Materi Sosiologi Kelas Xii Pecahan 4.3 Kearifan Lokal Dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi 2016)
B. Partisipasi Masyarakat Lokal atau Warga Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat, atau Perbaikan Kehidupan Sosial atau Publik
Partisipasi Komunitas dalam Pemberdayaan
Menurut Didien Rostika (Irsyadi, 2008), seseorang bisa berpartisipasi apabila menemukan dirinya dengan kelompok lain melalui proses menyebarkan dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kepatuhan, dan tanggung jawab bersama.
Eugen Ericson menyatakan bahwa partisipasi terdiri dari dua sisi yaitu sisi internal dan sisi eksternal. Partisipasi secara internal berarti adanya rasa mempunyai terhadap komunitas. Secara eksternal terkait dengan bagaimana individu melibatkan diri dengan komunitas luar. Kesimpulannya bahwa partisipasi merupakan manifestasi tanggung jawab sosial dari individu terhadap komunitasnya sendiri maupun dengan komunitas luar (Muslim, 2007).
Maksud pengembangan partisipasi komunitas dalam proses pembangunan berdasarkan Juliantara (Khalid, 2008), yaitu.
a. Partisipasi akan memungkinkan masyarakat secara sanggup berdiri diatas kaki sendiri (otonom) mengorganisasi diri dan dengan demikian akan memudahkan rakyat/masyarakat menghadapi situasi-situasi sulit serta bisa menolak banyak sekali kecenderungan pembangunan yang merugikan
b. Partisipasi tidak saja menjadi cermin kongkrit peluang mulut aspirasi dan jalan untuk memperjuangkannya tetapi yang lebih penting lagi bahwa partisipasi menjadi semacam garansi bagi tidak diabaikannya kepentingan rakyat
c. Persoalan-persoalan dalam dinamika pembangunan akan sanggup diatasi dengan adanya partisipasi masyarakat.
d. Keterlibatan masyarakat dalam setiap proses penyelenggaraan pemerintahan dan ada perilaku yang terbuka dari penyelenggara pemerintahan tentu saja akan menjadi basis bagi suatu “kepercayaan sosial politik” yang dengan demikian akan meningkatkan suatu proses penyelenggaraan pemerintahan yang demokrasi.
Ericson (Yuliyanti, 2012), bentuk partisipasi komunitas dalam pembangunan terdiri dari tiga tahap, yaitu...
a. Partisipasi pada tahap perencanaan (idea planning stage), masyarakat ikut berpartisipasi atau berperan dalam hal menunjukkan usulan, saran, dan kritik dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan.
b. Partisipasi pada tahap pelaksanaan (implementation stage), masyarakat terlibat dalam pelaksanaan proyek.
c. Partisipasi pada tahap pemanfaatan (utilitazion stage), keterlibatan masyarakat dalam pemanfaatan sebuah proyek yang telah selesai dikerjakan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Menurut Holil Soelaiman, ada beberapa faktor atau unsur yang memengaruhi partisipasi masyarakat, antara lain sebagai berikut (Soelaiman, 1980).
1) Kepercayaan diri suatu masyarakat
2) Solidaritas dan integritas sosial masyarakat
3) Tanggung jawab sosial dan janji masyarakat
4) Musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan
5) Organisasi dengan keputusan yang rasional dan demi efisiensi usaha
6) Prakarsa perseorangan atau musyawarah yang diterima dan diakui sebagai milik masyarakat
7) Kepekaan dan tanggapan masyarakat terhadap masalah, kebutuhan, dan kepentingan umum masyarakat
8) Kemauan dan kemampuan mengubah serta memperbaiki keadaan dan membangun atas kekuatan sendiri
9) Kepentingan umum murni, setidak-tidaknya umum dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan dan tidak ditunggangi oleh kepentingan lain
Selain beberapa faktor tersebut, kesediaan partisipasi masyarakat dalam suatu jadwal juga sanggup berasal dari unsur luar/lingkungan ibarat berikut.
1) Komunikasi yang terus-menerus antarwarga masyarakat, antara warga masyarakat dengan pimpinan, serta antara sistem sosial di dalam masyarakat dengan sistem di luarnya.
2) Kesempatan untuk berpartisipasi
3) Iklim sosial, ekonomi, politik, dan budaya, baik dalam kehidupan keluarga, pergaulan, permainan, sekolah, maupun masyarakat dan bangsa yang menguntungkan serta mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat
4) Kebebasan untuk berprakarsa dan berkreasi.
Bentuk dan Jenis Partisipasi Masyarakat
Beberapa bentuk partisipasi masyarakat terhadap pemberdayaan komunitas masyarakat ialah sebagai berikut (Hamijoyo, 2007).
1) Partisipasi uang
2) Partisipasi harta benda
3) Partisipasi tenaga
4) Partisipasi sosial
5) Partisipasi pemikiran
6) Partisipasi keterampilan
7) Partisipasi representatif
8) Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan
C. Aktivitas Pemberdayaan Komunitas
Kearifan Lokal sebagai Tameng Arus Negatif Globalisasi
Beberapa hal yang sanggup terjadi saat globalisasi dan modernisasi mengikis kearifan lokal adalah:
a. Pergeseran pengertian manusia
b. Kebebasan yang terkekang
c. Objektivitas manusia
d. Mentalitas teknologi
e. Krisis teknologi
f. Pergeseran dan penghapusan nilai etika dan moral
Strategi Pemberdayaan Komunitas Berlandaskan Kearifan Lokal
Menurut Sunyoto Usman (Usman (2004) dalam Cholisin (2011)) ialah sebagai berikut.
a. Menciptakan iklim atau suasana yang memungkinkan potensi komunitas masyarakat berkembang (enabling).
b. Dalam rangka memperkuat potensi atau daya yang dimiliki komunitas masyarakat (empowering), maka upaya yang dilakukan ialah dengan cara memberi pendidikan, kesehatan, dan kesempatan dalam memperoleh sumber kemajuan ekonomi (modal, teknologi, informasi, tenaga kerja, dan pasar)
c. Memberdayakan bisa berarti melindungi (protection)
Menurut Edi Suharto (Suharto, 2004) mencakup lima seni administrasi yang biasanya disebut 5 P, yaitu.
a. Pemungkinan, bertujuan membuat suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal.
b. Penguatan, bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam memecahkan kasus dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
c. Perlindungan, bertujuan untuk melindungi masyarakat terutama kelompok lemah biar tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan yang tidak seimbang (tidak sehat) antara yang berpengaruh dan lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok berpengaruh terhadap kelompok lemah.
d. Penyokongan, bertujuan menunjukkan bimbingan dan pemberian biar masyarakat bisa menjalankan peranan dan kiprah kehidupannya.
e. Pemeliharaan, bertujuan memelihara kondisi yang aman biar tetap terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan antara banyak sekali kelompok dalam masyarakat
Memaksimalkan Potensi Kearifan Lokal dalam Pemberdayaan Komunitas
Beberapa pola tindakan yang bisa dilakukan untuk tetap melestarikan kearifan lokal sekaligus mengintegrasikannya dengan kemajuan zaman ialah sebagai berikut.
a. Menjaga keautentikan banyak sekali kearifan lokal, menjaga keautentikan banyak sekali kearifan lokal yang masih orisinil pada suku-suku pedalaman, ibarat suku Baduy, suku Samin, suku Anak Dalam, suku Dayak, dan sebagainya
b. Menjaga eksistensi budaya lokal, dengan cara memperluas fungsi dari kearifan lokal tersebut biar bisa memenuhi fungsi-fungsi di luar urusan tradisional tanpa menghilangkan fungsi aslinya
c. Dalam sektor pertanian, dijadikan sebagai huruf masyarakat setempat dalam bertani
d. Dalam penanggulangan kemiskinan, banyak sekali kearifan lokal, ibarat kerja keras, gotong royong, dan penghormatan terhadap orang lain sanggup diintegrasikan dengan banyak sekali kebijakan dan jadwal penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah maupun dunia internasional
e. Dalam sektor ekonomi, sanggup mendorong terbentuknya ekonomi kerakyatan yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat
f. Dalam fatwa hidup, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya:
1) Dalam segi kemanusiaan, rehumanisasi harus dilakukan
2) Hal yang diperlu diperhatikan lagi ialah mempunyai kemampuan menentukan yang baik
3) Mengusahakan revitalisasi kebudayaan
Pentingnya Kelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup insan dibagi atas internal dan eksternal. Lingkungan hidup internal merupakan keadaan yang dinamis dan seimbang, disebut homeostatis. Adapun lingkungan hidup eksternal merupakan lingkungan di luar badan insan yang terdiri atas tiga komponen sebagai berikut (Chandra, 2007)
1) Lingkungan fisik, segala sesuatu di sekitar kita yang berbentuk benda mati, contohnya air, udara, tanah, cuaca, rumah, panas, sinar, dan radiasi
2) Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu di sekitar kita yang bersifat biotik atau benda hidup, contohnya flora dan hewan
3) Lingkungan sosial berupa kultur, tabiat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial dan politik
Dampak negatif yang ditimbulkan jawaban pembangunan terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut.
1) Lingkungan alam, berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup ialah masuk atau dimasukkannya makhluk, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh acara insan sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
2) Lingkungan sosial, dampak negatif terhadap lingkungan sosial misalnya, meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan.
Demikian untuk memperkecil dampak negatif dari pembangunan yang mengancam lingkungan hidup di dunia, konsep pembangunan berkelanjutan hadir sebagai jawaban. Berikut beberapa definisi pembangunan berkelanjutan*. Klik di Sini.
Menurut William Ascher dan Robert Healy, prasyarat bagi perjuangan pembangunan melalui seni administrasi pembangunan berkelanjutan* ialah konservasi sumber daya hidup yang mencakup hal-hal sebagai berikut (Ascher dan Healy, 1990) :
1) Memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem penopang hidup
2) Mengawetkan dan melindungi aneka ragam genetika, dan
3) Pemanfaatan yang berkelanjutan dari banyak sekali spesies dan ekosistem
Ciri-ciri pembangunan berkelanjutan ialah sebagai berikut.
1) Menjamin pemerataan dan keadilan
2) Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan ekosistem biar tercipta keseimbangan lingkungan
3) Menggunakan pendekatan integratif sehingga terjadi keterkaitan yang kompleks antara insan dengan lingkungan untuk masa kini dan mendatang
4) Menggunakan pandangan jangka panjang untuk merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan
5) Meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
6) Memenuhi kebutuhan masa kini tanpa membahayakan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang dan mengaitkan bahwa pembangunan ekonomi harus seimbang dengan konservasi lingkungan
Berikutnya. Permasalahan Lingkungan Hidup
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta
Download
Lihat Juga
1. Video Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Youtube Chanel. https://youtu.be/xk0-bS8ATCs ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
2. [Video] Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas Bagian (3) (Youtube Chanel. https://youtu.be/4zIsrl1ysic )
Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 2
Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
3. Prota, Prosem, KKM Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
4. Prosem Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi XII. Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi)
Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Power Point Bag. 3
4. Power Point Bag. 4
5. Video Penunjang
6. Materi Pengayaan Sosiologi. Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas
Pengertian Ahli
1. Pengertian Kearifan Lokal Menurut Ahli
2. Pengertian Pemberdayaan Menurut Ahli
3. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan Menurut Ahli
4. Pengertian Komunitas Menurut Ahli
Kamus
1. Kamus Sosiologi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Partisipasi Komunitas dalam Pemberdayaan
Menurut Didien Rostika (Irsyadi, 2008), seseorang bisa berpartisipasi apabila menemukan dirinya dengan kelompok lain melalui proses menyebarkan dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kepatuhan, dan tanggung jawab bersama.
Eugen Ericson menyatakan bahwa partisipasi terdiri dari dua sisi yaitu sisi internal dan sisi eksternal. Partisipasi secara internal berarti adanya rasa mempunyai terhadap komunitas. Secara eksternal terkait dengan bagaimana individu melibatkan diri dengan komunitas luar. Kesimpulannya bahwa partisipasi merupakan manifestasi tanggung jawab sosial dari individu terhadap komunitasnya sendiri maupun dengan komunitas luar (Muslim, 2007).
Maksud pengembangan partisipasi komunitas dalam proses pembangunan berdasarkan Juliantara (Khalid, 2008), yaitu.
a. Partisipasi akan memungkinkan masyarakat secara sanggup berdiri diatas kaki sendiri (otonom) mengorganisasi diri dan dengan demikian akan memudahkan rakyat/masyarakat menghadapi situasi-situasi sulit serta bisa menolak banyak sekali kecenderungan pembangunan yang merugikan
b. Partisipasi tidak saja menjadi cermin kongkrit peluang mulut aspirasi dan jalan untuk memperjuangkannya tetapi yang lebih penting lagi bahwa partisipasi menjadi semacam garansi bagi tidak diabaikannya kepentingan rakyat
c. Persoalan-persoalan dalam dinamika pembangunan akan sanggup diatasi dengan adanya partisipasi masyarakat.
d. Keterlibatan masyarakat dalam setiap proses penyelenggaraan pemerintahan dan ada perilaku yang terbuka dari penyelenggara pemerintahan tentu saja akan menjadi basis bagi suatu “kepercayaan sosial politik” yang dengan demikian akan meningkatkan suatu proses penyelenggaraan pemerintahan yang demokrasi.
Ericson (Yuliyanti, 2012), bentuk partisipasi komunitas dalam pembangunan terdiri dari tiga tahap, yaitu...
a. Partisipasi pada tahap perencanaan (idea planning stage), masyarakat ikut berpartisipasi atau berperan dalam hal menunjukkan usulan, saran, dan kritik dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan.
b. Partisipasi pada tahap pelaksanaan (implementation stage), masyarakat terlibat dalam pelaksanaan proyek.
c. Partisipasi pada tahap pemanfaatan (utilitazion stage), keterlibatan masyarakat dalam pemanfaatan sebuah proyek yang telah selesai dikerjakan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Menurut Holil Soelaiman, ada beberapa faktor atau unsur yang memengaruhi partisipasi masyarakat, antara lain sebagai berikut (Soelaiman, 1980).
1) Kepercayaan diri suatu masyarakat
2) Solidaritas dan integritas sosial masyarakat
3) Tanggung jawab sosial dan janji masyarakat
4) Musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan
5) Organisasi dengan keputusan yang rasional dan demi efisiensi usaha
6) Prakarsa perseorangan atau musyawarah yang diterima dan diakui sebagai milik masyarakat
7) Kepekaan dan tanggapan masyarakat terhadap masalah, kebutuhan, dan kepentingan umum masyarakat
8) Kemauan dan kemampuan mengubah serta memperbaiki keadaan dan membangun atas kekuatan sendiri
9) Kepentingan umum murni, setidak-tidaknya umum dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan dan tidak ditunggangi oleh kepentingan lain
Selain beberapa faktor tersebut, kesediaan partisipasi masyarakat dalam suatu jadwal juga sanggup berasal dari unsur luar/lingkungan ibarat berikut.
1) Komunikasi yang terus-menerus antarwarga masyarakat, antara warga masyarakat dengan pimpinan, serta antara sistem sosial di dalam masyarakat dengan sistem di luarnya.
2) Kesempatan untuk berpartisipasi
3) Iklim sosial, ekonomi, politik, dan budaya, baik dalam kehidupan keluarga, pergaulan, permainan, sekolah, maupun masyarakat dan bangsa yang menguntungkan serta mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat
4) Kebebasan untuk berprakarsa dan berkreasi.
Bentuk dan Jenis Partisipasi Masyarakat
Beberapa bentuk partisipasi masyarakat terhadap pemberdayaan komunitas masyarakat ialah sebagai berikut (Hamijoyo, 2007).
1) Partisipasi uang
2) Partisipasi harta benda
3) Partisipasi tenaga
4) Partisipasi sosial
5) Partisipasi pemikiran
6) Partisipasi keterampilan
7) Partisipasi representatif
8) Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan
C. Aktivitas Pemberdayaan Komunitas
Kearifan Lokal sebagai Tameng Arus Negatif Globalisasi
Beberapa hal yang sanggup terjadi saat globalisasi dan modernisasi mengikis kearifan lokal adalah:
a. Pergeseran pengertian manusia
b. Kebebasan yang terkekang
c. Objektivitas manusia
d. Mentalitas teknologi
e. Krisis teknologi
f. Pergeseran dan penghapusan nilai etika dan moral
Strategi Pemberdayaan Komunitas Berlandaskan Kearifan Lokal
Menurut Sunyoto Usman (Usman (2004) dalam Cholisin (2011)) ialah sebagai berikut.
a. Menciptakan iklim atau suasana yang memungkinkan potensi komunitas masyarakat berkembang (enabling).
b. Dalam rangka memperkuat potensi atau daya yang dimiliki komunitas masyarakat (empowering), maka upaya yang dilakukan ialah dengan cara memberi pendidikan, kesehatan, dan kesempatan dalam memperoleh sumber kemajuan ekonomi (modal, teknologi, informasi, tenaga kerja, dan pasar)
c. Memberdayakan bisa berarti melindungi (protection)
Menurut Edi Suharto (Suharto, 2004) mencakup lima seni administrasi yang biasanya disebut 5 P, yaitu.
a. Pemungkinan, bertujuan membuat suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal.
b. Penguatan, bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam memecahkan kasus dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
c. Perlindungan, bertujuan untuk melindungi masyarakat terutama kelompok lemah biar tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan yang tidak seimbang (tidak sehat) antara yang berpengaruh dan lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok berpengaruh terhadap kelompok lemah.
d. Penyokongan, bertujuan menunjukkan bimbingan dan pemberian biar masyarakat bisa menjalankan peranan dan kiprah kehidupannya.
e. Pemeliharaan, bertujuan memelihara kondisi yang aman biar tetap terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan antara banyak sekali kelompok dalam masyarakat
Memaksimalkan Potensi Kearifan Lokal dalam Pemberdayaan Komunitas
Beberapa pola tindakan yang bisa dilakukan untuk tetap melestarikan kearifan lokal sekaligus mengintegrasikannya dengan kemajuan zaman ialah sebagai berikut.
a. Menjaga keautentikan banyak sekali kearifan lokal, menjaga keautentikan banyak sekali kearifan lokal yang masih orisinil pada suku-suku pedalaman, ibarat suku Baduy, suku Samin, suku Anak Dalam, suku Dayak, dan sebagainya
b. Menjaga eksistensi budaya lokal, dengan cara memperluas fungsi dari kearifan lokal tersebut biar bisa memenuhi fungsi-fungsi di luar urusan tradisional tanpa menghilangkan fungsi aslinya
c. Dalam sektor pertanian, dijadikan sebagai huruf masyarakat setempat dalam bertani
d. Dalam penanggulangan kemiskinan, banyak sekali kearifan lokal, ibarat kerja keras, gotong royong, dan penghormatan terhadap orang lain sanggup diintegrasikan dengan banyak sekali kebijakan dan jadwal penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah maupun dunia internasional
e. Dalam sektor ekonomi, sanggup mendorong terbentuknya ekonomi kerakyatan yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat
f. Dalam fatwa hidup, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya:
1) Dalam segi kemanusiaan, rehumanisasi harus dilakukan
2) Hal yang diperlu diperhatikan lagi ialah mempunyai kemampuan menentukan yang baik
3) Mengusahakan revitalisasi kebudayaan
Pentingnya Kelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup insan dibagi atas internal dan eksternal. Lingkungan hidup internal merupakan keadaan yang dinamis dan seimbang, disebut homeostatis. Adapun lingkungan hidup eksternal merupakan lingkungan di luar badan insan yang terdiri atas tiga komponen sebagai berikut (Chandra, 2007)
1) Lingkungan fisik, segala sesuatu di sekitar kita yang berbentuk benda mati, contohnya air, udara, tanah, cuaca, rumah, panas, sinar, dan radiasi
2) Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu di sekitar kita yang bersifat biotik atau benda hidup, contohnya flora dan hewan
3) Lingkungan sosial berupa kultur, tabiat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial dan politik
Dampak negatif yang ditimbulkan jawaban pembangunan terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut.
1) Lingkungan alam, berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup ialah masuk atau dimasukkannya makhluk, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh acara insan sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
2) Lingkungan sosial, dampak negatif terhadap lingkungan sosial misalnya, meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan.
Demikian untuk memperkecil dampak negatif dari pembangunan yang mengancam lingkungan hidup di dunia, konsep pembangunan berkelanjutan hadir sebagai jawaban. Berikut beberapa definisi pembangunan berkelanjutan*. Klik di Sini.
Menurut William Ascher dan Robert Healy, prasyarat bagi perjuangan pembangunan melalui seni administrasi pembangunan berkelanjutan* ialah konservasi sumber daya hidup yang mencakup hal-hal sebagai berikut (Ascher dan Healy, 1990) :
1) Memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem penopang hidup
2) Mengawetkan dan melindungi aneka ragam genetika, dan
3) Pemanfaatan yang berkelanjutan dari banyak sekali spesies dan ekosistem
Ciri-ciri pembangunan berkelanjutan ialah sebagai berikut.
1) Menjamin pemerataan dan keadilan
2) Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan ekosistem biar tercipta keseimbangan lingkungan
3) Menggunakan pendekatan integratif sehingga terjadi keterkaitan yang kompleks antara insan dengan lingkungan untuk masa kini dan mendatang
4) Menggunakan pandangan jangka panjang untuk merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan
5) Meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
6) Memenuhi kebutuhan masa kini tanpa membahayakan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang dan mengaitkan bahwa pembangunan ekonomi harus seimbang dengan konservasi lingkungan
Berikutnya. Permasalahan Lingkungan Hidup
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta
Download
Lihat Juga
1. Video Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Youtube Chanel. https://youtu.be/xk0-bS8ATCs ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..
2. [Video] Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas Bagian (3) (Youtube Chanel. https://youtu.be/4zIsrl1ysic )
Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 2
Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
3. Prota, Prosem, KKM Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
4. Prosem Sosiologi Kelas XII (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi XII. Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum Revisi)
Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Power Point Bag. 3
4. Power Point Bag. 4
5. Video Penunjang
6. Materi Pengayaan Sosiologi. Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas
Pengertian Ahli
1. Pengertian Kearifan Lokal Menurut Ahli
2. Pengertian Pemberdayaan Menurut Ahli
3. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan Menurut Ahli
4. Pengertian Komunitas Menurut Ahli
Kamus
1. Kamus Sosiologi
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi