jati diri bangsa tetap terjaga.
1) Adaptasi. Sebuah sistem dalam hal ini komunitas lokal diibaratkan sebagai makhluk hidup. Agar bisa bertahan mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Mereka harus bisa bertahan dalam situasi dan kondisi apa pun, bahkan untuk kondisi yang tidak terduga.
2) Pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, sistem (komunitas lokal) harus mempunyai arah yang jelas. Mereka harus bisa mengatur, menentukan, dan mempunyai sumber daya untuk mencapai tujuan bersama
3) Integrasi. Sistem harus bisa mengatur kekerabatan antarkomponen lainnya
4) Latensi. Dalam fungsi latensi, sebuah sistem harus melengkapi, memelihara, dan memperbaiki pola-pola kultural yang menunjang motivasi
Strategi dan Pendekatan Pemberdayaan untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial Akibat Globalisasi
Salah satu upaya untuk mengatasi problem ketimpangan akhir globalisasi yaitu dengan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat yaitu upaya meningkatkan harkat dan martabat golongan masyarakat yang mengalami kondisi miskin sehingga mereka sanggup melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Menurut Jim Ife, pemberdayaan mempunyai kekerabatan erat dengan dua konsep, yaitu konsep power (daya) dan disadvantaged (ketimpangan). Jim Ife mengidentifikasi beberapa jenis kekuatan yang dimiliki masyarakat dan sanggup dipakai untuk memberdayakan mereka, yaitu:
1) Kekuatan atas pilihan pribadi
2) Kekuatan dalam menentukan kebutuhan sendiri
3) Kekuatan dalam kebebasan berekspresi
4) Kekuatan kelembagaan
5) Kekuatan sumber daya ekonomi
6) Kekuatan dalam kebebasan reproduksi
Jim ife membagi taktik pemberdayaan tersebut menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1) Pemberdayaan perencanaan dan kebijakan yang dilaksanakan dengan membangun atau mengubah struktur dan forum yang bisa memperlihatkan saluran yang sama terhadap sumber daya, pelayanan dan kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
2) Pemberdayaan melalui aksi-aksi sosial dan politik yang dilakukan melalui usaha politik dan gerakan dalam rangka membangun kekuasaan yang efektif.
3) Pemberdayaan melalui pendidikan dan penumbuhan kesadaran yang dilakukan dengan proses pendidikan dalam aneka macam aspek yang cukup luas, hal ini dilakukan dalam rangka membekali pengetahuan dan keterampilan.
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta
Download
Lihat Juga
1. Video Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal (Youtube Chanel. https://youtu.be/mUEibnK8_LA ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
2. [Video] Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal Bagian (3) (Youtube Chanel. https://youtu.be/4RRU2IngcFo )
Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 1
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 1
Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Globalisasi dan Dampaknya Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas XII. Kompetensi Globalisasi dan Dampaknya Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas XII Bab 1. Perubahan Sosial, Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Modernisasi dan Globalisasi Klik di Sini
Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
3. Prota, Prosem, KKM Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
4. Prosem Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi XII. Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal (Kurikulum Revisi)
Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Power Point Bag. 3
4. Video Penunjang
5. Materi Pengayaan Sosiologi. Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal
Pengertian Ahli
1. Pengertian Globalisasi Menurut Ahli
2. Pengertian Komunitas Menurut Ahli
Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Modernisasi dan Globalisasi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi